Pov Raju
"Siaaall! Semuanya jadi berantakan, siapa pria sih itu? Seleramu ternyata rendah sekali Saras, hanya anak band yang sudah pasti mata keranjang untuk kau jadikan pendampingmu. Aaaarggh!"
Aku tak kuasa menahan kesal dan amarah yang kini membakar hatiku. Tayangan yang begitu heboh terlihat jelas di televisi, membuatku sangat murka. Sarasku sudah berani menerima sebuah janji dari vokalis receh seperti dia, memangnya apa sih kelebihan pria itu dariku? Semua kejadian ini benar-benar membuatku sangat susah untuk mengendalikan diri! Aku pasti akan bikin buat perhitungan dengan nya.
"Kamu kenapa sayang? Kok teriak-teriak gitu sih? Ayo buruan mandi, hari ini kita bakal kembali ke Jakarta." Sofie si pengatur kembali berceloteh membuatku semakin merasa bosan dengannya tapi mami sungguh tak bisa kubantah.
Dasar wanita jaha^nam yang selalu membuat hidupku kacau. Apa yang harus ku lakukan sekarang? Aahh sial! Tadinya aku berfikir masih bisa menggenggam Saras dan akan mempertahan dirinya untuk menjadi milikku walau telah berpisah rumah tapi kenyataan malah berkehendak lain.
"Nggak apa-apa, Sofie. Kalau aku boleh tau, memangnya kapan sih rencana kita akan menikah? Apakah kamu akan menyerahkan perusahan minuman herbal itu kepadaku?" tanyaku memancingnya.
Aku merasa ini saat yang tepat untuk mendesak wanita titisan ular itu. Kalau bisa dia harus ku genggam secepat mungkin agar secepatnya memiliki usaha untuk menyenagkan hati mami dan setelah itu pasti akan ku buang wanita sialan itu ke jalanan karena aku ingin kembali meraih cintaku, Sarasku … hanya dia yang kuinginkan seumur hidup ini!
"Sayang kamu ini lucu deh, bukannya sidang putusan cerai kamu itu baru minggu depan, aku sebenarnya terserah kamu aja, mau disaat itu juga kita menikah aku juga bersedia kok. Hmm kalau soal perusahaan, aku rasa tidak bisa sayang karena yang bisa kulakukan hanya menjadikan kamu sebagai CEO di perusahaan itu, bukan sebagai pemilik atau pun pemegang saham di sana."
Sofie tersenyum padaku sembari menyampaikan pernyataan yang sebenarnya tidak sesuai dengan kehendak mamiku, tapi paling tidak setelah aku menjadi seorang CEO, bukankah aku bakal memiliki banyak uang?
Aku berjanji akan membuat perusahaan pesaing Jamu Jitoe itu melesat naik dan menggantikan posisi sainganku. Jika aku bisa lakukan itu, mereka akan suka rela memberikan perusahaan itu kepadaku. Rencana yang sempurna bukan? Saras … aku akan merebutmu dari anak band receh itu!
Aku percaya kamu pasti akan kembali padaku dan hanya menjadikan pria sialan itu sebagai pelarianmu saja, untuk melepas rasa kesal dan mencari kehangatan sesaat dari pria lain. Membayangkan kedekatan mereka saja, hatiku merasa terbakar, benar-benar membuatku ingin sekali menculik dan menyekap Saras tapi sepertinya aku harus bersabar.
"Sayang …. kok malah ngelamun? Kamu ini kenapa sih? Dari tadi aku perhatiin gak bisa fokus gitu? Apa uang yang dikirim ke rekening kamu masih kurang? Kalau iya, jangan sungkan untuk bicara ya!"
Perkataan Sofie barusana langsung membuat khayalanku bubar, ahh aku harus bisa membuatnya percaya kepadaku, toh dia hanya butuh pemuas nafsu di atas ranjang semata, maka semua itu tidak masalah buatku.
"Nggak ngelamun kok Sofie, aku hanya sedang berfikir bagaimana cara memimpin perusahaan sebesar itu, apakah aku bisa? Kalau masalah uang mana mungkin aku bisa sehemat seorang wanita sepertimu, kan kamu sendiri tau kalau kebutuhan jaman sekarang lumayan banyak. Belum lagi aku juga harus mengirimkan bagian untuk biaya hidup mami!" jawabku dengan raut wajah sedikit menyedihkan agar sakunya kembali berpindah ke dalam dompetku.
Aku sengaja berpura-pura kekurangan setiap Sofie bertanya tentang uangku dan juga barusan dengan sengaja membutuhkan bantuan darinya agar ada seorang pembimbing yang bisa mengajariku, tentu saja itu benar karena memang bukan bidangku untuk menjadi seorang pemimpin tingkat seorang CEO selama ini.
"Tenang aja, sayang, ada Daniel yang akan mengajarkan dan mendampingi kamu sampai kamu bisa berdiri sendiri," sahutnya membuatku langsung merasa lega.
Memang wanita ini sangat licik, ternyata dia langsung tau apa yang harus aku lakukan. Benar-benar seorang wanita penghisap jejaka hahaha.
"Syukurlah kalau begitu, berarti tidak ada masalah lagi dong! Karena memang sudah kamu atur semuanya dengan mami, maka ayo kita atur pernikahan minggu depan saja!" ajak ku mencoba membujuk wanita itu untuk mempercepat hari sakral kami yang sebenarnya sudah sangat basi, karena kami memang sudah seperti suami istri sejaka mami memasukkan obat jahara itu ke dalam minumanku!
"Tapi ingat ya sayang, semua ada syaratnya, dan jika kamu melanggar maka aku tidak akan memberikan serupiah pun untuk mu, aku akan menendangmu sampai kamu hanya pake kolor aja," ancamnya membuatku menelan saliva begitu berat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nafi' thook
Dasar Raju
2023-01-30
0
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
nah kan tetep ada syarat nya
2023-01-22
0
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
sukur bukan jadi pemilik perusahaan tapi tetep jadi pekerja
2023-01-22
0