Setelah kejadian yang memalukan di Club itu, Henry menjadi terlalu malas untuk melanjutkan berpesta bersama teman-temannya.
Henry segera pergi dan menyeret Anya pergi juga dari sana, dan meninggalkan teman-temannya.
"Hah, sepertinya aku harus pulang lebih dulu, Aku perlu untuk mendisiplinkan seseorang agar dia tidak melunjak,"
"Henry kamu benar-benar membosankan Kenapa kamu sudah langsung pulang? Ada ruang ganti di lantai atas," kata Hanzel yang kecewa karena temannya itu sudah pulang lebih dulu padahal mereka juga belum sempat ngobrol terlalu banyak.
Tiara sendiri, yang melihat Henry sudah akan pergi bersama Istrinya jelas merasa tidak senang.
"Benar, Kak Henry. Kenapa Kakak buru-buru pulang? Kenapa tidak suruh Istri Kakak itu pulang saja dan Kakak masih bisa bersenang-senang bersama kami, lagipula kita baru saja bertemu setelah sekian lama," kata Tiara sambil memegang tangan Henry, terlihat bersikap cukup manja.
"Apa yang di Katakan Tiara benar, kalian baru saja bertemu Setelah sekian lama Namun Kenapa kamu buru-buru pulang?"
Henry segera melepaskan rangkulan Tiara dan berkata lagi,
"Sungguh, Aku benar-benar sedang tidak mood sekarang untuk melanjutkan pesta ada seseorang yang benar-benar merusak mood ku. Jadi Aku pergi, sampai bertemu lagi semuanya mungkin lain kali kita akan mengatur pertemuan."
Setelah mengatakan itu, Henry segera menyeret Anya keluar dari ruangan itu.
Anya merasakan cengkraman tangan di tangannya, terasa cukup menyakitkan tentang bagaimana pria itu menariknya.
Namun Anya memilih untuk tidak berkata apa-apa karena takut itu hanya akan lebih membuat Tuan Muda ini marah.
Pada akhirnya, setelah mereka sampai di dalam mobil, ada sebuah keheningan.
Henry jelas merasa kesal dengan Anya yang dari tadi diam saja itu bahkan tidak mengatakan apa-apa sejak mereka pergi atau berinisiatif mencoba membantunya mengeringkan baju atau apa.
Namun kemudian, ketika Henry menatap kearah Anya, dirinya melihat Anya yang basah kuyup, hal itu membuat baju Anya menjadi cukup basah hingga menunjukan lekuk tubuh Anya dengan lebih jelas, apalagi efek sedikit menjadi transparan ketika basah.
Dan rambut Anya yang terlihat kucel karena basah.
Itu sebenernya, adalah sebuah pemandangan yang cukup mengoda dan menggairahkan.
Namun melihat ekpersi dingin, yang tidak bergeming dan menunjukkan ekspresi apapun itu, tiba-tiba membuat Henry merasa bersalah.
Apakah dirinya keterlaluan?
Apa Anya sekarang menjadi marah?
Tunggu, kenapa dirinya malah menjadi merasa bersalah seperti ini?
Tidak! Ini yang salah wanita itu duluan yang membuat bajunya basah seperti ini!
Namun ketika Henry melihat Anya dalam tampilan seperti itu, Hanry merasa tidak tahan jadi segera melepaskan jas yang di pakainya untuk menutupi tubuh Anya.
"Hpmh, kamu berpakaian terlalu vullegar malam ini, lain kali kamu tidak boleh berpakaian seterbuka ini,"
Anya yang dari tadi diam segera menatap ke arah pria yang ada di sampingnya itu yang sekali lagi mengucapkan ucapan omong kosong.
Karena ini pesta semacam itu milik Tuan Muda Kaya, jelas dirinya memakai pakaian yang sesuai, hanya kenapa dia tiba-tiba komplain?
Lalu soal dia yang terkena siraman botol tadi?
Sepertinya Tuan Muda itu, sudah melupakan kejadian itu.
Dan dirinya juga terkejut melihat sebuah jas segera menutupi tubuhnya.
"Baik Tuan Muda, lain kali Aku akan lebih memperhatikan apa yang Aku pakai, dan Terimakasih karena telah perhatian,"
"Siapa yang perhatian padamu! Kamu benar-benar hanya merusak moodku hari ini, jadi setelah ini kamu harus mempersiapkan dirimu, untuk melayaniku dengan baik,"
Anya tetap berusaha memasang senyumannya.
"Tentu saja, Aku akan menebus kesalahanku sebelumnya,"
Walaupun katanya itu sebuah 'hukuman' namun itu tidak benar-benar seperti sebuah hukuman, hanya salah satu dari malam panas mereka yang membuat Anya sangat kewalahan.
####
Ini adalah pagi yang baru, hari ini Anya berangkat ke Butiknya lebih siang dari biasanya, ya ini juga karena ulang Herny di malam sebelumnya, yang membuat dirinya sampai bangun kesiangan.
Anya walaupun dalam keadaan begitu lelah dirinya harus pergi bekerja karena hari ini ada sesuatu yang sangat penting.
Yaitu untuk mengunjungi salah satu perusahaan besar lain yang sebelumnya pernah memberikan penawaran pada Brand miliknya.
"Apakah kamu sudah mempersiapkan semua yang aku minta?" Tanya Anya pada asistennya.
"Sudah, semua sudah saya persiapkan, sekarang kita tinggal berangkat ke tempat pertemuan sesuai perjanjian," kata Asisten itu sambil menunjukkan tumpukan dokumen di tangannya
Setelah itu, mereka berdua segera bersiap siap dengan para bawahan yang lain untuk menuju ke tempat pertemuan.
Itu di adakan di Gedung Departemen Store milik AM. Group.
Berbeda dengan Arc. Group yang sebelumnya harus melewati seleksi dulu kali ini, ketika ke AM. Group hanya perlu melakukan beberapa tanda tangan perjanjian kontrak dan berdiskusi soal masalah penempatan Brand di Departemen Store mereka.
Ketika Anya menatap AM. Departemen Store, hatinya terasa sedikit rumit.
Ya, itu karena AM. Group merupakan salah satu Perusahaan saingan berat Perusahaan milik Keluarga Achilles.
Dirinya adalah Istri dari CEO Perusahaan Achilles, jadi apakah tidak apa-apa untuk menandatangani perjanjian kontrak dengan Perusahaan itu?
Yah, walaupun Pernikahannya saat ini tidak dipublikasikan.
Hmm, namun pada akhirnya di masa depan dirinya akan bercerai dengan Henry bukan?
Apa gunanya, dirinya harus merelakan kesempatan besar seperti ini untuk Brandnya hanya demi Tuan Muda itu?
Dirinya memang sebelumnya Ikut seleksi juga dari Arc. Departemen Store, namun sampai hari ini pengumumannya belum juga diumumkan pada hal ini sudah 1 minggu.
Apakah memang lama untuk mengambil keputusan?
Atau...
Hah...
Sudahlah, lebih baik untuk memikirkan kesempatan emas yang saat ini sudah di tangan.
Soal Pernikahannya...
Ya, lebih baik disembunyikan saja dulu, toh memang belum ada yang tahu soal siapa Identitas Suaminya bukan?
Setelah menentukan tekadnya, Anya segera masuk ke dalam gedung itu bersama dengan asistennya, lalu segera dipandu ke ruang pertemuan.
Namun yang membuat Anya cukup kaget, ada salah satu orang dari perwakilan AM. Group yang memiliki wajah familiar.
Tunggu...
Bukankah ini teman sekelasnya waktu SMA?
Hellio kalau tidak salah?
Tatapan mereka bertemu, lalu Pria itu segera menyapa dengan akrab,
"Ah? Kamu Anya Florace?"
Dengan kata-kata itu, Anya segera tersadar dari lamunan nya.
"Kamu Hellio?"
"Ya, lama tidak berjumpa. Aku rasa ini bukan saatnya kita untuk reuni?"
Itt benar, mereka add itu sedang melakukan tugas masing-masing sebagai perwakilan profesional dari perusahaan masing-masing.
Jadi Anya dan Hellio daripada sibuk menyapa mereka langsung menjalankan tugas dan berdiskusi soal tanda tangan kontrak kerja sama itu.
Sebenarnya, tidak terlalu banyak hal yang perlu dibahas.
Karena penawaran dari AM. Group sudah cukup bagus, dan Anya ikan melihat dokumen-dokumen itu juga merasa itu semua sudah cukup menguntungkan.
Disana juga tidak ada ketentuan, jika dirinya tidak bisa bekerja dengan Perusahaan lainnya, jadi cukup aman.
Dirinya masih bisa secara fleksibel membawa Brand miliknya ke Perusahaan lainnya juga, ini kontrak non ekslusif.
"Ya, Saya rasa tidak ada masalah dengan perjanjian ini, saya akan langsung tanda tangan," kata Anya lihat tua setelah membaca semua isi kontrak itu yang dibantu juga oleh Asistennya saat mempertimbangkannya.
"Baik, Sangat bagus kami bisa bekerjasama," kata Hellio sambil tersenyum.
Pertemuan itu berjalan dengan cukup baik, sampai tanda tangan kontrak selesai, juga mengakhiri acara pertemuan itu.
Itu juga udah mendekati jam untuk makan siang.
Ketika Anya hendak pergi dari sana, Hellio memanggilnya.
"Anya, adakah kamu terlihat sangat dingin? Sudah lama bertemu, kenapa kita tidak makan siang bersama dulu sambil ngobrol-ngobrol?"
Ya, Hellio dulu adalah teman baik Anya.
Anya yang mendengar tawaran itu, juga merasa itu bukan tawaran yang buruk lagipula sebentar lagi jam istirahat.
Dirinya juga harus menjaga hubungan baik dengan Perwakilan AM. Departemen Store.
Sebenarnya yang tidak Anya duga adalah karena Hellio ini ternyata CEO Perusahaan AM. Group.
Dulu ketika di SMA dirinya memang sempat tahu jika temannya Hellio ini salah satu Tuan Muda Kaya, namun Hellio tidak mau terlalu menceritakan soal keluarganya dan sejenisnya, jadi Anya juga tidak banyak bertanya.
Setelah kelulusan, Hellio memutuskan untuk kuliah di luar negeri, setelah itu mereka putus kontak.
Mereka sempat bertemu di beberapa acara Reuni sekitar lima tahun lalu?
Setelahnya, mereka sudah jarang bertemu lagi karena dirinya dengar Hellio kembali ke Luar Negeri.
"Ya, aku rasa tidak apa-apa."
Anya segera menyuruh Asistennya untuk kembali terlebih dahulu.
"Owh benar, Aku memiliki salah satu rekomendasi dari Restoran yang cukup enak, apakah kamu tertarik untuk kesana?"
"Tentu saja, aku bisa makan siang di manapun,"
"Pfff .... Walaupun sudah bertahun-tahun sepertinya kamu tidak berubah,"
Dua orang itu segera hal ini berbicara dengan cukup akrab.
Sampai mereka tiba di Restoran, keduanya mulai kembali mengobrol soal membicarakan tentang kegiatan mereka akhir-akhir ini.
"Jadi begitu, kamu akhirnya mendapatkan impianmu bukan? Memiliki Brand Pakaian Rancangan mu sendiri,"
Anya yang mendengar itu lalu mulai tersenyum,
"Itu benar, sesungguhnya aku juga tidak mengira, dari salah satu hobiku ini, akan menjadi sesuatu yang menjadi mimpiku dan akhirnya terwujud sampai aku ada di taraf ini, sejujurnya, Aku dulu sangat berterimakasih padamu, karena pernah memberiku keberanian untuk mencoba hal ini dan akhirnya Aku berani untuk memasuki Fakultas Desainer,"
"Apa? Aku hanya melihat apa yang aku lihat bahwa kamu memang bagus dalam mendesain, kamu pernah mendesain baju untuk kegiatan Pentas kelas dulu, semua hasil desain dan masalah sesuatu yang baik aku merasa kamu memiliki bakat untuk itu, namun kamu juga memiliki nilai yang baik dalam akademik, jadi kamu mungkin akan ragu ketika harus memilih, Aku hanya berikan sedikit dorongan agar kamu mengikuti kata hatimu,"
Anya yang mendengar itu merasa tersentuh.
"Ya, itu apa yang membawaku sampai ke sini,"
Dua orang itu terlihat mengobrol dengan akrab sampai makanan mereka tiba.
Sayangnya, mereka tidak sadar jika ternyata ada orang yang memperhatikan mereka.
Henry yang kebetulan berencana makan siang di tempat itu, dengan Tiara, ya mereka berdua sempat mengobrol terlalu banyak beberapa hari lalu jadi mereka memutuskan untuk makan siang bersama sambil mengobrol siang itu, di Restoran yang di Rekomendasikan oleh Isacc.
Mereka hanya pergi berdua karena yang lainnya sepertinya sibuk siang itu, Isacc sendiri, tidak mau diajak entah kenapa.
Namun, begitu Henry memasuki restoran dirinya melihat wajah yang familiar di salah satu meja sedang mengobrol akrab dengan seorang pria.
Melihat itu jelas, membuat hati Henry merasa terbakar entah bagaimana.
Terutama melihat wajah Anya yang saat ini tersenyum dengan caria.
Sebuah ekpersi yang tidak pernah Henry lihat sebelumnya.
Di depannya, Anya hanya selalu memasang ekspresi datar dan dingin itu, jarang untuk dirinya melihat Anya benar-benar tersemyum ceria seperti itu, bahkan di sesi malam mereka.
Membuat dirinya berpikir bahwa mungkin wanita itu memang tidak bisa tersenyum.
Namun sekarang melihat dia tersenyum dan tertawa akrab dengan Pria lain...
Sungguh, hal ini jelas sangat mengganggu nya.
"Kak Henry? Ada apa? Kenapa tidak segera mencari tempat duduk?" Tanya Tiara sambil merangkul tangan Henry dengan akrab.
"Tidak apa-apa, hanya ada beberapa hal yang merusak moodku,"
Henry mulai memikirkannya, sebenarnya siapa Pria yang ada bersama Anya itu?
Apakah jangan bilang itu Pacarnya atau sesuatu?
Ketika Henry boleh memikirkan ini perasaannya menjadi tambah kesal.
Memang Pernikahan mereka tidak lebih dari sebuah perjanjian di atas kertas.
Namun tidak berati, Anya itu bisa seenaknya berhubungan dengan Pria lain selama Pernikahan mereka!
Karena Anya itu adalah wanitanya, miliknya, jadi tidak bisa bersama dengan Pria lain!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀
nah lho cemburu kan kamu melihat Istrimu bersama pria lain Herry. makanya akui aja kalau sebenarnya kamu mencintai istrimu itu jangan egois jadi suami 🤭🙉
2024-12-11
0
Farida Wahyuni
dia jelas2 bergamdengan dg permpuan lain ga apa2. anya hanya ngobrol, dia cemburuan minta ampun, ih dasar egois.
2023-06-07
0
Jeintayu Jein
dasar hendry tdk tau dri..
2023-02-10
0