Max menatap becca, menyuruh wanita itu mengangkat telfon
"Hallo" ucap becca saat telfon itu sudah terhubung
"Lara kecelakaan" ucap Jason
"Shittt..." umpat becca
"Dimana sekarang?" tanya becca
"Kami di LA, kami akan mengunjungi nenek lara" ucap Jason
"Lalu kami di serang, lara mendapatkan luka tembak" ucap Jason dengan frustasi
"Oh my, aku akan menyusul" ucap becca dengan panik
Becca mematikan sambungan telfon nya lalu menatap max yang sudah duduk di pinggir ranjang dengan ponsel di tangan nya
"Pesankan aku tiket ke LA" ucap becca
"Ada apa?" tanya max
"Saudara ku di serang dan mendapatkan luka tembak aku harus kesana" ucap becca dengan panik
"Do not panic, kita akan kesana" ucap max saat melihat becca yang terlihat frustasi
"Aku tidak bisa kehilangan dia, dia segalanya bagi ku max" ucap becca lirih
"Kita akan kesana dengan jet pribadi klan Alexander" ucap max
"Jangan panik, bersiaplah" ucap max lagi
Max segera menghubungi Bram untuk menyiapkan jet pribadi klan Alexander
Entah kenapa max terganggu dengan tangis becca tadi, wanita yang ia tahu tidak pernah menangis kini menangis dihadapan nya
***
Di jet pribadi becca terlihat sangat khawatir, terus mondar mandir dan berharap jet itu cepat mendarat di los angeles.
"Honey, sit down please" ucap max saat melihat becca yang tidak tenang
"No! aku sangat khawatir dengan lara" sahut becca
"Oke! aku paham sekarang duduk dan istirahat simpan tenagamu" ucap max
"Kau harus menjaga lara nanti nya, jadi tenanglah" lanjut max
Max berdiri dan menarik becca, membawa wanita itu untuk duduk di sampingnya
Becca pun menurut, becca menyadarkan kepalanya dada max, memeluk lelaki itu
"Tidurlah, aku disini" bisik max
Max mengusap kepala becca, terus seperti itu hingga terdengar dengkuran halus yang keluar dari mulut wanita cantik itu
"Bram, kirimkan email ke tuan Jason, tanya apakah mereka mau menerima bantuan kita" ucap max pada Bram yang setia berdiri
Bram mengangguk lalu undur diri untuk mengurus semua nya
***
Becca berlari di lorong rumah sakit menuju ruang operasi, saat ini operasi lara sedang berjalan.
"Jason" ucap becca sembari memeluk sahabat lelaki nya itu
"Bagaimana keadaan lara" ucap becca di sela-sela tangis nya
"Sudah empat jam dia berada di ruang operasi, dokter masih menangani nya" ucap Jason
Becca melepas pelukannya lalu duduk di samping Jason, lalu tak lama kemudian max dan Bram datang
"Bagaimana ini bisa terjadi" tanya becca
"Semua terjadi sangat cepat becca, aku tidak ada kesempatan untuk menyerang balik" ucap Jason yang terdengar frustasi
"Becca, dia akan baik-baik saja kan? kami akan menikah" ucap Jason lagi
"Ya, ya pasti dia wanita kuat pasti dia baik baik saja" sahut becca dengan yakin
"Max, dia pasti baik baik saja bukan?" tanya becca kepada max yang berdiri di depan nya
"Hmm, berdirilah" ucap max yang dijawab gelengan oleh becca
"Ikutlah dengan ku sebentar, ada yang ingin aku bicarakan" lanjut max
Mau tak mau becca pun beranjak pergi bersama max, meninggalkan Jason dan Bram
"Kau harus makan, aku tidak ingin kau sakit" ucap max yang ternyata membawa becca di restoran depan rumah sakit
"No max, aku sudah kenyang" tolak becca saat pelayan menyerahkan buku menu
"Ingat di dalam perjanjian kita, bahwa pihak kedua harus menuruti pihak pertama dan itu masih berlaku" ucap max dengan tatapan tajam nya
"Makan lah sebelum aku memulangkan mu ke Rusia" ancam max
Becca tak punya pilihan selain menuruti semua ucapan max, karena apa yang di ucapkan max semua itu benar
Cup
Max mencium punggung tangan becca, lalu mengusap punggung tangan yang terlihat dingin karena negara ini sedang memasuki musim dingin.
"Aku mengizinkan mu merawat teman mu tapi berjanjilah untuk tidak sakit" ucap max
"Aku berjanji, terimakasih max" jawab becca
"Aku akan kembali ke rusia besok siang, aku masih memiliki beberapa pekerjaan penting, setelah semua selesai aku akan kemari" ucap max yang dijawab anggukan oleh becca
***
Bersambung 🦋🦋🦋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments