Owner Trade Center Building
Albert yang sudah kembali ke Villa miliknya langsung untuk bergegas untuk membersihkan diri. Setelah selesai kemudian dirinya berfikir untuk ke Trade Center Building.
"Tit..tit..tit." Suara ponsel milik Albert, dan Albert segera mengangkat ponselnya, karena terdapat sebuah nomor tanpa nama yang menghubunginya.
"Halo, dengan siapa berbicara?" Tanya Albert dalam menjawab.
"Selamat pagi Tuan Albert, perkenalkan Nama Saya Anton, General Manager di Trade Center Building. Saya minta maaf karena belum dapat menghubungi Tuan Albert, setelah pembelian gedung ini dikarenakan ada beberapa permasalahan kecil yang sangat mendadak." Jawab seorang pria yang mengenalkan dirinya dengan Nama Anton.
Anton adalah seorang General Manager, di Trade Center Building sejak 5 tahunan yang lalu. Anton bukan asli orang dari Kota Southern, dia berasal dari Kota Utama di Negara Arenia. Anton telah mendedikasikan dirinya kepada dalam pekerjaan di bawah Grup Raven semenjak tujuh tahun yang lalu.
Dan saat ini, dirinya telah ditinggalkan oleh Grup Raven. Semenjak Tuan besar Raven meninggal, dan diganti oleh anak-anaknya, sedikit demi sedikit, perusahaan di bawah naungan Raven Grup telah terjual, dikarenakan kepemimpinan dari beberapa anak Tuan Raven, yang tidak terlalu pandai dalam menjalankan bisnis, sehingga beberapa kali perusahaannya akan bangkrut.
"Oh.., Tuan Anton. Saya berencana akan berkunjung ke Trade Center Building, hari ini." Jawab Albert.
"Baik Tuan Albert, Saya dan Executive Manajemen akan menunggu kedatangan anda."Jawab dari Anton kepada Albert.
Albert kemudian segera mematikan ponselnya, dan segera membersihkan diri.
Setelah selesai, Albert segera menuju ke ruang garasi untuk mengendarai mobilnya menuju keluar Vila. Saat mobilnya berjalan di sekitar Blok-blok Vila, Albert yang sedang mengendarai mobilnya tanpa melihat dengan jelas, melihat sebuah mobil sedan sedang keluar dari arah blok A, yang dikendarai oleh seorang driver, kemudian disebelahnya ada seorang wanita cantik, dan di kursi belakang seorang wanita.
Walaupun samar-samar Albert, melihat seperti seorang yang agak familiar, tapi dirinya hanya masih tidak ingat siapa, dan akhirnya mengendarai mobilnya di belakang mobil sedan itu.
'Hem.., Aku tidak tahu ada orang kaya, yang tinggal di Villa ini. Kira-kira dari keluarga mana orang kaya itu berasal.' Tanya wanita yang duduk di kursi penumpang mobil sedan di dalam hatinya.
Setelah mobil Albert, keluar dari kawasan Villa, dirinya langsung tancap gas untuk menuju ke kampusnya dulu untuk melihat beberapa informasi. Setelah kira-kira hampir setengah jam dirinya telah sampai di kampusnya.
Pihak keamanan kampus yang melihat sebuah Supercar sedang masuk ke dalam kampus segera membuka portal pintu, untuk memberikan jalan. Para keamanan kampus berfikir, untuk tidak berani menyinggung orang yang berada di dalam mobil tersebut.
Sedangkan sejak dari akan masuk, dan setelah masuk ke dalam, Lamborini Vereno tersebut, menjadi pusat perhatian dari orang-orang. Mereka semua segera mengambil ponsel mereka dan terjadi kehebohan di grup kampus.
Albert segera mencari sebuah tempat parkir yang agak jauh dari tempat keramaian. Karena dirinya tidak mau menjadi perhatian oleh teman-teman kampus lainnya.
Setelah Albert memarkirkan mobilnya, dirinya segera menuju ke arah kampus untuk melihat informasi, karena beberapa hari setelah ini dirinya akan berangkat menuju kota Rockhead, dalam rangka Bakti Mahasiswa. Saat dirinya melihat informasi dirinya bertemu dengan teman-teman satu kamar dengannya.
"Yo Al, gimana kabarnya. Beberapa hari ini tidak kelihatan?" Tanya Andi kepada Albert. Sedangkan Ricky, Johan menunggu jawaban dari Albert.
Sedangkan Jeff yang bukan teman sekamar mereka, tapi mereka juga akrab, berlari ke arah mereka. :"Hai kalian, sudah lihat grup kampus terbaru belum?" Tanya Jeff dengan menggebu-gebu kepada mereka.
"Emang ada apa Jeff?" Tanya balik Ricky kepada Jeff.
Jeff segera memperlihatkan ponselnya kepada Johan, Andi, Ricky dan Albert. Sontak membuat Johan, Andi dan Ricky terbelalak kaget melihat sebuah Mobil Supercar terparkir di kampusnya, dan jika tidak salah itu sangat dekat dengan Asrama tempat mereka tinggal.
"Ternyata ada anak konglomerat disini, semoga dia tidak seperti Brandon dan kawan-kawannya, yang suka menindas orang lain." Ucap Johan.
"Orang itu baik, dan ramah, juga tidak sombong." Celetuk Albert tanpa sadar. Sehingga teman-teman mereka segera melirik ke arah Albert, tanda mereka curiga kepada Albert.
Albert yang tidak mau, menyembunyikan identitasnya kepada para sahabatnya, segera memberitahu mereka, bahwa mobil itu adalah miliknya. :"Mobil itu milikku."
Tapi beda dengan jawaban dari teman-teman Albert, mereka hanya mendengarkan tanpa menjawab, dan segera berbalik untuk mengajak Albert menuju kantin. :"Oke, orang kaya. Ayo ke kantin, dan traktir kami sampai puas hari ini."Ucap Ricky dengan segera berjalan menuju kantin. Dan diikuti dengan kawan-kawan lainnya sehingga mereka semua kembali tertawa dan tersenyum bahagia. Walaupun mereka semua tidak percaya dengan Albert.
Setelah mereka tiba di kantin mahasiswa, tampaknya masih terjadi kehebohan di para Mahasiswa, mereka semua masih terus membicarakan tentang Supercar yang ada di kampus mereka.
"Hei, kalian sudah tahu belum, kalau pemilik Trade Center Building saat ini sudah bukan milik Raven Grup lagi."
"Apa..!"
"Benarkah ..!"
"Wah, ternyata ada konglomerat baru yang masuk ke kota Southern."
"Aku dengar pemiliknya adalah seorang pemuda, dan dia tinggal di kota Southern."
"Wooow. Keren, Aku harap dia adalah seorang tuan muda yang ganteng."
"Aku mau jadi simpanannya."
"Iya, Aku juga mau."
Perbincangan yang hangat di kalangan para Mahasiswa, di kantin Kampus, karena Trade Center Building adalah salah satu pusat bisnis terbesar dan ikonik di Kota Southern, sehingga menjadi trending topik.
"Hei, lihatlah itu adalah Brandon."
"Iya, benar."
"Benar."
Saat Brandon masuk ke Kantin, sontak dirinya menjadi perhatian dari Albert dan kawan-kawannya. Karena hanya Brandon yang sering mengganggu Albert.
"Ooh, ternyata si Albert dan kawan-kawan, sudah sampai di kantin." Ucap Brandon dengan sombong.
"Hai kau, cepat kesini!" Teriak Brandon.
" ... " Albert.
Jeff, Ricki, Johan, dan Andy yang melihat Albert hanya diam dan masih santai saja duduk, merasa agak bingung. Apakah Albert hari ini sedang sakit, karena biasanya ketika Brandon berbicara, Albert sudah sangat ketakutan.
" ... " Albert, masih dengan sangat santainya duduk menunggu makanan untuk dihidangkan, dan dengan santainya melihat ponsel miliknya.
"Hai kau, apakah kau sudah tuli, cepat kesini." Ucap salah satu teman Brandon.
"Sial. Sudah berani kau bocah." Teriak Brandon.
Brandon segera berdiri dan menghampiri ke arah Albert, dan saat tangannya akan menarik kepala Albert, tiba-tiba, :"Dugh..Bugh." Suara pukulan tangan Albert yang mengenai perut Brandon.
"A..ah. Hoek..hoek..hoek." Suara Brandon.
Dua pukulan Albert yang mengenai perut Brandon, membuatnya memuntahkan semua isi perut Brandon.
"Ku.. kurang ajar, kalian semua, kenapa diam saja! Cepat hajar dia, dan patahkan kedua tangannya." Teriak Brandon kepada seluruh teman-temannya.
Jeff, Ricki, Johan dan Andy ingin membantu Albert, tapi mereka juga tidak berani karena mereka juga dapat terluka akhirnya mereka ingin menarik Albert untuk segera pergi dari tempat itu. Tapi Albert seperti gunung yang sangat kokoh tidak tergoyahkan dan hanya berdiri diam.
Dan saat teman-teman Brandon mulai datang menyerang, :" Bak, Bugh, Dugh."
Tanpa disangka, ternyata bukan Albert yang babak-belur, tapi malah teman-teman Brandon yang terluka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Eros Hariyadi
Naaahh... ngadepin orang yang sombong dan tukang membully-nya mang harus menghajarnya dengan keras...byar kapookk sekalian...😝😄💪👍👍👍
2023-06-05
5
Jimmy Avolution
Sipppp...
2023-05-19
1
Putrinurasilah Asilah
ayooo thorrr lanjutannya
2023-04-16
2