Hari ini tepat setelah 1 minggu Willona sakit, willona saat ini sedang berada di taman belakang mansion bersama leon, bodyguard pribadi nya.
"Paman leon, ini bunga apa? "
"Itu bunga tulip nona muda"
"Kulit? Kenapa namanya bunga kulit"
𝘏𝘶𝘩 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘭𝘰𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘮𝘢𝘫𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘪𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘶.
"Bunga tulip nona muda, bukan kulit. Kulit itu yang ada di hewan dan manusia"
"Oooh tulip, tapi bunga juga punya kulit di bagian batang nya paman"
𝘛𝘦𝘳𝘴𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶 𝘯𝘰𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭, 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘶.
"Iya nona muda"
"Paman leon? "
"Ada apa? Nona butuh sesuatu? Katakan saja"
"Aku ingin makan strawberry, ayo kita ke kebun, tadi kata bibi asih dia sedang memetik buah strawberry di kebun"
"Baiklah, nona kecil ingin di gendong atau jalan sendiri? "
"Aku ingin jalan sendiri, tapi kalo aku lelah nanti aku akan minta gendong hehe"
𝘏𝘦𝘩𝘦 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘮𝘶? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘴𝘪𝘩, 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘱𝘰𝘵 𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨.
"Baiklah mari kita ke kebun, lewat sini nona"
"Ay ay kapten, haha. Paman ikuti aku"
Willona mulai berjalan dengan angkuh nya, kepala nya terangkagmt seperti seorang bos besar. Dia berjalan di depan leon sambil menatap tajam orang yang di lihat nya, lalu dia akan menyapa nya seperti. "Hai paman besar", " hai bibi cantik".
"Nona muda anda salah jalan, ini jalan ke arah danau, kalau mau ke kebun lewat yang sebelah kanan"
"Ishh, kenapa paman tidak bilang. Gendong aku, aku capek"
Leon pun menuruti nya, dia tidak akan membiarkan willona kelelahan, karena willona baru saja sembuh dari demam nya.
"Nona muda kita kembali ke mansion saja ya, muka anda sudah pucat, nanti strawberry nya akan di antar ke kaman tuan besar"
"Iyaa, aku sudah capek paman, mari kita kembali saja"
Ucap willona manja, dia mulai menyandarkan kepala nya ke bahu lebar milik leon, leon pun merasakan kalau badan willona sudah sedikit hangat.
Dengan cepat leon membawa willona ke dalam mansion, saat sudah sampai di mansion dia terkejuk, karena ada ibu dari tuan besarnya.
"Ah leon, kau dari mana saja? Dan siapa di gendongan mu itu? "
𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘯𝘺𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳?. Pikir leon.
"Dia willona, calon anak angkat tuan Farrel nyonya"
Ananta yang mendengar hal tersebut kaget, karena dia tahu kalau anaknya sangat anti dengan anak kecil, tapi tidak papa, dia senang dengan hal tersebut karena mulai ada sedikit perubahan dari Farrel.
"Biar aku saja yang menggendongnya kau tunjukkan saja kamar nya dimana"
"Dia sekamar dengan tuan besar nyonya"
Ananta hanya mengangguk dan mulai berjalan ke arah lift, lalu memencet tombol berangka 4.
Saat sampai di kamar Farrel, dia terkejut, karena kamar ini sangat berbeda dengan kamar Farrel yang dulu.
Jika dulu berwarna abu abu. Sekarang berwarna putih tulang. Dan terdapat lemari kaca, yang berisi mainan masak masakan anak, boneka, rumah rumahan, dan ada banyak barbie di sana. Di kamar tersebut juga ada mainan masak masakan yang lumayan besar, yang bisa di pakai untuk memasak sungguhan.
Ananta pun masuk ke kamar tersebut lalu menutup pintu nya, dia mulai berjalan ke arah kasur lalu meletakkan willona di sana, dia perhatikan sekeliling lagi, dan mata nya tertuju ke arah meja yang terdapat susu, termos, dan botol dot di sana.
𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘍𝘢𝘳𝘳𝘦𝘭 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘴𝘶𝘴𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘢𝘯𝘢𝘬? 𝘚𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘪 𝘣𝘪𝘴𝘢?
Saat sedang sibuk dia mendengar suara lirih yang memanggil paman.
"Willona bangun, kau ingin apa? Biar oma ambilkan "
"Ona mau paman, paman di mana hiks, pamaan"
Ananta pun mengangkat willona ke pangkuan nya lalu memberi nya minum.
"Ona minum dulu ya, nanti kita telfon paman nya"
Willona hanya mengangguk dan meminum air yang di berikan oleh wanita yang tidak dikenali nya.
Setelah memberi kan willona minum dan meletakkan gelas nya di atas nakas, ananta pun mulai menelfon Farrel untuk pulang.
Tidak menunggu waktu lama, Farrel sampai ke mansion langsung menaiki tangga menuju lantai empat, saking panik nya di tidak menyadari kalau di rumah nya ada lift.
Farrel membuka pintu kamarnya dengan nafas yang tersenggal senggal, dan wajah yang tampak panik sekali.
"Willona, bagaimana dengan mu? Kenapa bisa panas lagi? Paman sudah bilang kalau matahari sudah naik langsung masuk kedalam, makan siang lalu tidur"
"Huwaa ona minta maaf, tadi ona hanya main di taman, tidak kemana mana"
"Yasudah, sini sama paman"
Farrel langsung berjalan ke arah willona lalu mengangkat willona ke gendongan nya.
"Sudah tidak papa, jangan takut, paman tidak marah paman tadi hanya panik. Kau sudah makan siang? "
"Hiks, paman menyelam kan, membuat ona takut hiks. Ona ingin mam strawberry dulu baru makan, tadi ona ingin ke kebun bersama paman leon tapi badan ona capek"
"Kenapa tidak makan, ayo kita makan sekarang, kau membuat paman panik terus ya"
Tanpa sadar Farrel Farrel menaikan nada nya satu oktaf, di mana hal tersebut membuat willona takut, dan menangis dengan keras.
"Huwaa paman jahat hiks, marah marah cama ona, huwaaa. Paman hiks tidak sayang dengan ona lagi"
Ananta yang melihat hal tersebut langsung menatap Farrel dengan tajam, dan mulai mengambil alih willona.
"Jangan membentak anak kecil, itua kan membuat nya takut dengan dirimu, bicara lah dengan lemah lembut"
"Iya maa, aku kelepasan, sorry"
"Say sorry with willona, don't with me"
"Willona"
Willona hanya memalingkan wajah nya ke arah lain sambil sesegukan.
"Willona liat ke paman, paman minta maaf ya, tadi paman bener bener panik karena kamu baru sembuh, kamu juga skip waktu makan siang kamu, jadi tolong maafin paman ya"
Ini yang ketiga kalinya Farrel minta maaf ke seseorang sampai ngemis ngemis begini, ananta tau kalau Farrel tidak akan minta maaf sampai segini nya, dia akan minta maaf hanya sekedar mengucapkan kata "maaf" itu saja.
"Ona, paman nya maafin ya, nanti kamu oma ajak ke mall deh, kita ke Timezone nanti"
"Benelan, ona pelgi ke mall? "
"Iya tapi maafin dulu paman nya, nanti kalo kamu udah sembuh oma ajak"
"Iya oma, ona maafin paman. Paman udah ona maafin, ona minta maaf juga ya, coalnya ona nda nulut sama paman"
Farrel yang mendengar itupun tersenyum lebar, sampai mata nya menyipit.
"Lain kali harus nurut ya, ayo kita makan siang"
Willona hanya mengangguk, Farrel langsung mengambil alih willona dari gendongan ananta.
"Farrel mama ke kantor papa dulu ya, kamu jaga anak nya kapan kapan mama ajak papa mu ke sini"
"Iya ma, mau di anter sama pak mamat aja gak? "
"Gak usah supir papa mu udah di depan"
"Ok yaudah hati hati ya mah"
Farrel menyalim tangan ananta, willona yang melihat itu hanya bengong.
"Willona, salim tangan oma nya gih"
"Eung? Ona halus calim juda? "
Ananta terkekeh lalu dia menepuk kepala willona pelan.
"Iya doong, harus salim biar jadi anak berbakti"
"Ona mau calim oma"
Ananta pun memberikan tangannya lalu mulai di sambut oleh willona, willona mengecup tangan tersebut dan berkata.
"Oma nanti ke Timezone na jadi tan? "
"Iya jadi, bye bye ona"
Willona hanya melambaikan tangan nya ke arah ananta sambil tersenyum hingga gigi mungil nya terlihat.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments