Dokter Indigo
Lanjutan dari novel " Santri Pilihan" ..
Untuk mengetahui darimana Danu mendapatkan kemampuan nya , di sarankan untuk membaca juga novel " Santri Pilihan "🙏😊
📍 Tolong jangan di plagiat ya📍
Happy Reading 💓🤗
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
Hari ini merupakan hari kedua dokter Danu bekerja di rumahsakit " Sahabat Kasih " di kota S , kemarin ia shift pagi karena menggantikan seorang dokter yang mengundurkan diri karena pindah keluar negeri . Hari kedua ini ia masuk shift malam , mengikuti jadwal dokter yang mengundurkan diri tersebut .
Sebelum memulai praktek nya , dokter Danu sudah di bawa oleh direktur rumahsakit " Sahabat Kasih " berkeliling rumahsakit untuk di perkenalkan kepada rekan - rekan sesama dokter mau pun para karyawan .
Bukan hanya karena wajah tampan dan tubuh atletis nya yang membuat dokter Danu menjadi idola kaum hawa dalam sedetik , namun juga sifat nya yang ramah dan sopan ,keramahan nya sama seperti dokter - dokter lain pada umum nya .
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Sudah lewat tengah malam , namun pasien masih banyak yang datang silih berganti . Membuat dokter Danu belum dapat beristirahat semenit pun . Jadwal shift malam dokter Danu hari ini di mulai sejak pukul enam sore hingga pukul enam pagi .
Ruang IGD di rumahsakit " Sahabat Kasih " sangat besar dan luas . Di dalam nya terdapat beberapa ruang tindakan dan sebuah ruang khusus untuk para dokter yang sedang bertugas di IGD .
Ruangan dokter tersebut bisa di gunakan untuk beristirahat jika sedang tidak ada pasien yang darurat . Dan juga sebagai tempat menunggu pergantian shift para dokter IGD , termasuk dokter Danu tentu nya .
Pintu masuk IGD terdiri dari satu pintu di depan , yang biasa di gunakan oleh para pasien . Dan satu pintu di samping yang biasa di gunakan untuk dokter mau pun perawat dan karyawan rumahsakit lain nya.
Sedangkan untuk para perawat , mereka biasa nya istirahat di ruang yang biasa di gunakan untuk mencatat medical record pasien . Karena ruang khusus perawat berada jauh dari ruang IGD , yaitu di belakang rumahsakit . Ruang medical record tersebut berada di dalam ruangan IGD , tepat berhadapan dengan pintu masuk IGD , yang biasa di gunakan pasien dan hanya berjarak sekitar sepuluh meter saja dari deretan tempat tidur - tempat tidur pasien . Sehingga para perawat bisa istirahat sambil terus memantau kondisi pasien , sekaligus standby jika sewaktu - waktu ada pasien darurat yang datang .
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Drap draap draapp .. Gruduukk gruuduuukk ...
Dokter Danu melirik jam tangan nya ketika ia mendengar suara langkah laki yang terburu- buru dan gaduh memasuki ruang IGD , suara brankar yang di dorong masuk di iringi suara - suara isak tangis .
Pukul satu lewat sepuluh menit yang tertera pada jam tangan nya . Ia sudah tahu pasti ada yang gawat , namun dokter Danu masih melakukan observasi sekaligus tindakan kepada pasien lain saat ini . Jadi ia membiarkan saja sementara pasien baru di tangani oleh suster atau perawat .
Sesaat kemudian , seorang suster menghampiri nya ..
" Dok , muntah darah " ucap nya sambil memberi kode dengan mengarahkan mata nya ke bed sebelah ujung , yang paling pojok , dengan suara setengah berbisik .
Dokter Danu mengangguk dan segera berjalan dengan cepat ke arah bed yang di tunjukkan oleh suster tadi tanpa bicara , lalu menyibak perlahan tirai bed yang tertutup .
Di dekat pasien itu juga sudah ada seorang suster yang sedang membantu nya .
Langkah dokter Danu terhenti di ujung bed , ia kaget melihat penampakkan sebuah sosok yang ada di hadapan nya .
" Heemm .. Iblis Merah " batin dokter Danu.
Mahkluk itu menyadari kalau dokter Danu bukan lah dokter biasa . Mereka saling menatap tajam .
Kemudian pandangan dokter Danu beralih ke pasien dan keluarga nya .
" Permisi bapak , ibu .. Saya cek dulu kondisi nya ya " ucap dokter Danu dengan sopan kepada sepasang suami istri paruh baya yang sedang menangisi pasien wanita tersebut .
" Iyaa dok , tolong anak saya ya dok .. Tolong selamatkan anak saya, dokter " ucap wanita paruh baya itu mengiba kepada dokter Danu
" Kami usahakan yang terbaik ya bu , pak .. Mohon doa nya ya " ucap dokter Danu sambil mulai mengecek kondisi pasien wanita tersebut.
" A'udzubillahiminasy syaitonirroziim ... " dokter Danu mulai membaca doa dalam hati , karena ia tahu yang saat ini di hadapi bukan semata penyakit medis.
" Silahkan bapak , ibu menunggu di depan ya .. Nanti akan kami panggil kembali " ucap seorang suster dengan tulisan " Nina " pada seragam putih nya, yang datang bersama dokter Danu .
" Ayoo bu , biarkan dokter dan suster bekerja menolong putri kita " terdengar suara pria paruh baya tersebut mengajak istri nya keluar dan menjauh dari bed.
Suster itu menutup kembali tirai tersebut . Kini dokter Danu di dampingi oleh dua orang perawat . Suster Nina dan suster Reni .
" Permisi nyonya , boleh saya periksa dulu ya .. Maaf " ucap dokter Danu di sela pasien tersebut berhenti muntah beberapa detik , ia mengambil nafas dengan tersengal . Tidak menjawab pertanyaan dokter namun berusaha merebahkan tubuh nya yang lemas . Suster Reni dengan sigap membantu nya .
Apa yang di lihat para suster tersebut adalah dokter Danu yang sedang memeriksa pasien menggunakan stetoskop , namun di sisi lain sebenar nya dokter Danu sedang mengadakan dialog batin dengan sosok mahkluk yang sedang menekan lambung wanita itu hingga hampir pecah . Membuat pasien wanita itu mengeluarkan darah terus menerus dari mulut nya .
Dokter Danu tidak menanyai pasien tersebut karena pasien wanita itu terlihat sedang berjuang agar tidak muntah , ia mengatupkan bibir nya rapat menahan sakit dan beberapa kali menghela nafas dengan susah payah . Sehingga dokter Danu pun beralih ke suster .
" Sejak kapan , sus ?" tanya dokter Danu kepada suster Reni yang mendampingi pasien tersebut sejak awal .
" Menjelang jam dua belas malam , dok " jawab suster Reni sambil melihat kecatatan yang ia pegang . Ia sudah menanyakan perihal tersebut ke pasien dan keluarga nya sebelum dokter menghampiri bed . Hal itu di lakukan untuk mengetahui keluhan pasien dan sebagai diagnosa awal yang akan di berikan kepada dokter yang akan menangani nya kelak .
" Keluhan nya apa lagi selain muntah ?" tanya dokter Danu kali ini melakukan formalitas , sebenar nya ia sudah dapat mengetahui nya . Namun hal gaib seperti ini tidak dapat di jelaskan secara langsung . Jadi ia tetap menjalankan prosedur medis . Karena walaupun kali ini di faktori gaib , tetap harus di lakukan pengobatan medis untuk memulihkan efek nya .
" Nyeri dada , sulit bernafas .. Seperti terbakar dan sakit kepala . Terasa berat seperti mau pecah, dok " kali ini suster Nina yang menjawab dengan membacakan tulisan yang tertera di kertas medical pasien pemberian suster Reni .
Karena sekarang pasien tersebut kembali muntah sehingga suster Reni pun kembali membantu nya .
Sedangkan suster Nina bolak balik mengganti baskom aluminium yang di lapisi plastik dan juga tissue yang sudah hampir penuh dengan darah .
" Hooeekk ... Hooeekk ... Hooeekk " darah kembali mengalir deras dari mulut pasien tersebut , wajah nya pun sudah putih pucat .
" Hemm .. " jawab dokter Danu singkat
" Tentu saja nyeri dan berat , di duduki red kingkong jelek " batin dokter Danu . Ia pun segera menyiapkan senjata gaib nya diam - diam . Sambil menatap tajam ke arah mahkluk tersebut .
" Apa yang kau lakukan , jangan ikut campur .. Biarkan wanita ini menjadi pengikut ku " ucap sosok itu dengan suara menggelegar , dan tentu nya hanya dokter Danu yang mendengar nya .
" Pergi kau , red kingkong .. Biarkan aku menolong nya " ucap dokter Danu tak kalah galak , sambil meledek nya .
" Kurangajar .. Baiklah kalau kau menantang, akan ku kirim kau duluan ke neraka " ucap mahkluk itu , yang langsung menyemburkan api dari mulut nya ke arah dokter Danu .
Dokter Danu sudah mulai membaca doa - doa pengusir iblis yang telah di pelajari nya saat di pesantren dulu , dengan sigap tangan kiri dokter Danu mengeluarkan cahaya putih bulat dan menelan semburan api tersebut hingga padam dan berubah menjadi kepulan asap .
Tubuh iblis itu berwarna merah darah . Meski pun posisi iblis merah itu sedang duduk namun kepala nya menembus atap rumahsakit . Saking tinggi nya , kaki nya pun menjuntai menembus lantai . Ia menunduk menatap dokter Danu dengan tatapan kebencian . Kuku nya yang panjang dan hitam menghunjam ke dalam tubuh pasien itu . Ia duduk di kepala wanita tersebut . Membuat wanita itu tidak dapat membuka mata nya karena menahan sakit kepala yang teramat sangat .
Mahkluk itu terkejut , namun ia segera mengeluarkan jurus lain dengan kedua tangan nya . Dan hal itu membuat ia melepaskan cengkeraman dari lambung pasien wanita itu .
Seketika itu juga muntah darah nya berhenti .
Dengan sigap kedua suster tersebut merubah posisi tubuh pasien wanita itu dengan perlahan menjadi rebah , dan sandaran bed nya pun di turunkan sedikit demi sedikit agar pasien wanita itu dapat tidur .
" Siapkan infus , dan obat .. Gantikan dengan pakaian rumahsakit , dan minumkan air putih hangat , pakai sendok atau sedotan aj . Karena pasien masih lemas dan belum bisa duduk " perintah dokter Danu kepada kedua suster itu
Kemudian dokter Danu mencatat jenis obat - obatan dan juga jenis cairan infus yang harus di berikan kepada pasien wanita itu di lembaran medical lalu di serahkan kepada suster Reni .
" Baik , dok " jawab suster Nina dan suster Reni serempak .
Kemudian suster Reni segera membersihkan sisa darah dari mulut , dagu dan juga leher . Sedangkan suster Nina menyiapkan peralatan serta cairan infus dan obat - obatan yang akan di masukkan lewat infus , ia juga memasang alat untuk memantau detak jantung sesuai perintah dokter Danu yang di tuangkan dalam lembaran medical .
Dokter Danu melakukan olah nafas untuk sepersekian detik mengatur tenaga dalam nya , lalu membaca doa dengan bergumam ..
" A' udzubillahiminasy syaitonirroziim .. Bismillahirrohmanirrohiim .. Robbi a'uudzubika min hamazatisy syaya thiin wa a'udzubika robbi ayyahdhuruun .. " lalu di lanjutkan dengan ayat kursi dan ayat - ayat suci lain nya , kemudian ia mengaliri sebagian besar tenaga dalam nya ke tangan sebelah kanan , dan dalam sekejap menarik tubuh iblis itu dari tempat ia berdiri lalu melemparkan nya jauh dari bed - bed IGD .
Terdengar suara bedebum , ketika mahkluk itu terlempar .
Kemudian dokter Danu keluar dari bed pasien wanita itu , menuju bed pasien yang lain . Karena masih ada beberapa pasien yang mengantri untuk di periksa .
Sambil berjalan menuju bed lain , dokter Danu melemparkan cahaya kuning ke arah mahkluk tersebut .
" Aakkhh , Panaassss .. Tunggu pembalasan ku, brengsekkk " maki iblis merah itu sambil menghilang .
Dokter Danu tersenyum tipis , dan melirik sekilas ke arah iblis merah itu , setidak nya ia mempunyai waktu untuk melanjutkan pekerjaan nya sekarang sebelum mahkluk itu menyerang nya kembali .
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Dokter Danu menghempaskan tubuh nya ke sebuah sofa empuk , ia sangat lelah dan penat sekali malam ini .
Malam ini pasien yang masuk IGD lebih banyak dari hari kemarin . Bahkan pasien - pasien tersebut sampai harus menunggu di lobi karena tempat tidur IGD penuh , baru menjelang pukul empat pagi semua sudah selesai tertangani . Ada yang langsung masuk kamar rawat inap , ada yang pulang ke rumah setelah di tangani dan di berikan obat . Dan ada pula yang masih di observasi di IGD , termasuk pasien wanita tadi .
Jam menunjukkan hampir pukul lima pagi ketika dokter Danu selesai menuliskan laporan nya . Dokter Danu segera bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu . Kemudian ia segera melaksanakan sholat subuh .
Shift nya akan selesai pukul enam pagi , sambil menunggu dokter Ariana datang , ia membaca AlQuran dengan suara perlahan agar tidak menganggu pasien dan yang lain nya .
Saat ini di ruang IGD hanya terdapat empat pasien yang sedang di infus dengan kondisi stabil . Jika tetap stabil sampai shift dokter Danu selesai maka penanganan nya akan di lanjutkan oleh dokter Ariana .
Sekitar tiga puluh menit membaca AlQuran , dokter Danu kembali mengecek keadaan pasien - pasien nya . Dokter Danu sengaja belum memindahkan pasien wanita itu ke kamar rawat inap atau mengizinkan pulang seperti pasien lainnya . Karena ia ingin melihat apakah mahkluk itu akan mendatangi nya lagi atau tidak
Tak lama kemudian dokter Ariana pun datang , dan segera menuju ke ruangan medical record tanpa meletakkan tas dan hanya memakai jas putih yang tadi di bawa nya , ia pun menghampiri para suster yang sedang berkumpul di ruang medical record .
Lalu dokter Ariana menghampiri dokter Danu yang masih berdiri di depan pintu ruang dokter sambil menatap satu persatu ke layar yang menampilkan grafik detak jantung .
Tirai bed nya memang sengaja tidak di tutup sampai rapat agar peralatan medis dapat terpantau , tirai bed hanya di tarik sebatas ranjang agar menutupi pasien yang sedang istirahat .
" pagi dok " sapa dokter Ariana sambil tersenyum
" Ohh haaii met pagi juga , dok " jawab dokter Danu ramah
" Oiya , tadi saya sudah baca laporan nya dari suster .. Ada yang mau dokter Danu tambahkan kah ?" tanya dokter Ariana to the point .
" Untuk sementara sesuai laporan saja , dok .
Eehmm , tapi kalau memang nanti memerlukan bantuan saya , jangan sungkan menelpon ya " jawab dokter Danu berbasa basi .
Pihak rumahsakit sudah menyimpan nomor ponsel setiap dokter dan menyusun nya ke dalam sistem komputer sehingga dapat di hubungi oleh perawat mau pun karyawan rumah sakit lainnya jika ada keadaan darurat .
Dokter Ariana pun membalas dengan mengangguk sambil senyum . Lalu ia pun melihat jam tangan nya ,
" Sudah jam enam, dok .. Silahkan kalau mau pulang dan istirahat " ucap dokter Ariana .
" Oke , makasi ya .. Selamat bertugas, dok " lanjut dokter Danu , sambil membuka jas putih nya kemudian menenteng tas kecil dan juga kunci mobil .
Ia lalu berpamitan dengan para suster dan pergi meninggalkan ruangan IGD .
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Rumah orangtua dokter Danu berada di kota K , maka ia pun memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen yang tidak jauh dari rumahsakit tempat ia bekerja .
Sesampai nya di apartemen , dokter Danu segera membersihkan diri lalu membuat menu sarapan yang simple yaitu sandwich dan segelas susu hangat .
Ketika ia sedang membuat sarapan , ponsel nya berbunyi ..
Tuut tuuutt ttuuuutt
Dokter Danu pun melihat nama yang tertera di layar ponsel nya .
" Assalamualaikum ummi ku yang cantik .. " sapa dokter Danu dengan sumringah. Sambil mematikan kompor dengan tangan sebelah nya , kemudian mengisi roti nya dengan selembar keju , beberapa iris tomat , beberapa lembar sayuran , selembar daging ham sapi yang sudah di panggang , dan terakhir di beri mayonaise .
Ia tata roti nya pada sebuah piring lalu membawa nya ke meja makan , lalu kembali lagi untuk membawa susu hangat nya yang tadi tergeletak di dekat tempat panggangan daging .
" Waalaikumussalam anak ku .. Gimana kabar anak ummi dan praktek nya ? " tanya suara wanita di seberang telepon .
" Alhamdulilah praktek lancar , um .. Danu juga alhamdulilah sehat . Ummi gimana kabar nya ? " jawab dokter Danu
" Alhamdulilah .. Ummi juga sehat nak , sekarang lagi apa anak ummi ?" lanjut wanita di seberang telepon , yang ternyata ibunda dokter Danu , dan biasa di panggil ummi oleh anak - anak nya .
" Lagi sarapan , um .. Danu baru pulang . Minggu ini Danu dapat shift malam , doakan lancar terus ya umm .
Oiya , abi dan Dania gimana kabar nya , um ?" ucap dokter Danu , lalu meneguk susu nya .
" Alhamdulilah abi dan adik mu sehat .. Usaha abi lancar dan kuliah adik mu juga lancar .
Ummi akan selalu mendoakan kamu dan adik mu juga , kamu jaga diri baik - baik ya .. " jawab Ummi
" Iyaa , makasii umm .. Ummi dan abi juga sehat - sehat di sana ya " jawab dokter Danu sambil mengunyah kembali roti nya .
Kemudian dokter Danu dan ummi pun melanjutkan obrolan nya , termasuk kisah yang di alami nya bersama seorang pasien wanita .
" Danu sudah memberi pagar gaib di tubuh pasien itu , um .. Tapi hanya sekilas saja , tidak terlalu tebal " lanjut dokter Danu
" Hati - hati nak , kemungkinan mahkluk itu akan mengejar mu karena telah menghalangi nya " ucap Ummi dengan nada khawatir .
" Iya , um . Danu juga sudah memperhitungkan itu .. Ummi tidak usah khawatir , Danu sudah siap dengan segala kemungkinan ketika menolong wanita itu .
Hanya saja Danu belum melihat apa yang menyebabkan mahkluk itu menyakiti pasien wanita itu , um " ungkap Danu
" Lantas bagaimana , nak ? Apa cukup kalau menghalau saja agar pasien mu tidak di ganggu lagi ?" tanya ummi kembali
" Ya untuk sementara waktu Danu akan wait and see aja dulu , um .. Kalau mahkluk itu berani mengejarku , baru aku akan melenyapkan nya , um " lanjut Danu
" Baiklah, lakukanlah apa yang menurut mu baik .. Jangan lupa pikirkanlah baik - baik sebelum memutuskan " ucap ummi
" Iya um , insyaa allah Danu akan memikirkan dengan baik sebelum memutuskan .. Sesuai saran ummi " ucap dokter Danu .
" Kalau begitu sekarang kamu lanjutkan sarapan nya , setelah itu istirahatlah .. Sudah semalaman kamu belum tidur " ucap ummi kembali
" Baik um , makasih yaa .. Danu pamit , assalamualaikum ummi ku sayang " ucap dokter Danu
" Waalaikumsalam, anak ku " jawab ummi .
Kliik .. Lalu dokter Danu pun menutup ponsel nya .
Setelah merapikan bekas sarapan nya , ia pun masuk ke kamar untuk tidur dan beristirahat .
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Sementara di tempat lain , di sebuah ruangan yang temaram , seorang pria bertelanjang dada , hanya memakai celana hitam komprang dan ikat kepala bermotif batik sedang duduk di lantai , di hadapan nya tengah menyala sebuah dupa yang mengepulkan asap dengan aroma kemenyan yang sangat menyengat .
Mulut nya komat kamit membaca mantra sambil sesekali tangan nya menaburkan bubuk dan juga sejumput kembang . Kembang itu merupakan kembang tujuh rupa yang berwarna warni berserakan mengelilingi tempat dupa .
Tak berapa lama , ia membuka mata nya .. Sorot mata nya di penuhi amarah ,
" Ada yang menolong nya " ucap orang tersebut kepada lelaki muda yang berada di hadapan nya .
" Ooohh jadi dia belum mati juga , mbah ? Kira - kira siapa yang menolong nya , mbah ?" tanya lelaki muda itu dengan nada kecewa namun juga penasaran .
" Dia seorang dokter di rumahsakit itu " jawab lelaki yang di panggil dengan sebutan mbah .
" Ya kaan memang tugas dokter ngobatin, mbah .. Lagian ngapain repot - repot di bawa ke rumahsakit sih , dasar orangtua tolol .. Ehh maksud nya mantan mertua " ralat pemuda itu
" Dia bukan dokter biasa , bodoh .. Namun dia cukup terkenal di kalangan alam gaib karena ilmu nya yang tinggi . Dan dia mampu melihat mahkluk suruhan ku saat sedang mengobati mantan istri mu itu . Bahkan sekarang mahkluk ku sedang terluka " ucap si mbah .
Pemuda itu melongo , tak menyangka ada yang mampu melawan suruhan si mbah .
" Lalu sekarang bagaimana , mbah ? Saya tidak ingin mantan istri saya dapat menjalani hidup dengan baik , apalagi sampai menemukan kebahagiaan nya .. Dia harus mati, mbah " ucap pemuda itu ber api - api .
" Kamu tenang saja , siapkan uang yang banyak .. Karena ini tidak mudah .
" Untuk sementara aku akan menyuruh mahkluk lain untuk mengintai nya dulu sampai menemukan waktu yang tepat untuk menyingkirkan kedua nya " jawab si mbah itu
" Baik , segera saya siapkan .. Kalau begitu saya akan menunggu kabar selanjut nya dari mbah ya " ucap pemuda itu sumringah .
" Hemm , sekarang pulanglah " ucap si mbah tanpa menoleh .
Pemuda itu pun segera pamit dan melangkah keluar ruangan .
Sesampai nya di luar " Hhhh , brengsek .. Bisa - bisa nya menolong perempuan yang ga di kenal , aku harus kasih pelajaran nih dokter sombong ini .
Tapi yang mana .. Kan dokter nya banyak , si mbah ga bilang nama atau apa pun " umpat lelaki itu kesal sambil mengacak rambut nya dengan kasar .
" Aku akan menemukan dokter itu , pastii .. " gumam nya lagi sambil mengepalkan tangannya lalu melangkah meninggalkan rumah si mbah .
###############################
Haaii para readers ter 💓💓💓.. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan🙏🙏😬 Mampir juga ke karya ku yang lain nya ya ✌😁 ada cerpen juga lhoo 😉😉
Terimakasiih 🙏🙏🤗 luv u all 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
范妮·廉姆
Hai semua...
Gabung yu di Gc Bcm
kita di sini akan ada event dan reward special loh
serta kita di sini akan belajar bareng mengenai teknik menulis dasar yang baik dengan kaka mentor senior kita
caranya hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Thank you.
2024-09-27
0
awesome moment
org g punya akhlak. malah bayar iblis..tar jd budak iblis baru tau rasa
2024-09-14
0
Mbak Umul
ini cerita horor nggak sih
2024-09-14
0