CHAPTER 4

"Sayang, kamu lagi ngapain?" Tanya Lerry.

"Ini aku lagi bersihin kamar, aku mau bujuk mommy sebentar. Aku harus memberitahu hubungan kita pada mommy dan daddy." Balas Klarybel, Dan masih tetap pokus pada kerjaannya.

Sudah seminggu ini mereka menjalin hubungan, sepasang kekasih. Lerry selalu memanjakan Klarybel, dan dia sudah tak seperti sebelumnya selalu khilaf kalau di dekat Klarybel. Dia sudah tak berani menyentuh Klarybel lagi.

"Sayang aku hanya takut kalau mommy dan daddy tak merestui hubungan kita." Ucap Lerry, merasa khawatir.

"Uncle kita harus harus berusaha, meski pun mommy dan daddy akan menolak. Mari kita sama-sama berjuang." Klarybel menatap Lerry.

Lerry hanya mengangguk mengiyakan.

"Janji ya uncle, walau apa pun tantangannya."

"Iya, uncle janji sayang," ucap Lerry lembut. Klarybel mendekatkan tubuhnya ke arah Lerry. Tapi tiba tiba terdengar teriakan momynya.

"MOMMY, DADDY!!" teriak Klarybel, dan langsung memeluk ke dua orang tuanya.

"Maaf ya mommy dan daddy lama di luar

negeri, pasti kamu kesepian sayang." Ujar Ella, sambil mencium gemas pipi putrinya.

"Gak kok mommy, aku gak ke sepian."

Tedy dan Ella merasa heran, tidak biasanya putrinya seperti ini.

☆☆☆

Malam hari, Tedy dan Ella duduk di ruang keluarga. Mereka melihat informasi dari Universitas untuk putri mereka.

Kebetulan Klarybel hanya tinggal menunggu hari kelulusan.

"Mommy, daddy. Ybel mau ngomong sesuatu, "

"Iya sayang, ngomong aja. Kamu mau Universitas yang mana tinggal pilih aja." Ujar Tedy.

"Ybel hanya meminta restu dari mommy dan daddy soal hubungan Ybel," Klarybel berkata dengan ragu.

"APA HUBUNGAN??" Teriak Tedy dan Ella barengan. Klarybel hanya mengangguk

Ella mengeleng-geleng kepala, "Gimana mau di restuin, kamu aja gak punya pacar."

"Kak aku pacar Ybel." Ucap Lerry tiba-tiba.

"Apa kalian sudah gila haa? Bagaimana bisa kalian berpacaran?" Teriak Ella, Tedy hanya menggenggam tangan Ella. Dia melihat Ella sudah sangat murka.

Lerry menarik Klarybel ke dekatnya, "Kak aku mohon, kami saling cinta,"

"Gak tidak bisa, Ley kamu itu sudah dewasa kenapa semua gak bisa kamu pikir." Bentak Ella.

"Ella kamu harus tenang dulu, kasihan putri kita."

"Ybel sayang maafkan mommy, karena permintaanmu yang satu ini mommy tak akan mengabulkannya." Bujuk Ella pada putrinya.

☆☆☆

Sudah berapa hari Lerry pindah ke apartemen, dan tak pernah mengabari Klarybel. Klarybel bingung di telvon gak pernah di angkat, whattApp juga tak pernah di balas.

"Mom, Ybel keluar sebentar ya." Pamit Klarybel.

"Mau kemana sayang, sini salim dulu."

Klarybel menghampiri momynya, "Mau ketemu key mom." Dia sengaja bilang kalau hanya bertemu dengan sahabatnya agar mendapat ijin.

"Jangan pulang larut malam ya,"

"Ok siap, jalan dulu mommy."

Klarybel melajukan mobilnya menuju apartemen Lerry. Dengan tergesa gesa Klarybel masuk ke dalam lift, menuju kamar Lerry.

Tiba di depan kamar Lerry, Klarybel menghentikan langkah kakinya. Klarybel mendengar ada suara perempuan di dalam kamar itu.

Klarybel membuka pintu perlahan, dan saat itu juga sekujur tubuhnya terasa lemas dengan apa yang dia lihat. Lerry sedang berciuman dengan wanita lain.

Dengan cepat Klarybel membalikan tubuhnya, meninggalkan kamar itu. Tiba di lobi apartemen, Klarybel menghentikan langkanya kembali menghadap kearah pintu masuk apartemen.

"Selamat tinggal uncle..."

☆☆☆

"Ybel mau kuliah di london. Tapi Ybel mau tinggal bersama Risa dan Key." Ucap klarybel.

"Iya sayang, daddy sudah menyuruh uncle Devan mengurus semuanya."

"Ybel mau berangkat besok, Risa dan Key sudah dua hari di sana."

"Iya, tenang aja. " Ucap Ella, sambil mengelus rambut Klarybel.

"Ybel mau mandiri, jadi besok Ybel ingin pergi sendiri ke london."

Mommy dan daddynya mengangguk, mengiyakan. Lalu tersenyum karena putrinya ingin berubah.

☆☆☆

London, Inggris

"KLARYBEL..." Teriak Grisa dan Keyla barengan.

"Aku kangen banget sama kalian berdua." Lirih Klarybel.

"Tau rasa kamu, aku sama Risa aja kamu cuekin malah sibuk dengan unclemu." Sewot Keyla, Klarybel menundukkan wajahnya.

"Udah ayo kita langsung ke apartemen." Ajak Grisa.

Setelah sampai ke apartemen, Klarybel masuk ke dalam kamar untuk membersihkan tubuhnya. Barang-barangnya sudah tertata rapi, karena daddynya sudah menyuruh Devan mengurus semua.

"Key, kamu itu gak punya otak ya." Ucap Grisa.

"Enak aja, kamu pikir aku apa?" Sewot Keyla, melototkan kedua matanya.

"Ybel itu lagi sedih, kamu malah marahin dia tadi." Grisa menjewer kuping Keyla.

"Aduh, iya maaf siapa suruh dia-" Belum sempat Keyla melanjutkan kata-katanya, sudah di tonjok Grisa jidatnya.

"Awas ke gitu lagi ya, ayo kita nyusul Ybel." Keyla hanya mengikuti saja, di persahabatan mereka Grisa yang pemikirannya dewasa.

☆☆☆

Klarybel pov.

Uncle menjaga jarak di antara kami berdua, saat itulah aku merasa ada yang hilang.

Aku bertanya pada Risa, karena Risa sudah lebih mengerti soal ini. Kalau Key gak mungkin dia gak ada bedanya sama aku.

Risa menyimpulkan bahwa aku sudah jatuh cinta pada uncle, awalnya aku tak percaya. tapi tenyata itu memang benar.

Aku mengungkapkannya cintaku pada uncle, tapi ternyata uncle mengelak. Dan hanya berkata bahwa cinta yang aku maksud, yaitu cinta uncle dan ponakan saja. Aku menyerah saat itu.

Tapi uncle kembali mengungkapkan cintanya, jujur aku sangat bahagia. Aku meminta restu pada mommy dan daddy, tapi nyatanya mommy tak merestui hubunganku dan uncle.

Meski pun tak di restui aku bertekat untuk tetap berjuang. Karena uncle pernah berjanji akan memperjuangkan cinta kami berdua walau apa pun tantangannya.

Tapi nyatanya, uncle sudah menyerah sebelum dia berjuang. Aku mendapati dia tengah berciuman dengan wanita lain di apartemennya.

Aku sadar tenyata dia gak pernah angkat telvon, dia bersama wanita ini.

Aku sudah mengambil keputusan, yaitu melanjutkan pendidikanku di Oxford university. Aku pergi jauh untuk menempuh pendidikan, bukan mencari pengganti uncle.

.........

vote, like dan juga komen ya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***