Episode 20: Teman Lama

Setelah kejadian yang memalukan di Club itu, Henry menjadi terlalu malas untuk melanjutkan berpesta bersama teman-temannya.

Henry segera pergi dan menyeret Anya pergi juga dari sana, dan meninggalkan teman-temannya.

"Hah, sepertinya aku harus pulang lebih dulu, Aku perlu untuk mendisiplinkan seseorang agar dia tidak melunjak,"

"Henry kamu benar-benar membosankan Kenapa kamu sudah langsung pulang? Ada ruang ganti di lantai atas," kata Hanzel yang kecewa karena temannya itu sudah pulang lebih dulu padahal mereka juga belum sempat ngobrol terlalu banyak.

Tiara sendiri, yang melihat Henry sudah akan pergi bersama Istrinya jelas merasa tidak senang.

"Benar, Kak Henry. Kenapa Kakak buru-buru pulang? Kenapa tidak suruh Istri Kakak itu pulang saja dan Kakak masih bisa bersenang-senang bersama kami, lagipula kita baru saja bertemu setelah sekian lama," kata Tiara sambil memegang tangan Henry, terlihat bersikap cukup manja.

"Apa yang di Katakan Tiara benar, kalian baru saja bertemu Setelah sekian lama Namun Kenapa kamu buru-buru pulang?"

Henry segera melepaskan rangkulan Tiara dan berkata lagi,

"Sungguh, Aku benar-benar sedang tidak mood sekarang untuk melanjutkan pesta ada seseorang yang benar-benar merusak mood ku. Jadi Aku pergi, sampai bertemu lagi semuanya mungkin lain kali kita akan mengatur pertemuan."

Setelah mengatakan itu, Henry segera menyeret Anya keluar dari ruangan itu.

Anya merasakan cengkraman tangan di tangannya, terasa cukup menyakitkan tentang bagaimana pria itu menariknya.

Namun Anya memilih untuk tidak berkata apa-apa karena takut itu hanya akan lebih membuat Tuan Muda ini marah.

Pada akhirnya, setelah mereka sampai di dalam mobil, ada sebuah keheningan.

Henry jelas merasa kesal dengan Anya yang dari tadi diam saja itu bahkan tidak mengatakan apa-apa sejak mereka pergi atau berinisiatif mencoba membantunya mengeringkan baju atau apa.

Namun kemudian, ketika Henry menatap kearah Anya, dirinya melihat Anya yang basah kuyup, hal itu membuat baju Anya menjadi cukup basah hingga menunjukan lekuk tubuh Anya dengan lebih jelas, apalagi efek sedikit menjadi transparan ketika basah.

Dan rambut Anya yang terlihat kucel karena basah.

Itu sebenernya, adalah sebuah pemandangan yang cukup mengoda dan menggairahkan.

Namun melihat ekpersi dingin, yang tidak bergeming dan menunjukkan ekspresi apapun itu, tiba-tiba membuat Henry merasa bersalah.

Apakah dirinya keterlaluan?

Apa Anya sekarang menjadi marah?

Tunggu, kenapa dirinya malah menjadi merasa bersalah seperti ini?

Tidak! Ini yang salah wanita itu duluan yang membuat bajunya basah seperti ini!

Namun ketika Henry melihat Anya dalam tampilan seperti itu, Hanry merasa tidak tahan jadi segera melepaskan jas yang di pakainya untuk menutupi tubuh Anya.

"Hpmh, kamu berpakaian terlalu vullegar malam ini, lain kali kamu tidak boleh berpakaian seterbuka ini,"

Anya yang dari tadi diam segera menatap ke arah pria yang ada di sampingnya itu yang sekali lagi mengucapkan ucapan omong kosong.

Karena ini pesta semacam itu milik Tuan Muda Kaya, jelas dirinya memakai pakaian yang sesuai, hanya kenapa dia tiba-tiba komplain?

Lalu soal dia yang terkena siraman botol tadi?

Sepertinya Tuan Muda itu, sudah melupakan kejadian itu.

Dan dirinya juga terkejut melihat sebuah jas segera menutupi tubuhnya.

"Baik Tuan Muda, lain kali Aku akan lebih memperhatikan apa yang Aku pakai, dan Terimakasih karena telah perhatian,"

"Siapa yang perhatian padamu! Kamu benar-benar hanya merusak moodku hari ini, jadi setelah ini kamu harus mempersiapkan dirimu, untuk melayaniku dengan baik,"

Anya tetap berusaha memasang senyumannya.

"Tentu saja, Aku akan menebus kesalahanku sebelumnya,"

Walaupun katanya itu sebuah 'hukuman' namun itu tidak benar-benar seperti sebuah hukuman, hanya salah satu dari malam panas mereka yang membuat Anya sangat kewalahan.

####

Ini adalah pagi yang baru, hari ini Anya berangkat ke Butiknya lebih siang dari biasanya, ya ini juga karena ulang Herny di malam sebelumnya, yang membuat dirinya sampai bangun kesiangan.

Anya walaupun dalam keadaan begitu lelah dirinya harus pergi bekerja karena hari ini ada sesuatu yang sangat penting.

Yaitu untuk mengunjungi salah satu perusahaan besar lain yang sebelumnya pernah memberikan penawaran pada Brand miliknya.

"Apakah kamu sudah mempersiapkan semua yang aku minta?" Tanya Anya pada asistennya.

"Sudah, semua sudah saya persiapkan, sekarang kita tinggal berangkat ke tempat pertemuan sesuai perjanjian," kata Asisten itu sambil menunjukkan tumpukan dokumen di tangannya

Setelah itu, mereka berdua segera bersiap siap dengan para bawahan yang lain untuk menuju ke tempat pertemuan.

Itu di adakan di Gedung Departemen Store milik AM. Group.

Berbeda dengan Arc. Group yang sebelumnya harus melewati seleksi dulu kali ini, ketika ke AM. Group hanya perlu melakukan beberapa tanda tangan perjanjian kontrak dan berdiskusi soal masalah penempatan Brand di Departemen Store mereka.

Ketika Anya menatap AM. Departemen Store, hatinya terasa sedikit rumit.

Ya, itu karena AM. Group merupakan salah satu Perusahaan saingan berat Perusahaan milik Keluarga Achilles.

Dirinya adalah Istri dari CEO Perusahaan Achilles, jadi apakah tidak apa-apa untuk menandatangani perjanjian kontrak dengan Perusahaan itu?

Yah, walaupun Pernikahannya saat ini tidak dipublikasikan.

Hmm, namun pada akhirnya di masa depan dirinya akan bercerai dengan Henry bukan?

Apa gunanya, dirinya harus merelakan kesempatan besar seperti ini untuk Brandnya hanya demi Tuan Muda itu?

Dirinya memang sebelumnya Ikut seleksi juga dari Arc. Departemen Store, namun sampai hari ini pengumumannya belum juga diumumkan pada hal ini sudah 1 minggu.

Apakah memang lama untuk mengambil keputusan?

Atau...

Hah...

Sudahlah, lebih baik untuk memikirkan kesempatan emas yang saat ini sudah di tangan.

Soal Pernikahannya...

Ya, lebih baik disembunyikan saja dulu, toh memang belum ada yang tahu soal siapa Identitas Suaminya bukan?

Setelah menentukan tekadnya, Anya segera masuk ke dalam gedung itu bersama dengan asistennya, lalu segera dipandu ke ruang pertemuan.

Namun yang membuat Anya cukup kaget, ada salah satu orang dari perwakilan AM. Group yang memiliki wajah familiar.

Tunggu...

Bukankah ini teman sekelasnya waktu SMA?

Hellio kalau tidak salah?

Tatapan mereka bertemu, lalu Pria itu segera menyapa dengan akrab,

"Ah? Kamu Anya Florace?"

Dengan kata-kata itu, Anya segera tersadar dari lamunan nya.

"Kamu Hellio?"

"Ya, lama tidak berjumpa. Aku rasa ini bukan saatnya kita untuk reuni?"

Itt benar, mereka add itu sedang melakukan tugas masing-masing sebagai perwakilan profesional dari perusahaan masing-masing.

Jadi Anya dan Hellio daripada sibuk menyapa mereka langsung menjalankan tugas dan berdiskusi soal tanda tangan kontrak kerja sama itu.

Sebenarnya, tidak terlalu banyak hal yang perlu dibahas.

Karena penawaran dari AM. Group sudah cukup bagus, dan Anya ikan melihat dokumen-dokumen itu juga merasa itu semua sudah cukup menguntungkan.

Disana juga tidak ada ketentuan, jika dirinya tidak bisa bekerja dengan Perusahaan lainnya, jadi cukup aman.

Dirinya masih bisa secara fleksibel membawa Brand miliknya ke Perusahaan lainnya juga, ini kontrak non ekslusif.

"Ya, Saya rasa tidak ada masalah dengan perjanjian ini, saya akan langsung tanda tangan," kata Anya lihat tua setelah membaca semua isi kontrak itu yang dibantu juga oleh Asistennya saat mempertimbangkannya.

"Baik, Sangat bagus kami bisa bekerjasama," kata Hellio sambil tersenyum.

Pertemuan itu berjalan dengan cukup baik, sampai tanda tangan kontrak selesai, juga mengakhiri acara pertemuan itu.

Itu juga udah mendekati jam untuk makan siang.

Ketika Anya hendak pergi dari sana, Hellio memanggilnya.

"Anya, adakah kamu terlihat sangat dingin? Sudah lama bertemu, kenapa kita tidak makan siang bersama dulu sambil ngobrol-ngobrol?"

Ya, Hellio dulu adalah teman baik Anya.

Anya yang mendengar tawaran itu, juga merasa itu bukan tawaran yang buruk lagipula sebentar lagi jam istirahat.

Dirinya juga harus menjaga hubungan baik dengan Perwakilan AM. Departemen Store.

Sebenarnya yang tidak Anya duga adalah karena Hellio ini ternyata CEO Perusahaan AM. Group.

Dulu ketika di SMA dirinya memang sempat tahu jika temannya Hellio ini salah satu Tuan Muda Kaya, namun Hellio tidak mau terlalu menceritakan soal keluarganya dan sejenisnya, jadi Anya juga tidak banyak bertanya.

Setelah kelulusan, Hellio memutuskan untuk kuliah di luar negeri, setelah itu mereka putus kontak.

Mereka sempat bertemu di beberapa acara Reuni sekitar lima tahun lalu?

Setelahnya, mereka sudah jarang bertemu lagi karena dirinya dengar Hellio kembali ke Luar Negeri.

"Ya, aku rasa tidak apa-apa."

Anya segera menyuruh Asistennya untuk kembali terlebih dahulu.

"Owh benar, Aku memiliki salah satu rekomendasi dari Restoran yang cukup enak, apakah kamu tertarik untuk kesana?"

"Tentu saja, aku bisa makan siang di manapun,"

"Pfff .... Walaupun sudah bertahun-tahun sepertinya kamu tidak berubah,"

Dua orang itu segera hal ini berbicara dengan cukup akrab.

Sampai mereka tiba di Restoran, keduanya mulai kembali mengobrol soal membicarakan tentang kegiatan mereka akhir-akhir ini.

"Jadi begitu, kamu akhirnya mendapatkan impianmu bukan? Memiliki Brand Pakaian Rancangan mu sendiri,"

Anya yang mendengar itu lalu mulai tersenyum,

"Itu benar, sesungguhnya aku juga tidak mengira, dari salah satu hobiku ini, akan menjadi sesuatu yang menjadi mimpiku dan akhirnya terwujud sampai aku ada di taraf ini, sejujurnya, Aku dulu sangat berterimakasih padamu, karena pernah memberiku keberanian untuk mencoba hal ini dan akhirnya Aku berani untuk memasuki Fakultas Desainer,"

"Apa? Aku hanya melihat apa yang aku lihat bahwa kamu memang bagus dalam mendesain, kamu pernah mendesain baju untuk kegiatan Pentas kelas dulu, semua hasil desain dan masalah sesuatu yang baik aku merasa kamu memiliki bakat untuk itu, namun kamu juga memiliki nilai yang baik dalam akademik, jadi kamu mungkin akan ragu ketika harus memilih, Aku hanya berikan sedikit dorongan agar kamu mengikuti kata hatimu,"

Anya yang mendengar itu merasa tersentuh.

"Ya, itu apa yang membawaku sampai ke sini,"

Dua orang itu terlihat mengobrol dengan akrab sampai makanan mereka tiba.

Sayangnya, mereka tidak sadar jika ternyata ada orang yang memperhatikan mereka.

Henry yang kebetulan berencana makan siang di tempat itu, dengan Tiara, ya mereka berdua sempat mengobrol terlalu banyak beberapa hari lalu jadi mereka memutuskan untuk makan siang bersama sambil mengobrol siang itu, di Restoran yang di Rekomendasikan oleh Isacc.

Mereka hanya pergi berdua karena yang lainnya sepertinya sibuk siang itu, Isacc sendiri, tidak mau diajak entah kenapa.

Namun, begitu Henry memasuki restoran dirinya melihat wajah yang familiar di salah satu meja sedang mengobrol akrab dengan seorang pria.

Melihat itu jelas, membuat hati Henry merasa terbakar entah bagaimana.

Terutama melihat wajah Anya yang saat ini tersenyum dengan caria.

Sebuah ekpersi yang tidak pernah Henry lihat sebelumnya.

Di depannya, Anya hanya selalu memasang ekspresi datar dan dingin itu, jarang untuk dirinya melihat Anya benar-benar tersemyum ceria seperti itu, bahkan di sesi malam mereka.

Membuat dirinya berpikir bahwa mungkin wanita itu memang tidak bisa tersenyum.

Namun sekarang melihat dia tersenyum dan tertawa akrab dengan Pria lain...

Sungguh, hal ini jelas sangat mengganggu nya.

"Kak Henry? Ada apa? Kenapa tidak segera mencari tempat duduk?" Tanya Tiara sambil merangkul tangan Henry dengan akrab.

"Tidak apa-apa, hanya ada beberapa hal yang merusak moodku,"

Henry mulai memikirkannya, sebenarnya siapa Pria yang ada bersama Anya itu?

Apakah jangan bilang itu Pacarnya atau sesuatu?

Ketika Henry boleh memikirkan ini perasaannya menjadi tambah kesal.

Memang Pernikahan mereka tidak lebih dari sebuah perjanjian di atas kertas.

Namun tidak berati, Anya itu bisa seenaknya berhubungan dengan Pria lain selama Pernikahan mereka!

Karena Anya itu adalah wanitanya, miliknya, jadi tidak bisa bersama dengan Pria lain!

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

nah lho cemburu kan kamu melihat Istrimu bersama pria lain Herry. makanya akui aja kalau sebenarnya kamu mencintai istrimu itu jangan egois jadi suami 🤭🙉

2024-12-11

0

Farida Wahyuni

Farida Wahyuni

dia jelas2 bergamdengan dg permpuan lain ga apa2. anya hanya ngobrol, dia cemburuan minta ampun, ih dasar egois.

2023-06-07

0

Jeintayu Jein

Jeintayu Jein

dasar hendry tdk tau dri..

2023-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Pengantin Pengganti (Revisi)
2 Episode 2: Kemarahan Tuan Muda
3 Episode 3: Jadilah Mainanku
4 Episode 4: Wanita Membosankan
5 Episode 5: Pria Tidak Tahu Malu
6 Episode 6: Pesona Mematikan
7 Episode 7: Manfaat Yang Sepadan
8 Episode 8: Keputusan Anya
9 Episode 9: Berpura-pura
10 Episode 10: Sebuah Janji
11 Episode 11: Keluarga Achilles
12 Episode 12: Cukup Mengejutkan
13 Episode 13: Candu
14 Episode 14: Tidak Terduga
15 Episode 15: Tanda Cinta
16 Episode 16: Jangan berharap!
17 Episode 17: Kekhawatiran
18 Episode 18: Pertemuan
19 Episode 19: Kejutan
20 Episode 20: Teman Lama
21 Episode 21: Cemburu? Tidak Mungkin!
22 Episode 22: Batas Kesabaran
23 Episode 23: Perasaan Aneh
24 Episode 24: Hanya Boleh Denganku
25 Episode 25: Kepikiran
26 Episode 26: Perasaan Hangat
27 Episode 27: Kabar Bahagia
28 Episode 28: Tidak Setuju
29 Episode 29: Kekesalan
30 Episode 30: Permintaan Kakek
31 Episode 31: Seorang Anak?
32 Episode 32: Bertaruh
33 Episode 33: Tidak Apa-apa
34 Episode 34: Rencana Masing-masing
35 Episode 35: Sebuah Niat
36 Episode 36: Rencana Sherly
37 Episode 37: Mulai Terbiasa
38 Episode 38: Rahasiakan saja?
39 Episode 39: Gawat!
40 Episode 40: Tidak Tahu
41 Episode 41: Serius?
42 Episode 42: Huh? Tidak Mungkin
43 Episode 43: Harus Bagaimana?
44 Episode 44: Tidak Marah
45 Episode 45: Perhatian
46 Episode 46: Bagaimana Bisa?
47 Episode 47: Ingin Mengujiku?
48 Episode 48: Kebimbangan
49 Episode 49: Marah
50 Episode 50: Apakah kamu menyukaiku?
51 Episode 51: Tersadar
52 Episode 52: Mengejar Cinta
53 Episode 53: Perayaan
54 Episode 54: Keributan
55 Episode 55: Menjadi Rumit
56 Episode 56: Kelicikan
57 Episode 57: Apakah dia membenciku?
58 Episode 58: Jika itu yang kamu inginkan
59 Episode 59: Yang tidak di ketahui
60 Episode 60: Tanpa Aku
61 Episode 61: Kelicikan
62 Episode 62: Sebuah Nasehat
63 Episode 63: Menunggu
64 Episode 64: Mulai Dari Awal
65 Promosi New Novel
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Episode 1: Pengantin Pengganti (Revisi)
2
Episode 2: Kemarahan Tuan Muda
3
Episode 3: Jadilah Mainanku
4
Episode 4: Wanita Membosankan
5
Episode 5: Pria Tidak Tahu Malu
6
Episode 6: Pesona Mematikan
7
Episode 7: Manfaat Yang Sepadan
8
Episode 8: Keputusan Anya
9
Episode 9: Berpura-pura
10
Episode 10: Sebuah Janji
11
Episode 11: Keluarga Achilles
12
Episode 12: Cukup Mengejutkan
13
Episode 13: Candu
14
Episode 14: Tidak Terduga
15
Episode 15: Tanda Cinta
16
Episode 16: Jangan berharap!
17
Episode 17: Kekhawatiran
18
Episode 18: Pertemuan
19
Episode 19: Kejutan
20
Episode 20: Teman Lama
21
Episode 21: Cemburu? Tidak Mungkin!
22
Episode 22: Batas Kesabaran
23
Episode 23: Perasaan Aneh
24
Episode 24: Hanya Boleh Denganku
25
Episode 25: Kepikiran
26
Episode 26: Perasaan Hangat
27
Episode 27: Kabar Bahagia
28
Episode 28: Tidak Setuju
29
Episode 29: Kekesalan
30
Episode 30: Permintaan Kakek
31
Episode 31: Seorang Anak?
32
Episode 32: Bertaruh
33
Episode 33: Tidak Apa-apa
34
Episode 34: Rencana Masing-masing
35
Episode 35: Sebuah Niat
36
Episode 36: Rencana Sherly
37
Episode 37: Mulai Terbiasa
38
Episode 38: Rahasiakan saja?
39
Episode 39: Gawat!
40
Episode 40: Tidak Tahu
41
Episode 41: Serius?
42
Episode 42: Huh? Tidak Mungkin
43
Episode 43: Harus Bagaimana?
44
Episode 44: Tidak Marah
45
Episode 45: Perhatian
46
Episode 46: Bagaimana Bisa?
47
Episode 47: Ingin Mengujiku?
48
Episode 48: Kebimbangan
49
Episode 49: Marah
50
Episode 50: Apakah kamu menyukaiku?
51
Episode 51: Tersadar
52
Episode 52: Mengejar Cinta
53
Episode 53: Perayaan
54
Episode 54: Keributan
55
Episode 55: Menjadi Rumit
56
Episode 56: Kelicikan
57
Episode 57: Apakah dia membenciku?
58
Episode 58: Jika itu yang kamu inginkan
59
Episode 59: Yang tidak di ketahui
60
Episode 60: Tanpa Aku
61
Episode 61: Kelicikan
62
Episode 62: Sebuah Nasehat
63
Episode 63: Menunggu
64
Episode 64: Mulai Dari Awal
65
Promosi New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!