Salah Masuk Kamar Pengantin

Salah Masuk Kamar Pengantin

Bab. 1. Kamar Pengantin.

"Minggir!"

Seorang gadis tampak berlari dari dalam sebuah kamar, yang ada dihotel paling terkenal di Kota itu. Beberapa lelaki berpakaian serba hitam tampak sedang mengejarnya membuat gadis itu harus mempercepat langkah kakinya.

"aku sedang dijebak, segera amankan cctv yang ada di hotel ini!" perintahnya pada seseorang disebrang telpon, dia segera mematikan panggilan itu setelah ucapannya selesai.

"Cepat tangkap dia!"

Gadis itu berbalik dan melihat orang-orang yang sedang mengejarnya, dia harus segera keluar dari hotel itu sebelum mereka berhasil menangkapnya.

Namun, sekarang situasi gadis itu sangatlah sulit. Suasana ramai dihotel itu menyulitkannya untuk keluar dari sana, beberapa kali dia memencet tombol lift tetapi lift itu tidak kunjung terbuka.

"Si*al! Awas saja kau Smith, aku akan membalasmu!"

Gadis itu terpaksa harus melalui tangga darurat untuk turun dari lantai 18, beberapa kali dia melompati tangga-tangga itu agar langkahnya semakin cepat.

"Mau ke mana kau?"

Dua orang lelaki tampak menghalangi jalannya, tetapi bukannya takut, dia malah menarik sudut bibirnya membentuk senyum tipis.

"Haagh!"

Brak! Gadis itu melompat dan menendang salah satu lelaki itu dengan kakinya hingga tersungkur di atas lantai, dia langsung memutar tubuhnya hingga kakinya mengenai kepala lelaki yang satunya lagi.

Brak! Suara benturan keras menggema di tempat itu, sementara dua orang lelaki yang menghalangi jalan gadis itu kini sudah terkapar di atas lantai.

"Aku harus sembunyi dulu!"

Gadis itu sadar kalau dia tidak bisa keluar dari sana dan memutuskan untuk bersembunyi, dia lalu berlari dilorong lantai 17 untuk mencari tempat persembunyian.

Dia melihat ke sana kemari sembari memperhatian setiap tempat, matanya lalu tertuju pada sebuah kamar yang sedikit terbuka dan langsung berlari masuk ke kamar tersebut.

Brak! Dia langsung menutup pintu kamar itu dengan napas tersengal-sengal, kakinya terasa hampir putus karna terus berlari sejak tadi.

"Hah, hah, hah, si*alan! Bisa-bisanya aku terjebak, awas saja kalian!"

Gadis itu lalu menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang, dia benar-benar merasa sangat lelah hingga seluruh tubuhnya telah basah dengan keringat.

Drt, drt, drt. Dia lalu merogoh sakunya untuk mengambil ponsel yang sedang bergetar. Dilihatnya siapa yang sedang menelpon, dan langsung menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.

"halo,"

"Amora! Apa kau sudah gila?"

Dia terpaksa menjauhkan benda pipih itu karna mendengar suara teriakan seseorang, beberapa detik kemudian dia baru kembali menempelkannya ditelinga.

"Amora, jawab aku!"

"Aku tidak tuli, jadi jangan berteriak!"

Dia dapat mendengar helaan napas dari seseorang yang menelponnya, dia tau kalau lelaki itu pasti sedang berusaha untuk menahan kesal.

"Kenapa sih, kau susah sekali dibilangi? Udah berapa kali ku bilang kalau Smith itu tidak bisa dipercaya!"

Yah, dia juga tau semua itu. Dia juga merasa sangat kesal dengan lelaki bernama Smith yang telah menipu dan juga menjebaknya.

"Semua sudah berlalu, dan aku terlalu lelah untuk berdebat denganmu!"

Amora lalu memejamkan kedua matanya sembari menghirup udara sepenuh dada.

"baiklah, kalau gitu kau jangan keluar dari sana sebelum kami datang!"

"Oke!"

Tut, panggilan itu langsung terputus saat Amora sudah menjawab ucapan lawan bicaranya. Dia lalu meletakkan ponsel itu di samping tubuhnya tanpa memperhatikan sekitaran tempat dia berada saat ini.

Yah, begitulah keseharian gadis bernama Amora Charlene. Dia selalu berada dalam bahaya dengan dikejar-kejar oleh musuh-musuhnya, tetapi itu tidak membuatnya takut. Dia malah semakin gencar melawan bahaya untuk satu tujuan yang harus dia selesaikan.

Amora yang merasa sangat haus kembali membuka kedua matanya, perlahan dia bangkit dan turun dari ranjang untuk mencari sesuatu yang bisa dia minum.

"kenapa kamar ini wangi sekali? Apa yang menempatinya penjual bunga?"

Dia baru sadar kalau kamar yang sedang dia tempati sangat wangi, padahal setengah jam sudah berlalu sejak dia masuk ke tempat itu.

Tidak mau ambil pusing, Amora segera mengambil minuman yang ada di atas meja. Dia lalu meminum minuman itu sembari berbalik dan hendak kembali ke atas ranjang.

Byur! Minuman yang baru saja masuk ke dalam mulutnya, terpaksa kembali keluar saat dia melihat begitu banyak taburan bunga mawar di atas ranjang.

Mata Amora semakin membulat sempurna saat membaca tulisan yang ada di dinding, tepat berada di atas ranjang tersebut.

"Selamat menikmati malam panjang untuk kalian, sepasang pengantin!"

Deg, betapa terkejutnya Amora saat membaca tulisan itu. Dia lalu memperhatikan kesekeliling kamar itu yang dipenuhi oleh bunga-bunga, serta pernak-pernik hiasan yang menambah keindahan.

"Sh*it! Kenapa aku bisa masuk ke kamar ini?"

Amora menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal, bisa-bisanya dia masuk ke dalam kamar pengantin padahal ada ratusan kamar di hotel tersebut.

Tidak mau lagi berlama-lama di tempat itu, Amora memutuskan untuk segera membuka paksa pintu kamar itu dan berlalu keluar dari sana.

Namun, saat dia baru melangkahkan kakinya. Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka, dia lalu cepat-cepat berbalik dan masuk ke dalam lemari pakaian untuk bersembunyi.

"Sia*lan!"

Amora benar-benar melihat sepasang pengantin masuk ke dalam kamar itu, dia merasa seperti sudah jatuh tertimpa tangga.

Bagaimana tidak, sudah ditipu dan dijebak oleh seseorang, dan si*alnya lagi dia malah terjebak di dalam kamar pengantin, yang mungkin saja sebentar lagi mereka akan bercinta di hadapannya.

"Aku harus segera keluar dari sini, tapi, bagaimana caranya?"

Amora merasa bingung, tidak mungkin dia tiba-tiba keluar dari lemari dan mengejutkan mereka. Bisa jadi mereka akan berteriak dan membuat kehebohan, yang akan mendatangkan musuh-musuhnya.

"Atau aku ancam saja mereka, bila perlu bunuh sekalian!"

Yah, Amora sudah mendapat keputusan. Dia akan keluar dan menodongkan pistolnya pada mereka agar tutup mulut.

"Hentikan, Devan! Aku sudah bilang kalau aku tidak mencintaimu!"

Amora yang sudah bersiap untuk membuka lemari mendadak jadi diam saat mendengar suara wanita yang ada di kamar itu.

Tbc.

Terima kasih yang udah baca 😘

Selamat membaca karya baru aku 😍 semoga kalian menyukainya 🙏🥰

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Mampir thor...Kayaknya pernikahan karna perjodohan juga nih...

2024-01-28

0

Elisa Nursanti Nursanti

Elisa Nursanti Nursanti

mampiiirr

2023-02-13

0

Nagisa

Nagisa

smoga seru baru baca 1 bab....

2023-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Kamar Pengantin.
2 Bab. 2. Kehancuran yang Sempurna.
3 Bab. 3. Sebuah Tawaran.
4 Bab. 4. Apa Alasannya?
5 Bab. 5. Surat Perjanjian Kerja.
6 Bab. 6. Uang yang Bertahta di Atas Segalanya.
7 Bab. 7. Transaksi Bisnis.
8 Bab. 8. Pengkhianatan Harus dibalas.
9 Bab. 9. Kedatangan Mertua.
10 Bab. 10. Memperkenalkan Diri.
11 Bab. 11. Pacaran Itu Ciuman?
12 Bab. 12. Membuat Keributan di Rumah Sakit.
13 Bab. 13. Kemarahan Untuk Lidya.
14 Bab. 14. Identitas Devan.
15 Bab. 15. Mencari Masalah Dengan Justin.
16 Bab. 16. Kerja Sama Dimulai.
17 Bab. 17. Pemandangan Yang menggiurkan.
18 Bab. 18. Ku Balas Rasa Sakit Ini.
19 Bab. 19. Pertemuan Di Pesta.
20 Bab. 20. Saling Serang Kata.
21 Bab. 21. Semua Karna Masa Lalu.
22 Bab. 21. Terbelenggu Masa Lalu.
23 Bab. 23. Kena Getahnya Sendiri.
24 Bab. 24. Berangkat ke Luar Negeri.
25 Bab. 25. Sebuah Ciuman.
26 Bab.26. Benar-benar Meresahkan.
27 Bab. 27. Mendekati Musuh.
28 Bab. 28. Perasaan Yang Tidak Terkendali.
29 Bab. 29. Perselisihan Justin dan Melano.
30 Bab. 30. Tangan Nakal Amora.
31 Bab. 31. Sama-sama Licik.
32 Bab. 32. Penyerangan.
33 Bab. 33. Baku Hantam.
34 Bab. 34. Melancarkan Serangan.
35 Bab. 35. Curahan Hati.
36 Bab. 36. Perasaan Lidya.
37 Bab. 37. Pertemuan Yang Tidak Disangka-Sangka.
38 Bab. 38. Korban Kecelakaan.
39 Bab. 39. Keputusan Untuk Bercerai.
40 Bab. 40. Dalang Dibalik Penyerangan.
41 Bab. 41. Kejadian Yang Sangat Memalukan.
42 Bab. 42. Gara-gara Amora.
43 Bab. 43. Ucapan Tegas Justin.
44 Bab. 44. Benih-benih Cemburu.
45 Bab. 45. Hancurkan Tempat ini!
46 Bab. 46. Kediaman Samy.
47 Bab. 47. Godaan Demi Godaan.
48 Bab. 48. First Kiss.
49 Bab. 49. Apa Itu Cinta?
50 Bab. 50. Kekhawatiran Membawa Bencana.
51 Bab. 51. Apa Yang Terjadi?
52 Bab. 52. Karma Nyata.
53 Bab. 53. Bayaran Untuk Semuanya.
54 Bab. 54. Pingsan.
55 Bab. 55. Rahasia Samy.
56 Bab. 56. Awal Dari Semua Rasa Sakit.
57 Bab. 57. Rasa Yang Menyesakkan Dada.
58 Bab. 58. Akankah Cinta Membawa Bahagia?
59 Bab. 59. Identitas Devan Yang Sesungguhnya.
60 Bab. 60. Kenyataan Yang Memilukan.
61 Bab. 61. Permintaan Samy.
62 Bab. 62. Penjemputan Devan.
63 Bab. 63. Keributan Valdo.
64 Bab. 64. Aku Tidak Pernah Berteman.
65 Bab. 65. Perhatiannya Membuat Luluh.
66 Bab. 66. Biarkan Semua Berlalu.
67 Bab. 67. Berkibarnya Bendera Perang.
68 Bab. 68. Klaim Kepemilikan.
69 Bab. 69. Perasaan yang Tidak Diakui.
70 Bab. 70. Keributan Niki.
71 Bab. 71. Tantangan Lucas.
72 Bab. 72. Persiapan Menuju Final.
73 Bab. 73. Kekhawatiran Membelenggu Jiwa.
74 Bab. 74. Terpaksa Menceritakan.
75 Bab. 75. Pertumpahan Darah.
76 Bab. 76. Kebenaran yang Harus Diketahui.
77 Bab. 77. Menolak Kebenaran.
78 Bab. 78. Korban Terakhir.
79 Bab. 79. Permainan Takdir.
80 Bab. 80. Ayo, Kita Bahagia!
81 Bab. 81. Penderitaan yang Bertubi-tubi.
82 Bab. 82. Keabsurdan Lucas.
83 Bab. 83. Terlalu Banyak Kejutan.
84 Bab. 84. Kesalahan Di Masa Lalu, Petaka Di Masa Depan.
85 Bab. 85. Saling Membuka Hati.
86 Bab. 86. Alasan dibalik Alasan.
87 Bab. 87. Kebenaran yang Tersisa.
88 Bab. 88. Menyandang Status Baru.
89 Bab. 89. Pengakuan yang Tidak Terduga.
90 Bab. 90. Kau Adalah Kakakku.
91 Bab. 91. Cintaku yang Paling Besar.
92 Bab. 92. Memberitahu Keluarga.
93 Bab. 93. Perasaan yang Tertahan.
94 Bab. 94. Sebuah Pengakuan.
95 Bab. 95. Pernikahan Dadakan.
96 Bab. 96. Pertentangan Aula Pesta.
97 Bab. 97. Pernikahan Bahagia (Tamat).
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab. 1. Kamar Pengantin.
2
Bab. 2. Kehancuran yang Sempurna.
3
Bab. 3. Sebuah Tawaran.
4
Bab. 4. Apa Alasannya?
5
Bab. 5. Surat Perjanjian Kerja.
6
Bab. 6. Uang yang Bertahta di Atas Segalanya.
7
Bab. 7. Transaksi Bisnis.
8
Bab. 8. Pengkhianatan Harus dibalas.
9
Bab. 9. Kedatangan Mertua.
10
Bab. 10. Memperkenalkan Diri.
11
Bab. 11. Pacaran Itu Ciuman?
12
Bab. 12. Membuat Keributan di Rumah Sakit.
13
Bab. 13. Kemarahan Untuk Lidya.
14
Bab. 14. Identitas Devan.
15
Bab. 15. Mencari Masalah Dengan Justin.
16
Bab. 16. Kerja Sama Dimulai.
17
Bab. 17. Pemandangan Yang menggiurkan.
18
Bab. 18. Ku Balas Rasa Sakit Ini.
19
Bab. 19. Pertemuan Di Pesta.
20
Bab. 20. Saling Serang Kata.
21
Bab. 21. Semua Karna Masa Lalu.
22
Bab. 21. Terbelenggu Masa Lalu.
23
Bab. 23. Kena Getahnya Sendiri.
24
Bab. 24. Berangkat ke Luar Negeri.
25
Bab. 25. Sebuah Ciuman.
26
Bab.26. Benar-benar Meresahkan.
27
Bab. 27. Mendekati Musuh.
28
Bab. 28. Perasaan Yang Tidak Terkendali.
29
Bab. 29. Perselisihan Justin dan Melano.
30
Bab. 30. Tangan Nakal Amora.
31
Bab. 31. Sama-sama Licik.
32
Bab. 32. Penyerangan.
33
Bab. 33. Baku Hantam.
34
Bab. 34. Melancarkan Serangan.
35
Bab. 35. Curahan Hati.
36
Bab. 36. Perasaan Lidya.
37
Bab. 37. Pertemuan Yang Tidak Disangka-Sangka.
38
Bab. 38. Korban Kecelakaan.
39
Bab. 39. Keputusan Untuk Bercerai.
40
Bab. 40. Dalang Dibalik Penyerangan.
41
Bab. 41. Kejadian Yang Sangat Memalukan.
42
Bab. 42. Gara-gara Amora.
43
Bab. 43. Ucapan Tegas Justin.
44
Bab. 44. Benih-benih Cemburu.
45
Bab. 45. Hancurkan Tempat ini!
46
Bab. 46. Kediaman Samy.
47
Bab. 47. Godaan Demi Godaan.
48
Bab. 48. First Kiss.
49
Bab. 49. Apa Itu Cinta?
50
Bab. 50. Kekhawatiran Membawa Bencana.
51
Bab. 51. Apa Yang Terjadi?
52
Bab. 52. Karma Nyata.
53
Bab. 53. Bayaran Untuk Semuanya.
54
Bab. 54. Pingsan.
55
Bab. 55. Rahasia Samy.
56
Bab. 56. Awal Dari Semua Rasa Sakit.
57
Bab. 57. Rasa Yang Menyesakkan Dada.
58
Bab. 58. Akankah Cinta Membawa Bahagia?
59
Bab. 59. Identitas Devan Yang Sesungguhnya.
60
Bab. 60. Kenyataan Yang Memilukan.
61
Bab. 61. Permintaan Samy.
62
Bab. 62. Penjemputan Devan.
63
Bab. 63. Keributan Valdo.
64
Bab. 64. Aku Tidak Pernah Berteman.
65
Bab. 65. Perhatiannya Membuat Luluh.
66
Bab. 66. Biarkan Semua Berlalu.
67
Bab. 67. Berkibarnya Bendera Perang.
68
Bab. 68. Klaim Kepemilikan.
69
Bab. 69. Perasaan yang Tidak Diakui.
70
Bab. 70. Keributan Niki.
71
Bab. 71. Tantangan Lucas.
72
Bab. 72. Persiapan Menuju Final.
73
Bab. 73. Kekhawatiran Membelenggu Jiwa.
74
Bab. 74. Terpaksa Menceritakan.
75
Bab. 75. Pertumpahan Darah.
76
Bab. 76. Kebenaran yang Harus Diketahui.
77
Bab. 77. Menolak Kebenaran.
78
Bab. 78. Korban Terakhir.
79
Bab. 79. Permainan Takdir.
80
Bab. 80. Ayo, Kita Bahagia!
81
Bab. 81. Penderitaan yang Bertubi-tubi.
82
Bab. 82. Keabsurdan Lucas.
83
Bab. 83. Terlalu Banyak Kejutan.
84
Bab. 84. Kesalahan Di Masa Lalu, Petaka Di Masa Depan.
85
Bab. 85. Saling Membuka Hati.
86
Bab. 86. Alasan dibalik Alasan.
87
Bab. 87. Kebenaran yang Tersisa.
88
Bab. 88. Menyandang Status Baru.
89
Bab. 89. Pengakuan yang Tidak Terduga.
90
Bab. 90. Kau Adalah Kakakku.
91
Bab. 91. Cintaku yang Paling Besar.
92
Bab. 92. Memberitahu Keluarga.
93
Bab. 93. Perasaan yang Tertahan.
94
Bab. 94. Sebuah Pengakuan.
95
Bab. 95. Pernikahan Dadakan.
96
Bab. 96. Pertentangan Aula Pesta.
97
Bab. 97. Pernikahan Bahagia (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!