Bab 4 Pernikahan Alexa - Hart

Alya terlihat senang setelah mengetahui jika Genta pemenang di balapan tersebut. Tanpa sadar dia pun memeluk Genta dengan wajah gembira.

“Gue suka begini, Alya.”

“Pulang yuk,” ajak Genta sembari menggandeng tangan. Alya menatap cowok didepannya dengan mata sayu, dia berharap jika Genta menyatakan perasaanya.

......................

Hari pernikahan begitu cepat bagi Alexa dan Hart. Kedua orang tua mereka sengaja mempercepat karena tidak ingin jika ada yang tahu bahwa Alexa hamil di luar nikah. Sebagai keluarga terhormat dan terpandang, mereka tak ingin di cap sebagai keluarga yang buruk. Tidak bisa mendidik anak dengan benar sampai bisa kebablasan.

Genta teman satu satunya yang mengetahui Hart akan menikah datang ke acara tersebut. Dia tak mengajak teman temannya yang lain, dan Alya? Gadis itu masih tak percaya dengan apa yang Alexa lakukan.

“Baiklah saya akan memulai ijab qobul nya,” ujar pak penghulu.

“Saya nikahkan dan kawinkan engkau Hart Albert bin Alberto dengan saudari Alexa Key binti Mazda dengan mas kawin satu apartemen, emas 5 gram, satu buah rumah mewah dan seperangkat alat sholat di bayar tunai.”

Hart menghela napasnya lalu mengucapkan ijab qobul itu dengan sangat lancar.

“Bagaimana para saksi?”

“Sah.....,”

Setelah berdoa, Alexa mencium tangan Hart yang kini telah menjadi pasangan hidupnya.

“Heh Ayla! Lu kenapa nangis hah?” tanya Genta meledek.

“Sahabat gue nikah, huwa Gentaaa. Nanti Alexa gak bisa pergi sana sini lagi karena udah ada suami.”

Genta menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Dia mengelus kepala Alya dengan lembut dan gadis itu pun bersandar.

“Kapan ya gue nyusul Alexa kek gitu?" tanya Alya bercanda. Dan tanpa di sangka Genta menjawab ucapan Alya barusan.

“Minggu depan kita nikah.”

Sontak saja mata Alya membulat mendengar itu. Lalu Genta tertawa sambil memukul pelan kepala sahabat kecilnya tersebut.

“Ternyata bercanda, padahal gue berharap ucapan lu itu seriusan, Genta.”

Alya menghela napas, dia mengajak sahabat kecilnya untuk memberikan ucapan kepada teman mereka. Setelah itu, para tamu undangan pergi acara selesai.

Didalam kamar keduanya menjadi canggung. Alexa duduk di kasur sambil melengkukan lututnya. Sedangkan Hart masih bersama keluarganya berkumpul.

“Gak tenang gue berada disini,” gumam Alexa.

Clekk, suara pintu terbuka ternyata Hart telah kembali. Perasaan Alexa semakin tak karuan apalagi dengan Hart yang membuka pakaiannya didepan dia.

“Kenapa wajah lu?” tanya Hart aneh melihat raut wajah Alexa.

“Fiuhhh, aish. Lu buat gue lupa caranya bernapas,” jawab Alexa menghela napas.

“Bagaimana bisa manusia lupa caranya bernapas?”

“Entah lah gue juga tak tahu. Bisa gak? Pakai lagi bajunya,” ujarnya.

“Hah? Gue gerah mau mandi. Dasar cewek aneh ada ada saja dia lupa caranya bernapas.”

Selesai bicara begitu Hart masuk ke kamar mandi.

“Cewek aneh tapi mau juga nikah sama gue,” ledek Alexa. Hart yang tak sengaja mendengar itu langsung nongol di balik pintu, “ya! Kalo gak karena itu gue juga gak mau nikah sama lu!!”

“Kuping nya sangat bagus ternyata. Ah gila gak ya gue disini,” gerutu Alexa sembari mengacak-acak rambut.

•••

Hari demi hari berlalu. Kini Alexa sangat dijaga baik oleh keluarga Hart. Begitupun dengan suaminya, walau sedikit cuek tapi perhatiannya tak pernah lepas untuk sang istri.

“Kamu mau makan apa sayang?” tanya Mama Hart pada menantunya.

“Apa aja deh Mah asal bisa masuk ke perut, hehe.”

“Bentar ya Mama ambilkan buah buat kamu.”

Alexa mengangguk. Dia tak menyangka jika mertuanya itu sangat baik dan menyayanginya. Bukan hanya Mama mertua, bahkan semua keluarga Hart juga.

“Sini duduk, kandungan kamu sudah besar jadi jangan memikirkan sesuatu yang akan membuat kamu prustasi. Mama mau kalo nanti cucu Mama lahir dengan keadaan yang sehat.”

“Iya Mah, Alexa bakal jaga calon cucu Mama ini.”

Ting..., suara bel rumah terdengar. Alexa akan beranjak dari duduk dan membukakan pintu. Namun, Mamanya itu melarang dan menyuruh Alexa untuk diam duduk saja.

“Halo Tante. Alexa nya ada kan?”

“Ada, mari masuk nak.”

Alya masuk kedalam. Dia bahagia melihat sahabat nya lagi, sudah sangat lama mereka berdua tak menghabiskan waktu bersama karena kesibukan masing-masing ditambah Alexa yang harus dirumah.

“Gue kangen lu Al. Oh iya bentar lagi gue bakal jadi Tante ya, btw kapan lahirannya?”

“Gue juga kangen sama lu Alya. Eum..., bulan depan sih kata dokter.”

“Ya udah kalian habiskan waktu bersama. Mama mau ke belakang bantu bibi.”

“Iya Mah.”

“Makasih Tante.”

Setelah Mama mertuanya pergi Alexa dan Alya melanjutkan ceritanya. Sang sahabat meminta Alexa menceritakan semua nya setelah dia menikah. Raut wajah Al berubah, terlihat senyuman di bibirnya.

“Lu kan udah cukup lama lah ya nikah sama Hart, gimana sih dia ke lu?” tanya Alya penasaran. Bagaimana tidak penasaran, seakan tidak percaya saja bahwa Alexa menikah dengan pria yang tak dia kenal. Bahkan ketemu pun baru sekali saat di villa waktu itu.

“Hart cowok yang baik walau agak ngeselin. Entah gue harus merasa beruntung atau apa, yang pasti selama ini dia selalu menjaga gue.”

“Di lihat dari keluarganya sih menurut gue Hart itu emang cowok baik. Beruntung banget lu Al, lah gue? Capek harus nunggu dia peka.”

“Dia? Siapa tuh, apa jangan jangan.....?”

“Itu loh Al si Genta kapan sih pekanya. Gue capek ngasih kode terus sama dia. Ahh sudah lah mungkin gue nya aja yang terlalu berharap. Ternyata mencintai tanpa di cintai balik itu sakit. Berapa lama lagi gue menunggu cinta dari dia,” ujar Alya tanpa berhenti pun membuat Alexa ternganga.

“Gue gak bisa berkata-kata lagi Alya. Kayaknya lu harus yang duluan deh ungkapin perasaan lu sama dia.”

“Dih malu lah masa cewek duluan sih.”

Perbincangan terhenti dengan kepulangan Hart.

“Lanjut aja,” ujar Hart setelah melihat istrinya sedang berbicara dengan sang sahabat.

“Eh nanti, sini gue bawain tasnya.”

“Gak, mending lanjut ngobrol aja.”

Alexa benar benar tidak percaya dengan Hart. Dia dingin namun sangat perhatian padanya, karena tawaran membawakan tasnya di tolak maka Alexa pun menghampiri Alya kembali.

“WHAT!! Lu sama Hart masih manggil 'Lu, Gue?' hah!” tanya Alya.

“Ya kalo di depan keluarga sih manggilnya gak gitu,” jawabnya.

“Manggil apa dong?”

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

seru

2023-01-30

0

Devii Arga

Devii Arga

untung kamunya g koit y al🙊

2023-01-25

0

Mom La - La

Mom La - La

aku udah tambahkan ke favorit ya...
salam dari
CINTA 3 SERANGKAI

2023-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!