Aku Membencimu!!!

Luna mencengkram kepalanya yang terasa ingin pecah, dia tidak ingat apa yang terjadi harga dirinya. Dia hanya ingat dijemput di bandara oleh seorang laki-laki tampan tapi menyebalkan yang mengaku sebagai bodyguard pribadinya. Dan selebihnya ia tidak ingat lagi.

Masih memakai Dress yang sama seperti yang dia pakai tadi siang, Luna meninggalkan kamarnya. Perutnya keroncongan minta untuk diisi, wajar saja karena dia belum makan dari siang.

"Daddy," perhatian lelaki paruh baya itu teralihkan oleh kedatangan putrinya.

Dia tersenyum lebar. "Sayang, kau sudah bangun? bagaimana perjalananmu, apakah menyenangkan?" tanya Tuan Xia masih dengan senyum yang sama.

"Harusnya sih menyenangkan, tetapi perjalananku jadi berantakan karena lelaki menyebalkan yang Daddy kirim untuk menjemputku!! Dia membuatku tak sadarkan diri, memangnya Daddy pungut dari mana orang seperti itu?!"

Wajah Tuan Xia memucat seketika setelah mendengar apa yang putrinya katakan. Luna bicara tanpa beban meskipun yang dia bicarakan ada di dekatnya. Ya, Luna dengan jelas jika orang yang dia bicarakan saat ini sedang duduk di ruang keluarga bersama ayahnya.

"Luna, jaga bicaramu!! Jangan sembarangan bicara lagi. Sebaiknya pergi ke kamarmu dan segera mandi. Tubuhmu bau keringat, Daddy ingin muntah mencium aroma badanmu!!"

Gadis itu menatap ayahnya dan mendecih sebal. Kenapa ayahnya begitu menyebalkan, memangnya apa yang salah dari ucapannya? Toh yang dia katakan adalah kebenaran. Kebenaran jika bodyguard barunya itu memang sangat menyebalkan.

"Daddy dan dia sama saja, sama-sama tidak jelas!!" Luna menatap keduanya bergantian dan pergi begitu saja.

Selepas kepergian Luna Tuan Xia pun segera meminta maaf pada Nathan. Dia sungguh-sungguh menyesali apa yang dikatakan oleh putrinya tersebut. "Tuan Xi, tolong maafkan ucapan putriku. Dia memang kurang ajar dan masih labil. Tolong jangan diambil hati ya,"

Nathan tak memberikan respon apapun. Dia bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja. Jika bukan karena Tuan Xia yang memohon-mohon sambil menangis, dia juga gak mungkin ada di tempat ini. Dan Tuan Xia tau betul siapa pria yang dia bawa masuk ke rumahnya dan menjadi bodyguard putrinya.

Dia adalah orang yang sangat berbahaya dan paling di takuti. Tapi entah kenapa dia memiliki sebuah keyakinan besar jika memang hanya Nathan yang bisa melindungi putrinya.

Seorang paruh baya menghampiri Tuan Xia kemudian membungkuk padanya. "Tuan, apakah keputusan Anda membawanya masuk ke rumah ini adalah sesuatu yang benar? Bagaimana jika keberadaannya di sini justru membahayakan, Nona. Kita tau dia itu orang seperti apa, dia itu adalah pria yang sangat berbahaya." Ucap pria itu.

Tuan Xia kemudian menoleh dan menatap asisten pribadinya tersebut. "Kau tidak perlu cemas, Lee. Aku mengenalnya dengan sangat baik. Dia memang dingin dan terkesan kejam, tetapi itu hanya di luar saja. Dan percaya saja pada keputusanku , sebagai seorang ayah. Aku tidak mungkin menjerumuskan putriku sendiri."

"Baiklah jika menurut Tuan begitu. Setidaknya saya sudah memperingatkan Anda. Kalau begitu saya permisi dulu."

Jujur saja Tuan Xia merasa was-was. Dia takut jika Nathan tidak bisa mengendalikan emosinya saat berhadapan dengan Luna yang sering kali asal bicara. Dan dalam hatinya, dia hanya bisa berdoa semoga Nathan diberi banyak kesabaran untuk menghadapi sifat Luna yang bar-bar dan sedikit menyebalkan.

-

-

Luna mematut dirinya di depan cermin. Tubuh rampingnya dalam balutan Dress hitam berbahan brokat. Rencananya dia akan pergi bersama teman-temannya. Mereka ingin merayakan kepulangannya.

Setelah dirasa tak ada yang kurang. Ia pun menyambar tasnya yang ada diatas meja dan melenggang keluar meninggalkan kamarnya."Omo!!" Luna terlonjak kaget melihat Nathan bersandar di tembok samping pintu kamarnya sambil bersidekap dada.

"Mau pergi kemana kau?"

"Bukan urusanmu!! Statusmu hanya seorang bodyguard disini, aku mau pergi kemana pun itu bukan urusanmu!!" ucap Luna dan pergi begitu saja.

Bruggg...

Nathan menarik lengan Luna dan menghimpitnya di tembok. Membuat gadis itu terkejut bukan main. Luna berkedip beberapa kali menyadari jaraknya dan Nathan yang begitu dekat. Hanya beberapa centi saja, saking dekatnya sampai-sampai Luna bisa merasakan hembusan nafas Nathan yang hangat menerpa wajah cantiknya.

"Ma..Mau apa kau?" Luna mulai was-was melihat Nathan mendekatkan wajahnya.

"Jangan pernah menguji kesabaranku, Nona. Atau kau akan tau sendiri akibatnya!!" Nathan melepaskan cengkeramannya dan pergi begitu saja.

"Dasar pria menyebalkan. Aku membencimu!!'

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

xia luna benci lama2 jatuh cinta sm nathan elo,,,, lanjutkan thor......

2023-02-26

1

Sumawita

Sumawita

nathan aq suka kamu

2023-02-24

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

ku suka gaya mu nathan😂🤣

2023-02-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!