005 - KEMBALI KE SEKOLAH MILITER

Dimitri tertawa melihat keadaan mereka yang terpojok.

Ia melakukan hal itu untuk membalas tawa para pencuri itu, saat dirinya terpojok dan sekarat.

Sekarang ia melakukan hal sama dan ia  puas, meskipun ia merasa seperti seorang penjahat karena melihat orang menderita.

Namun, menurut Dimitri itu tak masalah, lagi pula ia melakukannya hanya sekali-sekali tidak sesering itu.

"Bagaimana? Mau lagi? Kenapa hanya diam saja?" Begitu tanya Dimitri pada mereka sambil mengejek.

Sedangkan para pencuri tadi terus saja mengeluarkan berbagai sihirnya pada Dimitri. Meskipun mereka tahu bahwa itu tak akan berpengaruh.

Beberapa dari mereka bahkan sudah kehabisan mana sihir dan tak bisa melakukan apapun, bahkan kabur saja tidak bisa.

Dimitri sudah memberi sihir pelindung di sekitar pertarungan itu hingga tak ada orang yang bisa keluar dari sana kecuali dirinya menghendaki.

Salah satu supaya bisa keluar hanyalah dengan membunuh Dimitri.

Meskipun saat ini hal itu sangat tidak mungkin sama sekali.

Penyihir seperti apa yang mampu mengalahkan Dimitri, yang kini kekuatannya tidak masuk akal.

Segala serangan tidak berefek sama sekali, bahkan seolah mereka hanya bermain saja.

Beberapa pencuri tadi bahkan merengek ingin keluar dari sana karena takut mati.

"Hei jangan begitu. Mana kekuatan kalian tadi? Mana arogan dan sikap berlagak kuat tadi? Sekarang malah menangis seperti anak kecil. Aku tidak memiliki permen."

Dimitri lalu tertawa lagi. Seperti mempermainkan orang lain menjadi bagian menyenangkan dalam dirinya sekarang, ia menyukai hal itu.

Sekali-sekali ia butuh hiburan. Meskipun ia tak akan lama melakukan hal itu, karena ia takut bosan dan mengulur waktu terlalu banyak.

Igor dan Rachel saat ini tengah terluka parah dan harus segera dibawa kembali ke sekolah militer, jika tidak nanti akan berakibat fatal.

Apalagi Dimitri belum yakin bahwa ia memiliki kekuatan penyembuhan.

Setelah bermain yang cukup menyenangkan tadi, kini dengan mudahnya Dimitri menghabisi beberapa dari mereka, lalu memisahkan tiga pencuri yang sebelumnya membuatnya hampir mati.

Dimitri menggabungkan mereka, lalu mengingatnya di pohon bersamaan dengan sihir.

Dimitri mendekati ketiga. Lalu menaruh tangannya di atas kepala mereka.

"Lepaskan sihir."

[Pelepasan sihir dilakukan]

Setelah itu mereka tak akan lagi bisa menggunakan sihir sama sekali.

Sebelum bersama dengan sihir, sebenarnya Dimitri sudah bisa melepaskan sihir dan menghilang titik mana, karena itu dasar seorang siswa sekolah militer.

Hanya saja hal itu terlihat begitu jahat, karena melepas sihir atau menyegel aliran mana adalah sebuah kejahatan.

Sebab seorang penyihir tanpa sihir, seperti raga tanpa jiwa. Begitu menyedihkan.

Semua siswa di sekolah militer belajar hal itu, supaya jika mereka nantinya menjadi prajurit kerajaan mereka bisa menghilangkan sihir gelap dari orang jahat.

Dan sekarang dengan adanya sistem, Dimitri dengan mudah melepaskan sihir dari orang banyak sekaligus.

"Sekarang katakan siapa yang sudah menyuruh kalian untuk melakukan hal ini? Dan untuk apa kalian melakukannya?" tanya Dimitri langsung, karena ia ingin tahu alasan mereka melakukan hal itu.

Namun, mereka tetap saja diam, tak berniat menjawab pertanyaan Dimitri, meskipun keadaan mereka sudah terpojok.

"Ayo jangan diam saja, aku bisa melakukan yang lebih kejam dari ini." Dimitri terus memaksa mereka.

"Kau tidak akan mendapatkan apapun dari kami," ujar salah satu dari pencuri itu. "Kami lebih baik mati daripada harus berterus terang."

"Jadi kalian lebih pilih mati!" seru Dimitri.

"Kematian kami ini akan menjadi awal terbentuknya 'Tatanan Dunia yang Baru'."

Setelah mengatakan hal itu mereka menggigit sesuatu yang sejak tadi berada di mulut mereka. Hingga mulut mereka mengeluarkan sesuatu.

Dimitri mundur beberapa langkah dari mereka dengan cepat, dan tak lama kepala sesuatu yang mereka gigit meledak, termasuk dengan kepala mereka.

Dimitri terkejut mereka mereka yang begitu kekeh memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi.

[Tubuh mereka sudah dipasang segel]

Perkataan sistem itu membuat Dimitri penasaran, lalu mereka mendekati mereka untuk melihat segel yang dimaksud.

Dimitri membuka pakaian salah satu pencuri. Ternyata tubuh mereka sudah tersimpan segel sihir yang begitu kuat.

Meskipun disebut segel itu sebenarnya lebih seperti sebuah kutukan, karena siapapun yang membocorkan sebuah rahasia mereka akan mati.

Maka dari itu, dari pada mati para pencuri itu lebih baik bunuh diri.

Dimitri belum sempat belajar cara mematahkan segel sihir, tetapi ia tahu bagaimana cara agar supaya sihir itu tak bekerja.

"Kau bisa mencari tahu asal segel sihir ini, sistem?"

[Tidak]

Dimitri kesal dengan jawaban itu. Sepertinya sistem itu tahu, tetapi ia tak ingin mengatakan.

Namun, meskipun begitu ia sebenarnya tak memikirkannya lebih jauh, karena bagaimanapun mereka sudah mati.

Setelah itu Dimitri melepaskan pelindung sihir tadi, lalu membawa Igor dan Rachel kembali ke sekolah militer sihir untuk diobati.

Dimitri, Igor dan Rachel kemudian kembali ke Sekolah Militer sihir yang ada di Kerajaan Blackbear.

***

[Sistem kembali diaktifkan. Tanda kehidupan masih ada]

Dimitri membuka matanya, sambil sekali-sekali ia  menguap. Sepertinya ia tertidur, tetapi entah sejak kapan.

Yang ia ingat hanya saat ia mengantar Igor dan Rachel kembali ke kerajaan untuk berobat.

"Kau sudah bangun?" tanya Rachel mendekati Dimitri yang saat ini masih di atas tempat tidur.

Dimitri membulatkan matanya melihat Rachel yang sudah sehat. Padahal sebelumnya ia hampir mati.

"Bukannya kau sakit dan sekarat, kenapa bisa cepat sekali sembuhnya?" tanya balik Dimitri dengan bingung.

"Tiga hari lalu aku memang sakit dan sekarang, untung kau membawaku cepat jadi aku bisa diobati dan sekarang aku sudah sembuh," jawab Rachel.

"Tiga hari lalu?!" Dimitri spontan bangun mendengar jawaban Rachel.

"Iya kau tidur sudah tiga hari, sepertinya kau terlalu banyak menggunakan mana sihir," kata Igor yang sejak tadi diambang pintu.

Igor berjalan masuk, lalu mendekati Dimitri dan Rachel.

"Kekuatan gilamu itu yang memaksa tubuhmu. Sekarang apa yang kau rasakan?" sambung Igor.

"Tidak ada. Tubuhku sudah kembali pulih, sepertinya mana sihirku sudah kembali terisi."

"Kalau begitu aku akan ambilkan makanan." Setelah mengatakan hal itu Rachel berlalu pergi dari sana, lalu meninggalkan Igor dan Dimitri hanya berdua.

Igor kemudian menatap Dimitri dalam-dalam sepertinya ia ingin mengutarakan sesuatu tetapi ia bingung untuk memilih kata padahal biasanya ia saya mau bicara pada saudara angkatnya itu.

"Ada apa kau melihatku begitu?" tanya Dimitri karena bingung dengan tatap Igor.

"Aku masih ingat sebelum pingsan, bahwa kaun mengeluarkan kekuatan yang luar biasa. Dari mana kekuatan hebatmu itu? Selama ini kau tak pernah belajar sihir perpindahan, dan elemen sihir milikmu angin, kenapa kau bisa mengeluarkan elemen api?"

Igor langsung menanyakan itu semua, karena sejak tiga hari yang lalu ia sudah sangat penasaran, tetapi karena Dimitri tak kunjung sadar maka dari itu ia menyimpannya.

"Aku sudah terlalu lama tidur sepertinya, Jenderal Shura pasti mencariku." Dimitri mengatakan hal itu supaya Igor tak bertanya lagi dan ia tak menjawab apapun.

"Kau dibebas tugaskan selama kau tak sadarkan diri."

Ucapan Igor itu membuat Dimitri hanya bisa menelan ludahnya saja, ia tak bisa kemana-mana lagi, dan tak ada alasan untuknya pergi.

Lalu dengan tarikan napas yang pelan Dimitri mau tak mau mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada Igor.

Meskipun ia tak mengatakan bahwa telah dianugerahi sebuah sistem sihir yang luar biasa.

Karena sejak awal itu sudah perjanjian bahwa ia tak boleh menceritakan kepada siapapun bahwa ia memiliki sistem sihir.

Maka dari itu Dimitri hanya mengatakan bahwa saat ia hampir sekarat karena melawan para pencuri itu.

Tiba-tiba ia tak sadarkan diri lalu ia tak ingat apa yang terjadi dan setelah sadar ia bisa menggunakan kemampuan tersebut.

Saat ini ia sendiri pun tak yakin apakah masih bisa atau tidak menggunakan sihir dengan elemen yang berbeda dari sihir yang ia miliki.

Tentu saja semua itu hanyalah kebohongan yang sengaja Dimitri buat supaya Igor tak penasaran dan terus bertanya.

Sebab Igor bisa membuatnya membuka mulut jika terus lama-lama diladeni.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***