"Kita akan tidur bersama?" ucap becca saat ini keduanya sudah berada didalam kamar utama
"Tidak! kau tidur disini dan aku akan tidur di sana" ucap max seraya menatap lemari kaca
Becca mengerutkan keningnya bingung, max akan tidur dilantai? atau dibalik lemari kaca itu ada ruangan?
Melihat kebingungan becca, max segera melangkahkan kaki nya menuju lemari kaca itu dan menekan tombol kecil yang ada di samping lemari kaca itu
Hingga tak lama kemudian dinding itu bergeser diganti dengan ruangan luas
"Aku akan tidur disini, ruangan itu akan terhubung dengan ruangan kerja ku" ucap max saat keduanya sudah masuk kedalam kamar
"Bagaimana jika ada yang masuk? bagaimana jika istri pertama mu masuk? apa dia juga mengetahui ruangan ini?" tanya becca
"Tidak! tidak ada yang tau ruangan ini dan itu tidak ada yang bisa masuk kedalam kamar utama"
"Jadi kau tenang saja" lanjut max
"Baiklah terserah dirimu" ucap becca lalu berbalik meninggalkan ruangan ini
"Aku akan tidur" lanjut becca
Max tidak menjawab ia malah menekan tombol dan membuat ruangan itu tertutup.
Max menghela nafasnya, tinggal sedikit lagi ia akan mencapai tujuan nya, membalas penghianatan Anne dan menendang semua orang yang berada di kediaman Alexander mengusir orang-orang munafik disini.
***
"Datanglah kemari lara" ucap becca dari sambungan telfon nya
"Ada apa?" tanya lara
"Nyonya Alexander ternyata memiliki gangguan mental dan kau seorang psikolog aku membutuhkan bantuan mu" ucap becca
"Maaf becca aku ada tugas di new Zealand, aku akan meminta velma untuk datang kesana" ucap lara penuh dengan sesal
"Jika tugas ku disini sudah selesai aku akan menyusul kalian" lanjut lara
"Baiklah, kirim velma kemari lebih cepat lebih baik, aku membutuhkan dukungan nyonya Isla" jawab becca
"Tenanglah, Jason akan mengurus semua nya" ucap lara
Lalu mereka memutuskan untuk menyudahi panggilan ini lalu becca segera mengganti pakaian nya
***
Max menutup laptopnya, ia sedang mengawasi becca dan ia mendengar semua apa yang becca ucapkan kepada teman nya
"Baiklah kau akan menggunakan mommy? kita akan lihat kedepannya becca"
"Istri ku" lanjut max tersenyum miring
***
Becca sendiri tidak sadar jika pergerakan nya sudah diketahui oleh Max karena selama ini max berpura-pura tidak mengetahui apapun
Setelah berganti baju becca keluar dari kamar nya menuju ke dapur, dahi becca sedikit mengerut saat melihat Anne keluar dari kamar nyonya Isla
"Bukankah keduanya tidak memiliki hubungan yang baik?" gumam nya
Daripada menduga-duga becca melangkah kan kakinya menuju kamar nyonya Isla
Becca membuka pintu nya cukup pelan, ia melihat nyonya Isla yang masih tidur, lantas becca mendekati nyonya Isla
"Ada apa dengan mommy Isla" gumam becca saat ia melihat nyonya Isla terlihat gelisah
"Mommy" panggil becca
"Mommy"
"Mommy" becca tersentak kaget saat melihat nyonya Isla tiba-tiba membuka matanya
"Jangan" meski sangat pelan namun becca mampu mendengar ucapan lirih nyonya Isla
"Mommy" becca duduk ditepi ranjang dan mengusap pelan punggung tangan nyonya Isla dengan lembut
"Jangan bunuh aku" lirih nyonya Isla
"Mommy, tidak akan ada yang menyakiti mu" ucap becca membuat keadaan nyonya Isla sedikit membaik
Lantas nyonya Isla mencoba menatap becca dengan takut-takut
"Mommy tenang lah, dan perkenalan aku istri kedua max putra mu" ucap becca dengan senyum manis nya
"Max?" tanya nyonya Isla dengan lirih
"Putra ku?" lanjut nyonya Isla dan dibalas anggukan oleh becca
"Aku tidak memiliki putra, putra ku sudah tiada" lirih nyonya Isla membuat senyum becca menghilang
"Aku tidak memiliki putra" ucap nyonya Isla lagi
Namun kini nyonya Isla kembali terlihat gelisah membuat becca mengurung niat nya untuk berbicara dengan nyonya Isla
Becca menenangkan nyonya Isla hingga beberapa menit kemudian nyonya Isla kembali tenang dan tidur kembali, lalu becca kembali ke kamar nya
***
Suara dinding yang bergeser membuat atensi Max yang sedang mengerjakan dokumen terganggu, max menatap becca yang berdiri
"Ada apa?" tanya max membuat becca menatap dirinya
"Ada yang perlu aku bicarakan" ucap becca
"Kita bisa bicara besok, sekarang tidurlah" jawab max
"Tidak bisa! ini tentang mommy!" ucap becca membuat max menatap dirinya mengisyaratkan dia untuk duduk disampingnya
"Ada apa dengan mommy?" ucap max setelah becca duduk disampingnya
"Aku tadi tidak sengaja melihat Anne keluar dari kamar mommy--"
"Aku memang menyuruh Anne untuk melihat mommy sebelum dia tidur" potong max membuat becca mendengus kesal
"Diam lah! lalu aku masuk kedalam kamar mommy dan melihat Mommy gelisah" lanjut becca dan max menunggu becca melanjutkan ucapannya
"Lalu aku membangunkan dia dan dia mengatakan jangan bunuh aku" ucap becca membuat max terdiam
"Lalu saat aku mengatakan bahwa aku istri kedua mu mommy bilang dia tidak memiliki putra, putra nya sudah tiada" lanjut becca
Max terdiam memang selama ini nyonya Isla selalu menganggap ia mati entah apa alasannya ia tidak tahu, namun mengetahui fakta ini sama saja membuka luka di hati max
"Keluarlah" ucap max dengan dingin
"Oke baiklah! seperti nya ucapan ku menyakiti mu" sesal becca saat sekilas tadi melihat wajah sendu max
"Tapi kau tidak bisa diam saja, mommy memiliki ketakutan yang besar yang ia pendam sendiri" ucap becca seraya mengusap bahu max
"Sering-seringlah ajak bicara mommy dan yakinkan dia bahwa kau masih hidup, mau bagaimana pun kau tidak akan pernah bisa lari dari kenyataan" lanjut becca
"Kesembuhan mommy harus ada campur tangan mu, kau harus berperan untuk mengembalikan jiwa mommy" ucap becca dengan serius
***
Bersambung 💐💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments