*** Chapter 8 ***
Keesokan harinya Nathan menemui Sarah di laboratorium forensik nya. Menurut hasil penelitian Sarah terhadap kandungan darah korban di temukan kandungan Valium dosis tinggi yang membuat korban tak sadarkan diri. Hal ini malah akan menambah berat hukuman Jek jika terbukti bersalah.
Setelah satu minggu mencari keberadaan Jek dan memantau Blue House akhirnya polisi dapat meringkus Jek. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Bejo berhasil juga menangkap tangan transaksi sepuluh kilogram ganja kering yang siap diedarkan oleh Jek dan kawanannya.
Setelah Jek di tangkap, meski mencoba mengelak akhirnya ia mengakui perbuatannya. Selama di penjara dan dalam interogasi Nathan dan Bejo, Jek seperti ketakutan melihat sesuatu yang tak terlihat sambil berteriak-teriak. Mungkin arwah Karisma sedang menghantuinya untuk menuntut pertanggung jawaban.
***
Satu bulan berlalu, kini hari pertama Setta masuk ke sekolah barunya. Nathan mengantar Setta sampai depan gerbang SMP Angkasa. Sekolah yang memiliki fasilitas lengkap bahkan mempunyai kolam renang sendiri serta menghasilkan murid-murid berprestasi dari sekolah tersebut.
Semua murid baru berbaris rapih di lapangan mengikuti upacara. Semua mata tertuju pada Bapak Setia Budi selaku kepala sekolah yang sedang berpidato mengenai pengenalan sekolah dan ucapan selamat datang pada siswa-siswi angkatan terbaru.
Selesai mengikuti upacara, semua murid baru berkumpul di aula sekolah untuk pembagian kelompok selama masa orientasi siswa. Setta sangat bersyukur berada di sekolah tersebut, karena tak ada perbedaan kasta yang di tunjukkan antara senior dan junior di sana. Apalagi kepala sekolah melarang keras tindakan semena-mena yang biasa senior lakukan pada juniornya di beberapa sekolah.
Dahlia, gadis hitam manis berambut ikal dengan mata agak lebar serta bibir tebal menghampiri Setta saat pertama kali berada dalam kelas yang sama.
"Aku boleh jadi teman kamu gak?" tanya Dahlia mengulurkan tangannya.
"Boleh." Setta membalas jabatan tangannya sambil tersenyum manis.
"Aku duduk sama kamu ya?" pinta Dahlia dan Setta mengangguk.
Setelah tiga hari mengikuti masa orientasi siswa, para murid kembali berkumpul di aula sekolah.
"Perhatian semuanya, hari ini adalah hari terakhir masa orientasi, jadi saya harap kalian semua bisa menghadiri acara jurit malam di sekolah nanti dan di wajibkan untuk menginap, tolong persiapkan pakaian ganti, bekal dan obat-obatan masing-masing." ucap Seto, siswa berkepala botak, berkacamata dan menjabat sebagai ketua OSIS di SMP Angkasa.
Semua murid saling berpandangan dan akhirnya mengiyakan.
"Jangan lupa jam empat kalian semua harus sudah sampai di sekolah, jika telat saja akan ada penambahan 10 poin merah bagi kalian, tau kan jika poin merah kalian terkumpul seratus saja kalian bisa di keluarkan dari sekola," ancam seorang siswi cantik berwajah blasteran bule, yang bernama Angel selaku wakil ketua OSIS.
"Baik Kak." sahut semuanya bersamaan.
***
"Udah semua non dibawa? roti, susu kotak, obat asma, baju ganti, selimut semua dibawa, kan?" tanya mbak Ayu dengan wajah cemas karena tak tega membiarkan Setta menginap di sekolah.
"Udah mbak, aku juga udah telpon Abang udah di bolehin, nanti dia anter makanan juga jam tujuh ke sekolah buat aku," ucap Setta.
"Terus ini ke sekolahnya naik ojek?"
"Iya, aku udah pesen kok, tuh udah nyampe, aku pamit ya." Setta mencium punggung tangan mbak ayu lalu naik ojek online yang di pesannya menuju sekolah.
"Hati-hati ya, non!"
Setta mengacungkan dua ibu jari kanannya ke atas lalu menghilang pergi.
***
Semua murid mengikuti malam orientasi siswa yang terakhir secara tertib, semuanya datang. Setelah solat magrib berjamaah bagi yang menjalankan, acara api unggun pun di mulai.
"Yang namanya Setta Amora, mana ya?" tanya Angel.
"Saya kak." Setta berdiri dari duduknya bersama rombongan.
"Pacar kamu nyariin tuh di depan!" ucap Angel
"Cieeeeeee." beberapa murid kompak berseru bersamaan.
"Pacar? aku gak punya pacar deh," gumam Setta sambil berjalan mengikuti Angel ke halaman depan sekolah.
"Abang..." Setta berlari menghampiri Nathan.
"Hai dek! nih Abang bawain nasi goreng Mas Karyo, telornya di ceplok dan di pisah," ucap Nathan sambil menyerahkan kotak steroform pada adiknya itu.
"Makasih bang, besok kalau pas aku pulang abang udah berangkat kerja, nanti aku pesen ojek aja ya."
"Oke, jangan lupa ya sebelum tidur semprot obat asma kamu dulu, pakai selimutnya juga!" perintah Nathan
"Siap bos!"
Nathan mengusap kepala adiknya itu lalu pamit.
"Eh anak baru, itu kakak kamu?" tanya Angel.
"Iya kak, itu abang saya, bukan pacar saya," sahut Setta.
"Oh cakep ya, nanti minta nomor teleponnya, ya?" Angel tersenyum dengan penuh harap.
"Iya, nanti aku tanya abang dulu, saya boleh makan kan, kak?" tanya Setta.
"Oh boleh dong, silahkan sekalian gabung sama yang lain," ucap Angel dengan senyum sumringah.
Hadeh mana mau abang di deketin anak kelas tiga SMP kayak angel, biarpun tampang abang awet muda baby face kayak anak SMA tapi usia dia kan udah dua puluh tiga tahun, gak bakal level lah sama Angel.
Setta tersenyum sendiri memandang Angel.
Arloji bertali kanvas hitam di tangan Setta menunjukkan pukul sembilan malam.
"Ta, anterin aku yuk bersihin muka," ajak Dahlia.
"Ayuk, sekalian aku mau pipis," jawab Setta.
Keduanya memasuki toilet bersama tiga anak perempuan lainnya.
Saat Setta menyelesaikan hajatnya, terdengar sayup-sayup suara anak perempuan yang menangis.
"Gak ada apa-apa, tapi itu nangisnya dari mana ya?" gumamnya sambil menekan tombol flush pada kloset duduk di hadapannya.
Tiba-tiba terlihat kepala manusia dengan rambut hitam berantakan keluar dari dalam kloset. Sedikit demi sedikit memperlihatkan wajahnya. Wajahnya yang rata, tanpa mata, hidung, mulut dan segalanya makin menambah keseraman saat melihat kepala hantu itu keluar dari lubang kloset.
"Astagfirullah." Setta berusaha membuka kunci toiletnya berkali-kali, namun sulit untuk terbuka.
Cekrek...
Seorang siswi membuka pintu toiletnya dari luar membuat Setta terdorong sampai terjatuh.
"Kamu kenapa?" tanyanya memandang Setta jatuh di lantai.
"A-a-aku kepeleset."
Setta asal menjawab, hantu itu sudah menghilang dari pandangannya saat Setta menoleh ke kloset tadi.
"Eh jangan pakai toilet ini, tadi agak rusak." Setta berusaha mencegah murid perempuan itu agar tak masuk ke dalam.
"Masa sih? ya udah kalau gitu, makasih ya," sahutnya lalu berpindah ke toilet sebelahnya.
Suara tangisan itu terdengar lagi membuat bulu kuduk makin merinding ditambah tangisannya yang terasa menyedihkan dan menyayat hati.
"WOI...! bengong aja!" Dahlia menepuk bahu Setta.
"Eh enggak kok, yuk balik ke kelas!" ajak Setta.
*****
Bersambung, mau ngingetin aja nih, jangan lupa di like sama vote ya 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Berdo'a saja
Angel ngarep
2023-01-02
1
Miserable Van de Kherkhoff
hahaha Thor mentang2 indigo jempol nya juga lain ya di kanan ada 2....
cerita bagus gini pasti kejar tayang jadi typo....wajar lah....
semangat Thor
2022-07-23
1
Aromatheracy
jempol kanannya ada 2?
2022-07-22
1