Oleh-oleh Untuk Neng Mawar

Laki-laki centil yang ada di warung Mawar semua saling pandang dengan tatapan yang seperti memberi kode satu sama lain. Mereka kini mendapat saingan baru yang lebih kuat selain Djiwa. Semakin berat saja perjuangan untuk mendapatkan Mawar si Janda Bohay.

"Tapi, Pak-" Belum selesai Mawar menyanggah perkataan Pak Suwito sudah kembali berbicara.

"Kapan kamu akan menikah dengannya?" tanya Pak Suwito dengan tegas.

Mawar terdiam. Kali ini ia tidak bisa bersandiwara lagi. Hubungannya dengan Djiwa memang hanya sekedar kebohongan untuk mengerjai laki-laki centil yang biasa nongkrong di warungnya. Jika ditanya kapan menikah, Mawar bingung mau jawab apa.

Memang benar antara dirinya dengan Djiwa sama-sama memiliki perasaan. Terbukti saat kemarin mereka nonton dengan bergandengan tangan dan menikmati hari bersama namun tak ada kata cinta yang terucap di antara mereka, apalagi rencana menikah. Djiwa hanyalah pemuda dari kampung yang ia tolong dan mungkin merasa budi baik Mawar begitu besar. Mawar bahkan meragukan apakah Djiwa benar-benar menyukainya atau tidak. Djiwa terlalu tampan dan lebih mirip artis dibanding pemuda dari kampung.

Pak Suwito seperti merasa di atas angin. Dirinya tahu, Mawar itu bukan wanita yang mudah berbohong. Mawar memang terlihat kuat dan pemberani, namun Mawar bukanlah tukang bohong.

"Karena kamu tidak menjawab, saya anggap hubungan kalian belum dilandasi oleh keyakinan untuk segera menikah. Tak apa-apa kamu sudah tunangan, itu artinya kamu memberikan laki-laki itu kesempatan untuk memiliki kamu. Saya minta kamu juga memberikan saya kesempatan yang sama. Kamu membiarkan dia menjadi tunangan kamu dan biarkan saya untuk mendekati kamu agar kamu bisa memilih, yang manakah antara kami berdua yang lebih baik, tunangan kamu atau saya," kata Pak Suwito tegas.

"Kalau begitu, kita punya kesempatan juga dong!" Bapak-bapak berkoyo tiba-tiba nyeletuk.

"Betul itu, saya juga punya kesempatan. Bukan bapak aja!" Bapak-bapak berambut klimis juga tidak mau kalah.

"Coba saja kalian maju! Mau subsidi dan bantuan sosial yang kalian dapatkan saya hilangkan semua?" Ancaman Pak Suwito membuat kedua laki-laki di depannya terdiam. Lagi-lagi Pak Suwito menang. Mawar kelabakan menghadapi seorang pemimpin desa yang punya kekuatan dan sulit untuk dia tolak.

"Maaf, Pak. Saya memang sudah bertunangan, itu benar. Mengenai rencana pernikahan kami, jujur saja masih kami pikirkan karena memikirkan masalah biaya. Hubungan kami serius. Jadi, saya tidak membuka kesempatan untuk yang lain." Mawar akhirnya buka suara. Ia memberanikan diri untuk menolak meskipun pada akhirnya kekuasaan itu lebih besar dari upaya penolakannya.

"Masalah biaya bukan? Kalau sama saya kamu tak perlu memikirkan itu! Ngapain sih kamu masih bertahan dengan laki-laki kere itu? Kalau memang dia mencintai kamu, kenapa tidak menikahi kamu saja? Kenapa untuk menikah masih harus berpikir panjang? Tidak, saya nggak akan membiarkan kamu dimiliki oleh laki-laki seperti itu! Akan saya buktikan ke kamu kalau saya lebih baik. Saya nggak mau tahu, kamu harus memberi saya kesempatan!" kata Pak Suwito dengan penuh paksaan.

Pak Suwito lalu berdiri dan menaruh uang lima ratus ribu rupiah untuk membayar makanannya. Mawar hendak mengembalikan, tapi Pak Suwito menolak. "Untuk kamu. Ini baru awal. Kamu tunggu saja pendekatan demi pendekatan yang akan saya lakukan. Saya berharap, pintu hati kamu akan terbuka dan bisa melihat mana lelaki yang sebenarnya baik untuk kamu." Pak Suwito lalu pergi meninggalkan Mawar yang dilanda rasa tertekan.

****

"Wa, ke klub yuk?" ajak Rendi aetelah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka di Kota Lampung. "Udah lama tau, lo nggak bersenang-senang di club. Siapa tahu hidup lo bisa semangat lagi kayak dulu!"

"Nggak ah, males gue. Gue mau langsung pulang aja. Gue kangen sama mawar," tolak Djiwa.

"Wah, lo beneran udah jatuh hati nih sama si Janda Bohay. Wa, percayalah, jalan lo untuk mendapatkan Mawar itu berat. Orang tua lo nggak akan setuju sama Mawar. Lo sendiri yang cerita, Papa lo mau jodohin lo sama pemilik perusahaan telekomunikasi. Tajir mampus tuh pasti. Mama lo malah punya ide ingin menyatukan kembali lo sama Melati. Enggak bakalan mereka setuju dengan pilihan lo kali ini! Siapa sih mawar? Cuma penjual ayam geprek. Statusnya sebagai Janda Bohay membuat Mawar makin sulit diterima sama keluarga lo. Pikirin matang-matang deh, Wa!" nasehat Rendi pada sahabatnya tersebut.

"Gue tahu. Tapi gue nggak bisa lupain Mawar. Seminggu di Lampung, gue kangen berat sama Mawar. Bagaimana keadaannya juga gue nggak tahu. Kita memang saling kirim pesan tapi gue merasa dia tuh sedang ada masalah tapi disembunyiin dari gue. Gue juga ngerasa kalau kita tuh udah ada ikatan batin," kata Djiwa yang beberapa hari ini merasa hatinya begitu resah dan terus memikirkan Mawar.

"Ikatan batin? Memangnya dulu lo satu puser bareng? Sok banget ikatan batin!Udah deh nggak usah lebay! Mumpung lo belum terlalu jauh melangkah, tinggalin Mawar! Lo pergi saja dari sisinya dia, biarin dia hidup sebagai janda bohay penjual ayam geprek lagi dan lo jadi pengusaha lagi. Jangan dibikin rumit deh hidup lo!" nasehat Rendi lagi.

"Gue cinta Ren sama dia. Lo tau sendiri, semenjak ditinggal Melati, enggak ada satupun perempuan yang bisa membuat gue jatuh cinta. Cuma mawar, Men! Gue juga nggak tahu kenapa gue bisa jatuh hati sama gadis kampung apalagi seorang janda macam Mawar. Yang gue yakin, dia tuh beda. Dia nggak ngelihat gue dari harta yang gue miliki,"

"Lo tau sendiri, dia ketemu gue tuh dalam keadaan gue tanpa harta benda. Dia menolong gue dengan tulus. Baru kali ini ada wanita yang melihat gue apa adanya. Rata-rata semua tuh kenal gue dari majalah bisnis. Mereka tahu gue anak orang kaya. Mereka tahu gue pengusaha sukses. Mawar nggak. Yang Mawar tahu gue tuh cuma pemuda kampung yang kena hipnotis. Dia bantu gue membuat hidup gue lebih berwarna. Gue nggak bisa ninggalin dia!" kata Djiwa panjang lebar.

Rendy geleng-geleng kepala mendengar pengakuan sahabatnya. Tugas yang akan ia emban pasti lebih berat lagi. "Terserah lo deh. Kita nggak jadi ke klub nih?"

"Nggak! Langsung pulang aja! Jangan lupa, nanti kita mampir dulu di Mall!" perintah Djiwa.

Rendi mengikuti perintah atasannya. Sampainya di Jakarta mereka mampir terlebih dahulu di salah satu Mall kelas atas yang beberapa tenan di dalam Mall tersebut adalah milik Djiwa. Djiwa langsung masuk ke dalam sebuah toko perhiasan. Dipilihnya sebuah kalung dan cincin yang terlihat begitu sederhana namun harganya fantastis.

"Saya mau kalung yang terlihat biasa ini. Tak perlu ada berlian mewah di atasnya. Ganti saja dengan ukiran huruf," perintah Djiwa.

Pegawai toko yang mengenal siapa Djiwa pun langsung menyiapkan pesanan dari pemilik tempatnya bekerja. Sambil menunggu, Djiwa pergi ke toko pakaian dan membeli sebuah gaun yang terlihat sederhana namun harganya cukup fantastis. Dia mau, Mawar mengenakan pakaian mewah namun tak tahu harganya. Terakhir, Djiwa membeli tas branded namun dengan motif paling sederhana. Dengan oleh-oleh yang dibawanya, Mawar pasti akan senang.

"Neng Mawar, Aa pulang! I miss you!"

****

Terpopuler

Comments

Dwi Sasi

Dwi Sasi

Maraton bacanya...
❤️❤️❤️

2023-12-20

0

Erl

Erl

elah.. ga perlu satu puser juga kali bambang buat punya ikatan batin

2023-03-20

2

Mus Zuliaka

Mus Zuliaka

iya Aa neng mawar jg rindu berat hihi 😂😂😂

2023-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Angkasa Djiwa
2 Djiwa si Jago Akting
3 Tiga Fans Laki-laki
4 Tunangan Palsu
5 Asisten Harus Menuruti Perintah Atasan
6 Sekuat Mungkin Menahan Diri
7 Pengalaman Pertama Djiwa
8 Menguak Masa Lalu Mawar
9 Pemuda Berkulit Hitam
10 Strategi Djiwa
11 Memajukan Bisnis Milik Mawar
12 Kencan Pertama
13 Kencan Versi Berbeda
14 Cerita Mawar
15 Pemberian Mawar
16 Kecupan di Pipi
17 Kehendak Kedua Orang Tua Djiwa
18 Lelaki Berseragam Cokelat
19 Oleh-oleh Untuk Neng Mawar
20 Sambutan Kepulangan Djiwa
21 Bukan Settingan
22 Protes Rendi
23 Pernikahan Sederhana
24 Siang Pertama Bukan Malam Pertama
25 Menikmati Hari Berdua
26 Hadiah Door Prize
27 Proses Pencairan Kredit
28 Pindah Tempat Jualan
29 Pembukaan Warung Mawar
30 Lily Adalah Sahabatku
31 Perjodohan
32 Pembicaraan di Halaman Belakang
33 Tangan Melati
34 Djiwa Tidak Mudah Menyerah
35 Tanpa Masker
36 Siang Untuk Mawar
37 Malam Untuk Melati
38 Thinwall
39 Warung Janda Bohay
40 Kedatangan Melati
41 Memecah Masalah Satu Demi Satu
42 Balas Dendam
43 Diskusi Sambil Pijat
44 Curiga
45 Takut
46 Ruang Meeting
47 Martabak Manis
48 Dua Body Guard
49 Perkelahian Dengan Preman Pasar
50 Menginterogasi Jamal
51 Cerita Jamal
52 Menenangkan Mawar
53 Rekaman Video
54 Pujian Untuk Melati
55 Curahan Hati Mawar
56 Pendapat Pemuda Berkulit Hitam
57 Majalah Bisnis
58 Sindiran Mawar
59 Hasil Belajar Mawar
60 Djiwa yang Pusing
61 Mawar Vs Melati
62 Pasukan Melati
63 Permintaan Maaf Djiwa
64 Menjawab Semua dengan Jujur
65 Mengadu
66 Penyelidikan Pak Prabu
67 Disidang
68 Ketidaksetujuan Mama dan Papa Djiwa
69 Kedutan di Mata
70 Bukan Sinetron Ikan Terbang
71 Kesedihan Mawar
72 Dukungan dari Orang di Sekitar
73 Interogasi Ibu Mina
74 Masakan Chef Mawar
75 Perhatian Ibu Mina
76 Hasil Test Pack
77 Kedatangan Ibu-ibu Arisan
78 Jebakan Anton
79 Kabur
80 Lagi-lagi Menyamar
81 Mahasiswa Magang Gadungan
82 Ibu-ibu Arisan
83 Periksa Kehamilan
84 Aksi Pembalasan
85 Kekuatan Netijen
86 Bola Panas
87 Merindukan Djiwa
88 Kartu As
89 Hadiah Untuk Anak Buah
90 Ada Yang Aneh
91 Tidak Full Power
92 Jalan-jalan Di Mall Bersama Bumil
93 Wanita Misterius
94 Hukuman Untuk Keluarga Melati
95 Bertemu Jamal
96 Tak Kunjung Menyesal
97 Memperkenalkan Mawar ke Karyawan
98 Survey ke Panti Asuhan
99 White and Gold
100 Interupsi
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Angkasa Djiwa
2
Djiwa si Jago Akting
3
Tiga Fans Laki-laki
4
Tunangan Palsu
5
Asisten Harus Menuruti Perintah Atasan
6
Sekuat Mungkin Menahan Diri
7
Pengalaman Pertama Djiwa
8
Menguak Masa Lalu Mawar
9
Pemuda Berkulit Hitam
10
Strategi Djiwa
11
Memajukan Bisnis Milik Mawar
12
Kencan Pertama
13
Kencan Versi Berbeda
14
Cerita Mawar
15
Pemberian Mawar
16
Kecupan di Pipi
17
Kehendak Kedua Orang Tua Djiwa
18
Lelaki Berseragam Cokelat
19
Oleh-oleh Untuk Neng Mawar
20
Sambutan Kepulangan Djiwa
21
Bukan Settingan
22
Protes Rendi
23
Pernikahan Sederhana
24
Siang Pertama Bukan Malam Pertama
25
Menikmati Hari Berdua
26
Hadiah Door Prize
27
Proses Pencairan Kredit
28
Pindah Tempat Jualan
29
Pembukaan Warung Mawar
30
Lily Adalah Sahabatku
31
Perjodohan
32
Pembicaraan di Halaman Belakang
33
Tangan Melati
34
Djiwa Tidak Mudah Menyerah
35
Tanpa Masker
36
Siang Untuk Mawar
37
Malam Untuk Melati
38
Thinwall
39
Warung Janda Bohay
40
Kedatangan Melati
41
Memecah Masalah Satu Demi Satu
42
Balas Dendam
43
Diskusi Sambil Pijat
44
Curiga
45
Takut
46
Ruang Meeting
47
Martabak Manis
48
Dua Body Guard
49
Perkelahian Dengan Preman Pasar
50
Menginterogasi Jamal
51
Cerita Jamal
52
Menenangkan Mawar
53
Rekaman Video
54
Pujian Untuk Melati
55
Curahan Hati Mawar
56
Pendapat Pemuda Berkulit Hitam
57
Majalah Bisnis
58
Sindiran Mawar
59
Hasil Belajar Mawar
60
Djiwa yang Pusing
61
Mawar Vs Melati
62
Pasukan Melati
63
Permintaan Maaf Djiwa
64
Menjawab Semua dengan Jujur
65
Mengadu
66
Penyelidikan Pak Prabu
67
Disidang
68
Ketidaksetujuan Mama dan Papa Djiwa
69
Kedutan di Mata
70
Bukan Sinetron Ikan Terbang
71
Kesedihan Mawar
72
Dukungan dari Orang di Sekitar
73
Interogasi Ibu Mina
74
Masakan Chef Mawar
75
Perhatian Ibu Mina
76
Hasil Test Pack
77
Kedatangan Ibu-ibu Arisan
78
Jebakan Anton
79
Kabur
80
Lagi-lagi Menyamar
81
Mahasiswa Magang Gadungan
82
Ibu-ibu Arisan
83
Periksa Kehamilan
84
Aksi Pembalasan
85
Kekuatan Netijen
86
Bola Panas
87
Merindukan Djiwa
88
Kartu As
89
Hadiah Untuk Anak Buah
90
Ada Yang Aneh
91
Tidak Full Power
92
Jalan-jalan Di Mall Bersama Bumil
93
Wanita Misterius
94
Hukuman Untuk Keluarga Melati
95
Bertemu Jamal
96
Tak Kunjung Menyesal
97
Memperkenalkan Mawar ke Karyawan
98
Survey ke Panti Asuhan
99
White and Gold
100
Interupsi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!