Chapter 14 - With Ghost

*** Chapter 14 ***

Fajar menyingsing seiring dengan suara kokok ayam yang bersahutan, azan subuh berkumandang sayup-sayup terdengar. Suara azan itu langsung mengembalikan ruh Setta ke tubuhnya untuk terbangun.

"Ran, Rania... bangun solat subuh."

Setta mengguncang bahu Rania yang masih terlelap.

"Hmmm...masih ngantuk, nanti aja," sahut Rania dengan mata masih terpejam.

"Raniiiiiaaaaa... nanti di temenin setan kolong kasur lho kalau gak solat subuh," Setta berucap di telinga kanan Rania sambil tertawa.

"Wuaaaaaa... kamu boong kan, Ta? enggak ada tuh setan di kolong kasur, ya kan?" tanya Rania dengan wajah ketakutan.

"Hehehe makanya bangun solat subuh!" Setta keluar dari kamarnya menuju kamar mandi untuk berwudu, Rania langsung mengikutinya.

"Buset dah cakep bener itu abang kamu, berasa liat malaikat lagi turun mau ngabsen yang solat subuh ckckck," Rania berdecak kagum kala melihat Nathan dengan balutan baju koko putih, sarung merah maroon dan peci hitam di kepalanya.

"Ayo ke masjid!" ajak Nathan menoleh sambil tersenyum ke arah Rania.

"Iya bang, bentar lagi kita nyusul," sahut Setta.

Setta dan Nathan memang sering mengunjungi masjid untuk solat subuh jika mereka tak berhalangan, apalagi jarak rumahnya dan masjid hanya berjarak seratus meter.

"Aku pinjem mukena kamu ya?" pinta Rania.

"Iya, lagian di masjid ada mukena kok," sahut Setta lalu bersiap mengunjungi masjid menyusul Nathan melaksanakan solat subuh berjamaah.

***

Sepulangnya dari masjid, Setta dan Rania jalan terlebih dulu menuju rumah karena Nathan masih sibuk berbincang-bincang dengan para pemuda masjid terkait rencana pengadaan acara maulid nabi.

Terdengar suara semak-semak yang saling beradu ketika mereka lewat depan taman kompleks.

"Suara apa itu, Ta?" Rania langsung mendekatkan badannya ke Setta.

"Suara angin kali," sahut Setta karena tak melihat apapun disana.

Suara semak itu terdengar lagi.

"Tuh, Ta, kamu dengar kan?" Rania melingkarkan lengannya pada lengan Setta.

"Coba liat yuk, Ta!" ajak Rania.

"Udah ah pulang aja," sahutnya.

"Tapi aku kepo, Ta, jangan-jangan tuyul lagi, hiiiyyy."

"Nah tuh, udah tau takut mending pulang aja, yuk!" Ajak Setta.

"Tunggu bentar, aku penasaran."

Rania menarik Setta mendekati semak-semak itu.

Rania perlahan meraih semak belukar tersebut untuk mengintip apa yang ada di dalamnya.

"Waaaahhhh ada mata ada mata ada mataaaaaaa!!!"

Rania berteriak sambil berlari pulang ke arah rumah Setta.

Setta gantian merasa penasaran, mata apa yang Rania liat tadi, ia membuka semak itu untuk melihatnya.

"Astagfirullah... "

Seekor kera berjenis Pigmi marmoset melompat ke arah Setta.

Gadis itu terkejut dan tak sengaja melempar sang kera. Kera itu terdiam tak bergerak memandang Setta.

"Hahaha jadi gara-gara kamu si Rania lari ketakutan," ucapnya lalu melangkah pergi menuju rumahnya.

Namun, si kera malah mengikuti Setta pulang ke rumahnya.

"Assallamualaikum... Ran...!"

Setta mencari keberadaan Rania yang ternyata bersembunyi di kolong meja makan.

"Kamu kenapa ngumpet di situ?" tanya Setta.

"Aku takut, Ta, tadi itu ada mata hiiiyyy," jawab Rania dengan bibirnya yang gemetar.

"Hahaha kamu tau gak tadi itu mata siapa?" tanya Setta dijawab dengan gelengan kepala oleh Rania.

"Itu kera tau, hahahaha." ucap Setta.

"Ah serius kamu, Ta, masa ada kera berkeliaran sih?" Rania masih tak percaya dengan ucapan Setta.

"Beneran, mungkin hewan peliharaan orang kali ya lepas."

"Eh monyet siapa nih ada di sini?"

tanya Nathan yang terkejut melihat kera yang mengikuti Setta tadi.

"Lah kok bisa? apa jangan-jangan dia ikutin aku, ya?" Setta bergegas menghampiri Nathan.

Si kera langsung masuk ke dalam rumah dan duduk si kursi meja makan.

"Ya ampun lucu banget sih, jangan-jangan dia laper lagi," gumam Setta.

Rania muncul dari kolong meja makan dan melihat ke arah kera tersebut.

"Hai...!" Rania mengibaskan tangannya ke arah kera membuat Setta dan Nathan tertawa.

Kera itu ternyata membalas Rania, entah dia mengerti apa mengikuti gerakan kibasan tangan Rania.

"Lucu ya, bang? biar di sini dulu deh sampai ada yang cari, karena dia pasti peliharaan seseorang nih lepas," ucap Setta.

"Ya udah kalau gitu, abang mau siapin sarapan ya, kalian siap-siap gih, kan mau pada ujian nasional," ucap Nathan lalu menuju kamarnya untuk berganti pakaian sebelum menuju dapur mempersiapkan sarapan untuk Setta dan Rania.

"Abang Nathan tuh pria idaman banget sih, udah ganteng, soleh, rajin ke masjid, polisi keren, terus bisa masak lagi ihhh gemes ih jadi pengen di nikahin," ucap Rania yang gemes melihat Nathan.

"Idih... masih smp woi udah mikir nikah, lagian juga ogah amat aku punya ipar kamu hiii."

Setta masuk ke dalam kamarnya untuk berganti seragam sekolah.

"Ya elah Ta, jodoh kan gak ada yang tau, kali aja aku jodoh sama abang Nathan hihihi."

"Amit-amit....!!!"

***

Di sekolah Setta...

Ujian kali ini Setta dan Rania mendapat ruang kelas yang paling pojok. Dia masih inget ketika menemukan hantu murid perempuan tanpa kepala di samping lemari kelas itu. Setta memasuki ruangan kelas sambil melihat ke arah lemari kelas yang tak ada apapun di sampingnya. Ada kelegaan melanda saat itu juga.

Ruangan kelas sudah tampak ramai, sementara Dahlia berada di kelas sebelahnya.

"Ta, jangan lupa ya nanti kasih bocoran," pinta Dahlia saat menarik lengan Setta menuju toilet murid perempuan.

"Ya, tapi kalau aku bisa ke toilet say, kalau aku gak bisa ijin, ya kamu berjuang sendiri lah, semangat ya..!"

Setta menyemangati Dahlia.

"Yah, Ta... ayolah bantuin aku ya please..." pinta Dahlia.

"Ya, nanti dibantuin tapi enggak janji ya, udah yuk mau bel masuk," ucap Setta yang sempat menoleh tulisan "Hi" di cermin yang tiba-tiba muncul.

***

Dahlia memberi kode pada Setta untuk mengikutinya ke toilet dari kejauhan, akan tetapi belum sempat Setta meminta ijin untuk ke toilet, Dahlia langsung keluar dari toilet dan berlari menuju kelas.

Setta dan Rania bertatapan tak mengerti dengan tingkah laku Dahlia.

Jangan-jangan tuh anak lihat sesuatu lagi di kamar mandi.

Sesuatu menggelinding di kaki Setta.

Siapa sih nih yang main bola sampai kelas tau lagi ujian juga?

Batin Setta seraya menoleh ke bawah mencari benda yang disangka bola tadi. Ternyata sebuah kepala perempuan dengan mata yang sedang memandang ke arah Setta tersenyum menyeringai muncul mengejutkannya.

"Aaaaaa!!" pekik Setta

"Hei, maaf kamu kenapa?" tanya guru pengawas mendengar teriakan Setta.

"Itu pak, itu... cicak, pak," sahut Setta.

"Huuuuuuuuuu...." sorakan riuh para murid lainnya sontak terdengar.

***

Bersambung ya...

Jangan lupa mampir ke novel Vie lainnya

- Pocong Tampan

- Kakakku Cinta Pertama ku

- 9 Lives

- Gue Bukan Player

Vie Love You All...😘😘😘

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

cicak berkepala hitam

2023-01-03

0

Dara131

Dara131

saran buat pembaca,baca novel ini harus ada temen nya ya...
seremmm bnget cuy...ada suara ap gtu jd parno an...
tengkiu buat othor yg nulis ini... debes sih serem ny👏👏👏

2022-06-27

1

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

hahaha...setta...ada2 aja...lucu...serem tp lucu...suka deh...

2022-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - With Ghost
2 Chapter 2 - With Ghost
3 Chapter 3 - With Ghost
4 Chapter 4 - With Ghost
5 Chapter 5 - With Ghost
6 Chapter 6 - With Ghost
7 Chapter 7 - With Ghost
8 Chapter 8 - With Ghost
9 Chapter 9 - With Ghost
10 Chapter 10 - With Ghost
11 Chapter 11 - With Ghost
12 Chapter 12 - With Ghost
13 Chapter 13 - With Ghost
14 Chapter 14 - With Ghost
15 Chapter 15 - With Ghost
16 Chapter 16 - With Ghost
17 Chapter 17 - With Ghost
18 Chapter 18 - With Ghost
19 Chapter 19 - With Ghost
20 Chapter 20 - With Ghost
21 Chapter 21 - With Ghost
22 Chapter 22 - With Ghost
23 Chapter 23 - With Ghost
24 Chapter 24 - With Ghost
25 Chapter 25 - With Ghost
26 Chapter 26 - With Ghost
27 Chapter 27 - With Ghost
28 Chapter 28 - With Ghost
29 Chapter 29 - With Ghost
30 Chapter 30 - With Ghost
31 Chapter 31 - With Ghost
32 Chapter 32 - With Ghost
33 Chapter 33 - With Ghost
34 Chapter 34 - With Ghost
35 Chapter 35 - With Ghost
36 Chapter 36 - With Ghost
37 Chapter 37 - With Ghost
38 Chapter 38 - With Ghost
39 Chapter 39 - With Ghost
40 Chapter 40 - With Ghost
41 Chapter 41 - With Ghost
42 Chapter 42 - With Ghost
43 Chapter 43 - With Ghost
44 Chapter 44 - With Ghost
45 Chapter 45 - With Ghost
46 Chapter 46 - With Ghost
47 Visual Ala Vie
48 Chapter 47 - With Ghost
49 Chapter 48 - With Ghost
50 Chapter 49 - With Ghost
51 Chapter 50 - With Ghost
52 Chapter 51 - With Ghost
53 Chapter 52 - With Ghost
54 Chapter 53 - With Ghost
55 Chapter 54 - With Ghost
56 Chapter 55 - With Ghost
57 Chapter 56 - With Ghost
58 Chapter 57 - With Ghost
59 Chapter 58 - With Ghost
60 Chapter 59 - With Ghost
61 Chapter 60 - With Ghost
62 Chapter 61 - With Ghost
63 Chapter 62 - With Ghost
64 Chapter 63 - With Ghost
65 Chapter 64 - With Ghost
66 Chapter 65 - With Ghost
67 Chapter 66 - With Ghost
68 Chapter 67 - With Ghost
69 Chapter 68 - With Ghost
70 chapter 69 - With Ghost
71 Chapter 70 - With Ghost
72 Chapter 71 - With Ghost
73 Chapter 72 - With Ghost
74 Chapter 73 - With Ghost
75 Chapter 74 - With Ghost
76 Chapter 75 - With Ghost
77 Chapter 76 - With Ghost
78 Chapter 77 - With Ghost
79 Chapter 78 - With Ghost
80 Chapter 79 - With Ghost
81 Chapter 80 - With Ghost
82 Chapter 81 - With Ghost
83 Chapter 82 - With Ghost
84 Chapter 83 - With Ghost
85 Chapter 84 - With Ghost
86 Chapter 85 - With Ghost
87 Chapter 86 - With Ghost
88 Chapter 87 - With Ghost
89 Chapter 88 - With Ghost
90 Chapter 89 - With Ghost
91 Chapter 90 - With Ghost
92 Chapter 91 - With Ghost
93 Chapter 92 - With Ghost
94 Chapter 93 - With Ghost
95 Chapter 94 - With Ghost
96 Chapter 95 - With Ghost
97 Chapter 96 - With Ghost
98 Chapter 97 - With Ghost
99 Chapter 98 - With Ghost
100 Chapter 99 - With Ghost
101 Chapter 100 - With Ghost
102 Chapter 101 - With Ghost
103 Chapter 102 - With Ghost
104 Terima Kasih
105 Terbit
106 Ghost Helper (Novel Baru Vie di Noveltoon)
107 Ghost Helper
108 Chat Story Ruang Kosong
109 Baca Ruang Kosong di Sekolah!
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1 - With Ghost
2
Chapter 2 - With Ghost
3
Chapter 3 - With Ghost
4
Chapter 4 - With Ghost
5
Chapter 5 - With Ghost
6
Chapter 6 - With Ghost
7
Chapter 7 - With Ghost
8
Chapter 8 - With Ghost
9
Chapter 9 - With Ghost
10
Chapter 10 - With Ghost
11
Chapter 11 - With Ghost
12
Chapter 12 - With Ghost
13
Chapter 13 - With Ghost
14
Chapter 14 - With Ghost
15
Chapter 15 - With Ghost
16
Chapter 16 - With Ghost
17
Chapter 17 - With Ghost
18
Chapter 18 - With Ghost
19
Chapter 19 - With Ghost
20
Chapter 20 - With Ghost
21
Chapter 21 - With Ghost
22
Chapter 22 - With Ghost
23
Chapter 23 - With Ghost
24
Chapter 24 - With Ghost
25
Chapter 25 - With Ghost
26
Chapter 26 - With Ghost
27
Chapter 27 - With Ghost
28
Chapter 28 - With Ghost
29
Chapter 29 - With Ghost
30
Chapter 30 - With Ghost
31
Chapter 31 - With Ghost
32
Chapter 32 - With Ghost
33
Chapter 33 - With Ghost
34
Chapter 34 - With Ghost
35
Chapter 35 - With Ghost
36
Chapter 36 - With Ghost
37
Chapter 37 - With Ghost
38
Chapter 38 - With Ghost
39
Chapter 39 - With Ghost
40
Chapter 40 - With Ghost
41
Chapter 41 - With Ghost
42
Chapter 42 - With Ghost
43
Chapter 43 - With Ghost
44
Chapter 44 - With Ghost
45
Chapter 45 - With Ghost
46
Chapter 46 - With Ghost
47
Visual Ala Vie
48
Chapter 47 - With Ghost
49
Chapter 48 - With Ghost
50
Chapter 49 - With Ghost
51
Chapter 50 - With Ghost
52
Chapter 51 - With Ghost
53
Chapter 52 - With Ghost
54
Chapter 53 - With Ghost
55
Chapter 54 - With Ghost
56
Chapter 55 - With Ghost
57
Chapter 56 - With Ghost
58
Chapter 57 - With Ghost
59
Chapter 58 - With Ghost
60
Chapter 59 - With Ghost
61
Chapter 60 - With Ghost
62
Chapter 61 - With Ghost
63
Chapter 62 - With Ghost
64
Chapter 63 - With Ghost
65
Chapter 64 - With Ghost
66
Chapter 65 - With Ghost
67
Chapter 66 - With Ghost
68
Chapter 67 - With Ghost
69
Chapter 68 - With Ghost
70
chapter 69 - With Ghost
71
Chapter 70 - With Ghost
72
Chapter 71 - With Ghost
73
Chapter 72 - With Ghost
74
Chapter 73 - With Ghost
75
Chapter 74 - With Ghost
76
Chapter 75 - With Ghost
77
Chapter 76 - With Ghost
78
Chapter 77 - With Ghost
79
Chapter 78 - With Ghost
80
Chapter 79 - With Ghost
81
Chapter 80 - With Ghost
82
Chapter 81 - With Ghost
83
Chapter 82 - With Ghost
84
Chapter 83 - With Ghost
85
Chapter 84 - With Ghost
86
Chapter 85 - With Ghost
87
Chapter 86 - With Ghost
88
Chapter 87 - With Ghost
89
Chapter 88 - With Ghost
90
Chapter 89 - With Ghost
91
Chapter 90 - With Ghost
92
Chapter 91 - With Ghost
93
Chapter 92 - With Ghost
94
Chapter 93 - With Ghost
95
Chapter 94 - With Ghost
96
Chapter 95 - With Ghost
97
Chapter 96 - With Ghost
98
Chapter 97 - With Ghost
99
Chapter 98 - With Ghost
100
Chapter 99 - With Ghost
101
Chapter 100 - With Ghost
102
Chapter 101 - With Ghost
103
Chapter 102 - With Ghost
104
Terima Kasih
105
Terbit
106
Ghost Helper (Novel Baru Vie di Noveltoon)
107
Ghost Helper
108
Chat Story Ruang Kosong
109
Baca Ruang Kosong di Sekolah!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!