BC. CHAPTER 14 [Kewajiban Istri]

Keluar dari ruangan pribadinya, Cakra melingkarkan lengan kekarnya di pinggang Helen sampai mereka tiba dibasement.

Cakra membukakan pintu mobil dan Helen segera masuk kedalamnya, BRAK!! Cakra membanting pintu mobil dengan keras hingga Helen tersentak.

"Kenapa sih?" gumam Helen dengan menatap Cakra yang berjalan memutari mobil dan menuju pintu satunya lagi.

BRAK!! kembali Cakra membanting pintu mobil dengan begitu keras setelah ia duduk dibalik kemudi.

Terlihat jemari kekar Cakra meremas kemudi mobil dengan tatapan yang tajam lurus ke depan, nafas yang memburu berusaha ia netralkan.

Helen tak mau bertanya, boro-boro bertanya, ia sendiri masih bergulat dengan pemikiran, seputar Ferdi yang tiba-tiba hadir lagi di kehidupannya.

Kedua muda mudi berbeda gender itu saling diam, yang satu sibuk mengatur suasana hati, yang satunya lagi sibuk berpikir tentang laki-laki masa lalu yang tiba-tiba hadir kembali.

Setibanya di halaman depan hunian mewah itu Cakra memberhentikan mobilnya, tanpa dibukakan pintu Helen dengan mandiri turun dari mobil suaminya.

"Lo, udah nggak butuh gue? Ooh jadi setelah yakin lo dapat memikat para laki-laki itu lo udah nggak butuh gue? Hah?!" cecar Cakra, hanya karena Helen turun dari mobil tanpa ia yang membukakan pintu mobil, dan itu membuat Helen berhenti dan menoleh.

"Apa maksud Tuan? Saya tida mengerti." Helen berucap dengan menggeleng.

BRAK!! Kembali Cakra membanting pintu mobilnya dengan keras setelah ia keluar dari dalam mobil.

"Nggak usah berlaga bego deh lo! Aslinya lo itu nggak jauh dari wanita-wanita penggoda itu, kan?" tuding Cakra dengan berjalan mendekati Helen.

Helen mengerutkan alisnya, ia tak mengerti kemana arah pembicaraan sang suami.

"Coba lo hitung, udah berapa cowok yang berhasil lo goda hari ini? Hem? Dua yang gue lihat di depan mata kepala gue, dan berapa setelah gue pergi? Hem?!" Cakra bertanya dengan rahang yang mengeras, ia mencengkeram lengan Helen hingga gadis itu meringis kesakitan.

"Sakit Tuan!" keluhnya, tapi Cakra tak menghiraukan nya, masih digelapkan emosi mata laki-laki itu.

"Demi hubungan kita, saya sedikit pun tidak pernah menggoda mereka Tuan." ucap Helen dengan menahan rasa sakit.

"Bohong! Cih... Memangnya sepenting apa hubungan kita? Hah?!" Semakin keras cengkeraman itu juga semakin dekat Cakra bertanya.

Helen semakin menunduk terlihat gadis itu menghindari wajah Cakra.

"Menurut saya, sebuah ikrar ijab qobul yang telah terucap itu sangatlah sakral dan penting Tuan, walaupun anda enggan mengakuinya, tapi anda tetaplah suami saya dan saya adalah istri anda." lirih Helen masih dengan menunduk.

"Baik, kalau begitu tunjukkan bakti seorang istri juga kewajibannya! Gue suami lo ini mau tau!" bisik Cakra dengan penuh penekanan, bahkan rahang yang mengeras itu memperdengarkan gigi geraham Cakra bergeletuk.

Terdiam Helen hingga membuat Cakra mencengkeram rahang halus wanita itu, sampai Helen yang menunduk kini menjadi menengadahkan wajah nya tepat di depan wajah Cakra yang lebih tinggi darinya.

Terpejam mata Helen, tak mau ia bertemu tatap dengan sang suami yang menakutkan jika sudah membuncah amarahnya itu.

"Cih! Bahakan untuk menatap suami lo aja, lo nggak mau! Sepertinya emang bener lo lebih suka godain mereka yang ada di luar sana!" berdecih Cakra melepaskan Helen, kemudian ia berlalu masuk ke dalam rumah.

Tak mau dianggap wanita penggoda, Helen berlari mengejar Cakra demi harga diri yang di turunkan anjlog ke dasar bumi itu.

"Tuan tunggu Tuan! Saya bukan wanita seperti yang anda pikirkan!" berjalan cepat Helen berusaha mengimbangi langkah besar Cakra.

Terdiam Cakra tak menghiraukan gadis dengan langkah kecil yang berlari mengejarnya.

Membelalak mata Helen ketika melihat Cakra masuk dengan acuh ke dalam kamarnya dan membuka jas serta melemparnya serampang ke arah ranjang, juga ia mengendurkan dasinya dan menyingsingkan lengan kemejanya.

"Loh loh loh... Apa ini, Tuan maaf ini kamar saya!" kelabakan Helen berucap dengan terus mengikuti langkah kaki suaminya itu.

Semakin terbakar emosi Cakra, ia berhenti dan BRUGH!! Helen membentur punggung bidang Cakra yang tiba-tiba berhenti di depannya.

Semakin kelabakan Helen melihat lipstik merahnya yang menempel di kemeja putih itu.

Tangan Helen hendak menghapus nya namun Cakra sudah lebih dulu berbalik hingga tangan Helen malah mengusap dada kekar berotot yang tertutup kemeja putih itu.

Dengan cepat Cakra menggenggam lengan kecil itu, Helen yang terkejut pun spontan mendongak menatap suaminya, terkatup bibir Helen dengan mata bulat yang berkedip-kedip.

Perlahan Cakra memangkas jarak diantara keduanya, berdebar hati Helen saat ini, ingin rasanya ia mundur menghindar, namun sebelah tangan Cakra menahan pinggang ramping Helen, yang membuat tubuh keduanya saling berhimpitan.

Kini pandangan Cakra terfokus pada bibir kenyal seksi, yang sedari tadi mengeluarkan kata-kata yang selalu membuatnya emosi.

Ingin rasanya ia menggigit benda yang terlihat kenyal itu. Semakin dekat jarak bibir keduanya, namun Helen mendadak memalingkan pandangannya, dan kembali Cakra meraih dagu panjang yang sedikit terlihat belah itu, hingga kembali kedua pasang netra bertemu kembali.

Semakin dekat jarak diantara keduanya karena Cakra yang semakin menundukkan wajah nya, juga dengan sebelah tangan Cakra yang menarik dagu Helen agar semakin mendekat.

Sebelah tangan Cakra tanpa sadar meremas pinggang ramping yang sedikit berisi itu dengan gemas, yang membuat si empunya semakin masuk kedalam pelukan nya.

Memejamkan mata Helen tak berani menatap wajah Cakra, bahkan saat kedua benda kenyal itu menyatu, nafas Helen seolah tercekat, lupa gadis itu tidak bernafas.

Sengaja Cakra beralih mengecup pipi dan kemudian beralih ke cuping telinga yang membuat Helen meremang, Cakra menyesap kulit halus di belakang telinga Helen hingga tak sengaja satu des-ahan keluar dari mulut gadis itu.

"Ahhh..."

"Cih dasar murahan!" umpat Cakra yang membuat Helen tersadar dan mendorong dada bidang yang menempel padanya.

"Saya tidak murahan! Anda yang menggoda saya! Lepaskan saya!" berontak gadis itu, namun malah membuat Cakra berpikir jahil.

"Memangnya kenapa kalau gue menggoda istri gue?" tanya Cakra dengan kembali mengecup leher jenjang itu, berusaha berontak Helen tak mau lagi mengeluarkan suara yang dianggapnya menjijikan itu.

"Hentikan Tuan! Jangan seperti ini!" ucap Helen dengan terus berontak.

"Sudahlah, nikmati saja!" bisik Cakra dengan terus mengecup leher jenjang itu.

"Lagi pula, melayani suami itu adalah kewajiban seorang istri." bisik Cakra di samping telinga Helen.

Kembali Helen terdiam, ia teringat akan kewajibannya sekarang, bukan kah dosa jika ia menolak suami padahal dirinya tidak sedang berhalangan.

Akhirnya gadis itu terdiam, dan mencoba menikmati sentuhan-sentuhan juga kecupan yang Cakra berikan.

Terlihat profesional karena dulu pernah melakukannya dengan Helen juga, bahkan saat itu Helen yang tidak sadar menuntun Cakra dan memberitahunya dimana saja letak kenikmatan nya jika disentuh.

"Ssshhhh... emmmhhh..." suara tertahan itu kembali terdengar tak kala Cakra meremas gundukan yang menggemaskan itu.

Kemudian tangan Cakra menelusup masuk kedalam celana Helen, ia mencari sesuatu yang akan semakin membakar gairah keduanya.

Dengan memainkan jarinya di bawah sana, Cakra kembali memagut bibir seksi istrinya itu.

"Sial kenapa selalu terasa manis!" umpat Cakra di dalam hati, ia pun hampir kehilangan kendali saat itu, karena semakin menikmati Helen pun membalas melingkar kan tangannya di leher kekar Cakra.

TOK... TOK... TOK...

Hingga ketukan pintu membuyarkan gairah yang hampir memanas itu, Cakra dengan segera melepaskan Helen, dan nampak lah Tomy yang berdiri di ambang pintu.

"Lain kali tutup pintu dong Bos!" ucapnya dengan berlalu meninggalkan ambang pintu kamar Helen dan Cakra.

Helen menunduk malu, hampir saja ia melakukan kesalahan yang kedua kalinya, sedangkan Cakra terlihat memejamkan mata dengan memijat pelipisnya dengan sebelah tangan yang stay di pinggang.

"Gue mau mandi! Siapin baju ganti gue!" ucap nya yang segera masuk kedalam kamar mandi.

Helen masih terdiam, entah ia tidak mendengar perintah suaminya atau ia masih syok dengan kejadian barusan.

Hingga tak terasa lamanya Cakra mandi, gadis itu masih terdiam duduk di sisi ranjang.

PICK!

PICK!

PICK!

Cakra menjentikkan jemarinya di depan wajah Helen, "Mana baju gue?" tanya Cakra dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya, tersadar Helen mendongak, dada bidang berotot dengan perut sixpack kini terpampang di hadapannya, bahkan ada beberapa bulir air masih melekat di sana yang terlihat begitu segar.

Tanpa sadar Helen meraba dada bidang dan kemudian jemari lentik itu turun ke perut.

"Lo sengaja ya?" Tersentak Helen kemudian kembali menyimpan tangannya di belakang punggungnya...

Gimana nih? kira-kira nyampe nggak ya di kalian? komen dong, like juga klik favorit biar nggak ketinggalan up date nya ya...

See next episode my readers🥰🥰🥰

Episodes
1 BC.CHAPTER 1 [Ijab Qobul]
2 BC. CHAPTER 2 [Awal pertemuan]
3 BC. CHAPTER 3 [Terbakar Gairah]
4 BC. CHAPTER 4 [Just For Fun]
5 BC. CHAPTER 5 [Kepikiran]
6 BC. CHAPTER 6 [Bertemu Malaikat]
7 BC. CHAPTER 7 [Dunia Memang Sempit]
8 BC. CHAPTER 8 [Kau Menggoda]
9 BC. CHAPTER 9 [Ketahuan]
10 BC. CHAPTER 10 [Canggung]
11 BC. CHAPTER 11 [Rumah Baru]
12 BC. CHAPTER 12 [Cemburu]
13 BC. CHAPTER 13 [Kamu Cemburu?]
14 BC. CHAPTER 14 [Kewajiban Istri]
15 BC. CHAPTER 15 [Perhatian]
16 BC. CHAPTER 16 [Terngiang]
17 BC. CHAPTER 17 [Ibu Ingin Cucu]
18 BC. CHAPTER 18 [Karena Basah Tumbuh Rasa]
19 BC. CHAPTER 19 [Membaik]
20 BC. CHAPTER 20 [Karena Mengigau]
21 BC. CHAPTER 21 [Seperti Pertama Kali]
22 BC. CHAPTER 22 [Merajuk]
23 BC. CHAPTER 23 [Alat Kontrasepsi]
24 BC. CHAPTER 24 [Dia Istri ku!]
25 BC. CHAPTER 25 [Khawatir]
26 BC. CHAPTER 26 [Berangkat Sendiri]
27 BC. CHAPTER 27 [PESTA]
28 BC. CHAPTER 28 [Mabuk]
29 BC. CHAPTER 29 [Apa Nggak Pengen?]
30 BC. CHAPTER 30 [Belajar Menggoda Suami]
31 BC. CHAPTER 31 [Kok pakai Sarung?]
32 BC. CHAPTER 32 [Permen Model Apa?]
33 BC. CHAPTER 33 [Kenapa di Cabut?]
34 BC. CHAPTER 34 [Takut Jarum]
35 BC. CHAPTER 35 [Sindrom Couvade]
36 BC. CHAPTER 36 [Yang kamu makan enak]
37 BC. CHAPTER 37 [Ngidam Mangga Dermayu]
38 BC. CHAPTER 38 [Sekretaris Baru]
39 BC. CHAPTER 39 [Dikira Baik Ternyata Licik]
40 BC. CHAPTER 40 [Celine dan Bayu]
41 BC. CHAPTER 41 (Kontraksi)
42 BC. CHAPTER 42 (Launching Baby Twins)
43 BC. CHAPTER 43 (The Baby Twins B)
44 BC. CHAPTER 44 [Random]
45 BC. CHAPTER 45 [Siuman]
46 BC. CHAPTER 46 (Happy Family)
47 Novel Baru Barnes Frankins
Episodes

Updated 47 Episodes

1
BC.CHAPTER 1 [Ijab Qobul]
2
BC. CHAPTER 2 [Awal pertemuan]
3
BC. CHAPTER 3 [Terbakar Gairah]
4
BC. CHAPTER 4 [Just For Fun]
5
BC. CHAPTER 5 [Kepikiran]
6
BC. CHAPTER 6 [Bertemu Malaikat]
7
BC. CHAPTER 7 [Dunia Memang Sempit]
8
BC. CHAPTER 8 [Kau Menggoda]
9
BC. CHAPTER 9 [Ketahuan]
10
BC. CHAPTER 10 [Canggung]
11
BC. CHAPTER 11 [Rumah Baru]
12
BC. CHAPTER 12 [Cemburu]
13
BC. CHAPTER 13 [Kamu Cemburu?]
14
BC. CHAPTER 14 [Kewajiban Istri]
15
BC. CHAPTER 15 [Perhatian]
16
BC. CHAPTER 16 [Terngiang]
17
BC. CHAPTER 17 [Ibu Ingin Cucu]
18
BC. CHAPTER 18 [Karena Basah Tumbuh Rasa]
19
BC. CHAPTER 19 [Membaik]
20
BC. CHAPTER 20 [Karena Mengigau]
21
BC. CHAPTER 21 [Seperti Pertama Kali]
22
BC. CHAPTER 22 [Merajuk]
23
BC. CHAPTER 23 [Alat Kontrasepsi]
24
BC. CHAPTER 24 [Dia Istri ku!]
25
BC. CHAPTER 25 [Khawatir]
26
BC. CHAPTER 26 [Berangkat Sendiri]
27
BC. CHAPTER 27 [PESTA]
28
BC. CHAPTER 28 [Mabuk]
29
BC. CHAPTER 29 [Apa Nggak Pengen?]
30
BC. CHAPTER 30 [Belajar Menggoda Suami]
31
BC. CHAPTER 31 [Kok pakai Sarung?]
32
BC. CHAPTER 32 [Permen Model Apa?]
33
BC. CHAPTER 33 [Kenapa di Cabut?]
34
BC. CHAPTER 34 [Takut Jarum]
35
BC. CHAPTER 35 [Sindrom Couvade]
36
BC. CHAPTER 36 [Yang kamu makan enak]
37
BC. CHAPTER 37 [Ngidam Mangga Dermayu]
38
BC. CHAPTER 38 [Sekretaris Baru]
39
BC. CHAPTER 39 [Dikira Baik Ternyata Licik]
40
BC. CHAPTER 40 [Celine dan Bayu]
41
BC. CHAPTER 41 (Kontraksi)
42
BC. CHAPTER 42 (Launching Baby Twins)
43
BC. CHAPTER 43 (The Baby Twins B)
44
BC. CHAPTER 44 [Random]
45
BC. CHAPTER 45 [Siuman]
46
BC. CHAPTER 46 (Happy Family)
47
Novel Baru Barnes Frankins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!