Volume 01, Chapter 02.

Disebuah desa di pegunungan beol yang dikenal sebagai desa edas terlihat sesosok pria muda sedang membawa sekeranjang besar arang menuju salah satu rumah di desa itu.

"Selamat pagi Shela-san, Rigit-san" sapa Tanjiro  sambil membawakan sekeranjang arang pada kedua penduduk desa di depannya

"Ohh.. Tanjiro  kau sudah datang masuklah kedalam!! cuaca sedang buruk" tegur rigit-san pemilik rumah tersebut.

"Tidak rigit-san terima kasih atas tawarannya tapi aku harus mengirim batu arang ke tempat lain karena cuaca semakin dingin aku yakin mereka sangat membutuhkan arang baru ini untuk perapian mereka" jawab Tanjiro  menolak ajakan dari rigit dengan sopan.

"Jadi begitu ya, kau benar benar rajin Tanjiro , ini uangnya kalau begitu hati hati saat berjalan salju sudah lumayan banyak menumpuk"

"Terima kasih rigit-san, baik aku akan berhati-hati" jawab Tanjiro  sambil menerima uang hasil penjualan arang nya pada rigit

"kalau begitu rigit-san aku pergi dulu, ittekimasu"

""Itterasshai"" balas rigit-san dan shela-san

Sudah 4 bulan sejak Tanjiro  terdampar di desa ini saat ini adalah musim dingin dan salju telah menumpuk, Tanjiro  memilih untuk mengumpulkan uang dengan bekerja sebagai magang dari tukang kayu bakar dan pembuat arang di desa ini untuk mencari uang.

Alasan Tanjiro  membutuhkan uang adalah karena dia ingin pergi keluar untuk menjelajah dan mencari informasi tentang cara agar dia bisa pulang ketempat asalnya.

Jujur saja Tanjiro  tidak terlalu berekspektasi besar untuk bisa pulang setelah lama tinggal ditempat ini. Karena setelah mengetahui tentang tempat ini Tanjiro  semakin yakin bahwa tempat ini bukan hanya tempat yang jauh dari tempat dia tinggal melainkan tempat ini juga seperti dunia asing baginya.

Tapi Tanjiro  bukanlah pria yang mudah menyerah jadi Tanjiro  tetap memegang tekadnya untuk mencari jalan pulang.

Tok tok

"Selamat pagi Yoffie-san, apa ada orang dirumah?" Teriak Tanjiro  saat mengetuk pintu rumah pelanggan terakhirnya hari ini.

"Tunggu sebentar Tanjiro !!" Teriak seseorang dari balik pintu.

"Baik" jawab Tanjiro .

***

Setelah Tanjiro  selesai mengirim semua arang Tanjiro  kembali ke tempat pembakaran arang, Tanjiro  mulai memotong kayu yang akan dibuat arang nantinya.

"Selamat siang Tanjiro " tegur seseorang pada Tanjiro .

"Ah..selamat siang paman gilbert" jawab Tanjiro  setelah melepaskan kapaknya.

"Kemarilah Tanjiro  aku membawa makanan!"

"Baik paman gilbert"

Paman gilbert adalah pemilik bisnis kayu bakar dan arang di desa ini, dia bertugas menyediakan kayu bakar dan arang untuk keperluan desa. Aku sudah bekerja dengannya selama hampir 4 bulan dan terkadang paman selalu memberikan makan siang padaku seperti ini.

"Paman gilbert bisakah aku libur besok aku ingin pergi ke hutan besok pagi"

"Tentu saja boleh Tanjiro  berkat kamu pengiriman arang jauh lebih cepat, libur satu atau dua hari bukan masalah"

"Terima kasih paman gilbert"

"Berapa orang yang akan pergi bersamamu Tanjiro "

"Seperti biasa aku akan pergi sendiri paman gilbert"

"Jadi begitu, aku tahu kau sangat kuat tapi kau harus tetap berhati hati karena bukan hanya hewan buas saja yang muncul di hutan tapi monster juga akan muncul"

"Aku mengerti paman"

Para warga desa tahu kalau aku cukup kuat karena aku pernah ikut berburu bersama para pria lain di desa dan berhasil mengalahkan para monster yang menyerang rombongan kami.

Semenjak tahu bahwa ditempat ini memiliki monster Tanjiro  juga mulai merasa takut jika para monster menyerang desa jadi dia sering berburu monster yang mendekat, tetapi kepala desa caam-san memberitahunya bahwa monster tidak akan berani mendekat ke arah desa karena mereka takut dengan sisik naga hitam yang ada didesa, jadi para monster hanya berkeliaran jauh didalam hutan dan tidak berani untuk mendekat apalagi menyerang desa.

Setelah mendengar hal itu Tanjiro  cukup senang tapi setelah melihat jika monster adalah makhluk yang hidup berdasarkan insting untuk membunuh seperti para oni Tanjiro  tidak bisa membiarkannya dan mencoba melawan mereka, terlebih Tanjiro  berniat untuk pergi menjelajah untuk mencari informasi untuk pulang jadi dia harus paham seberapa berbahaya monster dan bagaimana cara mengalahkannya.

................

Keesokan harinya setelah memakan buah buahan untuk sarapan Tanjiro mulai berkemas untuk bekal, karena rencananya Tanjiro akan berjalan masuk kedalam hutan di pegunungan beol, mengambil pedang patahnya Tanjiro pergi keluar dari rumah atau gudang yang ditinggalinya selama beberapa bulan ini.

Setelah dirawat oleh caam-san dan lina-san Tanjiro memilih untuk tinggal di gudang tua agar tidak merepotkan mereka, jadi Tanjiro telah tinggal sendiri di gudang tua dekat lumbung penyimpanan kayu bakar milik paman gilbert yang dikenalkan oleh caam-san.

Alasan mengapa pedang yang digunakan Tanjiro patah kemungkinan diakibatkan pertarungannya dengan muzan sebelumnya, sama seperti pakaiannya yang hancur pedangnya juga memiliki keadaan yang sama seperti terakhir kali Tanjiro melawan muzan.

'ittekimasu' gumam Tanjiro meskipun tidak ada orang lain tapi hal ini sudah menjadi kebiasaan.

Hanya dalam sekejap Tanjiro menggunakan teknik pernapasan penuh untuk memperkuat dan mempercepat tubuhnya agar bisa memasuki hutan sedalam mungkin dengan cepat karena jika di permukaan dekat desa monster tidak akan berani mendekat jadi Tanjiro harus memasuki hutan lebih dalam lagi.

snipp snipp..

"aku bisa menciumnya bau monster disekitar sini" gumam Tanjiro saat sudah memasuki hutan cukup dalam Tanjiro berhenti karena berhasil mencium bau monster disekitarnya. "mahluk hijau itu ..  sepertinya goblin"

Tanjiro sering bertemu dengan monster berperawakan pendek dan bertelinga panjang itu, menurut caam-san monster itu bernama goblin. dan Tanjiro telah membunuhnya beberapa hari lalu juga.

Goblin bukanlah makhluk yang cukup pintar dan Tanjiro pernah mencoba berbicara pada mereka tapi bukan hanya Tanjiro tidak mengerti bahasa yang digunakan para monster itu, para goblin itu langsung menyerang Tanjiro dengan membabi buta seperti ingin membunuhnya jadi Tanjiro beranggapan bahwa para goblin ini adalah monster yang harus dibunuh karena seperti para iblis, para monster memang berkeinginan melukai makhluk hidup lainnya dan manusia adalah salah satu contohnya.

"tiga ekor goblin seharusnya aku bisa" berjalan mendekat Tanjiro memasang kuda-kudanya.

Ketiga goblin itu juga melihat kearah Tanjiro dan langsung berlari ke arahnya

graaaa

grraaaghhh

hraaahhh

Ketiganya hanya menggunakan kayu yang dibuat runcing sebagai senjata mereka untuk menyerang Tanjiro.

Bahkan tanpa perlu menggunakan teknik pernapasan sekalipun Tanjiro berhasil memotong kepala mereka dengan mudah.

plukkk..

Hanya dalam sekejap ketiga kepala goblin terjatuh di belakang Tanjiro. sebenarnya Tanjiro tidak perlu memenggal kepala mereka karena para goblin tidak seperti iblis yang harus dipenggal kepalanya untuk membunuhnya, karena goblon dan beberapa monster yang telah ditemui Tanjiro tidak memiliki kemampuan regenerasi seperti para demon jadi dengan diberikan luka fatal saja monster akan bisa dikalahkan.

Tetapi Tanjiro merasa dengan memenggal kepala para monster itu mereka akan sedikit merasakan penderitaan rasa sakitnya.

Setelah membunuh ketiga goblin itu Tanjiro berjalan mendekat ke arah tubuh tiga goblin yang mulai menghilang seperti para demon, disana Tanjiro mengambil tiga permata yang muncul setelah tubuh para goblin lenyap.

"batu ajaib  .. aku harus mengumpulkannya"

Batu yang diambil Tanjiro berwarna ungu gelap dan didalamnya terlihat seperti banyak bintang berkilauan, Tanjiro mulai mengumpulkan batu ajaib ini sejak beberapa bulan lalu untuk dijual nantinya.

Awalnya Tanjiro tidak tahu batu bercahaya apa ini, tapi setelah membunuh monster dan Tanjiro bertanya pada caam-san, caam-san menanyakan apakah Tanjiro mengambil batu ajaib dari para monster yang dibunuhnya. dan disanalah Tanjiro dijelaskan jika batu ajaib ini bisa dijual di orario.

Terpopuler

Comments

Oryza Sativa

Oryza Sativa

untuk awalan bagus

2023-01-26

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!