Terjerat Pernikahan Kontrak
Suara hiruk pikuk tepukan tangan terdengar begitu ramai, di sebuah gedung mewah di pusat kota sedang berlangsung sebuah pesta besar; acara yang di adakan Perusahaan DB Fashion dalam rangka merayakan launching desain produk fashion terbaru mereka yang sudah tembus pasar Internasional.
"Di mana Pak CEO, beliau harus segera naik podium untuk memberikan sambutan kepada para tamu undangan."
Salah satu staf mulai kutar ketir, ini acara siapa tapi sang pemeran utama malah tidak ada, padahal sang MC sudah memanggil manggilnya. "Tolong Pak Arkan, jangan membuat reportase saya menurun, para tamu undangan pasti akan menyalahkan jasa kami karena kami tidak bisa menyusun acara dengan baik. Mereka akan kecewa Pak."
Lelaki itu bahkan sampai merengek, menatap sosok lelaki yang selalu manjadi kaki tangan CEO dingin itu, rasanya jika mengingat kembali hari hari yang lalu, dia tidak akan menerima job dari perusahaan ini karena yang dia tahu Pak Darrel Bastian Baskara seorang lelaki dingin yang suka bertingkah sesuai kemauannya sendiri.
"Langsung Catwalk saja, Pak Darrel bukan orang yang bisa kita suruh sesukanya. Model-model di belakang sudah siap semuanya kan?" Arkan hanya bisa mencari solusi, dia sendiri yang merupakan adik iparnya saja sangat sulit memahami atasannya itu, bahkan sekarang dia tidak tahu Bos nya itu sedang ada di mana.
"Akh, baiklah."
Tepukan tangan kembali terdengar, walau dari beberapa tamu yang hadir sedikit kecewa karena tidak bisa melihat sosok pemimpin dari perusahaan ini, setidaknya mereka bisa terhibur dengan munculnya para model yang berjalan lenggok menggenakan outfitnya masing-masing. Memang tidak di ragukan, dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang fashion, perusahaan inilah yang paling besar, desain-desain yang mereka keluarkan pun, banyak di kagumi dan di mintai mayarakat luar.
Di aula yang sama di sudut yang berbeda, persis di sebuah meja di mana kalangan bangsawan berada, lima Nyonya dari berbagai perusahaan, dan para petinggi pemerintah terlihat sedang menikmati Fashion Show itu dengan bercanda riang. Ketidak muncul Darrel ti tengah acara membuat mereka semakin leluasa untuk bergosip ria.
"Duh, sungguh di sayangkan kan ya. Padahal Nak Darrel sudah mapan, usianya pun sudah cukup matang untuk menikah tapi belum juga memiliki kekasih." Bu Arini sang provokator mulai bicara, baginya yang memiliki kelas sosialita paling tinggi di antara Nyonya di sana membuat dia begitu percaya diri untuk menggunjing orang.
"Iya, ya Bu. Padahal banyak sekali wanita cantik di sekelilingnya. Lihat saja model yang ada di depan, mereka nampak cantik tapi Pak Darrel sepertinya tidak tertarik untuk mengencani salah satu dari mereka, sungguh di sayangkan."
"Ikh, Jeng. Apa kalian ketinggalan berita, Pak Darrel itu memiliki kelainan, makanya tidak ada niatan untuk menikah." Sang provokator kedua mulai beraksi, bahkan dia sok berbisik seolah fakta ini tidak boleh di ketahui orang lain, padahal dia sengaja ingin memancing perhatian orang-orang. "Pak Darrel itu impoten, sudah jelas dia tidak ada ketertarikan untuk menikah." celetuknya tanpa dosa.
Nyonya-nyonya yang lain langsung syok, benarkah demikian, salah satu dari mereka ada yang menyayangkan dan ada juga yang terlihat senang, bagi mereka yang tidak menyukai keluarga Baskara bukankah ini berita yang menguntungkan.
Bu Arini sampai tersenyum kecil, sepertinya rencananya untuk membuat rumor buruk tentang lelaki yang di idam-idamkan putrinya berhasil dengan lancar. "Duh kasihan sekali ya Nyonya Baskara, beliau pasti begitu terpukul kalau keadaan putranya seperti itu."
...***...
Sementara itu di sebuah cafe, Darrel duduk dengan tegak menatap sosok pengusaha ternama; Pak Kenan Ardi Wijaya. Beliau adalah generasi kedua sang miliarder nomor satu, bahkan perusahaan nya yang cukup besar pun ada dalam kepakan sayap kekuasaan perusahaan Wijaya.
"Ada apa Pak. Saya begitu terkejut saat anda tiba-tiba ingin bertemu dengan saya?" Darrel mulai bertanya, karena permintaan orang ini dia sampai harus meninggalkan acara nya sendiri. "Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya lagi. Bagaimanapun, beliau adalah salah satu investor terbesar di perusahaannya bahkan karena perusahaan Wijaya pula desain-desainnya bisa tembus pasar internasional.
"Maaf Nak Darrel, mungkin ini terdengar begitu tiba-tiba, tapi saya benar-benar membutuhkan bantuan Anda." Kenan langsung memantapkan tujuannya, setelah dia melihat langsung sosok Darrel, dia yakin kalau lelaki ini cocok untuk menjadi suami Renzela. "Tolong menikahlah dengan keponakan saya!" pintanya tanpa beban.
Darrel sontak langsung tercengang kaget, mimpi apa dia semalam sampai tiba-tiba di todong dengan sebuah ajakan pernikahan, dia sampai terbatuk-batuk saking kagetnya.
"Menikah? bukannya ini begitu tiba-tiba padahal ini pertemuan pertama kita Pak." Darrel sampai kehabisan kata-kata, kalau saja ini orang lain dia akan menganggap nya sebagai angin lalu, bahkan akan langsung meninggalkan tempat itu, tapi masalahnya ini Pak Kenan, permintaanya pasti bukan sebuah lelucon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Iwed Sasmita
bagus...semangat upnya thor.sy suka ceritanya
2023-01-04
1
Eka Agustiana
smgt berkarya di karya baru nya thor.
crtmu slalu bgs n slalu d tggu 😍
2023-01-04
0
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟🏠ર⃠ժí́ժαհհαղմղα❦⃟𝐐
Hadir thorr 🙋..
2023-01-04
0