#14 Anak-anak yang lucu dan menggemaskan

Seperti biasa, Erika akan kembali bekerja saat waktu istirahatnya itu berakhir. Ia juga meminta maaf pada Jessy jika anak-anaknya berbuat hal yang akan membuat wanita itu marah ataupun kesal dengan sikap anaknya yang aktif.

“Tidak masalah, anak-anak kamu ini sangatlah lucu dan perhatian. Aku yakin tidak akan ada yang tega memarahi anak secantik dan selucu mereka,” kata Jessy seolah sedang menenangkan.

...****************...

Damian yang biasanya sangat sibuk, entah kenapa ia tiba-tiba datang ke restoran milik Jessy. Orang yang ingin ia temui bukanlah Jessy, tapi anak-anak yang pernah ia temui waktu itu.

Rasa penasaran Damian pada anak-anak itu mulai menghantuinya. Ia bahkan sering memimpikan kedua anak itu.

“Ya ampun sayang, kamu datang?” tanya Jessy dengan raut wajah senangnya yang terlihat jelas diwajahnya itu.

Jessy berniat untuk memeluk Damian, tapi laki-laki dingin itu seolah langsung menatapnya dengan mata tajam yang seperti sebuah ancaman.

“Kenapa kamu datang? apakah merindukanku?” tanya Jessy yang pada akhirnya tetap memeluk Damian walau tanpa balasan dari laki-laki itu.

Damian langsung duduk tepat di samping anak kembar perempuan, ia melihat anak itu sangat lahap memakan cemilannya itu. Ada noda di pipi anak itu, Damian secara refleks langsung membersihkan noda itu.

“Kyaa, om tampan.”

Christiana yang melihat orang yang sering sekali ia perhatikan berada tepat disampingnya merasa terkejut. Ia tak menyangka jika dirinya bisa berada dekat dengan orang yang ia kagumi.

“Siapa namamu?” tanya Damian langsung.

Entah kenapa suasana yang hening terasa berjalan begitu saja. Damian yang seolah akan sangat acuh pada dunia, kini ia seakan telah di buat penasaran dengan sosok si anak yang selalu mengantuinya, bahkan sering datang ke mimpinya itu.

“Christiana. Om tampan siapa namanya? kekasih Aunty ya?” tanya Christiana yang langsung melihat Jessy yang tersenyum padanya.

Entah kenapa Christiana ragu untuk menjadikan orang yang duduk disampingnya saat ini sebagai ayahnya. Ia tidak mungkin menyakiti hati wanita sebaik Jessy.

Tapi entah kenapa, Christiana merasa jika dirinya tidak pernah berharap sebesar ini. Ia benar-benar berharap jika lelaki yang ada disampingnya akan menjadi ayahnya.

“Christiana? nama yang bagus. Apa memiliki nama panjang? keluarga kamu pasti ada dalam nama kamu bukan?” tanya Damian yang langsung membuat Chris menatapnya dengan waspada.

“Ada tujuan apa Anda bertanya tentang identitas kami? apakah Anda sedang mencari anak yang hilang? sampai Anda berfikir jika mungkin kami adalah Anak kandung Anda?” suara Chris seakan terdengar tidak bersahabat.

Entah kenapa juga Chris berkata seperti itu. Ia seolah berbicara secara refleks tanpa mencoba berfikir panjang.

“Ahaha, maaf Chris, Damian itu bukan orang yang seperti itu, ia mungkin hanya merasa tertarik saja karena kelucuan dari adik kamu ini,” kata Jessy tiba-tiba merasa perasaannya itu tak enak.

Bagaimana jika Damian benar-benar memiliki anak? apa yang akan Jessy lakukan? apakah ia akan dengan tega membunuh anak dan wanita Damian? tapi apakah ia mampu melakukan itu?

Sedari awal perjodohan ini adalah paksaan darinya, ia tahu jika Damian selama ini hanya menganggap dirinya sebagai adik. Tapi Jessy yang merasa tak bisa terima itu, ia terus memaksa Damian untuk menerima perjodohan sepihak ini.

“Aunty, Anda sepertinya sangat mencintai tunangan Anda,” perkataan Chris yang terdengar ambigu tapi tidak berniat menjelaskan maksudnya itu.

“Nona Jessy, ini nasi goreng yang Anda inginkan,” kata Erika yang keluar begitu saja. Ia langsung membawa nasi goreng yang sempat Jessy pesan.

“Kamu ...?” Damian terlihat terkejut saat melihat jika wanita itu ternyata bekerja di restoran ini.

Deg'

Erika tiba-tiba merasa terkejut dengan Damian yang berada tepat disamping anaknya. Saat ia melihat hal itu, Erika rasanya ingin membawa lari kedua anaknya saat itu juga.

Tapi Erika sadar jika ia tidak bisa bersikap implusif dan harus tetap bersikap tenang agar tak ada yang merasa curiga nantinya.

“Kamu mengenalnya Damian?” tanya Jessy sedikit tidak menyangka. Apa mereka berdua itu pernah bertemu sebelumnya? tapi kapan?

“Saya hanya bertemu secara tak sengaja saja. Dia saat itu sempat menolong saya, itu saja,” jawab Erika yang beralasan.

Damian yang mendengar itu hanya terdiam. Apa memang wanita yang dihadapannya ini tidak mau mengakui dirinya?

Malam panjang yang pernah mereka lalu tujuh tahun lalu? serta perjodohan yang tak terduga itu? apa benar wanita itu tak ingin mengakui itu semua?

“Lebih dari itu,” kata Damian yang langsung dihadiahkan dengan tatapan bingung Jessy.

“Hahaha, tuan Anda pandai sekali bercanda ya. Kita hanya bertemu secara tak sengaja kok Nona, tidak ada yang perlu Anda khawatirkan,” kata Erika.

Erika tidak menyangka jika Damian adalah laki-laki yang begitu jujur dan terbuka. Tapi bagaimana bila Erika membuat wanita sebaik Jessy merasa sedih dan sakit hati?

Erika yakin jika suatu saat nanti seorang Damian akan luluh dengan kebaikan dan keramahan orang seperti Jessy.

......................

Saat berada di dapur.

Kebanyakan orang yang bekerja sebagai koki sudah pulang lebih dulu, dan kini hanya ada Erika sendiri yang berada di dapur.

Saat Erika sedang membereskan barang-barangnya bawaanya itu, ia hendak berbalik keluar. Sayangnya apa yang akan ia lakukan itu terhenti saat orang yang selama ini terus ia hindari kini berada tepat dihadapannya.

“Anda?” Erika merasa terkejut dengan tatapan mata Damian saat ini. Laki-laki yang selalu bersikap acuh dan tidak peduli. Seakan dunia ini tidak penting untuknya.

Entah kenapa saat melihat tatapan itu, Erika akan selalu teringat dengan anaknya Chris. Apa mungkin karena mereka adalah Ayah dan Anak hingga ada banyak sekali kemiripan diantara mereka berdua?

“Apa mereka anak-anakku?”

Pertanyaan dari Damian langsung membuat Erika terkejut bukan main. Apakah laki-laki itu langsung mengetahui kenyataan itu? apa ia akan kehilangan kedua anaknya?

Tidak! Erika tidak mungkin bisa hidup tanpa kedua anaknya. Mereka adalah penyelamat Erika selama ini. Bagi Erika, kedua anaknya adalah cahaya dalam hidupnya yang gelap dan sangat suram.

“Anda bercanda?” ekspresi Erika kini terlihat mengejek.

“Kita hanya melakukan hal itu sekali, dan mana bisa langsung memiliki anak? bukankah Anda tahu jika saya pernah menikah? apa Anda tidak berfikir jika mereka adalah anak saya dengan mantan suami saya?”

Damian hanya diam, tatapan mata menyelidik yang tidak terbaca itu. Seakan dalam tatapan mata itu Damian bisa tahu jika Erika sedang berbohong.

Merasakan hawa yang menakutkan, Erika langsung menahan nafas sejenak. Tapi setelah itu ia hanya akan tersenyum seperti biasa agar tidak dicurigai.

“Sepertinya anak-anak saya sudah ingin pulang. Saya permisi Tuan,” kata Erika yang langsung melewati Damian begitu saja.

“Saya harap Anda bisa melupakan kejadian saat itu! anggap saja hal itu tak pernah terjadi!” tegas Erika langsung pada intinya.

Damian tersenyum dingin, dengan tatapan mata yang tak terbaca itu. Tapi tidak ada kata apapun yang lelaki itu katakan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!