Chapter 20 - With Ghost

*** Chapter 20 ***

Hari minggu yang cerah membuat Setta ingin berolahraga sejenak menuju taman komplek bersama Nathan.

Saat membuka pintu gerbang rumahnya, Nathan terkejut dengan kehadiran Mbak Ayu.

"Lah, mbak Ini hari minggu lho, tumben dateng?" tanya Nathan.

"Iya den, saya boleh kan lembur? saya bosen di rumah berantem mulu sama laki saya," sahutnya.

"Hahaha Mbak Ayu bisa aja, ngambek nih yee sama laki sendiri," ucap Nathan menggoda Mbak Ayu.

Setta berpapasan dengan Mbak Ayu, wanita itu hanya tersenyum memandang Setta.

"Kok tumben si mbak masuk, ini kan minggu?" tanya Setta.

"Ngambek dia sama lakinya, yuk jogging," ajak Nathan.

Setelah satu jam memutar taman komplek, Nathan memutuskan untuk membeli batagor.

"Kamu mau batagor gak?" tanya Nathan pada Setta yang meneguk air mineral dalam botol di tangannya.

"Enggak ah, aku nungguin bubur ayam aja," sahutnya.

"Ya udah tunggu sini ya!"

Nathan menghampiri gerobak batagor di seberang taman komplek. Tak berapa lama tampak beberapa gadis menghampiri Nathan.

"Abang aku laku bener sih, apa cakepnya coba?" gumam Setta.

"Iya ya apa cakepnya, cakepan juga aku," ucap Jin yang tiba-tiba duduk di bangku taman samping Setta.

"Astagfirullah... kayak setan aja main ngagetin mentang-mentang namanya Jin, hehehe."

"Sembarangan kalau ngomong," Jin menarik rambut Setta.

"Awww sakit tau...!" Pekik Setta.

"Maaf... eh kamu ikut acara kemping pemilihan anggota OSIS yang baru gak?" tanya Nathan.

"Gak ah males," sahut Setta yang tiba-tiba teringat pembicaraan Ratu dan Sinta.

"Eh iya boleh tanya gak, kak?" Setta menoleh pada Jin.

"Tanya apa?"

"Kak Ratu kan cantik, pinter, tajir, ketua OSIS pula, kenapa sih gak suka sama dia, kan kayaknya dia suka sama kakak?" Tanya Setta.

"Heh sejak kapan kamu kepo sama urusan hati orang lain? suka-suka aku lah mau suka apa enggak sama Ratu, huh." sahut Jin dengan nada kesal menatap Setta.

"Woi... minggir...!" Nathan datang menepuk bahu Jin.

"Eh abang Nathan makin cakep aja, duduk bang," Jin segera berdiri mempersilahkan Nathan untuk duduk.

"Thank you, Tan tuh tukang bubur lewat tadi katanya mau beli?" tanya Nathan.

"Oh iya, aku beli dulu ya," ucap Setta.

"Setan... titip teh botol di plastikin yak!" pinta Nathan.

Jin yang mendengar panggilan "Setan" untuk Setta dari abangnya langsung tertawa.

"Ngapain ketawa-tawa?" tanya Nathan.

"Enggak bang lucu aja denger abang manggil dia Setan hehehe," sahut Jin.

"Kayak nama kamu gak lucu aja, Jin, Jin, Jin botol kali ah hahaha," Nathan balik mengejek Jin yang langsung tertawa kecut.

***

Di kantin sekolah Setta, Rania berusaha membujuk Setta untuk ikut serta kegiatan kemping dalam rangka pemilihan anggota OSIS yang baru.

"Ayo lah Ta, aku bayarin deh, soalnya kalau kamu gak ikut, aku gak ada temennya," pinta Rania dengan penuh permohonan pada Setta.

"Aku malas Ran, apalagi nanti di sana serem hiiyy," sahut Setta mencoba menakuti Rania.

"Ya namanya deket hutan pasti serem lah, gedung bertingkat, rumah mewah aja pasti ada penunggunya apalagi tuh hutan tempat kita kemping," ucap Rania.

"Nah Itu tau,"

Seandainya kamu tahu kalau di belakang kamu aja ada hantu Mila, Ran.

Batin Setta tak berani menoleh lagi ke arah hantu Mila yang belakangan ini sering sekali mengikuti Rania.

"Ta... Ayo lah ... ikut yak, please..." Rania masih memohon.

"Bukan masalah uangnya Ran, tapi boleh apa enggak sama abang Nathan itu masalahnya," ucap Setta.

"Ya udah nanti aku yang bilang ke abang Nathan."

"Tau lah terserah kamu aja," sahut Setta lalu bergegas menuju kelasnya.

"Ta, kok aku merinding ya hiiyy, leher aku dingin gitu?" tanya Rania.

"Ada setan kali yang ngikutin kamu," ucap Setta menggoda Rania padahal jelas-jelas ia melihat hantu Mila mengikuti Rania.

"Ah... Setta mah... jangan rese deh," rengek Rania melingkarkan lengannya di tangan Setta.

BRUK...!!!

Tak sengaja Setta menabrak Jin dengan buku yang menumpuk di tangannya jatuh berserakan.

"Hadeh kalau jalan pake mata dong!" ucap Jin dengan nada kesal.

"Maaf kak, gak sengaja, lagian dari bayi aku di ajarin jalan pakai kaki, bukan pakai mata," sahut Setta membantu Jin merapikan buku-buku yang berserakan di lantai.

Rania menahan tawanya karena mendengar ucapan Setta.

"Udah salah ngelawak lagi, kaga lucu..!!!" sahut Jin.

"Siapa yang ngelawak yeeee, lagian bawa buku banyak banget," ucap Setta.

"Aku lagi di suruh guru penjas bawa buku ini ke kantor guru," sahut Jin.

"Oh... Ya udah sana yang bener bawanya," Setta menaruh buku tulis terakhir di tumpukan paling atas yang Jin pegang.

Setta berlalu dengan Rania menuju kelasnya.

Di dalam kelas saat mengikuti pelajaran matematika, pulpen Setta tiba-tiba terjatuh. Gadis itu meraihnya dari lantai. Pulpen Setta bergeser lagi dan jatuh. Kali ini dia dapat melihat tangan yang pucat penuh luka dan darah selalu menggeser pulpennya.

Setta menarik nafas panjang dan meraih pulpennya yang jatuh kembali ke lantai.

"Apa sih mau kamu..." bisik Setta dengan nada mulai kesal. Di samping Setta berdiri hantu Mila menatapnya dengan pandangan datar dan menyeramkan.

Tiba-tiba di atas buku Setta tertulis kata

"TOLONG SAYA"

Tulisan dengan ukuran besar memenuhi satu halaman bukunya.

"Oke aku tolong, tapi minta tolong apa?" gumam Setta.

"RANIA"

Hanya itu tulisan yang tercetak di halaman berikutnya pada buku Setta karena hantu Mila sudah menghilang.

Rania?

Kenapa dengan Rania?

Apa hubungannya Mila sama Rania?

Kenapa Mila minta tolong tapi nulis Rania, apa dia nyuruh aku nolong Rania?

Setta terus memikirkan hal tersebut sampai pulang sekolah.

"Ta, aku duluan ya, mami ngajak belanja, tuh udah jemput," ucap Rania meminta ijin Setta.

"Iya, aku juga nunggu jemputan abang," sahut Setta berbohong, padahal hari ini Nathan tak bisa menjemputnya karena sibuk dengan kasus pencurian emas batangan di rumah besar milik keluarga Ratu.

"Duh hape lowbat lagi, gimana mau pesen ojek online, apa aku jalan aja ya ke depan siapa tau ada ojek pangkalan," gumam Setta pada diri sendiri.

Tin... Tin...

Jin berhenti di samping Setta dengan motor skutik vespa terbarunya.

"Kok jalan? gak bareng Rania?" tanya Jin.

Setta menggeleng.

"Abang kamu jemput gak?"

Setta menggeleng kembali.

"Udah ayo naik, pulang bareng aku, kan kita searah!" Ucap Jin memberi perintah pada Setta.

"Enggak ah, aku mau naik ojek aja," sahut Setta.

"Ayo ikut!"

Jin terus memaksa sampai akhirnya Setta menyerah lalu naik membonceng Jin menuju rumahnya.

Ratu dan Santi yang melintas di jalan yang sama mengendarai mobil Ratu, terkejut dan memperhatikan Jin yang memberi tumpangan pada Setta.

****************

Bersambung ya...

Jangan lupa mampir ke novel Vie lainnya

- Pocong Tampan

- Kakakku Cinta Pertama ku

- 9 Lives

- Gue Bukan Player

Vie Love You All...😘😘😘

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

jangan jangan ratu aslinya jahat yaa

2023-01-04

0

Novianti Marantika

Novianti Marantika

mngkin krn rania merekam vidio kejadian saat mila kecelakaan jadix hantu rania gk ikjlas ql di vidioin

2022-02-25

1

Penjelajah

Penjelajah

keknya si

2022-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - With Ghost
2 Chapter 2 - With Ghost
3 Chapter 3 - With Ghost
4 Chapter 4 - With Ghost
5 Chapter 5 - With Ghost
6 Chapter 6 - With Ghost
7 Chapter 7 - With Ghost
8 Chapter 8 - With Ghost
9 Chapter 9 - With Ghost
10 Chapter 10 - With Ghost
11 Chapter 11 - With Ghost
12 Chapter 12 - With Ghost
13 Chapter 13 - With Ghost
14 Chapter 14 - With Ghost
15 Chapter 15 - With Ghost
16 Chapter 16 - With Ghost
17 Chapter 17 - With Ghost
18 Chapter 18 - With Ghost
19 Chapter 19 - With Ghost
20 Chapter 20 - With Ghost
21 Chapter 21 - With Ghost
22 Chapter 22 - With Ghost
23 Chapter 23 - With Ghost
24 Chapter 24 - With Ghost
25 Chapter 25 - With Ghost
26 Chapter 26 - With Ghost
27 Chapter 27 - With Ghost
28 Chapter 28 - With Ghost
29 Chapter 29 - With Ghost
30 Chapter 30 - With Ghost
31 Chapter 31 - With Ghost
32 Chapter 32 - With Ghost
33 Chapter 33 - With Ghost
34 Chapter 34 - With Ghost
35 Chapter 35 - With Ghost
36 Chapter 36 - With Ghost
37 Chapter 37 - With Ghost
38 Chapter 38 - With Ghost
39 Chapter 39 - With Ghost
40 Chapter 40 - With Ghost
41 Chapter 41 - With Ghost
42 Chapter 42 - With Ghost
43 Chapter 43 - With Ghost
44 Chapter 44 - With Ghost
45 Chapter 45 - With Ghost
46 Chapter 46 - With Ghost
47 Visual Ala Vie
48 Chapter 47 - With Ghost
49 Chapter 48 - With Ghost
50 Chapter 49 - With Ghost
51 Chapter 50 - With Ghost
52 Chapter 51 - With Ghost
53 Chapter 52 - With Ghost
54 Chapter 53 - With Ghost
55 Chapter 54 - With Ghost
56 Chapter 55 - With Ghost
57 Chapter 56 - With Ghost
58 Chapter 57 - With Ghost
59 Chapter 58 - With Ghost
60 Chapter 59 - With Ghost
61 Chapter 60 - With Ghost
62 Chapter 61 - With Ghost
63 Chapter 62 - With Ghost
64 Chapter 63 - With Ghost
65 Chapter 64 - With Ghost
66 Chapter 65 - With Ghost
67 Chapter 66 - With Ghost
68 Chapter 67 - With Ghost
69 Chapter 68 - With Ghost
70 chapter 69 - With Ghost
71 Chapter 70 - With Ghost
72 Chapter 71 - With Ghost
73 Chapter 72 - With Ghost
74 Chapter 73 - With Ghost
75 Chapter 74 - With Ghost
76 Chapter 75 - With Ghost
77 Chapter 76 - With Ghost
78 Chapter 77 - With Ghost
79 Chapter 78 - With Ghost
80 Chapter 79 - With Ghost
81 Chapter 80 - With Ghost
82 Chapter 81 - With Ghost
83 Chapter 82 - With Ghost
84 Chapter 83 - With Ghost
85 Chapter 84 - With Ghost
86 Chapter 85 - With Ghost
87 Chapter 86 - With Ghost
88 Chapter 87 - With Ghost
89 Chapter 88 - With Ghost
90 Chapter 89 - With Ghost
91 Chapter 90 - With Ghost
92 Chapter 91 - With Ghost
93 Chapter 92 - With Ghost
94 Chapter 93 - With Ghost
95 Chapter 94 - With Ghost
96 Chapter 95 - With Ghost
97 Chapter 96 - With Ghost
98 Chapter 97 - With Ghost
99 Chapter 98 - With Ghost
100 Chapter 99 - With Ghost
101 Chapter 100 - With Ghost
102 Chapter 101 - With Ghost
103 Chapter 102 - With Ghost
104 Terima Kasih
105 Terbit
106 Ghost Helper (Novel Baru Vie di Noveltoon)
107 Ghost Helper
108 Chat Story Ruang Kosong
109 Baca Ruang Kosong di Sekolah!
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1 - With Ghost
2
Chapter 2 - With Ghost
3
Chapter 3 - With Ghost
4
Chapter 4 - With Ghost
5
Chapter 5 - With Ghost
6
Chapter 6 - With Ghost
7
Chapter 7 - With Ghost
8
Chapter 8 - With Ghost
9
Chapter 9 - With Ghost
10
Chapter 10 - With Ghost
11
Chapter 11 - With Ghost
12
Chapter 12 - With Ghost
13
Chapter 13 - With Ghost
14
Chapter 14 - With Ghost
15
Chapter 15 - With Ghost
16
Chapter 16 - With Ghost
17
Chapter 17 - With Ghost
18
Chapter 18 - With Ghost
19
Chapter 19 - With Ghost
20
Chapter 20 - With Ghost
21
Chapter 21 - With Ghost
22
Chapter 22 - With Ghost
23
Chapter 23 - With Ghost
24
Chapter 24 - With Ghost
25
Chapter 25 - With Ghost
26
Chapter 26 - With Ghost
27
Chapter 27 - With Ghost
28
Chapter 28 - With Ghost
29
Chapter 29 - With Ghost
30
Chapter 30 - With Ghost
31
Chapter 31 - With Ghost
32
Chapter 32 - With Ghost
33
Chapter 33 - With Ghost
34
Chapter 34 - With Ghost
35
Chapter 35 - With Ghost
36
Chapter 36 - With Ghost
37
Chapter 37 - With Ghost
38
Chapter 38 - With Ghost
39
Chapter 39 - With Ghost
40
Chapter 40 - With Ghost
41
Chapter 41 - With Ghost
42
Chapter 42 - With Ghost
43
Chapter 43 - With Ghost
44
Chapter 44 - With Ghost
45
Chapter 45 - With Ghost
46
Chapter 46 - With Ghost
47
Visual Ala Vie
48
Chapter 47 - With Ghost
49
Chapter 48 - With Ghost
50
Chapter 49 - With Ghost
51
Chapter 50 - With Ghost
52
Chapter 51 - With Ghost
53
Chapter 52 - With Ghost
54
Chapter 53 - With Ghost
55
Chapter 54 - With Ghost
56
Chapter 55 - With Ghost
57
Chapter 56 - With Ghost
58
Chapter 57 - With Ghost
59
Chapter 58 - With Ghost
60
Chapter 59 - With Ghost
61
Chapter 60 - With Ghost
62
Chapter 61 - With Ghost
63
Chapter 62 - With Ghost
64
Chapter 63 - With Ghost
65
Chapter 64 - With Ghost
66
Chapter 65 - With Ghost
67
Chapter 66 - With Ghost
68
Chapter 67 - With Ghost
69
Chapter 68 - With Ghost
70
chapter 69 - With Ghost
71
Chapter 70 - With Ghost
72
Chapter 71 - With Ghost
73
Chapter 72 - With Ghost
74
Chapter 73 - With Ghost
75
Chapter 74 - With Ghost
76
Chapter 75 - With Ghost
77
Chapter 76 - With Ghost
78
Chapter 77 - With Ghost
79
Chapter 78 - With Ghost
80
Chapter 79 - With Ghost
81
Chapter 80 - With Ghost
82
Chapter 81 - With Ghost
83
Chapter 82 - With Ghost
84
Chapter 83 - With Ghost
85
Chapter 84 - With Ghost
86
Chapter 85 - With Ghost
87
Chapter 86 - With Ghost
88
Chapter 87 - With Ghost
89
Chapter 88 - With Ghost
90
Chapter 89 - With Ghost
91
Chapter 90 - With Ghost
92
Chapter 91 - With Ghost
93
Chapter 92 - With Ghost
94
Chapter 93 - With Ghost
95
Chapter 94 - With Ghost
96
Chapter 95 - With Ghost
97
Chapter 96 - With Ghost
98
Chapter 97 - With Ghost
99
Chapter 98 - With Ghost
100
Chapter 99 - With Ghost
101
Chapter 100 - With Ghost
102
Chapter 101 - With Ghost
103
Chapter 102 - With Ghost
104
Terima Kasih
105
Terbit
106
Ghost Helper (Novel Baru Vie di Noveltoon)
107
Ghost Helper
108
Chat Story Ruang Kosong
109
Baca Ruang Kosong di Sekolah!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!