Bab 5: Sang Pria Bertopeng

Tubuhnya terhempas hingga membentur dinding yang ternyata itu jalan buntu. Kepalanya berputar dipenuhi bintang, "Ampuun ...,"

Suara yang menggetarkan hati, terdengar pilu seperti tengah menggesek batang besi. Kilatan memancing rasa takut, tidak ada yang bisa menyelamatkannya. Perlahan merangkak mencoba menjauh dari pria bertopeng yang ada di depannya. Namun, sia-sia.

Tangan kekar itu mengibaskan belati tajam yang langsung menusuk jantungnya. Sakit hingga mati rasa. Aroma anyir yang menghempaskan sisa kesadarannya. Cahaya terang matahari mulai meredup berubah gelap, semakin gelap hingga tak lagi mampu bertahan. Hembusan nafas terakhir meninggalkan raganya.

Melihat sasaran telah tiada. Pria bertopeng jongkok, ditariknya belati kesayangan yang selalu menikmati rasa darah para pendosa. Pembunuhan kali ini, bukan karena pekerjaan. Akan tetapi demi keadilan. Tangan yang tertutup sarung tangan merogoh saku celana si mayat.

"Hmm. Ini dia, akan ku kembalikan ke pemiliknya." gumamnya menatap sebuah cincin berlian berwarna hitam pekat.

Pria yang kini terkapar lemah tak bernyawa hanyalah seorang pencuri ulung, tetapi pencurian yang dilakukan tidak selihai itu. Ia melakukannya dengan cara mengancam korban bahkan. Tidak peduli korban akan menderita, luka atau apapun itu karena yang terpenting barang incaran bisa di dapatkan.

Sang pria bertopeng beranjak dari tempatnya, lalu berbalik. Akan tetapi, ketika berbalik ada seorang gadis yang melihat semuanya. Tatapan mata yang serius, walau tidak ada ekspresi terkejut sama sekali. Jadi, lebih baik pergi. Daripada harus menjelaskan hal yang tidak diperlukan.

Berjalan dengan santainya. Sang pria bertopeng tak menoleh, apalagi melirik ke arah gadis itu. Langkahnya terus berjalan tanpa beban. Anehnya, si gadis hanya diam dan membiarkan ia lewat tanpa bertanya. Tanpa pria itu sadari, jika gadis yang dipikir tidak mempersalahkan.

Gadis itu, justru mengikuti langkah kakinya. Dari satu gang ke gang berikutnya. Benar-benar membuat risih. Sang pria bertopeng menghentikan langkah kakinya, lalu berbalik menatap gadis yang berpura-pura tak mengikuti dia.

"Kemari!" Titah Sang Pria bertopeng pada gadis itu, tapi perintahnya tidak diindahkan. "Mau kemari, atau?"

Belati yang terselip ia perlihatkan, membuat gadis itu menundukkan pandangan. Ia tahu isi pikiran di dalam kepala pria itu, tetapi hanya seperti bayangan samar. Sepertinya, kekuatan pengendali pikiran tidak berfungsi untuk membaca pikiran sang pembunuh.

"Starla Putra Morgan." Panggil sang pria bertopeng tanpa keraguan, ''Atau mau aku sebutkan, wilayah tempat tinggalmu?"

Siapa dia? Bagaimana bisa tahu tentang identitasnya. Padahal, ia sudah mengubah cara berpakaian dan lain sebagainya. Namun, siapa sangka ada yang mengenal dirinya. Mau, tak mau. Ia berjalan mendekati Sang Pria Bertopeng.

Keduanya saling berhadapan, walau hanya melalui tatapan mata untuk melakukan perkenalan singkat. Satu tarikan tangan mencengkram Starla, menghentakkan tubuhnya ke dalam pelukan pria asing itu. Bisikan lembut, tetapi menghanyutkan. Kata-kata indah tak berbingkai.

Hembusan angin yang menerpa menebarkan aroma wangi cendana. Perlahan kelopak matanya mulai menutup mengikuti alunan musik yang entah datang dari mana. Pemandangan terakhir yang ia lihat, netra hitam bergaris merah hati. Jernih, tegas, tetapi begitu tajam.

Kesadaran yang menghilang, membuat tubuh Starla lemah tak berdaya. Tanpa kata, pria itu menggendong sang gadis yang pasti akan menjadi beban hidup baru. Entah kenapa, ia harus bertemu orang yang memiliki salah satu kekuatan di dunia ini.

Bagi mereka yang memiliki kelebihan. Maka tidak sulit untuk membedakan manusia biasa dan manusia berilmu. Termasuk Starla yang memiliki tubuh diselimuti cahaya putih. Sudah pasti gadis itu dari pengendali pikiran.

Namun, bayangan mahkota yang menggambarkan sekilas masa lalu. Itulah kenapa, ia tahu, jika Starla adalah penerus ras pengendali pikiran. Sementara itu, dirinya sendiri masih tidak paham. Kenapa memiliki beberapa kekuatan yang bisa dikendalikan secara bersamaan.

Aku akan membawamu ke tempat seharusnya.~batin pria itu meninggalkan tempatnya berdiri.

Episodes
1 Bab 1: Sang Tuan
2 Bab 2: Dejavu
3 Bab 3 : Secret Job
4 Bab 4: Starla menjadi Pemimpin
5 Bab 5: Sang Pria Bertopeng
6 Bab 6: BASECAMP
7 Bab 7: Jaminan atas Starla
8 Bab 8: Dark Shadow
9 Bab 9: Tak di Anggap
10 Bab 10: Rasa Penasaran
11 Bab 11: Jiwa yang Tersisa
12 Bab 12: Tuan Muda, Tuan Elang
13 Bab 13: Hutan Kematian
14 Bab 14: Patung Azazil, Kisah Sebastian
15 Bab 15: Penerimaan, Penolakan
16 Bab 16: Flashback
17 Bab 17: Tessa Flamboyan
18 Bab 18: Ikatan
19 Bab 19: Takdir
20 Bab 20: Hembusan Angin
21 Bab 21: Key Soul
22 Bab 22: Sama-sama merasakan
23 Bab 23: Dejavu Waktu
24 Bab 24: Keduanya
25 Bab 25: Setuju
26 Bab 26: Lembah Jerat Emosi
27 Bab 27: Dua untuk Satu
28 Bab 28: Lembayung putri Kepala Desa
29 Bab 29: Lembayung II
30 Bab 30: PERJALANAN
31 Bab 31: Tahanan
32 Bab 32: Taman Putaran
33 Bab 33: Gerbang Sang Waktu
34 Emergency Time
35 Bab 34#MASA LALU?
36 Bab 35#BUNDA SIWANG
37 Bab 36#DIABAIKAN
38 Bab 37#TERJEBAK KABUT ANEH
39 Bab 38#DATURA TWIN'S
40 Bab 39#TESSA SADAR KEMBALI
41 Bab 40#KEMBALI SIBUK
42 Bab 41#MENGUSIR TERANG-TERANGAN
43 Bab 42#FLASHBACK
44 Bab 43#MANGSA
45 Bab 44#SADAR DIRI
46 Bab 45#SELEPAS KENANGAN
47 Bab 46#GUA
48 Bab 47#Pil Dan Hui
49 Bab 48#KETAHUAN MENGUPING
50 Bab 49#KEMBALI TENANG
51 Bab 50#SEPASANG KEKASIH
52 Bab 51#SETUJU
53 Bab 52#HAK TAK DITENTUKAN
54 53#PASAR LARANGAN
55 Bab 54#PENJELAJAHAN
56 Bab 55#KEPUTUSAN TESSA-KEBERADAAN ELANG
57 Bab 56#DUA SISI BERBEDA
58 Bab 57#KITAB KELUARGA
59 Bab 58#YANG DITUAKAN
60 Bab 59#RASA TAKUT?
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1: Sang Tuan
2
Bab 2: Dejavu
3
Bab 3 : Secret Job
4
Bab 4: Starla menjadi Pemimpin
5
Bab 5: Sang Pria Bertopeng
6
Bab 6: BASECAMP
7
Bab 7: Jaminan atas Starla
8
Bab 8: Dark Shadow
9
Bab 9: Tak di Anggap
10
Bab 10: Rasa Penasaran
11
Bab 11: Jiwa yang Tersisa
12
Bab 12: Tuan Muda, Tuan Elang
13
Bab 13: Hutan Kematian
14
Bab 14: Patung Azazil, Kisah Sebastian
15
Bab 15: Penerimaan, Penolakan
16
Bab 16: Flashback
17
Bab 17: Tessa Flamboyan
18
Bab 18: Ikatan
19
Bab 19: Takdir
20
Bab 20: Hembusan Angin
21
Bab 21: Key Soul
22
Bab 22: Sama-sama merasakan
23
Bab 23: Dejavu Waktu
24
Bab 24: Keduanya
25
Bab 25: Setuju
26
Bab 26: Lembah Jerat Emosi
27
Bab 27: Dua untuk Satu
28
Bab 28: Lembayung putri Kepala Desa
29
Bab 29: Lembayung II
30
Bab 30: PERJALANAN
31
Bab 31: Tahanan
32
Bab 32: Taman Putaran
33
Bab 33: Gerbang Sang Waktu
34
Emergency Time
35
Bab 34#MASA LALU?
36
Bab 35#BUNDA SIWANG
37
Bab 36#DIABAIKAN
38
Bab 37#TERJEBAK KABUT ANEH
39
Bab 38#DATURA TWIN'S
40
Bab 39#TESSA SADAR KEMBALI
41
Bab 40#KEMBALI SIBUK
42
Bab 41#MENGUSIR TERANG-TERANGAN
43
Bab 42#FLASHBACK
44
Bab 43#MANGSA
45
Bab 44#SADAR DIRI
46
Bab 45#SELEPAS KENANGAN
47
Bab 46#GUA
48
Bab 47#Pil Dan Hui
49
Bab 48#KETAHUAN MENGUPING
50
Bab 49#KEMBALI TENANG
51
Bab 50#SEPASANG KEKASIH
52
Bab 51#SETUJU
53
Bab 52#HAK TAK DITENTUKAN
54
53#PASAR LARANGAN
55
Bab 54#PENJELAJAHAN
56
Bab 55#KEPUTUSAN TESSA-KEBERADAAN ELANG
57
Bab 56#DUA SISI BERBEDA
58
Bab 57#KITAB KELUARGA
59
Bab 58#YANG DITUAKAN
60
Bab 59#RASA TAKUT?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!