Hari Pertama Chiyo Kerja

"Kamu nggak apa-apa?" Chiyo yang hendak ikut mengusap kening Akira, namun dengan cepat dia urungkan dan meletakkan kembali jari tangan miliknya di samping pinggangnya.

"Nggak apa-apa kok." Akira yang kemudian tersenyum meski keningnya membekas tanda kemerahan akibat terkena dorongan dari pintu besi tebal gudang dingin itu.

Keduanya pun melanjutkan kembali aktifitasnya. Meskipun baik Chiyo dan Akira masih menyisakan lirikan untuk sesekali menoleh ke belakang.

Bersamaan dengan orang paling tinggi jabatannya tengah mengunjungi Hanzo Market dan berkeliling ke setiap sudut. Dimulai dari bagian elektronik dan perabotan rumah yang kemudian beralih ke lorong per lorong non food dan groceris hingga beverages and drink. Dan berakhirlah di meat dan frozen dimana dia tengah memperhatikan Chiyo yang sepertinya masih kikuk memegang ikan dan daging apalagi jika ada pembeli dan dia harus menimbang nya.

Chiyo terlihat belum mahir, karena dia belum terbiasa saat menimbang baik ikan maupun daging, Chiyo terbilang lamban.

Ryo selaku orang kepercayaan Daddy Kenji yang memiliki jabatan penting itu pun akhirnya menghubungi Tuan nya. Memberikan informasi jika Chiyo sudah diterima bekerja dan tidak lupa, Ryo juga mengambil foto Chiyo yang tengah sibuk melayani customer karena hari itu adalah hari Minggu.

"Bagus, pantau terus dia. Bagaimana kinerja nya."

"Baik Tuan," balas Ryo dengan menutup ponsel nya kembali. Setelah Ryo selesai melaporkan keadaan Chiyo kepada Daddy nya.

Sementara di rumah berdesain tradisional di Jepang. Daddy Kenji tengah menatap layar ponsel dan melihat putra nya Chiyo lewat foto yang dikirim Ryo. Berbeda sekali waktu Chiyo tinggal di Jepang. Chiyo terlihat manja, namun kali ini dia melihat Chiyo terlihat siap untuk menyambut hari-harinya melepas sematan konglomerat yang sejak kecil sudah disandang nya. "Lihat ini putra mu!" Daddy Kenji memperlihatkan kepada Mommy Mia yang setiap malam merindukan putranya.

"Chiyo..." Mommy Mia menatap tidak tega kepada putra kesayangannya dan memeluk benda pipih itu seakan memeluk Chiyo putra nya.

"Sudah-sudah! Nanti juga dia kembali."

Mommy Mia yang tersenyum getir dan tetap tidak tega kepada Chiyo.

.

.

Hanzo Market.

Pukul 14.00 WIB.

"Siapa dia Tama?" seru salah satu staf Meat yang shift masuk siang pun mulai berdatangan dan cukup ramai.

"Oh, dia Chiyo. Staf tambahan dan baru hari ini bekerja," jawab Tama.

Chiyo pun akhirnya berkenalan dengan Kiko dan Fudo.

Kiko tampak memperhatikan dari ujung topi yang dikenakan Chiyo sampai pada celana kerja yang terlihat mahal dan sepatu pantofel bawah yang mencolok kedua mata nya, karena terlihat logo Brand ternama yang Chiyo tidak peduli bahkan. Namun baik Kiko dan Fudo dibuat ternganga.

Kiko dan Fudo tidak berkata sepatah kata pun dan seperti biasa, shift siang bertugas melanjutkan kerja dari shif pagi.

Sedang Akira yang sedari tadi sibuk merefill buah anggur red globe yang sedang promo spesial, membuatnya otomatis cukup lelah karena harus berkali-kali mengambil tumpukan kardus berisi anggur red globe tersebut untuk terus-terusan di keluarkan dari gudang dingin.

Terlihat Akira yang kelelahan pun tidak lepas dari Chiyo yang sejak tadi mencuri-curi pandang Akira.

" Biar aku bantuin ya," tawaran Chiyo yang langsung mengangkat kardus berisi anggur red globe tersebut untuk dimasukkan ke dalam troli.

"Terimakasih ya. Kamu staf baru ya? Soalnya kok, aku terlihat asing dengan wajah kamu," tanya Akira yang kedua tangannya memainkan troli yang pegang nya.

"Iya."

"Cie... Cie... Akira, Chiyo..." seru Gina, staf fruit and vegetable juga, yang tengah membuat aneka juice dan buah potong.

"Ck... apa an sih Gina?" Akira yang tampak malu-malu.

"Oh ya, kita belum berkenalan lho tadi. Aku Chiyo," seraya mengulurkan tangan setelah Chiyo membersihkan tangannya setelah mengangkat kardus buah anggur red globe.

"Aku Akira."

Keduanya pun bersalaman dengan diikuti senyuman dari bibir keduanya. Membuat Chiyo bertambah deg-degan dan semakin terpesona dengan kecantikan Akira.

Begitu juga dengan Akira, dia melihat Chiyo adalah pria yang tampan, bersih dan rapi jika dia melihat secara penampilan. Bisa dikatakan sempurna dan tidak ada celah untuk pria yang masih menggenggam tangannya karena sebuah perkenalan yang belum usai.

"Akira!" Membuat tautan tangan mereka terlepas karena Hana memanggil yang dikira oleh Akira adalah ibu Chika, team leader meat and frozen yang terkenal galak dan bawel sekaligus centil karena usia mereka semua sepantaran yakni sekitar 25 tahunan. "Buruan! Itu anggur red globe nya sudah kosong sejak tadi. Para customer sudah berdatangan lagi itu mencari anggur," seru Hana.

"Itu siapa?" Mata Hana yang tidak boleh melewatkan para pria tampan terlebih di dairy Frozen dan Meat.

"Kenalan dong!" seru Akira meledek Hana yang sok centil sembari tubuhnya tidak berhenti bergerak seperti cacing bergeliat. Dari yang membenahi topi sudah tampak oke atau belum. Membenahi seragam dan beberapa helai rambut yang sengaja dia biarkan berada di sisi kanan dan kiri wajahnya. Itu tak lepas dari bahasa tubuh yang terlihat keganjenan dari seorang Hana.

"Hai aku Hana. Staf dairy, fruit dan Vegetable juga, sama itu kayak Akira." Hana yang cengar-cengir dan terlihat kagum dengan sosok Chiyo.

"Hai, Chiyo."

"Ayo ah!"! seru Akira yang mendorong troli dan menarik lengan Hana yang masih dadah-dadah ke arah Chiyo.

"Akira! Ayo buruan!" seru lebih keras dari ibu Chika yang menyuruh Akira dan Hana lebih cepat mengeluarkan buah anggur red globe nya supaya customer tidak menunggu.

"Chiyo! Chiyo sini! Kamu bantuin aku aja Chiyo!" seru dari ibu Chika yang memanggil Chiyo untuk membantunya.

Chiyo pun hanya mengikuti apa kata ibu Chika, meskipun Hana dan Akira tahu jika ibu Chika tengah berusaha lebih dekat dengan Chiyo.

Ya, ibu Chika yang selaku team leader divisi meat and frozen. Memang akan bersikap seperti itu pada staf nya apalagi yang berwajah tampan. Berawal dari mengajak nya bantu-bantu dia, kemudian sering dipanggil-panggil dan dikasih kerjaan, lalu dekat dan ya, meskipun banyak dari yang sebelum-sebelumya mereka tidak menjalin hubungan kekasih. Namun biasanya keduanya memiliki kedekatan.

Dengan jurus selaku yang memiliki wewenang, bisa dengan mudah Chiyo itu bakal ditaklukkan. Hana dan Akira hanya tersenyum yang kemudian geleng-geleng kepala dengan tingkah team leader nya itu.

.

.

Sampai dimana sudah pukul 15.00 WIB. Akira dan Hana yang sudah berada dalam loker nya dan hal pertama adalah mengecek ponsel, karena setiap masuk toko dan bekerja. Mereka tidak boleh membawa ponsel mereka.

Keduanya pun sibuk melihat ponsel hingga Chiyo melintas di dekat mereka, namun Akira tidak memperhatikannya. Sampai Hana menyenggol lengan Akira memberi tanda, jika pria paling tampan di Hanzo market tengah lewat.

Namun terlihat jika Chiyo wajahnya tidak bersemangat seperti saat di toko. Karena dia memikirkan nasib nya setelah ini akan tidur dimana.

Hana dan Akira hanya melihat Chiyo keluar dari pintu karyawan hingga punggungnya menghilang di baling pintu besi berwarna abu-abu gelap itu.

Chiyo yang kemudian berjalan mengambil koper besar yang tadi dia titipkan di penitipan barang.

Meskipun staf dari Hanzo Market cukup kaget jika ternyata pemilik koper besar itu adalah milik staf baru yang cukup banyak dibicarakan oleh para warga toko hari itu yaitu Chiyo.

"Chiyo!" Tama yang memanggil Chiyo dan menawari nya tahu berontak pedas karena kebetulan teman nya yang berjaga. Jadi dia bisa mendapatkan diskon harga. "Makan Chiyo!" Tama yang menyodorkan plastik berlogo Hanzo Market itu kepada Chiyo. Namun Chiyo hanya menelan ludah saat melihat Tama begitu nikmat dan lahap memakannya. Sementara dia, sebenarnya perutnya lapar. Tapi jika melihat bentuk dari makanan tersebut. Chiyo tak sanggup memakan nya. Karena terlihat sekali jika minyak nya sangatlah banyak. "Kamu nggak makan Chiyo?" tanya Tama disela-sela mengunyah tahu berontak isi daun ketela pedas itu.

"Makan?" seraya melotot. "Apa ini tadi nama nya?" tanya Chiyo.

Membuat Tama berhenti mengunyahnya. Memperhatikan baik-baik Chiyo dari ujung rambut dan sepatu yang paling dasar Chiyo.

Chiyo yang gugup dan takut jika Tama bisa menebak jika dia sebenarnya adalah anak orang kaya yang dibuang demi bisa belajar menghargai uang.

"Apa kamu...?" tanya Tama dengan wajah lebih dekat menatap Chiyo

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!