Terduduk tak Berdaya

Akhirnya pernikahan Kiara dan Agam pun telah selesai dilaksanakan. Kiara pun diboyong oleh Clara ke rumah besarnya untuk bercocok tanam dengan Agama, agar melahirkan sang pewaris darah daging Agam sendiri.

Agam yang menyetir mobil sendiri, tak sedikitpun melepas genggaman tangannya dari tangan istrinya tersebut. Kiara yang berada di belakang hanya menatap jalanan di samping, lewat jendela mobil.

"Sepertinya mereka sangat saling mencintai, dan aku tidak boleh berharap lebih, tapi bagaimana aku bisa menyerahkan Milikku dengan orang yang tidak kenal?" batin Kiara.

Akhirnya tak berapa lama mereka pun sudah sampai di kediaman, yang sangat mewah itu. Kiara bahkan berdecak kagum melihat bangunan yang bertingkat 2, dan sangat indah itu.

"Ayo Sayang!" ucap Agam pada istrinya, seraya membukakan pintu sang istri.

Kiara yang melihat kemesraan mereka hanya mampu menelan saliva nya terasa kesat.

Kiara yang dicuekin oleh Agama akhirnya berjalan di belakang mereka, yang terus bergandengan mesra. Kiara hanya menunduk.

"Bi... Tolong siapkan kamar tamu!" titah Clara.

"Iya Nyonya Muda," sahut Bibi.

"Bibi akan menyiapkan kamar untukmu, kamu akan tidur di kamar tamu sana," ucap Clara.

Sementara Agam sudah pergi ke atas tanpa menunggu Clara, karena Clara ingin mengurus kamar Kiara terlebih dahulu.

"Baik Nyonya Muda," ucap Kiara.

Clara pun pergi menyusul suaminya ke kamar atas. Sambil berlari kecil.

"Nona Muda, mari aku antarkan ke kamar Nona," sambut bibi yang terlihat sudah paruh baya.

Kiara pun mengiringi bini ke kamar yang telah di sediakan Bibi. Kiara sangat terkejut karena kamar itu dihias begitu indah, layaknya kamar pengantin.

"Ini beneran kamar saya Ni?" tanya Maura tidak mengerti dan tak percaya.

"Iya Nona," sahut Bibi.

"Apa bini yang menghias ini?" tanya Maura.

"Ini atas perintah Nonya muda," sahut Bibi.

"Benarkah?" tanya Maura.

"Iya, dia menyuruh menghias kamar ini, karena ini 'kan pernikahan yang pertama bagimu, jadi dia menghargai pernikahan ini, walaupun dengan suaminya sendiri, mudahan kau cepat mempunyai keturunan," ucap bibi.

"Oh..m begitu ya, makasih ya bi, bini boleh pergi, aku bisa kok merapikan baju ku sendiri," ucap Kiara.

Sebenarnya Kiara merasa sedih, karena tidak bisa lagi menemani ibunya, ibunya pun diberi pembantu oleh Clara, karena Clara tidak ingin Ibu Kiara ikut ke rumah besar itu.

"Ibu... maafkan aku, aku tidak bisa lagi menemani ibu, mungkin selama setahun ini, aku sudah bisa hamil, mudahan rahimku subur dan bagus, aku berharap, bisa memberi mereka keturunan segera. Ah buruk sekali nasibku ini, seakan aku menjual rahim ku untuk mendapatkan uang," gumam Kiara.

Akhirnya Kiara pun merapikan baju nya ke dalam lemari yang sangat indah itu, hingga selesai.

Tok tok

Ceklek

Ternyata Clara yang mengetuk pintu dan membuka pintu.

"Kiara, ayo kita makan malam!" ajak Clara.

"Iya Nyonya, tapi sekarang 'kan masih jam 05.00," ucap Kiara.

"Kami terbiasa makan sore, kami tidak pernah makan malam, karena makan malam itu tidak bagus untuk kesehatan," ucap Clara pada Kiara.

Tiara pun bergegas berjalan mendekati pintu, karena tidak ingin Nyonya nya itu menunggu. Akhirnya mereka pun makan bersama di dapur.

Agam, Clara dan Kiara juga Ibu Agam juga ada di dapur itu.

"Clara, apakah kau senekat ini, sehingga kau berani menikahkan suamimu sendiri dengan orang lain?" tanya Ibu Agam.

"Demi Mas Agama, ku ingin dia memiliki keturunan dari darah dagingnya sendiri, aku sudah dinyatakan mandul Bu, jadi aku tidak bisa memberinya keturunan," ucap Clara.

"Tapi apa bisa kau ikhlas berbagai ranjang dengan orang lain?" tanya Hani lagi. Hani Adalah ibu Agam.

"Aku sudah mempertimbangkannya dari jauh-jauh hari Bu, dan aku juga Kiara sudah memiliki perjanjian tertulis untuk hal ini, jadi aku tidak perlu khawatir," ucap Clara.

"Entahlah Bu, aku juga heran dengan tingkah Clara, lagian kita bisa kan mengadopsi anak dari panti asuhan? atau mencari anak yang kurang mampu?" ucap Agam, tanpa memperdulikan perasaan Kiara yang juga ada di meja makan itu.

Kiara hanya terdiam, Dia hanya menunduk dan terus menikmati makanannya, walaupun kini setelah mendengar pembicaraan mereka, tenggorokannya terasa sulit untuk menelan makanan, walau pin terasa nikmat nikmat itu.

"Terserah kau saja Clara, tapi aku tidak ingin kau menyesal di kemudian hari," ucap mertuanya.

"Iya Bu, aku akan menerima resikonya, tapi aku dan Kiara sudah berjanji, dan bersepakat, bahwa ketika dia hamil dan melahirkan, maka Kiara akan pergi dari kehidupan kami," ucap Clara.

Tak terasa, mereka pun sudah menyelesaikan makan mereka, selama makan tak sedikitpun Kiara mengeluarkan suara, dia hanya mendengar percakapan mereka saja bagai patung.

Clara dan Agam, sudah pergi meninggalkan dapur menuju loteng. tinggallah mereka bertiga bibi, Hani dan Kiara.

"Kiara, apakah kau sudah siap seandainya nanti anakmu lahir dan diambil oleh anakku, dan menentu?" tanya Hani.

"Iya Nyonya, aku sudah siap, dan aku sudah menerima resikonya, kami juga sudah ada perjanjian hitam di atas putih," ucap Kiara.

"Sebenarnya, kesulitan seperti apa yang kau hadapi, sehingga kau menyerahkan rahim untuk di tumbuhi benih orang lain?" tanya Hani.

"Sebenarnya sangat sulit Nyonya, karena aku sangat memerlukan uang, dan ini adalah taruhan keluargaku, Ibuku di sandera, namun ketika menikah dengan Tuan Agam, aku bisa menembus nya," ucap Kiara.

"Terus sekarang di mana ibu mu?" tanya Hani.

"Ibuku di rumah kontrakan, dan di rawat oleh seorang pembantu untuk menjaganya," ucap Kiara.

"Baiklah, semoga kau cepat memiliki momongan, dan segera pergi dari rumah ini," ucap Ibu Agam, terlihat Ibu Agam bukanlah orang yang baik, bahkan dari nada bicaranya, dia adalah orang yang sombong, mungkin karena status Kiara yang hanya penjaga restaurant biasa.

"Iya Nyonya," sahut Kiara.

Nyonya Hani pun pergi meninggalkan dapur.

"Nona Kiara, kamu harus hati-hati berbicara dengan Bu Hani, karena dia sombong dan angkuh, aku pun kalau berbicara dengan dia hanya menjawab satu patah kata atau dua patah saja, agar tidak ber patah-patah😁," ucap bibi bercanda.

"Iya bi, terima kasih banyak saran bibi, aku ingin bibi bisa membantuku selama di sini, dan menceritakan kebiasaan mereka, kesukaan Nyonya Hani, Nyonya Clara dan juga Tuan Agam," ucap Kiara.

"Ya Nona, aku pasti akan membantu mu, aku senang, sekarang punya teman berbicara denganmu, karena aku merasa Non adalah orang baik, demi membantu Ibu mu, kau rela mengorbankan Malam pertamamu dengan orang asing," ucap Bibi.

"Aku hanya punya Ibu saat ini, aku akan berbakti pada nya, walaupun harus ditebus dengan nyawaku sendiri, aku akan melakukannya," ucap Kiara.

"Beruntung sekali Ibu mu Nduk, Ibumu pasti sangat bangga kepadamu, kau orang yang sangat baik," ucapnya.

"Bi, kalau begitu aku mau ke kamar dulu, aku akan istirahat."

Kiara pun pergi meninggalkan dapur, dan masuk ke kamarnya, saat ia masuk ke kamarnya, alangkah kagetnya dia karena di kamar itu sudah ada Clara.

"Kenapa kau lama sekali?" tanya Clara pada Kiara.

"Nyonya, aku tadi sempat ngobrol sama bibi," ucapnya.

"Memang apa yang dikatakan bibi?" tanya Clara.

"Tidak apa apa Nyonya, dia hanya menyebutkan kesukaan Nyonya dan orang rumah lainnya," sahut Kiara.

"Baguslah kalau kau bisa belajar sendiri, ingat! malam ini adalah malam pertama kamu, kamu harus menyiapkan diri berpakaian dengan rapi, dan harum, sementara aku malam ini akan pergi, tentu saja aku tidak bisa tinggal di sini, aku pasti akan membayangkan kalian ishh sangat menjijikkan bagiku, namun aku terpaksa melakukan ini, karena aku tidak bisa memberikan keturunan," ucap Clara.

"Apakah secepat itu Nyonya?" tanya Kiara.

"Emangnya mau kapan? lebih cepat lebih baik, jadi aku tahu, apakah kau itu subur atau juga man*dul, seperti aku," ketusnya.

Clara pun membuang muka, seakan tak mau melihat wajah cantik Kiara.

"Baik Nyonya," sahutnya.

"Baiklah, ingat! kau harus berpakaian yang rapi dan wangi, Agan tidak suka dengan orang yang jorok," ucap Clara.

Clara pun berdiri meninggalkan kamar Kiara. Dia berjalan tanpa menoleh.

"Ya Tuhan ..., apa yang harus aku lakukan? masa Iya, dalam 1 jam menikah, kemudian dalam satu hari itu juga, aku harus berhubungan badan, dengan orang sama sekali tidak aku kenal? perasaan ini sangat aneh deh," ucap Kiara.

Kemudian dia pun berbaring sejenak karena merasa lelah, namun akhirnya dia tertidur tanpa terasa, jam sudah menunjukkan jam 08.00 malam, dia bangun dan turun dari ranjang nya. Betapa kagetnya dia saat melihat Agam sudah berbaring di lantai ruangan kamarnya itu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sadriyanti Lahari

Sadriyanti Lahari

dan mama mertua pasti bersyukur mendapatkan menantu seperti kiara .

2023-08-24

0

Nur Liana

Nur Liana

banyak kata yg salah thor✌✌✌

2023-05-24

1

mama naura

mama naura

lanjut

2023-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pesan yang Membuat Masalah Baru
2 Menjodohkan Suami
3 Di Sandera
4 Nikah Paksa
5 Terduduk tak Berdaya
6 Kiara kaget
7 Agam Merasa Tak Ada Sandaran Hidup
8 Hati Teriris Sembilu
9 Tak apercaya
10 Kehilangan
11 Terdengar Menyakitkan
12 Terpeleset Syahdu
13 Berdetak Kencang
14 Kedinginan
15 Terharu
16 Saling Berdekatan dalam Diam.
17 Merasa Bahagia
18 Panik
19 Bertemu Mantan
20 Di marahi Mertua
21 Tergoda
22 Merasa tak Pantas
23 Terasa Sakit
24 Rasa yang Tertinggal
25 Apakah Kau mencintaiku Kiara?
26 Di Tarik Masuk dalam Mobil
27 Cemburu
28 Kembali Cemburu
29 Malu hingga Merona
30 Gelisah
31 Di Kuasai Cemburu
32 Terbakar hebat Api Cemburu
33 Galau
34 Terbayang-bayang di Mata
35 Sengaja Menyakiti
36 Agam Terlambat Mengenal Kiara
37 Tersinggung
38 Aku Mencintaimu Kiara
39 Sentuhan Pertama
40 Pertahanan Jebol
41 Bucin
42 Kemarahan Agam
43 Merasa Puas
44 Abang Gombal
45 Jatuh Cinta pada Suami Orang
46 Dapat Pujian Mertua.
47 Merasa di Abaikan
48 So Sweet
49 Belah Duren Lagi
50 Saling Berpelukan
51 Kikuk Kikuk
52 Ketahuan Bermesraan
53 Cemburu yang Terpendam
54 Kiara Pelakor
55 Tertawa Putus Asa
56 Gugup
57 Dayung Bersambut
58 Mual-mual
59 Positif
60 Agam Babak Belur
61 Bangkrut
62 Terusir dari Istananya Sendiri
63 Berdebat Kamar
64 Panik Karena Darah
65 Berlumur Dosa
66 Bercerai
67 Depresi
68 Suara Seseorang
69 Permohonan
70 Memberi untuk Menghina
71 Bertemu Mantan Istri
72 Di Remehkan
73 Di Rendahkan di Depan orang-orang
74 Slalu di Jatuhkan Sejatuh-jatuhnya
75 Sangat Sakit
76 Tertabrak
77 Terharu namun Pilu
78 Menangis Pilu
79 Kaget Bersama
80 Karena Tak Rela
81 Nekat
82 Kembalinya Pemilik Asli
83 Bertemu Ayah
84 Di Tangkap Polisi
85 Kiara Cemburu
86 Kecewa dalam Diam
87 Adi Mengajak Nikah, Agam Cemburu
88 Tamu Dadakan
89 Dalam Kebingungan
90 Pendarahan
91 Kiara Hilang
92 Ingatan yang Memudar
93 Sidang Perusahaan
94 Dalam Kebimbangan Hebat
95 Ngidam Empek-empek Bikin Kesal
96 Seksi Saat Hamil
97 Membujuk Untuk Kembali
98 Belajar Ikhlas
99 Bertemu Mantan
100 Sulit Melupakan
101 Bertukar Pekerjaan
102 Lupa Sesuatu
103 Puasa Karena Kandungan Lemah
104 Agam Kena Marah Dokter.
105 Clara Keluar dari Penjara/Awal yang Buruk
106 Kedatangan Clara Kembali
107 Kabur Hindari Mantan
108 Orang Sombong Di Tindas
109 Sangat Sedih
110 Ide Licik
111 Jebakan Clara
112 Mencari Jejak
113 Menggoda Istri Sendiri
114 Yuk mampir yang udah tamat
115 Kaget Tak Terkira
116 Kembali Bersama
117 Agam Kelelahan
118 Rahasia Besar
119 Mencari Kebenaran
120 Klarifikasi Aswin pada Kiara
121 Clara Menyerang
122 Sang Pewaris
123 Bikin Deg Deg Kan
124 Fathan di Bawa Kabur
125 Menangkap Clara.
126 Salah Paham hingga Melukai
127 Fathan menjenguk Ibu Tiri di Sel(Clara)
128 Clara Kritis
129 Serumah Kembali
130 Fathan Merajuk
131 Hamil Lagi
132 Fathan terus Cemburu dan Merajuk
133 Fathan akan Melamar
134 Naira Penasaran
135 Dalam Kebingungan
136 Menjahili Calon Istri
137 Terjatuh
138 Mahar Sebuah Rumah
139 Diary
140 Dendam Tertulis
141 Sedang di Buntuti.
142 Aisya di Culik
143 Fathan Berpura-pura?
144 Pertengkaran Ibu dan Anak
145 Mendapatkan CCTV Penculikan
146 Mendapat Titik Terang
147 Kiara Bertemu Aisya
148 Lamaran Mantu
149 Hadiah Rumah
150 TAMAT
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Pesan yang Membuat Masalah Baru
2
Menjodohkan Suami
3
Di Sandera
4
Nikah Paksa
5
Terduduk tak Berdaya
6
Kiara kaget
7
Agam Merasa Tak Ada Sandaran Hidup
8
Hati Teriris Sembilu
9
Tak apercaya
10
Kehilangan
11
Terdengar Menyakitkan
12
Terpeleset Syahdu
13
Berdetak Kencang
14
Kedinginan
15
Terharu
16
Saling Berdekatan dalam Diam.
17
Merasa Bahagia
18
Panik
19
Bertemu Mantan
20
Di marahi Mertua
21
Tergoda
22
Merasa tak Pantas
23
Terasa Sakit
24
Rasa yang Tertinggal
25
Apakah Kau mencintaiku Kiara?
26
Di Tarik Masuk dalam Mobil
27
Cemburu
28
Kembali Cemburu
29
Malu hingga Merona
30
Gelisah
31
Di Kuasai Cemburu
32
Terbakar hebat Api Cemburu
33
Galau
34
Terbayang-bayang di Mata
35
Sengaja Menyakiti
36
Agam Terlambat Mengenal Kiara
37
Tersinggung
38
Aku Mencintaimu Kiara
39
Sentuhan Pertama
40
Pertahanan Jebol
41
Bucin
42
Kemarahan Agam
43
Merasa Puas
44
Abang Gombal
45
Jatuh Cinta pada Suami Orang
46
Dapat Pujian Mertua.
47
Merasa di Abaikan
48
So Sweet
49
Belah Duren Lagi
50
Saling Berpelukan
51
Kikuk Kikuk
52
Ketahuan Bermesraan
53
Cemburu yang Terpendam
54
Kiara Pelakor
55
Tertawa Putus Asa
56
Gugup
57
Dayung Bersambut
58
Mual-mual
59
Positif
60
Agam Babak Belur
61
Bangkrut
62
Terusir dari Istananya Sendiri
63
Berdebat Kamar
64
Panik Karena Darah
65
Berlumur Dosa
66
Bercerai
67
Depresi
68
Suara Seseorang
69
Permohonan
70
Memberi untuk Menghina
71
Bertemu Mantan Istri
72
Di Remehkan
73
Di Rendahkan di Depan orang-orang
74
Slalu di Jatuhkan Sejatuh-jatuhnya
75
Sangat Sakit
76
Tertabrak
77
Terharu namun Pilu
78
Menangis Pilu
79
Kaget Bersama
80
Karena Tak Rela
81
Nekat
82
Kembalinya Pemilik Asli
83
Bertemu Ayah
84
Di Tangkap Polisi
85
Kiara Cemburu
86
Kecewa dalam Diam
87
Adi Mengajak Nikah, Agam Cemburu
88
Tamu Dadakan
89
Dalam Kebingungan
90
Pendarahan
91
Kiara Hilang
92
Ingatan yang Memudar
93
Sidang Perusahaan
94
Dalam Kebimbangan Hebat
95
Ngidam Empek-empek Bikin Kesal
96
Seksi Saat Hamil
97
Membujuk Untuk Kembali
98
Belajar Ikhlas
99
Bertemu Mantan
100
Sulit Melupakan
101
Bertukar Pekerjaan
102
Lupa Sesuatu
103
Puasa Karena Kandungan Lemah
104
Agam Kena Marah Dokter.
105
Clara Keluar dari Penjara/Awal yang Buruk
106
Kedatangan Clara Kembali
107
Kabur Hindari Mantan
108
Orang Sombong Di Tindas
109
Sangat Sedih
110
Ide Licik
111
Jebakan Clara
112
Mencari Jejak
113
Menggoda Istri Sendiri
114
Yuk mampir yang udah tamat
115
Kaget Tak Terkira
116
Kembali Bersama
117
Agam Kelelahan
118
Rahasia Besar
119
Mencari Kebenaran
120
Klarifikasi Aswin pada Kiara
121
Clara Menyerang
122
Sang Pewaris
123
Bikin Deg Deg Kan
124
Fathan di Bawa Kabur
125
Menangkap Clara.
126
Salah Paham hingga Melukai
127
Fathan menjenguk Ibu Tiri di Sel(Clara)
128
Clara Kritis
129
Serumah Kembali
130
Fathan Merajuk
131
Hamil Lagi
132
Fathan terus Cemburu dan Merajuk
133
Fathan akan Melamar
134
Naira Penasaran
135
Dalam Kebingungan
136
Menjahili Calon Istri
137
Terjatuh
138
Mahar Sebuah Rumah
139
Diary
140
Dendam Tertulis
141
Sedang di Buntuti.
142
Aisya di Culik
143
Fathan Berpura-pura?
144
Pertengkaran Ibu dan Anak
145
Mendapatkan CCTV Penculikan
146
Mendapat Titik Terang
147
Kiara Bertemu Aisya
148
Lamaran Mantu
149
Hadiah Rumah
150
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!