Pagi itu, Anya segera tiba di butik tempat dirinya bekerja. Sampai disana, karyawan dan bawahannya segera mengerubuni Anya.
"Nona Anya, kami dengar anda baru saja menikah?" tanya salah satu bawahan dengan antusias.
"Itu benar, Nona. Kenapa Nona tidak mengundang kami dalam Acara Pernikahan mu? Kami benar-benar cukup terkejut ketika kamu bilang meminta cudi untuk menikah,"
Sang Asisten juga segera berdua dengan ekspresi dengan ekpersi cemberut.
"Itu bener, Anya apa kamu bahkan tidak mengundang ku ke pesta pernikahan mu? Aku kira kita teman,"
Anya yang ditanya tanya itu segera bingung harus menjawab seperti apa.
"Pernikahan ini dilakukan dengan buru-buru, dan lagi Suamiku ini, hanya mengadakan pesta Private, dan hanya keluarga dekat yang hadir,"
Anya jelas hanya membuat alasan, karena toh ini hanya pernikahan sementara, untuk orang-orang tahu dengan siapa dirinya menikah.
Bukan berarti dirinya harus menyembunyikan status pernikahannya, hanya...
"Ah kenapa tidak adil begitu?"
Semua orang menjadi heboh sendiri, namun Anya segera menyuruh mereka untuk kembali ke tempat masing-masing, Anya jelas menghindari untuk ditanya tanya.
Para bawahan Anya bus aja tahu jika atasan mereka itu tidak suka urusan pribadinya untuk dicampuri jadi setelah bertanya sebentar, reka segera kembali ke tempat mereka masing-masing dan melakukan pekerjaan mereka lagi.
Anya sekarang sampai di ruangannya akhirnya merasa lega.
Didepannya, ada Asistennya.
Anya lalu mulai bertanya,
"kamu sebelumnya menelepon ku soal ada hal penting?"
"Itu benar, Nona Anya. ketika pameran sebelumnya ada beberapa perusahaan yang sempat memberikan penawaran pada Brand kita, agar masuk ke Departemen Store mereka, dan di antaranya, ada dua Departemen Store besar di kota ini,"
"Apa dua Departemen Store? Yang mana saja?"
"Sebenarnya, mereka tidak hanya memberikan penawaran kepada kita namun kepada beberapa Brand Lokal lainnya yang mengikuti Pameran, nantinya masih akan ada beberapa seleksi lagi, agar Produk kita bisa masuk, namun saya cukup yakin jika Brand kita ini memiliki kualitas yang cukup baik untuk masuk ke tempat mereka," kata Asisten itu dengan penuh percaya diri selalu segera memberikan dokumen kepada Anya soal hal-hal itu.
"Itu bagus, ini jelas merupakan sebuah kesempatan yang sangat bagus untuk bisa masuk ke dua Perusahaan Besar itu. Aku jelas tidak akan melewatkan kesempatan ini."
"Itu bener, itulah kenapa saya memanggil anda agar cepat kembali, ke sini, karena seleksi dengan salah satu Perubahan akan dilakukan hari ini. Kami jelas sudah mempersiapkan semuanya, dan Nona Anya tinggal datang saja, untuk memberikan presentasi, seperti bahan-bahan yang saya kirimkan sebelumnya."
Anya tentu saja sudah membaca membaca dan mempelajari hal-hal itu, siap untuk mengikuti seleksi itu.
Hanya saja, dirinya memang belum tahu perusahaan mana-mana saja yang memberikan penawaran.
"Baiklah, kamu akan ikut denganku ke sana. Bukan bersiap-siap dan mulai mempelajarinya lagi, masih nanti Siang bukan?"
"Ya, Nona."
Setelah itu, Asisten itu segera pergi dari ruangan itu, membiarkan Anya untuk mempelajari dokumen-dokumen itu.
Pertama, Anya mulai melihat-lihat daftar perusahaan yang memberikan penawaran.
Salah satunya, jelas membuat dirinya terkejut.
"Huh? Arc Departemen Store? Kalau tidak salah, bukankah itu milik Perusahaan Achilles?"
Anya mulai memikirkan sebuah kemungkinan, namun melihat tentang bagaimana pria itu sepertinya bahkan tidak tahu soal pekerjaannya dirinya rasa itu tidak mungkin.
Mungkin saja itu hanyalah sebuah kebetulan, jika Brand miliknya diundang untuk ke sana, yang melakukan pastilah manajemen profesional lagi pula itu hanya salah satu usaha yang Perusahaan Besar itu miliki.
Dan lagi, hanya akan ada 1% kemungkinan, Henry yang merupakan CEO untuk ada di sana bukan?
Ya, dan tidak mungkin juga Henry repot-repot untuk merekomendasikan Brand miliknya, karena Tuan Muda sombong itu, jelas tidak suka pada dirinya.
Anya yang akhirnya memiliki kesimpulan itu segera hanya mempelajari tentang hal-hal yang akan dirinya presentasikan nanti.
Tidak perlu lagi memikirkan soal kemungkinan-kemungkinan tidak penting itu.
Ya, Anya cukup yakin nanti yang hadir hanya beberapa manajer Departemen Store.
Sayangnya, hal yang Anya perhitungkan terlihat salah.
Saat itu Anya sudah memasuki gedung manajemen Arc Departemen Store, Anya masih sedang memilih-milih baju yang nantinya akan ditunjukkan kepada para petinggi.
Ketika Anya memeriksa deretan baju itu, Anya terlihat bingung karena ada sesuatu yang kurang.
"Kenapa set A yang seharusnya dibawa itu?"
Asisten Anya segera menatap kearah Anya dengan ekpersi gugup.
"Sepertinya itu tertinggal di mobil, Aku akan meminta orang untuk membawanya,"
Anya yang mendengar itu segera menghela nafas dan berkata,
"Di Mobil masih ada beberapa model pakaian lain, hah daripada nanti salah ambil lagi, biarkan aku saja yang mengambilnya,"
Asisten itu hanya bisa mengiyakan, karena dirinya juga saat ini masih sibuk mengurusi beberapa hal di sini.
Anya segera menuju ke mobil, dan segera mengambil set pakaian yang ada disana.
Mana tahu, ketika Anya kembali memasuki gedung, dirinya yang tidak terlalu memperhatikan jalan karena tertutup pakaian, tidak segaja menabrak seseorang.
"Ah, Maaf...."
Ketika Anya mengangkat kepalanya, iya melihat wajah yang familiar yang saat ini menunjukkan ekspresi kemarahan dan kesal.
"Kenapa kamu bisa ada di sini?"
Suara dingin itu jelas milis dari seseorang pria yang sangat dirinya kenal, tidak lain dan tidak bukan adalah Suaminya sendiri, Henry Achilles.
Anya jelas langsung menunjukkan ekspresi cemberut juga ketika melihat wajah pria itu.
Setelah semua kenapa bisa Pria ini ada di tempat ini?
Hanya ada sangat sedikit sekali kemungkinan mereka akan bertemu di tempat ini, namun kenapa bisa mereka malah bertemu?
Astaga...
Hanya ada kemungkinan bertemu kurang dari 1%!
Apakah ini ke sialan atau apa?
Namun Anya segara mencoba untuk menormalkan ekspresinya, dan berkata,
"Aku sedang bekerja di sini."
Henry lalu menatap kearah wanita itu yang saat ini membawa beberapa pakaian.
Wajah Henry segera menjadi pucat ketika memikirkan sesuatu kemungkinan.
"Kamu... Kamu bekerja sebagai Pelayan di tempat ini?"
Ekspresi Anya jelas segera menunjukkan wajah cemberut yang sama.
Apakah dirinya benar-benar terlihat seperti memiliki tampilan seorang Pelayan?
Apakah baju yang dirinya pakai kurang bagus dan kurang modis?
Ini harusnya salah satu pakaian rancangannya yang belakangan hitz.
Atau dandanannya masih kurang bagus?
Atau memang mata Tuan Muda ini yang bermasalah?
Lalu Anya menatap kearah tumpukan baju yang dibawanya ini.
Apakah karena ini?
Namun sebelum Anya menjawab, seorang Pria yang terlihat seperti Asisten Henry, berbisik pada atasannya itu pada Henry.
Henry yang mendengar kata-kata dari Asistennya itu, lalu segera berkata lagi,
"Jadi begitu, kamu adalah pemilik Brand Lokal A.Flora? Salah satu Brand Pakaian yang akan mengikuti seleksi untuk masuk ke Departemen Store kami?"
Anya yang mendengar itu segera mengangguk dan berkata,
"Ya, seperti itu."
"Jadi kamu seorang Desainer, cukup menarik."
"Ya, Aku senang akhirnya Tuan Muda tahu Pekerjaanku,"
"Kebetulan sekali kita bertemu. Aku hanya kebetulan disini untuk memeriksa beberapa hal, karena memiliki waktu luang, jadi Aku mungkin akan menjadi salah satu juri seleksi itu. Namun jangan harap, karena kita memiliki hubungan, kamu akan mendapatkan perlakuan spesial dariku. Ingat, Aku hanya akan memilih sesuatu yang bagus sesuai standar Perusahaan. Dan juga, alasan kamu di undang kesini, tidak ada hubungannya denganku, tidak ada perlakuan khusus untukmu ini adalah hal yang Aku minta maaf tegaskan, Jadi kamu jangan terlalu banyak berharap, paham?"
Anya yang mendengar nada arogan itu hanya bisa menghela nafas.
Kapan dirinya meminta perlakuan spesial?
Astaga...
Sungguh, Tuan Muda ini semakin tidak masuk akal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Alya
ikhh semakin arogan aja gak bisa kah menghargai wanita
2023-01-15
0
ossy Novica
Anya , tak usah di dengar imongan Henry . anggap saja radio rusak
2023-01-14
1