Istri Kontrak CEO
...1...
Seorang pria bertubuh tegap dengan bahu yang cukup lebar sedang menaiki anak tangga dengan berlari. Buliran keringat mengucur dari sela-sela rambut hitam legam miliknya, yang sudah acak-acakan.
Jas mahal yang membalut tubuhnya terlihat berantakan dengan tiga kancing teratas kemeja yang dibuka sehingga menampakkan dada bidang pria tersebut.
Nafas pria tersebut tersenggal-senggal dan terenggah-enggah. Deru nafasnya terdengar ditarik dengan berat, seolah ada sesuatu yang mengganjal aliran pernapasannya. Walaupun begitu, pria itu tetap berlari dengan langkah kaki yang mulai gontai karena ia sekarang tengah menaiki tangga darurat menuju rooftop hotel.
Ia terpaksa harus menjajaki setiap anak tangga darurat, mulai dari lantai dasar karena lift sedang penuh. Jadi, ia memilih mengorbankan kedua kakinya untuk menaiki ratusan anak tangga.
Akan tetapi, semua itu tidak ada apa-apanya dengan hati yang tengah terbakar di dalam tubuhnya. Dunianya terasa jungkir balik saat melihat foto seorang gadis tengah makan malam romantis dengan seorang pria. Gadis yang selalu ia puja dan banggakan dihadapan ayahnya, kini tega mengkhianati dirinya. Gadis yang ia anggap segalanya, tempat pulang dan tempat berkeluh kesah. Kini, meninggalkan dirinya dengan begitu kejam.
Pria tersebut membungkukkan tubuhnya dengan kedua tangan memegang kedua lutut yang terasa bergetar dan lepas dari engselnya. Akhirnya, ia berhasil sampai di titik yang akan menghubungkan dirinya dengan sebuah kenyataan pahit.
Pria tersebut menghembuskan nafasnya lega, saat melihat pintu rooftop yang berwarna abu-abu. Ia mengusap keringat yang mengalir hendak jatuh pada mata kirinya. Sementara, rahang wajahnya mengeras dengan sorot mata penuh amarah dan derita.
Pria tersebut menatap nyalang pada pintu di depannya, seolah siap untuk menghancurkan pintu tersebut. Kedua tangannya mengepal dengan sangat erat hingga buku-buku tangannya memutih dengan sempurna.
Dengan langkah kaki yang mantap tanpa keraguan sedikitpun. Pria tersebut berjalan dengan cepat dan memutar knok pintu.
Ceklekk!
Duarr!
Krak!
Saat pintu terbuka lebar, rasanya petir dengan jutaan volt menyambar tubuhnya sampai lebur berkeping-keping. Di depan matanya sendiri, ia melihat gadis yang sangat ia cintai tengah berciuman panas dengan pria lain. Pria yang sangat ia kenal, tidak lain dan tidak bukan adalah kakaknya sendiri.
Hatinya terasa pecah berkeping-keping seperti sebuah kaca yang dibuang ke lantai dengan sengaja. Di mana rasa sesak yang menyeruak ke dalam dadanya terasa sedang menarik-narik nyawanya.
Amarah dan rasa sakit hati bercampur menjadi satu. Ia tidak terima dengan pengkhianatan ini. Dengan setengah berlari, pria tersebut mendekat pada dua manusia yang masih berciuman dengan panas. Bahkan, hampir menyingkap pakaian sang gadis.
Dengan kasar, pria tersebut menarik kerah jas pria yang sedang bercumbu dengan kekasihnya dan menghempaskan tubuh pria tersebut, yang tak lain adalah kakaknya hingga terpental dan tersungkur di lantai.
"Brengsek!" teriak pria tersebut dengan amarah yang membara, persis seperti api tungku yang baru dinyalakan.
"Kendrik," lirih gadis tersebut saat melihat kekasihnya.
Yah, Kendrik Cemamide, putra bungsu dari keluarga Ceramide. Seorang CEO dari Ceramide Group. Pria dengan wajah tampan, berbola mata sedikit kebiru-biruan dengan bibir merah seksi yang memikat.
"Brengsek kau, Galen!" teriak Kendrik dengan amarah yang sudah mencapai level tertinggi. Siapa yang tidak akan terbakar melihat kekasihnya sendiri berselingkuh dengan Saudara sendiri.
"Bajingan!" imbuh Kendrik lagi dengan menarik kerah kemeja Galen dan menariknya dengan paksa sehingga tubuh Galen yang tersungkur di lantai, bangkit dengan paksa.
"Berani sekali kamu mengambil Marsha dariku. Dasar bajingan!" teriak Kendrik dengan melayangkan satu bogem mentah tepat di wajah Galen. Tubuh pria dengan postur tak kalah tinggi dari Kendrik itu kembali tersungkur ke lantai.
"Aaaa!" jerit Marsha ketakutan sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia tidak menyangka jika Kendrik kekasihnya datang ke hotel ini dan memergoki ia dengan Galen kakak dari pria itu sedang berselinkuh. Apalagi, adegan mereka sedang berciuman.
Marsha mendekati Kendrik yang hendak melayangkan pukulan maut pada Galen, dan menarik tangan kekasih sekaligus Bosnya di kantor.
"Kendrik, hentikan. Jangan pukul Galen lagi, ini semua tidak seperti yang kamu lihat. Semuanya hanya salah paham," seru Marsha dengan air mata yang sudah tumpah. Saat ini ia sangat takut, takut akan karirnya sebagai sekertaris Kendrik yang pasti akan segera melayang dari tangannya.
Kendrik menatap tangan lentik yang tengah memegang lengan tangannya sehingga pukulan yang akan ia layangkan mengambang di udara. Kendrik menatap tangan Marsha dengan jijik. Sudah ketahuan selingkuh, bukannya minta maaf padanya tapi Marsha malah membela Galen selingkuhannya.
Hati Kendrik terasa dicambuk dengan sangat keras hingga terasa hancur tak bersisa. Ia menatap wajah cantik Marsha dengan bola mata hitam yang selalu mampu membuat ia tenggelam dalam hitam bola mata gadis itu, yang kini sudah menangis dengan tatapan memohon.
Sedangkan, Galen malah tersenyum licik melihat amarah, kekecewaan, serta luka di mata Kendrik. Apalagi, Marsha membela dirinya secara terang-terangan tepat di depan Kendrik, pria yang sangat ia benci dan ingin ia hancurkan. Dirinya dengan Kendrik memang bersaudara. Namun, hal itu tidak menjadi alasan untuk membuat dirinya berhenti membenci pria yang sedang patah hati di depannya.
Ia sangat bahagia karena sudah membuat Kendrik hancur dengan merebut Marsha, kekasih Kendrik selama dua tahun ini. Gadis cantik bak model yang selalu di puja-puja di hadapan sang ayah. Akan tetapi, sekarang semua telah berbalik. Marsha malah terjebak dengan pesona ketampanan dirinya hingga berani menduakan Kendrik.
Galen bangkit sambil merapikan kemejanya yang sudah di buat kusut oleh sang adik. Ia mengusap dengan santai ujung bibirnya yang sedikit berdarah. Ia tidak menduga jika pukulan Kendrik ternyata cukup keras. Akan tetapi, tidak cukup untuk membuat rahangnya bergeser.
"Ck, akhirnya kamu tahu juga, Adikku," ujar Galen tanpa rasa bersalah.
Kendrik lansung menghempas tangan Marsha dengan kasar sembari menatap gadis itu dengan penuh kebencian.
"Kamu sungguh rendahan, Galen. Cih, menjijikkan," umpat Kendrik dengan perasaan yang hancur.
"Ha ... Ha ..., menjijikkan? Aku tidak pantas menyandang julukan itu, tetapi julukan itu sangat pantas untuk pecundang sepertimu. Jangankan, Dady yang tidak suka padamu. Bahkan, sekarang kekasih yang kamu banggakan di depan Dady malah memilih diriku. Kamu tahu kenapa? Itu karena kamu hanya sampah, dan sampah itu selalu menjijikkan." Galen tertawa dengan begitu bahagia dan penuh kesenangan. Seolah-olah ia sedang memenangkan sebuah tender besar.
Rahang Kendrik semakin mengeras dengan gigi-giginya yang bergemelatuk satu sama lain. Hinaan Galen benar-benar menghancurkan harga dirinya. Ia benar-benar membenci pria di depannya yang sedang tertawa di atas penderitaan dan luka hatinya.
"Bedebah, hanya mendapat sisa dariku kamu sangat bangga. Ha ... Ha ..., seharusnya kamu berkaca di cermin rumah dan lihat siapa yang lebih menjijikkan dan tidak tahu malu," sarkas Kendrik dengan selingan tawa di sela-sela ucapannya.
...----------------...
...****************...
Jangan lupa
like
koment
gift
vote
tips
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
❌
hadirrr mut🥰🥰🥰
2023-06-05
2
Cinta Suci
knp harus bertengkar putusin & pecat dr pekerjaanya lalu pergi
2023-03-02
0
Dede Imas Madaraisahdi
yaudah sich Ken tinggalin anggep aja buah sampah pada tempatnya 😁
2023-02-14
1