Hari-hari segera berlalu dalam sekejap, Henry yang awalnya akan pergi bulan madu Minggu ini, memutuskan membatalkan acaranya karena begitu banyak jadwal di Perusahaan sangat sibuk, belum lagi, Anya juga bilang jika minggu ini dia memiliki beberapa hal yang harus dia selesaikan.
Jadi keduanya memutuskan untuk membatalkan acara itu tanpa terlalu banyak masalah.
Dan ini adalah hari libur, Sabtu malam, Henry tentu saja merasa bosan setiap hari bekerja dan hanya di Apartemen terus.
Jadi dirinya memutuskan untuk pergi menemui temannya, disalah satu Club yang biasa sering mereka datangi.
Ketika Henry memasuki ruang Club Pribadi, di sana sudah ada beberapa orang, termasuk temannya yaitu Hazel Lee dan teman-teman lainnya, yang biasa Henry ajak berpesta.
Hazel yang melihat Henry akhirnya datang itu, jelas merasa senang sekali.
"Yo, Henry kamu itu akhirnya mau juga Aku ajak pergi, sejak kamu menikah kamu begitu membosankan tidak pernah mau Aku ajak pergi, apakah sekarang kamu benar-benar sudah khilaf dan tidak ingin bermain-main lagi? Apakah kamu begitu mencintai Istrimu?"
Henry yang mendengar itu, lalu segera menunjukkan ekspresi tidak senang.
"Kamu harusnya juga tahu kalau pernikahanku ini hanya permainan,"
Temannya itu lalu segera tertawa, itu benar Hanzel tentu sudah tahu soal hal itu, karena mereka adalah teman baik.
"Ya kan, barangkali saja kamu menjadi terpesona dengan kecantikan Istrimu itu, melihat di pernikahan mu itu bahwa dia itu benar-benar sangat cantik! Owh, atau jangan-jangan kamu memang sudah terhipnotis dengan kecantikannya? Atau sekarang kamu hanya menghabiskan setiap malammu hubungannya?"
Henry yang mendengar kata-kata temannya itu segera merasa makin kesal, apalagi ketika dirinya mengingat wajah datar dari Istrinya Anya itu.
Dia hanya sedikit cantik tidak lebih dan tidak kurang.
Suatu kecantikan yang benar-benar standar, kak dibandingkan dengan wanita wanita yang selama ini bersama dirinya.
Namun bagaimana bisa didengar terpesona dengan wanita dingin semacam untuk yang sangat membosankan itu?
Dia adalah seorang wanita yang membosankan yang akan mengakhiri kalimat apapun yang di dengarnya dengan kata iya!
"Cih, jangan bicara sembarangan siapa juga yang terpesona oleh wanita semacam itu,"
"Namun Henry, sejak kamu menikah kamu benar-benar tidak lagi mau bermain-main dengan wanita, di aku pikir kamu terpesona dengan nya,"
"Astaga, kamu harusnya tahu kalau beberapa hari sebelumnya, Kakek mengawasi ku dan sekarang sepertinya Kakek sudah tidak lagi mengawasi ku itulah kenapa aku bisa bertemu denganmu disini,"
"Pfff, Kakekmu masih sangat ketat seperti biasanya, benar-benar membosankan,"
"Hah, Kakek memang seperti itu, lalu apa yang akan kita lakukan hari ini? Kamu bilang kamu memiliki kejutan untukku?"
"Owh benar, Isacc belum datang. Nanti dia akan membawa kejutan untukmu,"
"Kamu mengundang nya ke sini? Aku kira dia tidak terlalu suka bermain-main di tempat seperti ini,"
Isacc selain adalah Asistennya Henry, dia sebenarnya adalah Teman Henry sejak mereka di sekolah menengah.
Isacc juga berasal dari salah satu keluarga kaya namun situasi keluarganya sedikit rumit, hingga dia berakhir menjadi Asisten Henry.
"Kamu lihat saja nanti," kata Hazel sambil tersenyum misterius.
"Hah, kamu itu benar-benar sangat suka membuat teka-teki."
Sebenarnya, jika Henry melihat kearah isi ruangan itu, hanya ada wanita disana, itu sepertinya beberapa teman wanita dari temannya ini, yang terlihat masih sangat senang untuk bermain-main sampai sekarang.
Sampai kemudian, ruangan itu segera terbuka, dan dua orang segera memasuki tempat itu.
Itu adalah Isacc bersama dengan seorang gadis, gadis itu jelas terlihat sangat familiar untuk Henry.
Henry jelas menunjukkan ekspresi terkejut ketika tatapan mereka berdua bertemu.
"Tiara? Kenapa kamu di sini? Kapan kamu pulang dari luar negeri?"
Gadis itu, segera memberikan Herny sebuah pelukan.
Lalu segera berkata lagi,
"Apakah Kak Henry tidak merindukanku?"
Henry terdekat dengan pelukan tiba-tiba itu namun dirinya segera membalas pelukan itu dengan ringan.
"Tentu saja Aku merindukanmu, Tiara. Lima tahun lalu kamu tiba-tiba ingin melanjutkan studimu di luar negeri, dan kamu jarang pulang jadi tentu saja aku merindukanmu,"
"Aku juga merindukan mu, Kak Henry,"
Dua orang itu, terlihat sedang reuni dengan akrab.
Tiara adalah adik sepupu Isacc, dia cukup kenal dekat dengan Henry sejak lama.
Pelukan itu, hanya berlangsung cukup cepat sampai Henry melepaskan pelukannya.
"Kak Henry, sebenarnya cukup sedih ketika mendengar kamu menikah, dan tidak mengundangku,"
"Aku tahu kamu masih sibuk dengan studimu Aku hanya tidak ingin mengganggumu untuk hal-hal sepele,"
"Tapi untuk Kak Herny tiba-tiba menikah...."
Terlihat ada ekpersi sedih dan kecewa di wajah gadis itu, dia tidak pernah mengira jika pria yang di depannya itu akan cepat-cepat menikah, ketika dirinya masih berada di luar negeri.
Hanzel menyela, dan berkata secara refleks,
"Itu hanya Pernikahan pura-pura berdasarkan perjanjian, kamu tidak perlu terlalu mengagapnya serius, Tiara,"
Tiara yang baru mendengar hal itu jelas merasa terkejut.
Henry g menatap kesal ke arah temannya itu karena membongkar rahasia nya terlalu cepat.
Makanya dirinya tidak ingin memberitahu rahasianya ini, namun lebih sedikit orang yang tahu lebih baik.
Tentu saja, Henry cukup percaya dengan gadis dihadapannya ini.
"Ya, ini hanya pernikahan untuk mengelabui Kakekku, yah kamu tahu, Kakekku benar-benar sangat pemaksaan ingin aku segera menikah namun aku jelas belum siap menikah untuk sekarang jadi begitulah aku hanya menyewa seorang wanita untuk berpura-pura menjadi Isteriku,"
Tiara yang mendengar itu segera tersenyum.
"Jadi begitu? Itu hanya salah satu permainan Kak Henry?"
"Tentu saja, aku tidak pernah menganggap serius ini," kata Henry lagu dengan santai.
"Tuan Muda Henry, kamu sebaiknya jangan terlalu menyebalkan hal-hal seperti itu," kata Isacc yang akhirnya angkat bicara.
"Isacc, kamu ini sedikit berlebihan."
Tiara segera merangkul Henry, dan berkata,
"Sudahlah, Kakak tidak perlu memikirkan soal Pernikahan Kakak, akankah kita di sini untuk bersenang-senang?"
"Ah, kamu benar juga. Aku disini akan bersenang-senang," kata Henry lalu mengikuti Tiara untuk duduk.
Hazel lalu memiliki sebuah ide.
"Owh, bagaimana jika kamu menyuruh Istrimu kesini?"
Henry yang mendengar itu, jelas merasa itu itu yang cukup bagus.
Hmm, dirinya mungkin bisa sedikit membuat Anya merasa kesal nanti?
"Itu ide yang bagus, Aku akan segera mengundangnya,"
Dan Anya yang awalnya berniat tidur lebih awal itu jelas merasa terganggu dengan panggilan telepon dari Hanry.
Namun jelas, Anya tidak memiliki pilihan segera memilih baju pesta yang cocok berdandan sebentar dan segera pergi ke Club yang Henry masuk.
Anya menatap kearah Club yang sangat ramai itu, dirinya merasa tempat-tempat seperti ini bukankah sesuatu yang dirinya sukai.
Dengan langkah cepat, Anya segera menuju ke sebuah ruangan tiba di yang sudah diberitahu sebelumnya.
Ketika tiba di pintu ruangan itu dirinya segera menghela nafas, nanya berharap tidak ada hal buruk yang terjadi.
"Wow, tamu kita akhirnya sudah datang," kata Hazel dengan bersemangat.
Henry duduk di tengah ruangan itu seolah adalah pemimpin dari semuanya.
Henry menatap kearah Anya yang mengenakan sebuah gaun pesta yang terlihat sangat cocok di tubuhnya, menunjukkan pesona glamour tertentu ketika melihatnya.
Dirinya tidak mengira bahwa wanita itu memiliki baju pesta semacam itu.
Bagaimana mengatakannya?
Itu memang cocok untuk pesta semacam ini.
Dirinya kira, wanita itu nanti akan memakai pakaian yang cukup rapi dan canggung.
Ah, benar dia seorang Desainer Baju.
Lalu Henry segera berkata,
"Anya, kamu kesini, duduk di pangkuanku, Aku akan mengajakmu bersenang-senang malam ini,"
Anya jelas merasa ini bukanlah hal yang baik, terutama setelah dirinya melihat seorang wanita duduk disamping Henry, terlihat sangat akrab dan dekat dengannya, dan wanita itu jelas menunjukkan ada permusuhan ketika menatap ke arahnya.
Emm, apakah ini salah satu wanitanya?
Ini terdengar sangat merepotkan.
Anya segera duduk di pangkuan Henry.
Henrypun tanpa malu-malu melingkarkan tangannya di pinggang Anya, lalu mencium bibir Anya, ya Henry tiba-tiba merasa tidak tahan ingin mikirnya setelah melihat penampilan Anya dengan gaun seksi itu.
"Kamu harus menurut padaku, sayang," bisik Henry di telinga Anya setelah melepaskan ciuman singkatnya itu, yang jelas Anya merasa geli dengan tindakan tiba-tiba ini.
"Wow, lihat bagaimana Tuan Muda kita ini sangat perhatian pada Istrinya, Ah~" goda Hazel.
"Anya sayang, bagaimana jika kamu menghiburku? Mulailah bernyanyi satu lagu, Aku ingin melihatmu bernyanyi jika bisa menari juga tidak apa-apa," kata Henry tiba-tiba.
Anya menatap Henry dengan ekspresi heran dan segera berkata,
"Aku tidak bisa bernyanyi atau menari."
Memangnya dirinya ini wanita peghibur?
Hah, Tuan Muda ini benar-benar makin menyebalkan.
"Hah, kamu itu benar-benar payah dan membosankan. Sudahlah, mari tuangkan saja minuman untukku,"
Anya lalu mulai berdiri dan berniat mengambil sebuah botol wine disana, berniat menuangkannya pada gelas Henry.
Namun sayangnya, tiba-tiba kakinya tersandung sesuatu, membuat botol minuman itu tambah menumpahi baju Henry.
Anya jelas menyadari yang barusan dirinya sandung adalah sebuah kaki, sepertinya sengaja untuk menjegalnya, itu adalah kaki dari wanita yang ada disamping Henry sebelumnya.
Hazel yang melihat baju Henry itu basah kuyup.
Henry yang melihat bajunya basah itu, jelas langsung merasa marah,
"Anya! Kamu itu! Kamu bahkan menuangkan minum saja tidak bisa! Dan sekarang hanya malah membuat Aku malu!"
"Aku minta maaf, Aku benar-benar tidak sengaja,"
"Sial, kamu pasti memang sengaja. Apakah kamu kesal untuk aku panggil ke sini hah?"
Namun bahkan sebelum Anya sempat menjawab, Henry sudah mengambil satu botol minuman, lalu segera menyiramkannya pada wajah Anya.
Tiara yang melihat itu, jelas merasa senang, ya dirinya sudah tahu dengan baik kepribadian Henry yang sangat mudah di buat kesal itu.
Dirinya hanya merasa sedikit tidak senang ketika melihat bagaimana Henry sebelumnya bersikap cukup lembut padanya, dan bagaimana Henry menatap wanita itu dengan tatapan...
Bagaimana cara melihatnya?
Tatapan penuh obsesi namun mungkin sedikit lebih?
Henry memang selalu dekat dengan berbagai macam wanita selama ini, namun dirinya tidak pernah melihat Henry menatap wanita lainnya dengan pandangan semacam itu.
Itu benar, dirinya juga harus menegaskan nanti pada wanita sialan itu soal posisinya, yang tidak lebih hanya alat untuk Henry.
Ya, agar dia tidak boleh sombong dan berharap terus menjadi Istri Henry, apalagi mendapatkan cintanya.
Karena Henry, akan menjadi miliknya, hanya dirinya yang akan menjadi satu-satunya wanita spesial di hati Henry.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
ossy Novica
Anya mesti balas si Tiara dengan modus keseleo atau apalah biar dia tak sepele sama kamu .
2023-01-17
0
Alya
ikhh suks sebal juga klu ada penindasan gini harusnya jangan mudah di propokadi anys
2023-01-17
0