Lamborini Vereno
Albert yang melihat seorang gadis muda seumuran dengannya saat ini sedang menangis dan meringkuk disebelah sepeda listrik miliknya, dia juga saat ini sedang terluka, tapi anehnya saat ini tidak ada yang mau menolongnya.
Sedangkan seorang laki-laki paruh baya dengan perut buncitnya saat ini sedang menatapnya dan memakinya walaupun wanita itu sedang terluka.
Albert yang tidak mengetahui masalahnya segera menghampiri mereka berdua dan bertanya. :"Kalian berdua, segera minggir dari jalan, karena ini jalan umum."
Lelaki paruh baya yang berperut buncit itu segera menoleh ke arah Albert, dan mencibirnya. :"Hei kau! Dasar anak muda. lihatlah apa yang dia lakukan. Dia telah menabrak mobilku, sehingga terdapat lecet di pintu depannya."
"A .. Aku tidak menabraknya, Mobilmu yang terlalu mendekat kepada Sepedaku sehingga mobilmu mengenai sepedaku." Jelas wanita muda itu.
"Apa maksudmu, Aku yang menabrakmu huh! Cih. Kalau memang Aku yang menabrakmu apa yang akan kamu lakukan hah? Aku tetap akan minta ganti rugi, karena mobilku telah lecet." Bentak lelaki paruh baya itu dengan perut buncitnya.
"Cepat bayar, lima puluh juta." Lelaki itu segera meraung ke arah gadis itu.
"Ta .. tapi Aku tidak punya uang sebanyak itu." Jawab gadis itu.
"Cih, dasar orang tidak punya. Kalau kau tidak bisa membayarnya, maka dirimu harus sebagai gantinya." Ucap Lelaki paruh baya itu, dengan pandangan matanya yang sangat mesum melihat ke seluruh tubuh Gadis itu.
Gadis muda yang berusia sekitar dua puluh tahunan, dengan muka oval kulit yang putih mulus, dengan tinggi sekitar seratus enam puluh lima centimeteran, dengan dada yang mulai agak terisi, dan pantat yang agak padat juga. Sehingga membuat Lelaki paruh baya itu melihatnya dengan tatapan yang sangat mesum.
Gadis muda itu saat ini tampak bingung, karena dirinya tidak punya uang sebesar itu, sedangkan hasil kerja paruh waktunya hanya dapat dia gunakan untuk biaya hidupnya sehari-hari.
Sedangkan jika dirinya mengikuti kemauan Lelaki paruh baya itu, maka sudah pasti dirinya akan diajak untuk menginap di hotel.
'Ba .. bagaimana ini, apa yang harus kulakukan?' Batin gadis itu, dan saat ini secara tidak dia sadari dari pipinya keluar air mata yang mulai membasahi wajahnya.
"Huh, Aku tidak akan termakan dengan tangisan palsumu. Cepat bayar jika tidak, malam ini kamu harus menemani diriku." Bentak lagi Lelaki paruh baya itu.
Albert yang melihat gadis itu menangis merasa sangat kasihan, dirinya teringat kepada dirinya sendiri ketika dia masih tidak punya Alfred Sistem, dirinya adalah orang yang tidak punya apa-apa, tapi sekarang, menurutnya uang lima puluh juta baginya, adalah uang yang kecil, karena di rekeningnya saat ini ada lebih dari lima ratus miliar.
Albert segera menjawab Lelaki paruh baya itu, :"Sudahlah Aku yang akan membayarnya, karena Aku juga terburu-buru. Cepat berikan nomor rekening milikmu."
Lelaki paruh baya itu segera memberikan nomor rekening miliknya kepada Albert, dan Albert segera mentransfer lima puluh juta kepada lelaki paruh baya itu.
"Huh, kau beruntung anak muda, silahkan kau nikmati gadis ini." Ejek Lelaki paruh baya itu.
Gadis muda itu yang saat ini wajahnya masih menangis, tidak tahu bagaimana lagi akan nasibnya, karena saat ini ada seorang pemuda yang telah membayar uang ganti rugi kepada lelaki paruh baya tadi, sehingga saat ini dirinya kembali berhutang kepada pemuda itu.
'Ba .. bagaimana ini, jika pemuda itu minta untuk Aku menemaninya tidur malam ini? Apa yang harus Aku lakukan?' Suara hati dari gadis muda itu.
"Hai nona, sekarang cepatlah minggir dari jalanan, karena banyak orang yang akan lewat." Albert yang berbicara kepada gadis muda itu.
Albert kemudian menyingkirkan sepeda listrik milik gadis itu ke sebelah jalanan khusus sepeda dan memarkirkannya, kemudian Albert segera memanggil taksi lainnya untuk segera berangkat menuju Universitas Southern, tanpa menghiraukan sang gadis, karena menurutnya gadis itu hanya terluka lecet di kaki dan tangannya saja, dan tidak membahayakan.
"Ding! Selamat kepada Pemain, karena telah berhasil menjalankan misi rahasia Sistem. Hadiah,satu unit Mobil Lamborini Vereno."
Albert yang berada di dalam taksi sempat terkejut atas hadiah pemberian dari sistem, sebuah mobil Supercar yang di produksi hanya tiga puluh unit di dunia, dan saat ini Albert mendapat salah satu mobil limited edition itu.
"Tit .. tit .. tit!" Suara ponsel milik Albert.
"Halo selamat pagi!" Albert berbicara terhadap pemanggil di ponsel miliknya.
"Selamat pagi Tuan, apakah benar dengan Tuan Albert Quick?" Tanya si penelepon.
"Ya benar, Aku Albert Quick!" Jawab Albert tegas.
"Tuan Albert, mobil yang anda beli saat ini dapat segera diambil di dealer kami, di Dealer Utama Kota Southern, Dealer 7S." Saat ini Manajer Dealer mobil, yang berbicara di telepon sungguh sangat berhati-hati karena, Lamborini Vereno yang hanya ada satu di Showroom miliknya akhirnya terjual.
Sebuah mobil dengan harga lebih dari seratus miliar, telah dibeli, membuat sang Manajer dapat bernafas dengan lega, karena setelah ini tidak ada tekanan dari kantor pusat.
Mobil ini untuk versi originalnya saja seharga Seratus lima belas miliar, sedangkan tipe yang ada saat ini adalah tipe yang sudah full dengan aksesoris, sehingga harganya dapat mencapai seratus lima puluh miliar.
Sungguh generasi kedua yang sangat kaya, karena uang Seratus lima puluh miliar hanya untuk dibelikan sebuah mobil.
"Siang ini Aku akan mengambilnya. Dengan siapa nanti Aku bertemu?" Tanya Albert.
"Nama Saya Alan, Saya Manajer di Dealer 7S Kota Southern." Jawab Alan.
Alan Smith adalah Manajer di Dealer Mobil Pusat 7S di Kota Southern, dirinya adalah salah satu orang yang lumayan mempunyai nama dan berpengalaman di bidang penjualan mobil mewah. Maka dari itu dirinya harus dapat menjalin hubungan dengan generasi ke dua orang kaya tersebut dengan baik.
"Terima kasih tuan Alan, nanti siang Aku akan mengambilnya." Jawab dari Albert lagi.
Saat ini pengemudi taksi yang mendengarkan pembicaraan Albert, akhirnya ikut berbicara, :"Anak muda, sepertinya dirimu telah membeli sebuah mobil baru. Aku lihat dirimu adalah seorang Mahasiswa."
"Betul Paman, ini adalah mobil pertamaku." Jawab Albert dengan santai.
"Dirimu pasti adalah orang yang sangat rajin menabung, karena di usia ini sudah dapat membeli mobil sendiri." Sopir taksi itu mencoba menghibur Albert karena menurutnya, dengan usia Albert yang masih muda dan masih seorang Mahasiswa, pasti mobil yang sanggup dibelinya hanyalah sekedar mobil biasa dibawah dua ratus jutaan saja.
Tapi jika saat ini sopir taksi itu tahu, bahwa mobil yang dibeli oleh Albert adalah Lamborini Vereno, dia pasti akan terkejut bahkan mungkin dapat muntah darah.
"Terima kasih atas pujiannya Paman." Albert yang masih menjawab dengan santai. Karena percuma saja jika Albert mencoba untuk menjelaskan.
Tak berapa lama kemudian, taksi itu sudah sampai di gerbang kampus Universitas Southern. Setelah Albert membayar taksi, segera Albert berjala dengan tergesa-gesa untuk masuk ke dalam kelas, karena hari ini masih ada bimbingan untuk Masa Bakti Mahasiswa.
Akhirnya Albert telah sampai di dalam kelas, dan tanpa dia sadari saat ini semua teman yang berada di dalam ruangan itu sedang melihat Albert dengan pandangan yang berbeda. Ada yang meremehkan Albert, dan ada yang kagum dengan Albert, Karena dapat bekerja di Hotel Four Season, walaupun hanya paruh waktu. Karena tidak mudah untuk dapat kerja di Hotel terbaik di Kota Southern tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Gabutdramon
moga tidak ada lambo aventador, udah bosan liat
2024-01-29
0
Sak. Lim
songong
2024-01-26
0
Sak. Lim
ini mc bnererrrr2 goblokkkk idioooooot nlng org ga di cek dlu kebenaran nya punya system tpi ga di gunakan klaw bukan mc idioooooot apa nma nya
2024-01-26
1