Istri Kedua Tuan Krisna

Istri Kedua Tuan Krisna

Bab 1 pengenalan tokoh

Malam itu.

Derit rem mobil berdecit dengan kencang. Kendaraan itu berhenti dengan kasar setelah menabrak pembatas trotoar. Secara tidak sengaja mobil tersebut menyerempet tubuh seseorang yang sedang berlari panik di jalanan. Sepertinya orang itu sedang dikejar sesuatu.

Seorang sopir dan dua orang pria bertubuh tegap segera keluar dari mobil dan berlarian menghampiri tubuh seorang wanita yang terkulai lemah di tengah jalan raya. Kepalanya berlumuran darah dan tangannya sepertinya terluka. Meskipun begitu, ritme napas di dadanya masih terlihat naik turun, menandakan masih ada kehidupan di sana.

"Gadis itu masih hidup, Tuan," lapor salah seorang pengawal, sambil menundukkan tubuhnya ke arah kaca mobil yang terbuka separuh.

Di dalamnya terlihat seorang laki-laki tampan dengan garis wajah tegas dan tampak berkharisma dengan sorot mata yang tajam memandang pengawal tersebut.

"Kenapa buang-buang waktu? Segera bereskan dan bawa orang itu ke Rumah Sakit. Jangan sampai kesalahan sopir sialan itu menjadi masalah untuk kita!"

"Baik, Tuan."

Pengawal itu segera membopong tubuh gadis yang tertabrak mobil Krisna tersebut ke dalam mobil dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Krisna terpaksa memakai jasa Taksi untuk pulang dan membiarkan mobilnya dibawa pengawal dan sopirnya untuk mengurus wanita yang tertabrak itu.

Dengan gurat kekesalan bercampur marah, dia segera masuk ke dalam Taksi dan meluncur ke arah rumahnya. Sebuah perumahan elite yang berada di pinggiran kota menghadap garis pantai. Sebuah pantai reklamasi dari pulau buatan yang indah.

Tampak pengawal sudah berjajar rapi memberi hormat saat pintu mobil Taksi yang ditumpanginya dibuka dari luar oleh salah satu pengawalnya. Pria itu dengan tegas dan angkuh tanpa menoleh ke arah pengawalnya segera memasuki kediamannya yang mewah dan luas bak istana. Ia sudah tidak sabar ingin segera menemui sosok istri yang dicintainya, Kartika.

Kartika adalah perempuan elegan, dewasa, dan sexy yang telah menikah dengannya selama lebih dari dua belas tahun. Mereka berdua telah lama mengenal, yaitu sejak usia Kartika lima belas tahun dan Krisna berusia tujuh tahun. Kartika lebih tua sembilan tahun dari Krisna, tapi itu tidak menjadi halangan keduanya untuk saling tertarik dan menikah.

"Krisna … kenapa baru pulang? Ini 'kan sudah sangat larut malam." Kartika merajuk, mendekat lalu melingkarkan tangannya pada leher suaminya, Krisna dan memberinya ciuman panas.

Krisna segera mengibaskan tangannya sebagai isyarat. Para pengawal dan asisten pribadinya pun segera menunduk, mengundurkan diri keluar dari ruang tengah kediaman Krisna.

Krisna membalas ciuman istrinya dengan lembut dan segera menggendongnya menuju lantai atas, kamar mereka. Meskipun mereka sudah menikah selama dua belas tahun, tetapi keromantisan keduanya masih tetap terjaga seperti awal mereka menikah.

Semua terlihat sempurna dalam kehidupan pernikahan mereka hingga semua terkadang merasa iri. Pria tampan pengusaha kaya raya bersama wanita dewasa yang cantik dan elegan. Pasangan yang ideal bagi sebagian orang.

Kedewasaan wanita itu membawa daya tarik tersendiri bagi Krisna. Keanggunan yang membuat Krisna jatuh cinta pada wanita itu—teman masa kecilnya. Krisna belum pernah menjalin hubungan dengan wanita mana pun hingga kedua orang tua mereka berdua mempertemukan saat sudah sama-sama dewasa dalam acara bisnis keluarga. Mereka berdua saling tertarik dalam ingatan menyenangkan pertemuan pada masa kecil, terutama Krisna.

Wanita itu begitu dewasa dalam mengajarkan arti hidup, cinta tanpa tingkah kekanakan. Walaupun Krisna tahu, dia bukanlah pria pertama yang dicintai Kartika, tapi dia menerima masa lalu Kartika dengan hati dan pikiran terbuka.

"Aaahhhh ...." Lenguhan Kartika semakin membuat Krisna merasa menggelora. Ia menciumi leher Kartika dan ingin segera menuntaskan gairahnya yang sudah menggebu.

"Kau memang paling bisa membuatku bahagia Krisna …." Kartika memeluk dada bidang Krisna yang sudah berbaring di sisinya. Krisna mencium kening istrinya dengan penuh rasa sayang.

"Kamu juga, Sayangku." Krisna memandang istrinya dengan tatapan lembut.

"Kenapa kamu pulang naik Taksi? Ke mana mobil dan pengawalmu?" Kartika memainkan bulu lembut pada dada Krisna dan menciumnya dengan tatapan nakal.

"Kau tahu, sopirku tadi menabrak seseorang yang sedang lari serampangan di jalanan."

Kartika mendongak terkejut dan bangkit dari tidurnya hingga membuat Krisna tersenyum. Kartika yang menyadari tatapan suaminya pun segera meraih selimut, segera melilit kembali tubuhnya dan tidak ketinggalan memberikan cubitan gemas pada pinggang sang suami. Krisna pun tergelak.

"Kenapa kau masih bisa bersikap begitu tenang setelah menabrak orang, Krisna?!" Dengan nada tidak percaya Kartika melihat raut wajah suaminya yang datar.

"Memangnya kenapa? Dia sudah dibawa ke rumah sakit. Tenang saja, Sayang. Dia pasti selamat, kok." Krisna menarik kembali tangan istrinya lalu menenggelamkannya ke dalam pelukan.

"Oya, tadi ibu datang ke sini." Dengan nada kesal dan sedih, Kartika bercerita.

"Kenapa? Apa ibu mengganggumu? Membuatmu tidak nyaman?" Krisna mengelus pucuk kepala istrinya, mencoba untuk memahami perasaan yang selalu sedih ketika mendapat kunjungan dari ibunya.

"Tidak. Tapi, dia bilang kalau rumah besar kita terasa sepi." Kartika merekatkan pelukannya seakan takut kehilangan Krisna.

"Kenapa? Aku tidak masalah dengan suasana rumah. Asal kau selalu di sisiku, dunia terasa membahagiakan bagiku. Dan bagiku itu semua sudah cukup." Krisna menenangkan hati istrinya dengan suara yang lembut.

"Krisna, apa kau sungguh tidak menginginkan seorang anak?"

Pertanyaan yang sangat sederhana, tetapi begitu dalam. Krisna menghela napas sambil memejamkan matanya. Ia segera melepaskan pelukan istrinya, menggeser tubuhnya dan segera duduk. Kartika masih memandang dengan sorot mata yang redup.

"Lalu maumu apa? Kita sudah mencoba cara apa pun. Bahkan program bayi tabung sudah pernah tiga kali kita lakukan dan hasilnya hanya menyakitimu. Aku lelah Tika … kau mau aku bagaimana? Apa kau mau mencobanya sekali lagi?" Krisna beranjak dari tempat tidur dan meraih piyamanya. Pria berkulit putih itu segera memakainya lalu melangkah menuju lemari pendingin yang masih berada di kamarnya. Ia mengambil minuman dan memilih duduk di kursi sofa.

"Aku akan mencarikan wanita untukmu. Kau boleh tidur dengannya dan mendapatkan seorang bayi darinya, lalu kau bisa membuangnya saat kau sudah mendapatkan anak darinya!" Kartika mengatakannya dengan serius. Saat ini dia sudah bersandar di ranjangnya. Krisna tergelak keras. Menggelengkan kepalanya sambil menatap sang istri dengan tatapan lucu.

"Kau pikir aku mau mendapatkan keturunan dengan cara yang haram?!" lontar Krisna sambil memberi istrinya tatapan tajam.

"Kalau perlu aku mengijinkanmu menikahinya secara resmi, Kris. Setelah itu kau akan menceraikannya, setelah anak itu lahir, Krisna." Kartika mengatakannya dengan mata berkaca-kaca dan bibir bergetar.

"Kenapa kau bisa sembarangan bicara dan mengambil keputusan itu? Omong kosong. Aku tidak mau!" Krisna meletakkan dengan keras botol minumannya ke atas meja. Kartika pun sedikit terhenyak dengan bentuk kekasaran Krisna yang tidak biasa.

"Kenapa tidak mau, Krisna? Kau hanya perlu bercinta dengannya dan menanam benih di rahimnya. Setelah gadis itu hamil, kau bisa mengabaikannya sampai gadis itu melahirkan. Aku yang akan merawat bayi itu, Kris. Seakan-akan itu anak kita berdua, aku mohon?" Kartika mengiba. Air matanya meleleh perlahan. Krisna menghembus napas kasar.

"Kenapa kau begitu mudah bicara seperti itu? Bagaimana mungkin kau menyuruhku berselingkuh, Tika? Apa kau tidak sakit hati saat melihatku bercumbu dengannya!" Suara Krisna meninggi memenuhi langit-langit kamarnya. Amarahnya meledak saat Kartika lagi-lagi bicara soal anak yang berakhir dengan permintaan untuk mencari wanita lain.

"Aku akan menahannya Krisna. Aku akan menahannya sampai kau menceraikan wanita itu!"

Krisna tergelak sambil mendekati ranjang.

"Bagaimana kalau ternyata aku jatuh cinta padanya dan tidak mau menceraikannya?" Krisna tersenyum sinis kearah istrinya.  Kartika meremas selimut menguatkan hatinya.

"Itu tidak mungkin. Kau hanya mencintaiku. Satu-satunya wanita yang kau cintai sejak usiamu tujuh tahun. Aku yakin kau tidak akan bisa mencintai wanita lain selain aku. Jadi, kau pasti akan menceraikannya, setelah wanita itu melahirkan bayinya." Dengan percaya diri Kartika menatap suaminya yang ada di hadapannya. Mereka saling menatap tajam.

"Percaya diri sekali kamu, ya? Jangan salahkan aku kalau tidak mau melepaskan gadis itu karena aku jatuh cinta padanya. Kau yang sedang bermain api dalam pernikahanmu sendiri. Selama ini aku selalu berusaha agar hanya menatap dan mencintaimu saja. Tapi, kau mau mencarikan seorang wanita untuk tidur denganku? Apa kau bodoh!" teriak Krisna heran.

"Ya, aku bodoh. Tapi, ini semua demi masa depan kita juga. Aku sudah putuskan dan kau harus mau menerimanya. Aku akan mencarikan dan memilihkan wanita itu untukmu. Nikahi wanita itu dan kau harus mendapatkan keturunan darinya. Jadikan bayi itu menjadi anakku karena aku tidak mau berpisah darimu. Ini satu-satunya cara terbaik yang bisa kita tempuh, Krisna."

Kartika segera bangkit dan meninggalkan kamar menuju kamar mandi. Krisna mendengus kesal lalu menjatuhkan dirinya di ranjang dengan perasaan kesal.

"Bagaimana bisa dia menyuruhku menikah dan bercinta dengan wanita lain? Bahkan ketika membayangkannya saja aku tidak pernah. Kartika, apa kau sedang menggali neraka untuk rumah tangga kita?" gumam Krisna merasa geram dengan ide istrinya.

Pembicaraan malam itu membuatnya frustasi. Tekanan kuat dari pihak keluarga untuk mendapatkan ahli waris dari seluruh kekayaannya membuatnya engap. Dia tahu, Kartika juga menderita karenanya. Usianya yang lebih tua selalu menjadi bahan gunjingan dari keluarga besar dan pernikahan selama dua belas tahun dengan Kartika—cinta pertamanya, tidak bisa menghasilkan keturunan sesuai harapan semua keluarga besar, terutama Ibunya. Penyatuan dua keluarga yang mereka gadang-gadang menguatkan bisnis dan ikatan keluarga menjadi retak oleh saling tidak percaya tanpa adanya buah hati dari Krisna dan Kartika.

Merahasiakan kehadiran wanita itu, dan membuat seakan Kartika hamil dan melahirkan bayiku? Bukankah, tidak masalah membesarkan bayi itu. Toh, dia benihku. Keturunanku. Aku rasa Kartika tidak salah juga memilih jalan ini. Tetapi, siapa wanita yang akan mau menjalani itu? Aku nikahi untuk kemudian kucampakkan?

Krisna memegang keningnya yang berdenyut dan memijitnya perlahan, mencoba mengurangi rasa pening yang mulai terasa menyerang.

Bersambung...

❤❤❤❤❤❤

Akan banyak part 19+ jadi mohon untuk bijak dalam membaca. Terima kasih ^_^

Terpopuler

Comments

Koni Dwi N

Koni Dwi N

menyimak dulu

2024-08-01

0

Koni Dwi N

Koni Dwi N

mulai paham

2024-08-01

0

fiendry🇵🇸

fiendry🇵🇸

ijin mampir

2023-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 pengenalan tokoh
2 Bab 2 Rencana awal
3 Bab 3 Pilihan Sulit
4 Bab 4 Permintaan Kartika
5 bab 5 Mengambil keputusan
6 Bab 6 Pengawalku.
7 Bab 7 Salah paham
8 Bab 8 Pertemuan awal
9 Bab 9 Memikirkanmu
10 Bab 10 Bertemu dokter tampan
11 Bab 11 Apa yang menarik?
12 Bab 12 Misteriusnya, kamu
13 Bab 13 Bersikap baik
14 Bab 14 Sebuah Serangan
15 Bab 15 Memacu Adrenalin #1
16 Bab 16 Memacu Adrenalin #2
17 Bab 17 Update Visual (Skip saja kalau mengganggu halu)
18 Bab 18 # Spesial Part
19 Bab 19 Pergolakan batin
20 Bab 20 Selamat datang di Pulau Rimba
21 Bab 21 Menyelami perasaan
22 Bab 22 Rasa yang lain
23 Bab 23 Menyembunyikan perasaan
24 Bab 24 Menunjukkan kuasa
25 Bab 25 Berdamai
26 Bab 26 H -1
27 Bab 27 Menguak masa lalu
28 Bab 28 Pernikahan
29 Bab 29 Tidur sekamar
30 Bab 30 Kecemburuan
31 Bab 31 Memicu aksi
32 Bab 32 Berbagi Sebuah Alasan
33 Bab 33 Modus
34 Bab 34 Bicara dari hati
35 Bab 35 Menyerang Malammu
36 Bab 36 Usaha Isna
37 Bab 37 Kebetulan yang tak terduga
38 38 Cinta Terselip Luka
39 Bab 39 Merindukan kamu
40 Bab 40 Antara Obsesi atau Cinta
41 Bab 41 Menjemput takdir
42 Bab 42 Menit Terakhir
43 Bab 43 Pertemuan Manis
44 Bab 44 Aku Menguji Cintamu
45 Bab 45 Tak Mau Membandingkan
46 Bab 46 Kencan mendadak
47 Bab 47 Sepotong Ingatan
48 Bab 48 Dilema
49 Bab 49 Kembali Pulang
50 Bab 50 Menguatkan Tekad
51 Bab 51 Rencana tak terduga
52 Bab 52 Membalik keadaan
53 Bab 53 Membalik keadaan (2)
54 Bab 54 Season 2 (Membuka Lembaran Baru)
55 Bab 55 Janji didepan nisan
56 Bab 56 Merancang Masa Depan
57 Bab # 57
58 Bab #58
59 Bab # 59
60 Bab # 60
61 Bab # 61
62 Bab # 62
63 Bab # 63
64 Bab # 64
65 Bab # 65
66 Bab # 66
67 Bab # 67
68 Bab # 68
69 Bab # 69
70 Bab # 70
71 Bab # 71
72 Bab # 72
73 Bab # 73
74 Bab # 74
75 Bab # 75
76 Bab # 76
77 Bab # 77
78 Bab # 78
79 Bab # 79
80 Bab # 80
81 Bab # 81
82 Bab # 82
83 Bab # 83
84 Bab # 84 Saingan atau Sekutu
85 Bab # 85 Hukuman manis
86 Bab # 86 Sang pengganggu tengil
87 Bab # 87 Si Tengil Vs Si Patung hidup
88 Bab # 88 Kebencian yang memudar
89 Bab # 89 Merangkai Kenangan Baru
90 Bab # 90 Romantis versiku
91 Bab # 91 Aku bukan bocah
92 Bab # 92 Terima atau tidak?
93 Bab # 93 Calon Pacar?
94 Bab # 94 Bahagia itu kita sendiri yang merangkai.
95 Bab # 95 Kebersamaan
96 Bab # 96 Kejutan
97 Bab # 97 Menguji kebenaran
98 Bab # 98 Siapa Yashna?
99 Bab # 99 Sebagai Penghibur Hati
100 Bab # 100 Kembalinya Seno
101 Bab # 101 Hati seorang Wisnu
102 Bab # 102 Beradu Argumen
103 Bab # 103 Pertemuan Dengan Ibu Kandung
104 Bab # 104 Mengakhiri Konflik
105 Bab # 105 Akhir Untuk Semua Ending S2)
106 Bonus Chapter
107 Extra Part Kerinduan Author
108 Extra Part Kerinduan Author 2
109 Bab Extra Part Menuntaskan Novel (Kelahiran Putra Krisna)
110 Bab Extra Kelahiran Putra Krisna
111 Bab Tamat Tuntas
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1 pengenalan tokoh
2
Bab 2 Rencana awal
3
Bab 3 Pilihan Sulit
4
Bab 4 Permintaan Kartika
5
bab 5 Mengambil keputusan
6
Bab 6 Pengawalku.
7
Bab 7 Salah paham
8
Bab 8 Pertemuan awal
9
Bab 9 Memikirkanmu
10
Bab 10 Bertemu dokter tampan
11
Bab 11 Apa yang menarik?
12
Bab 12 Misteriusnya, kamu
13
Bab 13 Bersikap baik
14
Bab 14 Sebuah Serangan
15
Bab 15 Memacu Adrenalin #1
16
Bab 16 Memacu Adrenalin #2
17
Bab 17 Update Visual (Skip saja kalau mengganggu halu)
18
Bab 18 # Spesial Part
19
Bab 19 Pergolakan batin
20
Bab 20 Selamat datang di Pulau Rimba
21
Bab 21 Menyelami perasaan
22
Bab 22 Rasa yang lain
23
Bab 23 Menyembunyikan perasaan
24
Bab 24 Menunjukkan kuasa
25
Bab 25 Berdamai
26
Bab 26 H -1
27
Bab 27 Menguak masa lalu
28
Bab 28 Pernikahan
29
Bab 29 Tidur sekamar
30
Bab 30 Kecemburuan
31
Bab 31 Memicu aksi
32
Bab 32 Berbagi Sebuah Alasan
33
Bab 33 Modus
34
Bab 34 Bicara dari hati
35
Bab 35 Menyerang Malammu
36
Bab 36 Usaha Isna
37
Bab 37 Kebetulan yang tak terduga
38
38 Cinta Terselip Luka
39
Bab 39 Merindukan kamu
40
Bab 40 Antara Obsesi atau Cinta
41
Bab 41 Menjemput takdir
42
Bab 42 Menit Terakhir
43
Bab 43 Pertemuan Manis
44
Bab 44 Aku Menguji Cintamu
45
Bab 45 Tak Mau Membandingkan
46
Bab 46 Kencan mendadak
47
Bab 47 Sepotong Ingatan
48
Bab 48 Dilema
49
Bab 49 Kembali Pulang
50
Bab 50 Menguatkan Tekad
51
Bab 51 Rencana tak terduga
52
Bab 52 Membalik keadaan
53
Bab 53 Membalik keadaan (2)
54
Bab 54 Season 2 (Membuka Lembaran Baru)
55
Bab 55 Janji didepan nisan
56
Bab 56 Merancang Masa Depan
57
Bab # 57
58
Bab #58
59
Bab # 59
60
Bab # 60
61
Bab # 61
62
Bab # 62
63
Bab # 63
64
Bab # 64
65
Bab # 65
66
Bab # 66
67
Bab # 67
68
Bab # 68
69
Bab # 69
70
Bab # 70
71
Bab # 71
72
Bab # 72
73
Bab # 73
74
Bab # 74
75
Bab # 75
76
Bab # 76
77
Bab # 77
78
Bab # 78
79
Bab # 79
80
Bab # 80
81
Bab # 81
82
Bab # 82
83
Bab # 83
84
Bab # 84 Saingan atau Sekutu
85
Bab # 85 Hukuman manis
86
Bab # 86 Sang pengganggu tengil
87
Bab # 87 Si Tengil Vs Si Patung hidup
88
Bab # 88 Kebencian yang memudar
89
Bab # 89 Merangkai Kenangan Baru
90
Bab # 90 Romantis versiku
91
Bab # 91 Aku bukan bocah
92
Bab # 92 Terima atau tidak?
93
Bab # 93 Calon Pacar?
94
Bab # 94 Bahagia itu kita sendiri yang merangkai.
95
Bab # 95 Kebersamaan
96
Bab # 96 Kejutan
97
Bab # 97 Menguji kebenaran
98
Bab # 98 Siapa Yashna?
99
Bab # 99 Sebagai Penghibur Hati
100
Bab # 100 Kembalinya Seno
101
Bab # 101 Hati seorang Wisnu
102
Bab # 102 Beradu Argumen
103
Bab # 103 Pertemuan Dengan Ibu Kandung
104
Bab # 104 Mengakhiri Konflik
105
Bab # 105 Akhir Untuk Semua Ending S2)
106
Bonus Chapter
107
Extra Part Kerinduan Author
108
Extra Part Kerinduan Author 2
109
Bab Extra Part Menuntaskan Novel (Kelahiran Putra Krisna)
110
Bab Extra Kelahiran Putra Krisna
111
Bab Tamat Tuntas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!