Episode 7: Manfaat Yang Sepadan

Pagi itu, ketika Anya mulai terbangun dari tidurnya, yang dirinya rasakan adalah seluruh badannya terasa sakit semua.

Sudah umur segini, wajar untuk mengalami pegal-pegal karena kerja lembur.

Apalagi, karena dirinya tidur di tempat yang sangat tidak nyaman, yaitu di karpet, rasanya keras dan tidak nyaman.

Anya yang merasa badannya tidak nyaman itu perlahan mulai membuka matanya dan mulai mencoba duduk.

Dan rasanya badannya semakin remuk ketika dirinya ingin bangun.

Apalagi di bagian-bagian tertentu yang terasa sangat menyakitkan, dan hal-hal lengket yang tersisa di sana.

Ketika, Anya bergerak, dirinya merasakan ada sesuatu di sebelahnya, sebuah tangan hangat?

Anya jelas merasa kaget lalu menengok ke sebelahnya.

"Kamu sudah bangun?"

Itu adalah suara magnetis tertentu, uang terdegar sedikit malas, dari seorang pria, yang saat ini masih tidak mengenakan apapun dan hanya menutupi dirinya dengan selimut.

Wajah tampan di pagi hari itu, yang menunjukkan wajah yang begitu alami dan indah, terkadang bisa membuat seseorang terpukau dan terpesona.

Ya, siapa yang tidak senang dengan terbagun di samping seorang Pria Tampan sepertinya?

Anya tentu saja ingat tentang kejadian semalam, hal-hal apa yang semalam dirinya lakukan dengan Pria yang ada disampingnya ini.

Pria tidak tahu malu dan tidak tahu diri, yang bahkan setelah menyiksanya sepanjang malam entah berapa kali putaran, masih menyuruhnya tidur di lantai.

Itu benar, dirinya saat ini masih berada di karpet dan pria itu sepertinya tidur di tempat tidur yang nyaman namun sekarang kenapa pria itu ada di sampingnya?

Dan sekarang, jawaban dari pertanyaan Anya segera muncul.

"Hey, Kamu tahu, jika ini masih pagi,"

Anya yang merasa heran segera bertanya,

"Lalu? Ada apa dengan itu?"

"Yah, seorang Pria biasanya memiliki fungsi biologis yang baik di pagi hari, jadi Aku pikir, bagaimana kalau kita melakukannya sekali lagi? Tentu saja ini bukan permintaan namun ini ada sebuah perintah,"

Kata-kata itu dikatakan, dengan nada yang begitu santai dan penuh kesombongan seolah-olah tidak bisa dibantah.

Anya hanya bisa memasang ekpersi ngeri, teringat tentang kejadian semalam.

Jelas, awalnya itu cukup buruk karena Pria didepannya itu, langsung memulainya tanpa aba-aba dan persiapan, hanya...

Begitu langsung, sampai ada beberapa darah keluar.

Anya masih ingat ketika pria itu menatap dirinya dengan heran dan menunjukan ekpersi terkejutnya sambil bertanya,

'Kamu masih Perawan?'

Sebuah pernyataan yang seolah-olah merendahkan harga dirinya.

Namun Anya jelas tidak bisa untuk marah, dan hanya menjawab,

'Seperti yang kamu lihat, Aku pikir kamu bisa membedakannya?'

Ada ekpersi terkejut sekali lagi dari Pria itu saat itu, dan segera berkata,

'Astaga, Aku tidak mengira di Umurmu yang segitu kamu masih Perawan, apakah ini yang disebut Perawan Tua?'

Itu adalah sebuah kata-kata merendahkan namun Henry mengatakannya dengan nada sampai bahkan tanpa rasa bersalah sekalipun.

Jadi, Anya hanya menjawab seadanya,

'Tentu saja, Aku menjaganya untuk orang yang akan Aku nikahi nantinya,'

'Tidakah itu hanya sebuah alasan? Itu karena kamu tidak laku saja. Dan lagi, kamu sangat beruntung bisa bersama dengan orang sepertiku untuk pertama kalinya, kalau tidak, siapa yang mau dengan Perawan Tua seperti mu?'

Semalam, Anya ingin sekali menendang Pria yang menidurinya itu, karena kata-katanya yang benar-benar membuat emosi, namun dirinya harus bisa sabar dan menahan nya, dan hanya bisa berkata,

'Ya, Aku sangat beruntung bisa melakukannya dengan Tuan Muda Henry,'

Lalu dibalas dengan nada kesombongan yang terlihat bangga,

'Tepat, kamu harus merasa bangga memang. Jadi apakah rasanya menyenangkan untuk yang pertama kali?'

Anya ingin menjawab, jika itu menyakitkan namun jelas itu pasti akan melukai harga diri Pria itu, Anya hanya menjawab omong kosong seperti,

'Itu menyenagkan,'

Namun Anya tidak pernah mengira, itu merupakan awal dari sebuah mimpi buruk.

'Wow, jadi kamu suka bermain kasar? Tentu, tidak masalah, mari lakukan lagi,'

Dan nyatanya, itu tidak berakhir hanya dengan dua putaran.

'Mari, melakukannya lagi,'

'Dan lagi,'

'Sungguh, sekali lagi,'

'Ini yang terakhir malam ini,'

'Tambahan sekali lagi sebelum tidur?'

'Ya, ini adalah Perintah siapa yang bilang kamu bisa menolak? Sekali lagi,'

Dirinya tidak mengira, jika Tuan Muda itu memiliki stamina yang begitu besar, sudah berapa kali?

Anya tidak ingin lagi untuk memikirkan berapa kali lagi, karena tubuh dan jiwanya sangat lelah semalam, yang bahkan tidak memiliki tenaga tambahan untuk menghitungnya.

Bahkan walaupun itu memang sedikit menyenangkan, bohong jika dirinya tidak menikmatinya, namun tetap saja, semalam itu, terlalu berlebihan untuk pertama kalinya.

Dirinya hampir kehilangan kesadarannya semalam, namun terimakasih atas stamina miliknya yang betah bekerja lembur setiap hari, dirinya masih bisa bertahan sadar sampai Tuan Muda itu selesai dan puas dengan urusannya.

Namun masalah belum selesai sampai disana, ketika Anya ingin mencoba untuk berbaring di tempat tidur karena lelah, ada kata-kata perintah yang tidak masuk akal.

'Siapa yang menyuruhmu tidur disini?'

'Tapu hanya ada tempat tidur ini,'

'Aku tidak suka di bantah. Aku juga tidak suka tidur bersama orang lain di sampingku, kamu tidurlah di karpet di lantai itu,'

Anya sesungguhnya, merasa lelah dan tidak ingin bergerak, namun dengan terpaksa, malam itu Anya segera memakai baju tidur seadanya, lalu mengambil selimut cadangan di laci, dan menaruh bantal di karpet dan segera tidur disana.

Dan tentu saja, sangat tidak nyaman tidur di lantai yang hanya beralaskan sebuah Karpet!

Bahkan walaupun itu karpet mahal!

Dan sekarang, setelah bangun tidur, Anya baru saja merasakan efek samping dari semalam, tubuhnya sungguh terasa sakit semua tidak ada bagian tubuhnya yang tidak sakit!

Dan sekarang, apa?

Pria tidak tahu malu itu meminta sekali lagi di pagi hari?

Tolong biarkan dirinya istirahat!!

Henry menatap wajah wanita yang ada didepannya itu yang dari tadi diam saja, tidak menjawab tentang apa yang dirinya tanya.

"Hey, jangan diam saja jawab aku, oh benar tentu saja tidak ada penolakan,"

"Emm, apakah ini bagian dari Kontrak?"

Ketika di tanya itu, Henry lalu terdiam sebentar seolah sedang memikirkan sesuatu.

Lalu segera berkata lagi,

"Tentu saja Iya, kamu tahu, Aku sudah membayar hutang-hutang Keluarga mu dengan begitu banyak uang, itu mahal dan tidak sedikit, tentu saja aku harus memanfaatkan mu dengan baik juga, yah... Kamu sedikit baik di atas tempat tidur, jadi tentu saja Aku akan menggunakan mu dengan baik, kamu harus memberiku manfaat yang sepadan dari uang yang Aku keluarkan, bukankah itu jelas?"

Anya yang mendengar itu, hanya bisa menatap heran, pada pria yang ada di depannya ini yang benar-benar tidak memperlakukan dirinya seperti manusia.

Sepertinya memperlakukannya seperti sebuah barang yang baru saja dia beli, jadi bisa digunakan semaunya.

Terpopuler

Comments

trie

trie

sabar anya suatu saat dia akan benar tergila gila sama kamu

2023-01-08

1

ossy Novica

ossy Novica

Henry kalo ngomong ngak di pikir karna dia merasa lebih padahal dia kaya karna harta kakeknya kalo tidak jadi gelandangan . Ada saatnya kita di atas dan ada saatnya kita di bawah harta tak bisa di bawa mati.

2023-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Pengantin Pengganti (Revisi)
2 Episode 2: Kemarahan Tuan Muda
3 Episode 3: Jadilah Mainanku
4 Episode 4: Wanita Membosankan
5 Episode 5: Pria Tidak Tahu Malu
6 Episode 6: Pesona Mematikan
7 Episode 7: Manfaat Yang Sepadan
8 Episode 8: Keputusan Anya
9 Episode 9: Berpura-pura
10 Episode 10: Sebuah Janji
11 Episode 11: Keluarga Achilles
12 Episode 12: Cukup Mengejutkan
13 Episode 13: Candu
14 Episode 14: Tidak Terduga
15 Episode 15: Tanda Cinta
16 Episode 16: Jangan berharap!
17 Episode 17: Kekhawatiran
18 Episode 18: Pertemuan
19 Episode 19: Kejutan
20 Episode 20: Teman Lama
21 Episode 21: Cemburu? Tidak Mungkin!
22 Episode 22: Batas Kesabaran
23 Episode 23: Perasaan Aneh
24 Episode 24: Hanya Boleh Denganku
25 Episode 25: Kepikiran
26 Episode 26: Perasaan Hangat
27 Episode 27: Kabar Bahagia
28 Episode 28: Tidak Setuju
29 Episode 29: Kekesalan
30 Episode 30: Permintaan Kakek
31 Episode 31: Seorang Anak?
32 Episode 32: Bertaruh
33 Episode 33: Tidak Apa-apa
34 Episode 34: Rencana Masing-masing
35 Episode 35: Sebuah Niat
36 Episode 36: Rencana Sherly
37 Episode 37: Mulai Terbiasa
38 Episode 38: Rahasiakan saja?
39 Episode 39: Gawat!
40 Episode 40: Tidak Tahu
41 Episode 41: Serius?
42 Episode 42: Huh? Tidak Mungkin
43 Episode 43: Harus Bagaimana?
44 Episode 44: Tidak Marah
45 Episode 45: Perhatian
46 Episode 46: Bagaimana Bisa?
47 Episode 47: Ingin Mengujiku?
48 Episode 48: Kebimbangan
49 Episode 49: Marah
50 Episode 50: Apakah kamu menyukaiku?
51 Episode 51: Tersadar
52 Episode 52: Mengejar Cinta
53 Episode 53: Perayaan
54 Episode 54: Keributan
55 Episode 55: Menjadi Rumit
56 Episode 56: Kelicikan
57 Episode 57: Apakah dia membenciku?
58 Episode 58: Jika itu yang kamu inginkan
59 Episode 59: Yang tidak di ketahui
60 Episode 60: Tanpa Aku
61 Episode 61: Kelicikan
62 Episode 62: Sebuah Nasehat
63 Episode 63: Menunggu
64 Episode 64: Mulai Dari Awal
65 Promosi New Novel
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Episode 1: Pengantin Pengganti (Revisi)
2
Episode 2: Kemarahan Tuan Muda
3
Episode 3: Jadilah Mainanku
4
Episode 4: Wanita Membosankan
5
Episode 5: Pria Tidak Tahu Malu
6
Episode 6: Pesona Mematikan
7
Episode 7: Manfaat Yang Sepadan
8
Episode 8: Keputusan Anya
9
Episode 9: Berpura-pura
10
Episode 10: Sebuah Janji
11
Episode 11: Keluarga Achilles
12
Episode 12: Cukup Mengejutkan
13
Episode 13: Candu
14
Episode 14: Tidak Terduga
15
Episode 15: Tanda Cinta
16
Episode 16: Jangan berharap!
17
Episode 17: Kekhawatiran
18
Episode 18: Pertemuan
19
Episode 19: Kejutan
20
Episode 20: Teman Lama
21
Episode 21: Cemburu? Tidak Mungkin!
22
Episode 22: Batas Kesabaran
23
Episode 23: Perasaan Aneh
24
Episode 24: Hanya Boleh Denganku
25
Episode 25: Kepikiran
26
Episode 26: Perasaan Hangat
27
Episode 27: Kabar Bahagia
28
Episode 28: Tidak Setuju
29
Episode 29: Kekesalan
30
Episode 30: Permintaan Kakek
31
Episode 31: Seorang Anak?
32
Episode 32: Bertaruh
33
Episode 33: Tidak Apa-apa
34
Episode 34: Rencana Masing-masing
35
Episode 35: Sebuah Niat
36
Episode 36: Rencana Sherly
37
Episode 37: Mulai Terbiasa
38
Episode 38: Rahasiakan saja?
39
Episode 39: Gawat!
40
Episode 40: Tidak Tahu
41
Episode 41: Serius?
42
Episode 42: Huh? Tidak Mungkin
43
Episode 43: Harus Bagaimana?
44
Episode 44: Tidak Marah
45
Episode 45: Perhatian
46
Episode 46: Bagaimana Bisa?
47
Episode 47: Ingin Mengujiku?
48
Episode 48: Kebimbangan
49
Episode 49: Marah
50
Episode 50: Apakah kamu menyukaiku?
51
Episode 51: Tersadar
52
Episode 52: Mengejar Cinta
53
Episode 53: Perayaan
54
Episode 54: Keributan
55
Episode 55: Menjadi Rumit
56
Episode 56: Kelicikan
57
Episode 57: Apakah dia membenciku?
58
Episode 58: Jika itu yang kamu inginkan
59
Episode 59: Yang tidak di ketahui
60
Episode 60: Tanpa Aku
61
Episode 61: Kelicikan
62
Episode 62: Sebuah Nasehat
63
Episode 63: Menunggu
64
Episode 64: Mulai Dari Awal
65
Promosi New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!