Pagi-pagi sekali becca sudah sampai di rumah sakit, hari ini ia akan menemani lara
Karena hari ini Jason akan pergi untuk urusan perusahaan yang terbilang sangat mendadak, dimana saham perusahaan nya yang tiba-tiba menurun
"Oh God! sebenarnya siapa yang bermain-main dengan kita bee?" tanya lara frustasi
"Tenanglah lara, max pasti sudah mencari tau" ucap becca meyakinkan lara
Max sendiri langsung turun tangan pagi ini dengan menemani Jason untuk mencari tahu siapa yang ingin bermain-main dengan jason.
"Ayo ku suapi, kau pasti belum makan" ucap becca
"Aku tidak mood sama sekali becca" jawab lara
"Oh my.. mereka pasti baik baik saja, tenanglah" sahut becca yakin
***
"Bagaimana?" ucap becca pada sambungan telfon
"Sesuai rencana kita nona, wanita itu sudah masuk perangkap kita" jawab seseorang itu
"Bagus, jika Daniel menyadari tindakan bodoh Anne pasti dia akan murka" sahut becca tersenyum sinis
"Selesaikan dengan bersih" ucap becca
"Baik nona" jawab seseorang itu
Lalu telfon mereka terputus, becca tersenyum senang seakan membayangkan apa yang akan terjadi nanti, membayangkan saja sudah membuat becca tersenyum senang apalagi jika hal itu benar-benar terjadi
Dimana Anne akan mati di tangan lelaki nya
"Cih, kalian memang pantas mendapatkan semua itu" gumam becca sinis
***
"Kau habis darimana becca?" tanya lara yang sudah bangun dari tidur siang nya
"Dari luar, orang butik menelfon ku" sahut becca sembari mengupas apel
"Kapan aku sudah boleh pulang? ini sudah hampir dua Minggu" Keluh lara
"Masih hampir kan? belum sampai dua Minggu" sahut becca santai
Lara memutar bola matanya malas, ia kesal sekali meladeni becca yang seperti ini
"Kau menyebalkan becca" cibir lara
"Ya, itu memang benar" sahut becca yang semakin membuat bibir lara mengerucut
Menjelang malam Jason dan max datang bersamaan di rumah sakit
"Urusan kalian sudah selesai" tanya becca saat menyuapi lara
"Ya seperti itu" ucap Jason mengambil alih tugas becca
"Pulanglah, terimakasih sudah menjaga lara" ucap Jason tanpa menatap becca
"Apa?... ishh dasar manusia menyebalkan" ucap becca kesal
Max pun dengan segera menggandeng tangan becca dan membawa becca pergi dari situ
"Max.." kesal becca
"Honey sudahlah, jangan mencari gara-gara" ucap max
"Apa? mencari gara-gara? aku hanya ingin berbicara dengan nya" kesal becca dengan bibir mengerucut
"Dia sangat lelah, jangan menggangu nya oke?" ucap max mengusap punggung tangan becca
"Hufttt.. baiklah" putus becca
Mereka berhenti di restoran untuk makan malam, tidak ada percakapan serius karena setelah makan mereka langsung pergi ke apartemen
"Jadi kapan kau kembali ke rusia?" tanya becca saat mereka sudah sampai di kamar
"Tidak tau, mungkin dua atau tiga hari lagi" jawab max seraya masuk kamar mandi
"Honey masuklah dan sikat gigi mu" ucap max
"Tidak! kau duluan saja, nanti kau tergoda dengan tubuh ku" teriak becca
Ceklek
Pintu kamar mandi kembali terbuka, max sudah bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana panjang nya saja.
"No honey no.." ucap becca seakan tau apa yang akan dilakukan oleh max
"Oh God!! " ucap becca pasrah saat max memanggul tubuh nya seperti mengangkat karung beras
"Kau menyebalkan max" ucap becca
"Itu memang aku honey" Sahut max seraya mendudukkan becca di meja marmer
"Gosok gigi mu" ucap max
"Tapi aku ingin mandi" jawab becca
"Tidak! kau sudah mandi di rumah sakit"
"Disini sudah mulai dingin jadi jangan mandi" ucap max menatap becca
"Oke baiklah tuan muda" ucap becca pasrah
Becca turun dari meja marmer dan menatap cermin seperti apa yang dilakukan max, lalu mereka mulai menggosok gigi mereka dan tertawa bersama.
Sederhana tapi bisa membuat max bahagia, Rebecca memang berbeda dari wanita lainnya dan max suka dengan hal itu
Setelah dari kamar mandi mereka menuju ruang ganti
"Keluar" usir becca kepada max
"Tidak, aku juga harus berganti baju" sahut max
"Oh God! kau bisa bergantian dengan ku honey" ucap becca sinis
"Tidak bisa, aku juga ingin cepat tidur" jawab max
"Memang apa salahnya kita berganti bersama" lanjut max membuat becca menatap nya sinis
"Tidak mau, meski kita suami istri tapi semua itu kontrak jika kau lupa" ucap becca
Entah kenapa mendengar ucapan becca membuat max mengepalkan kedua tangannya, seolah amarahnya sudah berada di ubun-ubun
Bruk
Max mencium bibir becca dengan terburu-buru dan terkesan kasar ia mendorong tubuh becca hingga terkena lemari
Becca yang mendapat serangan itu terkejut, namun ia seakan tak bisa menolak nya, becca tergugu saat lidah max menerabas masuk
Disaat becca merasa tangan max sudah mengusap punggung nya becca langsung mendorong max
"Max..!!!" ucap becca marah
"Kau.. kasar" lanjut becca dan segera keluar dari ruang ganti
"Shittt..." umpat max mengusap kasar wajahnya
"Sialan.. apa yang aku lakukan" ucap max lalu menyusul becca
Max keluar kamar ternyata wanita itu tidak ada di kamar, lalu max keluar dan melihat becca duduk di ruang tv
Max menghampiri becca dan berlutut di hadapan becca
"Oke aku mengaku salah, i'm sorry honey" ucap max dengan mengusap punggung tangan becca
"Aku juga tidak tau kenapa melakukan itu dengan kasar tadi, tapi aku sangat marah saat mendengar ucapan mu tadi" jelas max
"Ucapan ku yang mana?" tanya becca
"Ya ucapan mu yang tadi" jawab max
Becca menatap max curiga, max yang mengerti tatapan itu dengan segera mengecup bibir max dan duduk di samping becca
"Ucapan yang mana" tanya becca mendongak menatap max
"Yang tadi" jawab max
"Jangan bilang..." ucap becca menatap curiga max
"Hmm"
****************
Bersambung 🦋🦋🦋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Ulfah Janah
max mulai bucin
2023-05-17
0