Chapter 5 [SIHIR]

Hari ini adalah hari peringatan kematian ibu, setidaknya hanya aku yang selalu mengingatnya.

Ayah, ia tak pernah mengunjungi makan ibu sejak hari ibu di makamkan.

"Ah..iya aku masih menyimpan no toko buka, aku akan ke sana dan mengambil pesanan bunga untuk ibu..", kata Diksi sembari mengambil kunci mobil yang ia gantung di dinding dekat pintu.

"Mau kemana?", tanya ayah saat melihat diksi turun dengan pakaian yang rapih di sore hari.

"aku akan pergi menemui ibu, Karna hanya dia yang ku miliki di dunia ini", jawab Diksi kesal dengan ayahnya dan lalu pergi meninggalkan ayahnya yang masih duduk di ruang keluarga sembari membaca koran.

Ayahnya yang hanya diam mendengan pernyataan Diksi karena memang benar ia tak pernah mengunjungi makam ibunya setau Diksi meski sebenarnya ayahnya selalu berkunjung dan tidak memberitahukan pada anaknya.

"Bukan hanya dirimu yang kehilangan, tapi kau merasa bahwa hanya dirimu yang tersakiti", kata ayah bergeming dalam hati sembari melihat anaknya pergi meninggalkannya.

***

"Ah itu dia tokonya", kataku menepikan mobil dan memarkirkan tepat di depan toko yang lumayan memiliki halaman yang luas.

Hari itu langit cukup mendung sampai membuat Diksi sedikit cemas apakah ia masih bisa melanjutkan perjalananya ke makam ibu.

"Permisi", kata Diksi yang kemudian seorang gadis kecil keluar dan menyapanya.

"Oh Pak Diksi, ini pesanan anda", kata bunga yang kemudian menyerahkan buket bunga yang sudah Dosennya pesan.

"Rangkaian yang indah", Kata Diksi mencium bau rangkaian bunga yang baru saja bunga berikan.

"Syukurlah Bapak menyukainya", kata bunga bersyukur customernya puas dengan hasil kerjanya.

"Terima kasih, saya permisi", Kata Diksi yang kemudian pamit setelah mengambil pesanan rangkaian bunga yang ia pesan.

Tiba-tiba hujan datang saat ia baru saja melangkah pergi dari Toko. Air hujan sudah menetes dan menyentuh wajah sempurnanya.

Diksi yang mengetahui hujan yang langsung turun deras mengurungkan niatnya untuk berlari ke dalam mobil dan memutuskan masuk ke dalam toko untuk meminjam payung mereka.

"Permisi", kata Diksi yang kemudian masuk.

Seketika tubuhnya bergetar tanpa sebab, Diksi yang merasa aneh dengan tubuhnya menjadi sedikit bingung kenapa tubuhnya tiba-tiba saja bergetar.

"Iya..ada apa pak?", kata bunga yang kemudian melihat sekitar ruangan mencari sumber suara yang baru saja ia dengar.

Bunga mencari ke setiap sudut ruangan dan menemukan Pakaian Dosennya Pak Diksi Dengan rangkaian bunga yang jatuh di lantai.

"Loh..kemana Pak Diksi kenapa hanya baju dan rangkaian bunga yang tersisa", kata bunga yang masih merasa janggal dengan kejadian yang baru saja terjadi di Tokonya.

"Halo..Halo saya di sini", kata Diksi yang mulai melompat di pundak Bunga.

"Kau bisa bicara?", tanya Dina pada katak yang tiba-tiba saja mengajaknya bicara. Suara katak yang tidak asing membuat bunga semakin kebingungan.

"Aku Diksi tolong aku", kata katak itu yang kemudian Nina pindahkan ke meja tempat ia merangkai bunga.

"Benarkah kau Pak Diksi, kenapa anda bisa berubah menjadi katak?", tanya bunga yang penasaran dengan fenomena aneh yang belum pernah ia temukan sebelumnya.

"Aku juga tidak tau, semuanya terjadi begitu saja", jawab Diksi yang juga tidak tau mengapa dirinya bisa berubah menjadi katak.

"Saat aku akan melangkah pergi dari tokomu hujan datang dan sedikit mengenai wajahku sampai aku masuk lagi ke dalam toko karena ingin meminjam payung", jawab Diksi lagi melanjutkan ceritanya.

"Fenomena yang langka, baiklah lalu bagaimana?", tanya bunga tentang apa yang bisa ia lakukan untuk Diksi.

"Entah aku juga tak mengetahuinya, bolehkan aku di sini untuk sementara waktu?", tanya Diksi pada bunga dengan tatapan yang memelas.

Untuk pertama kalinya Diksi seorang Ketua yang arogan meminta tolong kepada orang lain.

Diksi yang terus mengingat kejadian demi kejadian yang mungkin ada sangkut pautnya dengan dirinya yang tiba-tiba berubah menjadi katak.

"Apa ada hal yang kau lakukan sebelumnya?", tanya bunga pada Diksi yang cukup murung saat itu.

"Entahlah, otakku berhenti aku tak tau apa yang ku lakukan sampai aku mendapatkan kutukan ini", kata Diksi yang mulai menyerah untuk mengingat-ingat semua kejadian sebelum akhirnya ia berubah menjadi katak.

"Itu dia kata kuncinya "KUTUKAN", apa kau berbuat sesuatu yang buruk sampai orang lain mengutuk mu?", Tanya bunga dengan otak brilian nya.

"Ah...iya aku ingat sekarang", jawab Diksi yang kemudian mengingat kejadian saat kutukan itu terucap oleh seorang kakek tua yang berteduh di depan rumahnya.

"Apa yang ia katakan?", tanya Bunga lagi penasaran dengan kelanjutan ceritanya.

"Entahlah, aku tak begitu mengingatnya dengan jelas tapi aku ingat dia mengatakan (setelah ini kau tidak akan bisa menikmati air hujan) hanya itu yang ku ingat", jawab Diksi pada pertanyaan yang Bunga ajukan.

Bunga yang kemudian mengambil kain kecil untuk menutupi tubuh katak di depannya dan mengambilkan secangkir kecil teh hangat yang lalu Diksi habiskan tanpa jeda.

"Wah rupanya Bapak sangat haus", kata bunga sembari melihat katak Diksi menghabiskan teh hangat yang bunga suguhkan untuknya.

"Andai saja kau mengatakan itu saat aku bertubuh manusia aku akan langsung membungkam mulutmu itu", Kata Diksi yang masih sedikit terbawa emosi ketika orang alin menggodanya.

"Baiklah, maaf jika perkataan ku menyakitimu", kata bunga yang kemudian meraih tangan kecil katak Diksi.

"Jadi hari ini bagaiman? bapak ingin saya antarkan kembali ke rumah bapak?", tanya bunga memberikan solusi yang sebenarnya tidak mungkin Diksi menyetujuinya.

"Kau gila, bagaimana aku bisa pulang dengan keadaan ku yang menjijikan ini dan mungkin ayahku akan mengusirku karena mereka menganggap mu gila krena mengatakan bahwa katak yang kau bawa adalah aku anaknya", Jawab Diksi dengan sedikit emosi mendengarkan solusi yang bunga berikan.

"Ah..benar juga baiklah tunggu sebentar, aku akan menutup toko", kata bunga yang kemudian menutup tokonya dan mengabari ayah ibu jika iya hari ini tidak pulang dan memutuskan untuk menginap di toko meski jarak rumahnya yang tak jauh dari toko.

"Apa kau akan pulang?", tanya Diksi pada Bunga setelah ia melihat bunga selesai membereskan pekerjaannya.

"Tentu saja tidak, aku akan menemani anda di sini, sampai besok pagi", kata Bunga dengan kerendahan hatinya.

"Hari ini sebenarnya aku harus pergi ke pemakaman ibu, hari ini adalah hari dimana ia pergi meninggalkanku untuk selamanya",Diksi yang tiba-tiba menceritakan alasan ia memesan rangkaian bunga yang cantik.

"Maaf membuatmu mengatakannya Pak, itu pasti berat awalnya saya pikir anda membeli rangkaian bunga untuk kekasih Bapak", jawab bunga setelah mendengar cerita sedih di balik rangkaian bunga yang Diksi pesan.

Malam itu secara terang-terangan Diksi menceritakan semua kesedihannya pada bunga mahasiswa yang pernah ia ancam karena menatapnya.

Bunga yang kemudian juga menceritakan tentang alasannya menatap Pak Diksi setelah berkomunikasi dengan arwah ibunya.

"Benarkah kau bisa berbicara dengan arwah?", tanya Diksi pada bunga dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Ya itu benar, tadinya aku tak ingin mengatakan ini padamu karena kebanyakan orang akan menganggap ku aneh jika aku mengatakan bahwa aku bisa melihat mereka yang tak terlihat oleh manusia biasa", jawab Bunga memberikan alasan kenapa ia tak mau mengatakan sebelumnya alasan kenapa ia menatap Diksi dengan seksama.

"Apa yang ibuku katakan?, apa beliau sekarang ada di sini?", tanya Diksi lagi pada Bunga.

"Ibumu bilang aku harus membantumu, dan melepaskan mu dari kuasa gelap, dendam yang ada di hatimu hanya semakin membuatmu menjadi orang yang buruk dan tak memiliki manfaat untuk dirimu sendiri atau orang di sekelilingmu", kata Bunga menegaskan tentang apa yang akhirnya ia bisa ucapkan dari pesan wanita dress pink yang tadi pagi ia temui di Aula kampus.

"Itu benar, aku memang semakin buruk dari hari ke hari sikapku semakin tak bisa ku kendalikan itu sebabnya sekarang aku menanggung kutukan ini", Kata Diksi yang mulai mendengarkan kata-kata yang keluar dari bunga.

"Sekarang ibumu ada di sini, dia bilang sekarang ia sedikit tenang ketika mendengar mu mengatakan rasa bersalah mu tentang apa yang kau perbuat", Kata bunga mengatakan pada Diksi jika ibunya sedang bersama mereka saat itu dan mendengarkan percakapan Diksi yang tulus dalam penyesalannya.

"Tanyakan pada ibuku tentang bagaimana aku bisa lepas dari kutukan ini?", pinta Diksi pada bunga untuk meminta penjelasan tentang apa yang selanjutnya harus ia lakukan.

Bunga yang kemudian mendengarkan setiap kata yang ibu Diksi sampaikan dan mengatakannya pada Diksi.

"Kutukan ini akan bertahan paling lama 1 tahun, namun itu tergantung perubahan sikapmu jika Bapak lebih cepat memperbaiki sikap maka kutukan ini akan hilang setelah 6 bulan".

"Kutukan ini akan datang ketika Bapak menyentuh air hujan, dan kutukan akan sembuh saat bapak menemukan obat sementara", Kata Bunga menyampaikan pesan dari wanita dress pink.

"Tapi apa obatnya?", tanya Diksi lagi yang mulai tersiksa dengan keadaanya saat ini.

"Beliau bilang Pak Diksi harus menemukan obat itu sendiri", kata bunga menyampaikan lagi.

"Saat ini ibu anda sudah lega dan akan pergi dari alam bumi dan melanjutkan perjalanan ke tahap selanjutnya", kata Bunga yang kemudian semakin membuat Diksi berlinang air mata.

"Meski hanya sebentar aku menghabiskan waktu dengan ibu mengobrol lewat seseorang, tapi ini adalah kesempatan yang sangat istimewa bagiku. Maaf karena aku membuatmu tak tenang sebelumnya dan menghambat perjalananmu, sekarang pergilah dengan tenang", kata Diksi sembari sesekali air matanya jatuh.

"Ibu anda mengucapkan selamat tinggal "DIKSI HIDUPLAH DENGAN BAHAGIA",itu pesan beliau sebelum ia akhirnya menghilang di dalam cahaya putih.

"Aku berjanji Bu akan belajar mengubah diri menjadi lebih baik dan bermanfaat untuk orang lain di sekitarku", teriak diksi dengan wujudnya yang masih seekor katak.

Terpopuler

Comments

sights sky

sights sky

masih menunggu kelanjutannya

2023-01-04

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!