Semenjak kejadian hari itu, Erika menghindar dari Damian. Meskipun sudah secara terang-terangan Erika menghindar dari lelaki itu. Nyatanya laki-laki itu terus saja mengejarnya.
Bukan hanya Damian saja yang Erika rasa sangat mengganggu, tapi Yoshua yang sudah menjadi mantan sekaligus adik iparnya itu juga mengganggu.
Seperti saat ini, Erika dengan tegas menolak laki-laki itu agar tidak perlu mendekatinya lagi. Tapi nyatanya laki-laki itu terus saja mengganggu Erika.
“Apa Anda benar-benar tidak tahu malu? bukankah Anda sudah menikah? tapi kenapa Anda terus saja mengganggu saya?” tatapan Erika benar-benar tak bersahabat.
Jika Erika saat menatap Damian ia akan bersikap acuh dan tak peduli. Berbeda dengan saat Erika menatap ke arah Yoshua, ia akan menatap laki-laki itu dengan di sertai tatapan sinis dan tak sukanya.
“Kita belum mengakhiri hubungan kita dengan baik. Jadi apa salahnya jika kita masih berhubungan secara diam-diam?” perkataan Yoshua itu langsung mendapat tatapan merendahkan dari Erika.
Erika tidak tahu jika laki-laki yang begitu lembut dan baik padanya itu adalah laki-laki yang seperti ini. Ia juga baru tahu kalau laki-laki itu sangat tidak tahu diri dan tidak punya rasa malu.
“Anda benar-benar ya! semakin hari saya melihat Anda, semakin muak juga saya dibuatnya. Jika Anda merasa kita masih ada kesempatan untuk bisa bersama, dengan tegas saya menolak itu,” kata Erika benar-benar tegas memutuskan harapan Yoshua.
Di saat Erika berbalik dan hendak melangkah, Yoshua tiba-tiba mengungkit masa lalu Erika yang membuat langkah wanita itu harus terhenti.
“Erika, bagaimana kamu bisa begitu tega padaku? jelas hanya aku saja yanh dulu yang menerima kamu apa adanya! keluarga kamu bahkan sering menganggap kamu tidak ada. Apa kamu tidak punya rasa malu?”
Erika yang mendengarnya langsung berbalik, ia menatap lebih sinis dan tak suka pada Yoshua.
Demi apapun, Erika sudah melupakan masa lalunya itu, masa lalu yang mana membuat dirinya merasa terlalu bergantung pada laki-laki itu. Hingga ia tidak pernah menyangka jika pada akhirnya laki-laki itu akan bisa mengkhianatinya.
“Anda benar-benar! jadi apa tujuan Anda di sini?”
“Kembalilah, kita mulai hubungan kita dari awal. Aku bisa saja menceraikan Bella langsung, tapi kita tunggu beberapa bulan lagi, sampai anakku lahir,” ungkap Yoshua yang membuat Erika semakin muak.
“Anda benar-benar tak tahu diri. Dengan tegas saya menolak itu! tidak peduli pernikahan adik saya dan Anda terjadi karena jebakan adik saya atau bukan. Tapi yang jelas, saya rasa pengkhianatan itu benar-benar tak bisa dimaafkan. Bagaimana bisa Anda menemui adik saya saat saya ke luar negeri? bukankah Anda tahu jika dia menyukai Anda? jangan konyol hingga Anda terus saja mengganggu saya seperti ini,” tegas Erika lagi.
Erika tetap pada keputusannya itu, ia langsung pergi begitu saja tanpa peduli dengan Yoshua lagi. Pada saat Yoshua hendak menemui wanita itu lagi, Damian lalu menahan Yoshua secara tiba-tiba.
“Tu-tuan Damian? kenapa Anda bersikap tidak sopan seperti ini pada saya?” tanya Yoshua dengan tatapan yang tak sukanya.
Jika bukan karena Yoshua takut dengan kekuatan dan kehebatan Damian yang bisa membuat ekonomi di suatu negara turun dalam sekejap. Yoshua tidak akan berani menyinggung Damian yang begitu menakutkan menurutnya.
“Jangan mengganggu calon istriku,” kata Damian tegas. Tatapan matanya seolah tak suka karena miliki sedang di ganggu oleh tikus rendahan.
“A-apa maksud Anda? bukankah yang akan menikah dengan Erika adalah Kakak Anda? lalu kenapa Anda malah berbicara seperti itu?” tatapan mata Yoshua memang terlihat sedikit takut. Tapi mulutnya yang selalu berbicara besar layak diberi pelajaran.
“Jauhi Erika atau perusahaan kamu akan bangkrut,” kata Damian yang tahu dengan jelas betapa takutnya laki-laki itu jika perusahaannya hancur.
“Ba-bagaiman Anda bisa bersikap seperti itu pada saya tuan! Anda-” belum selesai ia bicara. Tiba-tiba suara teleponnya berbunyi.
Begitu mengangkatnya, ia mendengar jika itu adalah informasi tentang keadaan perusahaannya saat ini. Yoshua langsung menatap ke arah Damian dengan tatapan tak percayannya begitu panggilan telepon itu berakhir.
Di saat hendak berbicara, Damian justru sudah pergi menjauh darinya bersama dengan kedua anak Erika.
“Sialan! sombong sekali!” kata Yoshua dengan ekspresi wajah yang kini terlihat marah dan tidak terima.
******
“Sayang, kalian ada di sini?” tanya Erika yang langsung menyapa kedua anaknya yang begitu menggemaskan itu.
Erika lalu menatap ke arah Damian yang menatapnya dengan tatapan lurus dan selalu tak terbaca itu.
“Anda datang bersama dengan kedua anak Anda?”
Melihat Damian yang begitu dekat dan lengket dengan anaknya, terutama dengan Christiana. Membuat Erika sedikit takut.
“Saya tidak akan mengambil mereka dari Anda, tapi jangan larang saya untuk mendekati mereka,” kata Damian dengan tegas.
“Apa maksudnya, apa dia tahu jika kedua anak ini adalah anaknya juga?” batin Erika, ia tiba-tiba saja merasakan ketakutan yang luar biasa.
“Saya akan membuktikan jika saya akan mencintai mereka karena saya layak menjadi ayah sambung mereka berdua!” kata Damian entah kenapa bisa membuat Erika menghela nafas lega.
Mendengar itu, Erika berfikir jika Damian masih belum tahu kenyataan itu. Ia yang mendengar hal itu bahkan merasa sangat lega.
“Jadi, jika saya melarang Anda untuk mendekati mereka berdua, apa yang akan Anda lakukan?” kata Erika yang langsung membuat Damian menatapnya dingin.
“Saya akan mencari tahu jika mereka anak saya atau bukan. Karena saya rasa saya perlu memastikan akan satu hal pasti,” kata Damian dengan ancamannya itu.
Mendengar itu, Erika benar-benar takut. Bagaimana jika Damian benar-benar tahu jika mereka itu adalah anak-anaknya? dan bagaimana jika Damian tahu jika dirinya tak pernah menikah dengan siapapun?
Bahkan Erika tidak pernah dengan dengan siapapun itu, tidak ada laki-laki yang berani mendekati Erika karena Chris yang selalu melindunginya.
“Anda benar-benar sangat otoriter!”
Mendengar itu Damian tersenyum, ia lalu mendekat dan hal itu membuat Erika sedikit panik. Ia takut jika Damian akan berbuat sesuatu. Apalagi kedua anaknya sedang berada tak jauh dari mereka.
“Apa mamu baru tahu akan hal itu,” bisik Damian dengan nada rendahnya itu. Kata-kata rendah itu membuat bulu kuduk Erika sedikit meremang.
“Anak-anak,” kata Damian seperti biasa selalu bicara dengan suara datar dan khasnya. Tapi jika ia sedang bicara dengan kedua anak itu, ekspresi datarnya akan berubah sedikit lembut.
“Kenapa?” tanya Christiana yang langsung mendekat.
“Jaga Mamah kalian, om akan pergi karena ada urusan,” kata Damian yang langsung diangguki.
Chris dan Erika hanya diam melihat betapa dekat dan sukanya Christiana pada Damian sebagai sosok Ayah idaman untuknya.
Harus Chris akui jika Damian berbeda dengan rumor yang ia dengar. Laki-laki yang katanya acuh dan tak peduli pada apapun, serta sangat menakutkan. Tapi di saat bersama dengan dirinya terutama adiknya, lelaki yang menakutkan itu berubah menjadi orang baik yang mudah di dekati.
Nyatanya, rumor itu memang tak salah. Karena Damian hanya baik pada mereka berdua saja yang Damian anggap berharga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments