"Kenapa Paman berbicara seperti itu? Berarti selama ini kalian tidak ikhlas membesarkanku?" Hati Nazura mulai kesal, tetapi ia berusaha terlihat biasa saja di depan kedua orang tersebut.
Sungguh, ia masih tidak menyangka jika pamannya akan mengungkit hal yang seharusnya tidak pernah diungkit.
"Bukan begitu, Na. Kami sangat ikhlas, tapi untuk saat ini paman benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kalau sampai paman tidak bisa melunasi hutang itu maka paman akan dijebloskan ke penjara." Bima menyandarkan kepala di sofa. Pikirannya benar-benar kalut hingga tidak bisa berpikir jernih.
Mendengar ucapan sang paman seketika membuat Nazura terdiam saat itu. Jika sang bibi yang dijebloskan ke penjara, mungkin Nazura tidak akan merasa berat hati. Namun, jika pamannya maka Nazura harus pikir-pikir lagi. Walaupun lelaki itu terkadang berbicara menyakitkan hati, tetapi Nazura bisa merasakan kasih sayang pamannya.
"Memangnya berapa hutang yang harus paman bayar?" tanya Nazura penasaran.
"Seratus lima puluh juta."
Nazura tersentak ketika mendengar hutang sang paman. Tidak menyangka jika nominalnya akan sebanyak itu.
"Ba-banyak sekali, Paman." Nazura menggeleng tidak percaya. Jangankan memegang uang sebanyak itu, menyentuhnya saja Nazura belum pernah merasakan. Paling banyak ia hanya memegang uang tiga juta setelah gajian, itu saja sebelum disetor kepada Bibi Nety lebih dari setengahnya.
"Apa boleh mencicilnya, Paman?" tanya Nazura penuh harap.
"Tidak. Dua minggu lagi semua harus sudah dibayar lunas. Na ...." Bima menggantungkan ucapannya di udara. Merasa ragu hingga menghela napas napas panjang berkali-kali yang bisa ia lakukan saat ini.
"Katakan saja, Paman. Jangan ragu seperti itu." Nazura pun merasa siap dengan segala kemungkinan.
"Jadilah istri Tuan Roger, Na. Agar hutang paman menjadi lunas. Hanya itu jalan satu-satunya jika kamu tidak mau menjual rumah peninggalan orang tuamu," ujar Bima pada akhirnya.
"Nazura tidak mau, Paman! Nazura tidak mengenal bahkan belum pernah bertemu Tuan Roger sama sekali. Nazura takut!" tolak Nazura cepat. Sungguh baginya itu adalah keputusan paling konyol.
"Tapi, Na. Hanya itu jalan satu-satunya. " Tatapan Bima begitu memohon, tetapi Nazura menggeleng dengan cepat.
"Jangan pernah menolak, Na! Anggap saja kamu sedang balas budi kepada kami. Lagi pula, nanti hidupmu akan terjamin karena menjadi istri seorang konglomerat." Bibi Nety mulai kembali angkat bicara, dan Nazura merasa sebal mendengarnya.
"Kenapa bukan Lolita saja? Kenapa harus Nazura?"
Gadis itu merasa kesal. Jika memang akan dijadikan penebus hutang, mungkin lebih pas Lolita. Sepupunya yang sangat boros dan arogan. Nazura yakin kalau hutang sebanyak ini pasti mereka pinjam untuk memenuhi gaya hidup Lolita yang tinggi menilik bagaimana paman bibinya sangat memanjakan putri tunggalnya.
"Tidak. Paman tidak akan mungkin bisa melakukan itu karena paman khawatir Lolita tidak bisa hidup dengan baik," bantah Bima.
Tangan Nazura yang barusan saling merem*s pun kini sudah mengepal. Sungguh, di saat seperti ini ia sangat membenci pamannya yang egois.
"Lalu Paman tidak khawatir jika Nazura tidak bisa hidup dengan baik?" Sudut bibir Nazura tertarik sebelah. Tersenyum miring ketika melihat Bima yang tidak bisa menjawab ucapannya.
"Sudahlah, Na! Jangan banyak bicara dan berdebat. Intinya semua keputusan sudah bulat. Besok kamu harus menemui Tuan Roger dan mengatakan kalau kamu akan menjadi istrinya untuk melunasi hutang." Nety berbicara panjang lebar.
Lelah. Marah. Kesal.
Segala perasaan bercampur menjadi satu dalam hati Nazura. Gadis itu benar-benar tidak mampu mendebat lagi.
"Terserah kalian!"
Dengan menghentakkan kaki, ia berlalu ke kamar. Meninggalkan dua orang yang masih duduk di tempatnya. Bahkan, untuk meluapkan kekesalan, Nazura membanting pintu cukup keras hingga mengejutkan siapa pun. Setelah mengunci dengan rapat, Nazura dengan segera menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang secara kasar. Lalu memeluk guling dengan sangat erat.
Tanpa sadar cairan bening mengalir melewati kedua sudut matanya.
Bapak ... ibu ... Nazura kangen kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sabar saja Na
2023-01-20
0
cahaya_zidna
sabar na
nnanti mereka nyesel sendiri
2023-01-02
1
cahaya_zidna
hmmm
pdhl kan mnding ank nya aja yg di jadiin penebus utang🤣
2023-01-02
1