Istri Mainan Sang Tuan Muda

Istri Mainan Sang Tuan Muda

Episode 1: Pengantin Pengganti (Revisi)

Hari itu harusnya merupakan hari bahagia untuk Anya Florace, seorang Desainer hebat, yang saat itu sedang melakukan sebuah pameran busana, ini adalah awal dari mimpi yang akhirnya setelah sekian lama berhasil dirinya wujudkan.

Sosok gadis cantik itu, saat ini menatap kearah panggung dimana Busana-busana hasil rancangannya sedang dipamerkan.

Walaupun ini hari yang bahagia, namun ekpersi yang dimilikinya masih sama seperti hari-hari lain, ekpersi dingin sedingin es, yang selalu membuat para bawahannya segan padanya.

Selama pameran berlangsung, Anya terlihat menatap kearah sekeliling ruangan seolah sedang mencari sesuatu.

Bener, Anya saat ini menunggu kedatangan Keluarganya, yang tentu saja dirinya undang untuk acara besar ini, adik perempuannya dan Orang Tuanya.

Dirinya ingin membuat mereka bangga padanya, karena mimpinya untuk mengikuti Pameran Besar seperti ini akhirnya terlaksana.

Namun orang-orang yang dirinya tunggu itu tidak kunjung datang.

Hal ini entah kenapa membuat Anya merasa tidak nyaman.

Jadi dirinya mencoba untuk menatap kearah ponselnya, ingin mencoba menghubungi Adiknya.

Namun, sebelum dirinya bisa memencet tombol, ternyata sudah ada sebuah panggilan di sana.

Itu adalah telepon dari adiknya yang bernama Sherly Florace.

Namun yang membuat Anya terkejut adalah sebuah tangisan yang dirinya dengar begitu mengangkat telepon itu.

Anya jelas segera merubah ekspresinya menjadi cemas.

"Ada apa Sherly? Kenapa kamu menagis?"

"Papa.. Kak Papa..."

Terdengar isak tangis tersedu-sedu dari adiknya itu.

"Kamu tenang dulu dan katakan tentang apa yang sebenarnya terjadi,"

"Papa masuk ke Rumah Sakit, dia terkena serangan jantung,"

Anya hampir saja menjatuhkan ponselnya ketika mendengar itu.

"Sebenarnya, Apa yang terjadi?"

"Aku... Aku tidak tahu... Kakak pokoknya harus segera ke sini,"

"Ya, Aku akan segera ke sana,"

Jelas setelah menutup telepon itu hanya ada raut wajah kecemasan, apa yang sebaiknya dirinya lakukan.

Karena pameran ini jelas penting, nanti di bagian penutupan akan ada sebuah Pidato dari dirinya, yang mungkin akan mempengaruhi kehidupan karirnya di masa depan.

Ini adalah saat yang paling penting.

Anya segera menarik nafas dan menutup matanya untuk mencoba menstabilkan emosi yang sedang memikirkan keputusan terbaik apa yang harus dirinya ambil.

Setelahnya, Anya mendatagi anggota staffnya, dan juga Asistennya.

"Aku akan pergi, aku minta pada kalian untuk mengurus Pameran ini saat Aku pergi, dan aku juga minta tolong salah satu dari kalian mengantikanku untuk Acara Pidato, aku akan mengirimkan teksnya nanti,"

Sang Asisten yang pertama kali bertanya karena menjadi bingung,

"Tunggu, Anya kamu tidak bisa pergi begitu saja kamu tahu sendiri seberapa pentingnya event ini bukan?"

Mendengar rasa cemas dari Asistennya itu, Anya cukup mengerti, ya ini memang sebuah acara yang sangat penting.

Namun dirinya merasa jika dirinya tidak pergi sekarang, mungkin dirinya akan menyesal.

"Keluargaku dalam masalah, Aku harus pergi. Aku percaya diri jika besok-besok aku akan bisa mengurus semuanya, setelah Acara ini berakhir, Aku percaya dengan kemampuan yang aku miliki hanya karena aku tidak ada di sini bukan berarti orang-orang tidak menyukai apa yang telah aku buat,"

Itu adalah sebuah kata-kata penuh dengan kepercayaan dirinya membuat para staf di sana kagum.

Yah, walaupun Bos mereka kadang cukup dingin, namun Bos mereka juga seseorang yang sangat mengagumkan.

"Ya, kami bisa mengandalkan kami untuk mengurus hal-hal yang ada di sini sekarang kamu pergilah untuk mengurus Keluargamu," kata Asisten itu dengan yakin.

Setelahnya, Anya segera pergi dari tempat itu untuk menuju ke Rumah Sakit.

Dan benar saja, yang Anya lihat disana adalah Ibu dan Adiknya sedang menagis.

Sherly yang melihat kakaknya datang itu segera memeluk Kakaknya.

"Bagaimana keadaan Papa?"

"Sekarang, dia sudah melewati masa kritisnya...."

Mendengar itu, Anya merasa sedikit lega, namun segera dirinya bertanya,

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

Sherly bingung tentang bagaimana cara menjelaskannya.

Ya, karena awalnya hal-hal ini juga baru saja mereka dengar dengan mendadak.

"Perusahaan Milik Keluarga kita saat ini di ambang kebangkrutan, Rumah Kita akan disita beberapa hari lagi untuk membayar hutang-hutang perusahaan yang menumpuk, Papa cukup pusing mengurusi semua ini dan belakagan memang sakit-sakitan karena memikirkan semua ini," kata Sherly mencoba untuk menjelaskan.

Anya yang baru pertama kali mendengar itu menjadi terkejut,

"Apa? Kenapa kalian tidak pernah cerita padaku?"

"Papa bilang, Dia tidak ingin membuat Kakak cemas, karena Kakak sedang mempersiapkan Acara Besar untuk Karir Kakak,"

Mendengar itu, ada sebuah rasa kesedihan besar didalamnya, betapa Ayahnya sangat menyayanginya.

"Sekarang kamu tenang dulu, Kakak pasti akan menemukan sebuah solusi,"

Ya, Anya and mencoba mencari cara untuk memecahkan masalah ini.

Namun jelas masalah Tidak berlangsung cepat, Ayah Anya segera memasuki masa, yang entah kapan akan bangun.

Belum lagi masalah soal penyitaan rumah mereka karena hutang.

Anya mencoba untuk melihat nilai-nilai dari aset yang dirinya miliki, seperti Butik miliknya, namun jelas ini masih jauh dari cukup untuk membayar semua hutang-hutang itu.

Siang itu, Anya masih bingung di depan ruang rawat Ayahnya.

"Bagaimana ini..."

Dia benar-benar merasa cukup putus asa karena belum menemukan solusi padahal ini sudah beberapa hari, hari semakin berlalu dan itu jelas bukan hal yang baik.

"Anya, kamu bisa ikut denganku?"

Itu adalah suara dingin dari Ibu Tiri Anya, yang juga Ibu Kandung Sherly, mereka berdua memiliki Ayah yang sama namun Ibu yang berbeda.

"Ada apa Ibu?"

"Kamu ikut dulu denganku Aku ingin membicarakan hal yang penting berdua denganmu,"

Anya pun, segera mengikuti kearah Ibu tirinya itu, dan tepat ketika mereka tiba di tempat yang cukup sepi, Ibu Tiri Anya itu segera berkata,

"Aku sebenarnya mendapatkan solusi dari masalah keluarga ini,"

"Apa itu Ibu?"

"Namun Apakah kamu bisa melakukannya?"

Anya yang mendengar itu jelas langsung berkata tanpa pikir panjang,

"Aku... Aku pasti akan melakukan apa saja jika itu demi Keluarga ini,"

"Kalau begitu Menikahlah,"

"Apa maksudmu?"

"Hah, sebenarnya masalah ini dimulai dari adikmu Sherly yang membuat masalah dengan salah satu Tuan Muda Kaya, dan begitulah hingga tuan muda itu mulai membuat masalah dengan Perusahaan Keluarga. sebelumnya aku pernah bertemu dengannya dan dia memberiku sebuah penawaran menarik, jika kami menyerahkan Putri Keluarga kami padanya untuk dia nikahi, dia akan membayarkan semua hutang-hutang keluarga kita dan masalah keluarga kita akan selesai Bahkan dia juga berniat memberikan investasi pada perusahaan. Sebenarnya yang dia inginkan adalah Sherly..."

"Tunggu... Bukankah itu lebih seperti menjual anakmu sendiri?" Kata Anya dengan ekspresi marah.

"Hah, namun aku memiliki sebuah ide, Tuan Muda itu bilang, yang dia inginkan adalah Putri Keluarga Florace, kamu juga Putri keluarga Florace, jelas aku tidak akan membiarkan putriku sendiri yang dijual namun kamu!"

Anya yang mendengar itu segera terdiam sedang memikirkan tentang solusi yang baik.

Ini...

"Anya! Kamu lihat sekarang kondisi Ayahmu? Jika dia sadar dan tahu perusahaannya benar-benar bangkrut menurutmu apa yang terjadi padanya?"

Anya sekali lagi terdiam ketika mendengar itu.

"Dan Apakah kamu benar-benar lebih suka Sherly yang melakukannya?"

Anya lalu segera terdiam jelas dirinya tidak bisa membiarkan hal semacam itu terjadi, lalu dirinya segera berkata dengan yakin,

"Tidak... Biar Aku saja yang menikah."

"Itu bagus, kamu hanya harus menuruti kata-katamu dan keluarga kita semuanya akan aman dan selamat,"

Ya, lagi pula ini adalah cara satu-satunya, dirinya pasti bisa menghadapi ini semua nantinya.

Ini adalah awal dari rencana Ibu Tirinya Anya, hingga dua minggu berikutnya akhirnya hari yang kutunggu segera tiba.

Itu adalah sebuah Pernikahan yang cukup mewah, namun tidak memiliki banyak tamu, sepertinya Pernikahan Private.

Sebenernya Anya masih sedikit ragu dengan rencana Ibu Tirinya itu, soal pernikahan ini...

Tapi Pernikahan ini syaratnya adalah Menikahi Putri Ayahnya, dan dirinya juga Putri Ayahnya?

Jadi harusnya ini tidak apa-apa.

Namun mana tahu, ketika hari H dalam sebuah gedung, ketika Anya sedang di dandani, tiba-tiba ada seorang Pria yang memasuki ruang riasnya.

Seorang Pria muda, yang saat ini mengenakan Jas Pengantin Pria.

Dia memiliki tubuh tinggi, kulit putih, juga wajahnya yang terlihat sangat tampan.

Sebuah penampilan, yang mungkin akan bisa mengoda semua wanita yang di rayunya.

Ketika Anya menatap Pria itu, Anya merasa penampilan itu benar-benar cocok dengan rumornya.

Tuan Muda dari Keluarga Achilles, Henry Achilles.

Namun Pria itu sekarang memiliki wajah yang buruk ketika menatap Anya yang mengenakan pakaian pengantin itu.

"Aku sudah curiga tentang bagaimana keluarga kalian setuju, jadi kalian berniat menipuku? Sialan, kalian benar-benar berani bermain dengan Tuan Muda ini! Kalian menganggap aku remeh bukan?"

Terlihat tanda-tanda kemarahan disana, yang jelas sangat tidak menyukai Anya.

Ketika mendengar nada kemarahan itu, Anya hanya merasa sepertinya akan menjadi hal yang sangat merepotkan harus berurusan dengan Tuan Muda itu, yang nanti akan menjadi Suaminya.

Terpopuler

Comments

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼

2024-03-10

0

itu judulnya knp ada revisi?

2023-03-19

0

Diana

Diana

👍🏻

2023-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Pengantin Pengganti (Revisi)
2 Episode 2: Kemarahan Tuan Muda
3 Episode 3: Jadilah Mainanku
4 Episode 4: Wanita Membosankan
5 Episode 5: Pria Tidak Tahu Malu
6 Episode 6: Pesona Mematikan
7 Episode 7: Manfaat Yang Sepadan
8 Episode 8: Keputusan Anya
9 Episode 9: Berpura-pura
10 Episode 10: Sebuah Janji
11 Episode 11: Keluarga Achilles
12 Episode 12: Cukup Mengejutkan
13 Episode 13: Candu
14 Episode 14: Tidak Terduga
15 Episode 15: Tanda Cinta
16 Episode 16: Jangan berharap!
17 Episode 17: Kekhawatiran
18 Episode 18: Pertemuan
19 Episode 19: Kejutan
20 Episode 20: Teman Lama
21 Episode 21: Cemburu? Tidak Mungkin!
22 Episode 22: Batas Kesabaran
23 Episode 23: Perasaan Aneh
24 Episode 24: Hanya Boleh Denganku
25 Episode 25: Kepikiran
26 Episode 26: Perasaan Hangat
27 Episode 27: Kabar Bahagia
28 Episode 28: Tidak Setuju
29 Episode 29: Kekesalan
30 Episode 30: Permintaan Kakek
31 Episode 31: Seorang Anak?
32 Episode 32: Bertaruh
33 Episode 33: Tidak Apa-apa
34 Episode 34: Rencana Masing-masing
35 Episode 35: Sebuah Niat
36 Episode 36: Rencana Sherly
37 Episode 37: Mulai Terbiasa
38 Episode 38: Rahasiakan saja?
39 Episode 39: Gawat!
40 Episode 40: Tidak Tahu
41 Episode 41: Serius?
42 Episode 42: Huh? Tidak Mungkin
43 Episode 43: Harus Bagaimana?
44 Episode 44: Tidak Marah
45 Episode 45: Perhatian
46 Episode 46: Bagaimana Bisa?
47 Episode 47: Ingin Mengujiku?
48 Episode 48: Kebimbangan
49 Episode 49: Marah
50 Episode 50: Apakah kamu menyukaiku?
51 Episode 51: Tersadar
52 Episode 52: Mengejar Cinta
53 Episode 53: Perayaan
54 Episode 54: Keributan
55 Episode 55: Menjadi Rumit
56 Episode 56: Kelicikan
57 Episode 57: Apakah dia membenciku?
58 Episode 58: Jika itu yang kamu inginkan
59 Episode 59: Yang tidak di ketahui
60 Episode 60: Tanpa Aku
61 Episode 61: Kelicikan
62 Episode 62: Sebuah Nasehat
63 Episode 63: Menunggu
64 Episode 64: Mulai Dari Awal
65 Promosi New Novel
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Episode 1: Pengantin Pengganti (Revisi)
2
Episode 2: Kemarahan Tuan Muda
3
Episode 3: Jadilah Mainanku
4
Episode 4: Wanita Membosankan
5
Episode 5: Pria Tidak Tahu Malu
6
Episode 6: Pesona Mematikan
7
Episode 7: Manfaat Yang Sepadan
8
Episode 8: Keputusan Anya
9
Episode 9: Berpura-pura
10
Episode 10: Sebuah Janji
11
Episode 11: Keluarga Achilles
12
Episode 12: Cukup Mengejutkan
13
Episode 13: Candu
14
Episode 14: Tidak Terduga
15
Episode 15: Tanda Cinta
16
Episode 16: Jangan berharap!
17
Episode 17: Kekhawatiran
18
Episode 18: Pertemuan
19
Episode 19: Kejutan
20
Episode 20: Teman Lama
21
Episode 21: Cemburu? Tidak Mungkin!
22
Episode 22: Batas Kesabaran
23
Episode 23: Perasaan Aneh
24
Episode 24: Hanya Boleh Denganku
25
Episode 25: Kepikiran
26
Episode 26: Perasaan Hangat
27
Episode 27: Kabar Bahagia
28
Episode 28: Tidak Setuju
29
Episode 29: Kekesalan
30
Episode 30: Permintaan Kakek
31
Episode 31: Seorang Anak?
32
Episode 32: Bertaruh
33
Episode 33: Tidak Apa-apa
34
Episode 34: Rencana Masing-masing
35
Episode 35: Sebuah Niat
36
Episode 36: Rencana Sherly
37
Episode 37: Mulai Terbiasa
38
Episode 38: Rahasiakan saja?
39
Episode 39: Gawat!
40
Episode 40: Tidak Tahu
41
Episode 41: Serius?
42
Episode 42: Huh? Tidak Mungkin
43
Episode 43: Harus Bagaimana?
44
Episode 44: Tidak Marah
45
Episode 45: Perhatian
46
Episode 46: Bagaimana Bisa?
47
Episode 47: Ingin Mengujiku?
48
Episode 48: Kebimbangan
49
Episode 49: Marah
50
Episode 50: Apakah kamu menyukaiku?
51
Episode 51: Tersadar
52
Episode 52: Mengejar Cinta
53
Episode 53: Perayaan
54
Episode 54: Keributan
55
Episode 55: Menjadi Rumit
56
Episode 56: Kelicikan
57
Episode 57: Apakah dia membenciku?
58
Episode 58: Jika itu yang kamu inginkan
59
Episode 59: Yang tidak di ketahui
60
Episode 60: Tanpa Aku
61
Episode 61: Kelicikan
62
Episode 62: Sebuah Nasehat
63
Episode 63: Menunggu
64
Episode 64: Mulai Dari Awal
65
Promosi New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!