#4 30 miliar ?

Malam harinya.

Erika tidak bisa tidur dengan nyenyak, ia hanya bisa melihat ke arah kedua anaknya yang sedang tertidur dengan pulas.

Erika merasa bingung, bagaimana caranya ia mencari uang 30 miliar demi menutupi hutang ayahnya itu?

Flashback.

Erika masih tidak terima dengan perjodohan yang tiba-tiba itu. Ia dengan keras kepala menghampiri ayahnya. Tak peduli apapun caranya itu, Erika pasti akan mencari cara agar bisa terlepas dari masalah perjodohan ini.

“Aku tidak akan menerima perjodohan ini begitu saja. Apa ada syarat lain selain ini?” tanya Erika pada ayahnya itu.

Jack berfikir jika Erika akan setuju dan mengikuti keinginannya itu. Nyatanya anaknya masih sama seperti dulu, keras kepala. Walaupun Erika patuh padanya, tapi itu harus melalui perintah dari ibu kandungnya yang tak lain bernama Melissa.

“Jika kamu tidak ingin menerima perjodohan ini. Maka berikan Ayah uang tiga puluh miliar,” kata Jack dengan tatapan seriusnya itu.

“Apa Anda bercanda?” tanya Erika dengan tatapan yang tak percaya itu. 30 miliar? itu bukan nominal kecil baginya.

“Erika, hanya itu saja caranya, Nak. Ayah kamu tidak memiliki uang karena ia telah ditipu habis-habisan. Keadaan perusahaan juga menurun. Jika dulu uang itu bisa didapat dengan mudah, tapi tidak dengan sekarang.” Bukan Jack yang berbicara, melainkan ibu tirinya Erika yang ikut mendengarkan apa yang Erika bicarakan dengan ayahnya itu.

“Jika saya memiliki restoran. Mungkin saya memiliki peluang untuk mendapatkan uang.”

Restoran milik Erika dulu bukanlah restoran kecil, itu adalah peninggalan dari neneknya yang sudah dikembangkan sejak lama.

30 miliar yang dihasilkan restoran itu mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama. Sekitar sepuluh hingga lima belas tahun.

“Usaha Ayah kamu waktu itu juga mengalami kebangkrutan kan? jadi apa sebagai anak kamu hanya diam saja saat itu?” kata Amira yang merupakan ibu tiri Erika.

Mendengar itu, Erika hanya diam dengan tangan yang mengepal menahan kesal. Mereka saja bisa perhitungan dengan biaya ibunya. Lalu mengapa tidak dengannya?

“Ayah akan memberikan pilihan agar kamu bisa menghasilkan 30 miliar. Tapi itu kurang dari 6 bulan,” kata Jack yang langsung mendapatkan tatapan tak percaya sekaligus tak terima dari Erika.

Enam bulan? gila! bagaimana bisa ia menghasilkan uang sebanyak itu dalam waktu yang amat sangat singkat. Apa hanya dalam hitungan bulan ia harus memiliki 30 miliar?

Bukankah itu terdengar sangat gila? uang dengan jumlah yang sebanyak itu, bagaimana cara Erika mencarinya?

Flashback end.

“Mamah,” suara parau Christiana mulai terdengar. Ia terlihat mengucek matanya yang terpejam lalu membukanya secara perlahan.

Bocah perempuan itu menatap ibunya dengan tatapan polos dan juga bingungnya. “Kenapa Mamah tidak tidur? apa Mamah tidak merasa mengantuk?” tanyanya yang langsung dijawab gelengan.

“Mamah tidak mengantuk sayang, Mamah lagi ingin memasak makanan. Suasana hati Mamah sedang baik jadi Mamah ingin membuatkan kamu makanan,” kata Erika beralasan.

Sebenarnya jika suasana hati Erika sedang buruk, ia akan memasak makanan sebanyak mungkin. Karena memasak adalah hobinya. Pada akhirnya setelah ia memasak suasana hatinya akan tenang.

“Tapi ini sudah malam, apa Mamah tidak merasa lelah? Ana sebenarnya lapa ...r, tapi Ana tidak ingin jika nanti akan merepotkan Mamah,” kata Christiana dengan nada yang terdengar manja.

Tangannya tak henti-hentinya mengusap perut kecilnya seolah ia kini benar-benar merasa kelaparan dan perlu makan.

Melihat itu Erika langsung terkekeh karena merasa lucu sekaligus gemas dengan tingkah anaknya itu. Ucapannya itu seperti sebuah kode, ia mengatakan tidak ingin jika merepotkan ibunya, tapi sebenarnya ucapan itu adalah kode agar Erika paham dan peka dengan keinginan dari anaknya itu.

“Baiklah Tuan putri ..., saya akan dengan senang hati memasak makanan untuk Anda,” kata Erika yang lalu pergi untuk membuat makanan.

Selepas kepergian ibunya, Christiana langsung menatap ke arah kembarannya itu. Ia tahu saudara kembarnya itu tidak tidur sama sekali.

Karena mana mungkin Chris bisa tidur jika ia tahu ibunya sedang berada dalam masalah. Ia anak yang sangat peka dengan kondisi ibunya.

“Bagaimana? apa yang harus kita lakukan 'Kak?”

Chris terdiam, ia berfikir sejenak. Langkah apa yang harus ia ambil saat ini. Dengan segera Chris bangkit dari tidurnya dan meraih laptopnya.

“Aku bisa membantu mendapatkan uang 30 miliar itu dalam waktu kurang dari satu tahun. Tapi kamu tahu bukan jika waktu yang dimiliki ibu hanya enam bulan?”

Meskipun Chris masih berusia 6 tahun. Tapi ia adalah anak yang benar-benar sangat pintar. Kepintarannya jauh melebihi orang-orang yang dikatakan cerdas.

Bisa dikatakan jika itu Chris jauh lebih dari cerdas, ia anak yang jenius. Di usianya yang baru berumur enam tahun itu, ia sudah mahir menggunakan komputer sejak saat ia masih berumur empat tahun.

Entah siapa yang sudah mengajarkan Chris dalam menggunakan komputer dengan mahir. Tapi yang jelas, Chris adalah anak yang terkenal di kalangan orang-orang penting.

Nama samaran di akun rahasianya itu adalah. EriV C2

( Eri yang berarti Erika, dan juga V dari kata Velisa. Keduanya itu adalah nama lengkap ibunya. Untuk marga Harson, Chris tidak terlalu suka keluarganya ini. Sedangkan C2 berarti Christina dan Chris)

Siapa yang mendengar itu juga pasti akan merasa aneh. Mana ada nama yang seperti itu! walaupun begitu itu bagai kata sandi dan nama yang terkesan sangat misterius.

“Jadi, apa kamu akan mengikuti sayembara demi hadiah lagi?” tanya Christiana langsung.

Tanpa berkata apapun, jari-jari kecil itu terlihat mulai berselancar. Ia seolah sedang memasuki situs rahasia dengan akun yang ia samarkan.

Saat merasa jika misi kali ini berbahaya, nama akun itu sengaja Chris samarkan agar tidak terlihat. ia juga menutupi identitasnya agar tak ada yang tahu akan identitasnya itu.

Chris sangat pandai dalam mengutak-atik laptop miliknya. Ia bahkan bisa membobol sebuah sistem keamanan perusahaan hebat dan ternama, oleh sebab itu ia sangat ditakuti.

“Sepertinya tidak ada hadiah yang menarik saat ini,” kata Chris melihat nominal hadiah dari misi yang ia lihat saat ini.

“Kenapa? apa hadiahnya terlalu kecil?”

“Lebih dari itu, perusahaan itu bukanlah perusahaan besar. Jadi tidak akan seru jika akan membobol sistem keamanannya. Aku akan mencari cara agar ibu bisa mendapatkan uang itu,” janji Chris menatap serius ke arah laptopnya.

“Tapi, bukankah kita memiliki tabungan selama ini?”

“Tiga miliar? kamu pikir itu cukup? lagipula uang itu sebenarnya akan aku gunakan untuk membantu ibu membeli kembali restoran yang terjual. Sisa uang itu akan aku gunakan untuk membiayai pengobatan nenek nantinya,” kata Chris.

Padahal Chris bisa saja membayar semua biaya pengobatan neneknya. Lagipula neneknya tahu jika Chris memiliki kemampuan untuk membiayai itu.

Kenyataan Chris pandai menggunakan komputer dan laptop ini bahkan tidak diketahui oleh siapapun kecuali Christiana, adiknya.

“Anak-anak, Mamah bawa makanan~” kata Erika dengan nada semangatnya.

Mendengar jika ibunya datang, dengan segera Chris langsung menutup laptopnya itu. Ia hendak menaruh pada tempat semula.

Sayangannya, ibunya lebih dulu melihat hal itu.

“Chris, kenapa?” tanya Erika heran.

Erika memang tidak mengetahui jika Chris sangat mahir dalam teknologi. Ia juga tak tahu jika anak laki-lakinya itu bahkan bisa menghasilkan uang puluhan juta setiap harinya.

Hingga saat ini, Chris belum memiliki keberanian untuk menunjukkan kemampuannya itu langsung pada ibunya.

“Tidak ada,” kata Chris dengan pandangan mata yang biasanya terlihat datar.

Erika yang melihat itu bukannya marah, ia malah tersenyum gemas dan mencubit pipi anaknya karena saking gemasnya.

“Dari mana sikap dewasa kamu ini turun hah? kok bisa anak sekecil ini menunjukkan ekspresi wajah yang kini terlihat dewasa sih,” gemas Erika yang pada akhirnya ia melepaskan cubitannya itu karena ia mendengar jika anaknya kini sedang menggerutu.

“Makanlah! tapi kalian jangan langsung tidur dulu, tunggu minimal satu jam baru bisa tidur.”

Erika melihat jika jam menunjukkan pukul delapan malam. Ini belum terlalu larut, anak-anak tadi tidur lebih awal karena merasa lelah setelah perjalanan jauh.

“Mah, apa Mamah akan melamar kerja lagi?” tanya Christiana yang langsung buka suara. Ia memang sangat lucu dan menggemaskan, dengan ciri khas bawel dan juga rasa penasarannya yang sudah tingkat tinggi.

“Iya, Mamah berniat mencari pekerjaan di restoran yang ada di sini. Besok Mamah akan melakukan interview setelah memberikan surat lamaran kerja Mamah ini,” jelas Erika.

Christiana hanya mengangguk paham, bocah yang berusia 6 tahun itu. Ia masih polos tapi di saat yang sama ia bisa berubah menjadi si kancil yang cerdik.

“Chris cobalah tanya pada Mamah, apa Mamah akan benar-benar menikah? kita tidak tahu jika mungkin saja Mamah akan setuju untuk menikah bukan?”

“Kamu tanya saja sendiri,” cuek Chris langsung membuat adiknya itu merasa kesal dengan sikap cuek kakaknya yang menyebalkan.

“Mah, apa Mamah akan menikah?” pada akhirnya Christiana memberanikan diri untuk bertanya.

“Kalian mendengarnya?” tanya Erika yang terlihat terkejut dengan pertanyaan anaknya itu.

“Tidak, kami tidak menguping. Bibi pelayan tadi yang memberi tahu jika tujuan Kakek memanggil kita ke sini adalah untuk menjodohkan Mamah dengan seseorang,” kata Christiana dengan suara anak-anak yang terlihat lucu saat berbicara dengan ekspresi serius layaknya ia orang dewasa.

Melihat itu, Erika terkekeh sejenak karena merasa lucu. “Jadi apa yang harus Mamah lakukan menurut kalian?” tanya Erika santai yang mulai memangku wajah dengan kedua tangannya.

Christiana diam, ia menatap ke arah langit-langit kamar sambil mengetuk-ngetuk pipinya seolah ia kini sedang berfikir. “Nggak tahu,” jawab Christiana dengan nada polosnya.

Erika yang melihat itu langsung tertawa. Ia kira jika anaknya yang punya seribu cara dan terkenal licik nan menggemaskan itu akan mengungkapkan salah satu cara yang ia miliki.

“Ini masalah orang dewasa, jadi Ana kesulitan untuk mencari solusinya,” alasan Christiana.

“Yayayaya, jadi sebagai anak kecil kalian hanya perlu untuk duduk dengan tenang. Biar Mamah yang akan pikirkan caranya nanti,” kata Erika mengusap lembut rambut anaknya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!