Tidak ingin terlarut dalam kesedihan, Setelah selesai tujuh hari kepergian sang Ayah, Mawar pergi ke Jakarta untuk menghadiri majlis ta'lim yang di hadiri oleh pendakwah yang namanya sudah tersohor hingga mancanegara. Setelah memutuskan untuk berhijrah, Mawar memang mengisi waktu luangnya untuk menghadiri majlis ta'lim maupun pengajian.
Tidak memiliki teman dari kampungnya yang sejalan dengannya, Mbuat Mawar pergi seorang diri menggunakan kereta api.
Dini hari Mawar tiba di ibu kota, Ia berjalan keluar stasiun menghubungi teman majlis yang telah membuat janji untuk menjemput Mawar dan memberinya tempat tinggal selama Mawar di Jakarta. Namun berkali-kali Mawar menghubungi telponnya tidak juga di angkat.
"Apakah Mbak Nurul belum bangun," batin Mawar yang melihat jam di layar ponselnya. Tiba-tiba ponsel Mawar terpental ketika seseorang menabrak dirinya, Belum reda rasa keterkejutannya, Mawar kembali di kagetkan oleh teriakan beberapa orang dari arah lain.
"Copeeetttt... Copeeetttt..."
Mawar menjadi bingung melihat pria yang menabrak dirinya, Serta orang-orang yang mengejarnya.
Sementara pria yang di teriakin pencopet itu mendorong tubuh Mawar ke arah orang-orang yang mengejarnya kemudian kembali melarikan diri.
"Hey! Jangan lari!" suara pria yang tak asing membuat Mawar mengangkat kepalanya dan menatap pria yang menangkap tubuhnya hingga ia tidak jadi tersungkur.
Mawar menjadi begitu tak percaya karena lagi-lagi pria itu adalah Simba. Mawar mengingat perkataan Simba yang mengatakan jika pertemuan mereka yang ke-tiga kalinya maka ia harus menerima jika mereka memang berjodoh. Namun Mawar segera menepis hal itu dan berpikir jika Simba sengaja membuntuti kemanapun ia pergi.
"Ana?" ucap Simba yang memperhatikan mata Mawar yang bersinar dalam minimnya penerangan.
"Kenapa kamu terus saja membuntuti ku?" Mawar segera menjauh dan melangkah membelakangi Simba. Sementara para pria yang turut mengejar copet meninggalkan Simba yang kecopetan.
"Bagaimana kamu berpikir Aku membuntuti mu, Apa kamu pernah merasa ada seseorang yang mengikuti mu?"
Mawar terdiam dan merasa tuduhannya memang tidaklah benar, Tapi bagaimana bisa ia terus menerus bertemu dengan pria sama di tempat dan kota yang berbeda-beda. Mawar terus bertanya-tanya dalam hatinya dan kembali mengingat ucapan Simba.
"Apa kamu mulai memikirkan jika kita menang berjodoh?"
Pertanyaan Simba mengagetkan Mawar, Membuat Mawar memutar tubuhnya dan menatap Simba yang masih berdiri di belakangnya. "Bagaimana bisa dia mengetahui apa yang sedang ia pikirkan." batin Mawar.
"Kamu bertanya-tanya kenapa Aku bisa mengetahui apa yang sedang kamu pikirkan?"
Mawar semakin tercengang mendengar pertanyaannya.
"Apa dia benar-benar bisa membaca hati dan pikiran ku?" batinnya lagi.
Simba tersenyum melihat Mawar yang terpaku menatapnya,
Membuat Simba ingin menggodanya.
"Jangan menatap ku seperti itu, Bagaimana jika kamu merindukan ku?"
Mendengar itu Mawar langsung menurunkan pandangannya, Ia benar-benar merasa malu dan berdosa karena tidak mampu menahan pandangannya seperti yang di tekankan oleh guru pengajiannya.
"Maaf." lirih Mawar.
"Tidak masalah, Aku juga tidak keberatan." ujar Simba menaik turunkan kedua alisnya.
Tidak mengatakan apapun lagi, Mawar segera melangkah pergi. Dan seperti biasa, Simba kembali menghentikannya. "Jika pada malam ini kamu tidak bisa tidur, Itu tandanya Aku sedang merindukan mu."
"Itu tidak akan terjadi, Karena kita tidak akan bertemu lagi."
"Aku bisa membuat mu rindu tanpa bertemu."
Mawar terhenyak mendengar ucapan Simba yang cukup melelehkan hati. Namun seketika itu juga Mawar tersentak mendengar dering ponselnya.
"Assalamualaikum... Ya Mbak Nurul..." Sambil mengangkat ponselnya, Mawar berlalu pergi meninggalkan Simba yang masih terus menatapnya.
"Kita lihat bagaimana cara Tuhan mempertemukan kita kembali," ucap Simba yang kemudian menyadari jika dompetnya raib bersana pencopet dan orang-orang yang mengejarnya.
Bersambung...
Tipis-tipis yah, Di sela kerepotan saya sempatkan untuk tetap menulis karena tidak ingin kalian lama menunggu.
Terimakasih untuk doa yang sudah kalian panjatkan untuk kesembuhan ibu saya. Maaf tidak bisa balas satu persatu 🙏❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Imas Siti Rokayah
syafakillah semoga ibunda Author.cepat sehat kembali
2023-02-06
1
Syafa Aiiank'Mama
next kak...
semangat 💪 kak...
thanks kak disela kesibukan Kaka masih menyempatkan untuk up...
sehat selalu ea kak...
semangat 💪🌹💓🌹💓🌹💓🌹💓🌹💓🌹💓🌹🌹💓🌹
2023-01-05
0
Sky Blue
Berharap Simbalah tkdir yg d jdohkan kakx autor buat si Mawar. Kasian klw hrus ngak bsa move on dri Fandi si banci kaleng🤣🤣
2023-01-05
0