Chapter 16 - With Ghost

*** Chapter 16 ***

Sepulang sekolah, Setta sempatkan diri untuk mampir ke kantin bersama Rania. Seblak ibu kantin itu benar-benar juara di lidah mereka. Setta ingin membelikannya untuk Nathan. Rania juga ingin membeli siomay di kantin tersebut.

Brug...

Setta menabrak seseorang saat berbalik badan.

"Eh kamu anak kecil, kok ada di sekolah ini?"

Jin tetangga Setta menegurnya saat bertabrakan.

"Eh abang Jin sekolah di sini juga ya?" Ucap Setta

"Kakak, jangan panggil abang, emang gue abang tukang bakso apa dipanggil kayak gitu," ketus Jin.

"Iya, kak...," sahut Setta.

"Kenalin kak, nama aku, Rania," ucap Rania mengulurkan tangannya pada Jin.

"Hai, namaku, Jin," ucapnya menjabat tangan Rania.

"Jin... Jangan pulang dulu, Ratu panggil kamu tuh buat rapat OSIS!" Aryo berteriak dari kejauhan memanggil Jin.

"Emang kakak OSIS? kok tadi gak kelihatan sih pas pengenalan?" tanya Setta.

"Tadi aku telat, sengaja hehehe, soalnya males, ini aja mau kabur, dadah..." Jin langsung berlari pergi menuju gerbang sekolah.

"Kok kamu kenal, Ta?" tanya Rania.

"Kenal lah, dia kan tetangga aku," sahut Setta lalu melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah untuk pulang dengan menumpang mobil jemputan untuk Rania.

***

Di dalam mobil Rania.

"Kok berhenti sih, Pak?"

Tanya Rania menepuk bahu si supir.

"Gak tau non, kayaknya ada kecelakaan deh sampai macet gini," sahut si supir.

"Liat yuk Ta, aku mau rekam ah kali aja viral," ucap Rania mengeluarkan ponselnya lalu bergegas keluar dari mobil.

"Ran... astagfirullah jangan gitu dong, masa orang kecelakaan direkam sih," ucap Setta lalu menyusul Rania.

"Ya elah si non berdua pada keluar lagi, haduh," Si supir menggerutu.

Para warga itu berkerumun menyaksikan kecelakaan yang terjadi kala itu. Dua orang gadis tertabrak oleh busway saat nekat masuk ke jalur busway karena menghindari polisi yang sedang berpatroli dan merazia para pengendara yang tak memakai helm dan mempunyai surat ijin mengemudi.

"Itu kan seragam sekolah kita, Ta," ucap Rania masih merekam kejadian tersebut.

Setta memperhatikan dengan seksama para korban, meski susah payah bertahan dengan kerumunan orang-orang yang juga ingin tahu.

Seorang gadis sedang menangis kesakitan, di hijabnya penuh dengan darah yang keluar mengalir dari pelipisnya, kaki gadis itu juga mengalami patah tulang terbuka.

Gadis yang satunya lagi telungkup di dekat motor skutiknya yang bengkok. Gadis itu sepertinya tewas karena darah terus mengalir dari tengkorak belakangnya yang berongga. Lelehan isi otak yang keluar sedikit dari tempatnya tercecer di aspal. Kaki kanannya juga patah karena bengkok ke arah berlawan. Tangannya juga penuh dengan darah akibat luka menyeret aspal.

Kemudian para polisi datang membubarkan kerumunan agar menjauh. Para polisi tersebut mengamankan area sampai ambulance datang.

Setta mundur beberapa langkah sampai ia menabrak seseorang.

"Perasaan aku gak enak, nih," gumamnya.

Setta melirik kaki yang ia tabrak, kakinya penuh darah begitupun dengan tangannya. Setta mulai mengamati dari bawah sampai atas dan wajahnya...

"Aaaaaaaaa...!!!"

Setta berteriak dengan menutup kedua wajahnya.

"Wooiii....!!!"

Jin menarik tangan Setta dan berhasil menghindar dari mobil yang mau menabraknya.

"Setta kamu enggak apa-apa, kan?" tanya Rania dengan wajah panik.

"Alhamdulillah...aku gak apa-apa, makasih ya bang, eh kak Jin," ucap Setta.

"Kamu tuh ya, kaya punya nyawa banyak aja berdiri di tengah jalan, untung tadi aku liat!" seru Jin memarahi Setta.

"Haduh motorku, aku tinggal tuh gara-gara kamu!" tukas Jin.

Pria muda itu segera berlari menuju motor vespa-nya.

"Ayo Ta, kita pulang!" ajak Rania.

Setta menoleh ke arah hantu gadis tadi karena masih penasaran. Hantu gadis itu adalah arwah gadis yang kecelakaan tadi, wajahnya hancur penuh darah, sampai pipinya sobek. Mata kanannya juga hampir keluar dari tempatnya, tempurung kepalanya juga berongga di bagian kanannya memperlihatkan isi otaknya yang mengintip.

"Setta...! ayo buruan, bengong mulu ih," Rania mengejutkan Setta.

"Iya iya, ayo pulang," sahutnya.

***

"Assalamualaikum, Mbak Ayu, ini aku bawa seblak," ucap Setta masuk ke dalam rumahnya.

"Walaikumsalam, eh enak nih baunya," sahutnya.

"Ini kuahnya di pisah kok, yang satu porsi buat abang Nathan ya," pinta Setta.

"Iya neng beres entar mbak siapin, eh neng sini deh!" ajak Mbak Ayu menarik tangan Setta menuju teras belakang.

"Kenapa sih mbak?" tanya Setta.

"Tuh lihat tuh neng, masa si Otan naik ke kursi goyang terus kayak nyari kutu gitu, tapi gak ada orang kan yang dia cariin kutu. Apa Otan pantomim yak?" Mbak Ayu menggaruk kepalanya.

Setta menahan tawanya karena ucapan mbak Ayu tadi, pasalnya ia dapat melihat si kera sedang berada di bahu nenek. Akan tetapi Setta berusaha bersikap wajar.

"Wah iya, jangan-jangan dia bisa akrobat gitu, apa dia bekas monyet sirkus yang lepas ya mbak?" tanya Setta membalas ucapan Mbak Ayu.

"Bisa jadi neng, tapi kaga aneh kan neng sama si Otan?" tanyanya.

"Kagak, udah biarin aja," sahut Setta lalu melangkah masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian.

Nathan pulang untuk beristirahat sejenak karena kebetulan ia lewat rumahnya sendiri.

"Enak ni mbak, beli dimana?" tanya Nathan

"Astagfirullah... den Nathan ngagetin aja dateng-dateng," ucap Mbak Ayu mengusap dadanya karena terkejut.

"Ya maaf mbak, ini seblak dari mana?" tanya Nathan lagi.

"Oh tadi neng Setta yang bawa," sahutnya.

"Iya bang aku yang bawa," sahut Setta saat keluar dari kamarnya.

"Enak nih Ta, beli dimana?" tanya Nathan yang langsung asik mengunyah seblaknya.

"Beli di kantin sekolah," sahut Setta.

"Saya lanjut jemurin ya," ucap mbak Ayu lalu pergi ke teras belakang.

"Ta gimana sekolah kamu?" tanya Nathan.

"Ya sekolahan kak, ada kelas, ada gurunya ada muridnya," Sahut Setta.

"Kocak kamu, udah bisa bercanda, tapi abang seneng liatnya, udah mulai ceria," ucap Nathan.

"Hehehe."

"Trus nyaman gak? trus banyak setannya juga gak?" tanya Nathan.

"Harus ya bang, nanyain setan mulu, dimana-mana juga banyak setan mau rumah mewah sekalipun pasti ada setannya."

"Ya itu mah abang juga tau, tapi sekolah kamu gimana?"

"Banyak sih bang, tadi sih baru liat para kuntilanak ngegeng, tapi ada yang bajunya beda, kan biasanya warna putih, tadi ada yang bajunya merah di kamar mandi cewek."

"Ketua geng tuh, Ta!" Nathan memotong ucapan Setta.

"Nah menurut aku juga gitu."

"Otan mau kemana tuh, kaya di gandeng gitu sih?" tanya Nathan menunjuk si kera.

"Oh... biasa, jadi mainan baru nenek dia."

"Bbbuuaaahhhh apa kata kamu, nenek???"

"IYA... TAPI GAK PAKE KUAH JUGA KALI NGOMONGNYA...!!!"

*****

Bersambung ya...

Jangan lupa mampir ke novel Vie lainnya

- Pocong Tampan

- Kakakku Cinta Pertama ku

- 9 Lives

- Gue Bukan Player

Vie Love You All...

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

si Abang setan Mulu yang ditanyakan

2023-01-03

0

Dharris Tio

Dharris Tio

aduh. ngilu deh. kenapa detil banget thor?

2022-07-14

1

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

aduh bang nathan...muncrat...saking kaget nya ya bang...hahhaa

2022-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - With Ghost
2 Chapter 2 - With Ghost
3 Chapter 3 - With Ghost
4 Chapter 4 - With Ghost
5 Chapter 5 - With Ghost
6 Chapter 6 - With Ghost
7 Chapter 7 - With Ghost
8 Chapter 8 - With Ghost
9 Chapter 9 - With Ghost
10 Chapter 10 - With Ghost
11 Chapter 11 - With Ghost
12 Chapter 12 - With Ghost
13 Chapter 13 - With Ghost
14 Chapter 14 - With Ghost
15 Chapter 15 - With Ghost
16 Chapter 16 - With Ghost
17 Chapter 17 - With Ghost
18 Chapter 18 - With Ghost
19 Chapter 19 - With Ghost
20 Chapter 20 - With Ghost
21 Chapter 21 - With Ghost
22 Chapter 22 - With Ghost
23 Chapter 23 - With Ghost
24 Chapter 24 - With Ghost
25 Chapter 25 - With Ghost
26 Chapter 26 - With Ghost
27 Chapter 27 - With Ghost
28 Chapter 28 - With Ghost
29 Chapter 29 - With Ghost
30 Chapter 30 - With Ghost
31 Chapter 31 - With Ghost
32 Chapter 32 - With Ghost
33 Chapter 33 - With Ghost
34 Chapter 34 - With Ghost
35 Chapter 35 - With Ghost
36 Chapter 36 - With Ghost
37 Chapter 37 - With Ghost
38 Chapter 38 - With Ghost
39 Chapter 39 - With Ghost
40 Chapter 40 - With Ghost
41 Chapter 41 - With Ghost
42 Chapter 42 - With Ghost
43 Chapter 43 - With Ghost
44 Chapter 44 - With Ghost
45 Chapter 45 - With Ghost
46 Chapter 46 - With Ghost
47 Visual Ala Vie
48 Chapter 47 - With Ghost
49 Chapter 48 - With Ghost
50 Chapter 49 - With Ghost
51 Chapter 50 - With Ghost
52 Chapter 51 - With Ghost
53 Chapter 52 - With Ghost
54 Chapter 53 - With Ghost
55 Chapter 54 - With Ghost
56 Chapter 55 - With Ghost
57 Chapter 56 - With Ghost
58 Chapter 57 - With Ghost
59 Chapter 58 - With Ghost
60 Chapter 59 - With Ghost
61 Chapter 60 - With Ghost
62 Chapter 61 - With Ghost
63 Chapter 62 - With Ghost
64 Chapter 63 - With Ghost
65 Chapter 64 - With Ghost
66 Chapter 65 - With Ghost
67 Chapter 66 - With Ghost
68 Chapter 67 - With Ghost
69 Chapter 68 - With Ghost
70 chapter 69 - With Ghost
71 Chapter 70 - With Ghost
72 Chapter 71 - With Ghost
73 Chapter 72 - With Ghost
74 Chapter 73 - With Ghost
75 Chapter 74 - With Ghost
76 Chapter 75 - With Ghost
77 Chapter 76 - With Ghost
78 Chapter 77 - With Ghost
79 Chapter 78 - With Ghost
80 Chapter 79 - With Ghost
81 Chapter 80 - With Ghost
82 Chapter 81 - With Ghost
83 Chapter 82 - With Ghost
84 Chapter 83 - With Ghost
85 Chapter 84 - With Ghost
86 Chapter 85 - With Ghost
87 Chapter 86 - With Ghost
88 Chapter 87 - With Ghost
89 Chapter 88 - With Ghost
90 Chapter 89 - With Ghost
91 Chapter 90 - With Ghost
92 Chapter 91 - With Ghost
93 Chapter 92 - With Ghost
94 Chapter 93 - With Ghost
95 Chapter 94 - With Ghost
96 Chapter 95 - With Ghost
97 Chapter 96 - With Ghost
98 Chapter 97 - With Ghost
99 Chapter 98 - With Ghost
100 Chapter 99 - With Ghost
101 Chapter 100 - With Ghost
102 Chapter 101 - With Ghost
103 Chapter 102 - With Ghost
104 Terima Kasih
105 Terbit
106 Ghost Helper (Novel Baru Vie di Noveltoon)
107 Ghost Helper
108 Chat Story Ruang Kosong
109 Baca Ruang Kosong di Sekolah!
110 Giveaway Cerita Baru Pesugihan Bapak
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Chapter 1 - With Ghost
2
Chapter 2 - With Ghost
3
Chapter 3 - With Ghost
4
Chapter 4 - With Ghost
5
Chapter 5 - With Ghost
6
Chapter 6 - With Ghost
7
Chapter 7 - With Ghost
8
Chapter 8 - With Ghost
9
Chapter 9 - With Ghost
10
Chapter 10 - With Ghost
11
Chapter 11 - With Ghost
12
Chapter 12 - With Ghost
13
Chapter 13 - With Ghost
14
Chapter 14 - With Ghost
15
Chapter 15 - With Ghost
16
Chapter 16 - With Ghost
17
Chapter 17 - With Ghost
18
Chapter 18 - With Ghost
19
Chapter 19 - With Ghost
20
Chapter 20 - With Ghost
21
Chapter 21 - With Ghost
22
Chapter 22 - With Ghost
23
Chapter 23 - With Ghost
24
Chapter 24 - With Ghost
25
Chapter 25 - With Ghost
26
Chapter 26 - With Ghost
27
Chapter 27 - With Ghost
28
Chapter 28 - With Ghost
29
Chapter 29 - With Ghost
30
Chapter 30 - With Ghost
31
Chapter 31 - With Ghost
32
Chapter 32 - With Ghost
33
Chapter 33 - With Ghost
34
Chapter 34 - With Ghost
35
Chapter 35 - With Ghost
36
Chapter 36 - With Ghost
37
Chapter 37 - With Ghost
38
Chapter 38 - With Ghost
39
Chapter 39 - With Ghost
40
Chapter 40 - With Ghost
41
Chapter 41 - With Ghost
42
Chapter 42 - With Ghost
43
Chapter 43 - With Ghost
44
Chapter 44 - With Ghost
45
Chapter 45 - With Ghost
46
Chapter 46 - With Ghost
47
Visual Ala Vie
48
Chapter 47 - With Ghost
49
Chapter 48 - With Ghost
50
Chapter 49 - With Ghost
51
Chapter 50 - With Ghost
52
Chapter 51 - With Ghost
53
Chapter 52 - With Ghost
54
Chapter 53 - With Ghost
55
Chapter 54 - With Ghost
56
Chapter 55 - With Ghost
57
Chapter 56 - With Ghost
58
Chapter 57 - With Ghost
59
Chapter 58 - With Ghost
60
Chapter 59 - With Ghost
61
Chapter 60 - With Ghost
62
Chapter 61 - With Ghost
63
Chapter 62 - With Ghost
64
Chapter 63 - With Ghost
65
Chapter 64 - With Ghost
66
Chapter 65 - With Ghost
67
Chapter 66 - With Ghost
68
Chapter 67 - With Ghost
69
Chapter 68 - With Ghost
70
chapter 69 - With Ghost
71
Chapter 70 - With Ghost
72
Chapter 71 - With Ghost
73
Chapter 72 - With Ghost
74
Chapter 73 - With Ghost
75
Chapter 74 - With Ghost
76
Chapter 75 - With Ghost
77
Chapter 76 - With Ghost
78
Chapter 77 - With Ghost
79
Chapter 78 - With Ghost
80
Chapter 79 - With Ghost
81
Chapter 80 - With Ghost
82
Chapter 81 - With Ghost
83
Chapter 82 - With Ghost
84
Chapter 83 - With Ghost
85
Chapter 84 - With Ghost
86
Chapter 85 - With Ghost
87
Chapter 86 - With Ghost
88
Chapter 87 - With Ghost
89
Chapter 88 - With Ghost
90
Chapter 89 - With Ghost
91
Chapter 90 - With Ghost
92
Chapter 91 - With Ghost
93
Chapter 92 - With Ghost
94
Chapter 93 - With Ghost
95
Chapter 94 - With Ghost
96
Chapter 95 - With Ghost
97
Chapter 96 - With Ghost
98
Chapter 97 - With Ghost
99
Chapter 98 - With Ghost
100
Chapter 99 - With Ghost
101
Chapter 100 - With Ghost
102
Chapter 101 - With Ghost
103
Chapter 102 - With Ghost
104
Terima Kasih
105
Terbit
106
Ghost Helper (Novel Baru Vie di Noveltoon)
107
Ghost Helper
108
Chat Story Ruang Kosong
109
Baca Ruang Kosong di Sekolah!
110
Giveaway Cerita Baru Pesugihan Bapak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!