Mobilku sudah sampai di parkiran kantor. Setelah menyerahkan kunci pada satpam, aku langsung menuju ke ruangan ku. Beberapa kali aku berpakaian dengan para staf. Aku hanya mengangguk sedikit sebagai ungkapan rasa saling menghibur di antara kami. Selebihnya, aku tetap fokus dengan pandangan ku dan langkah ku menuju ruangan.
Aku memasuki lift yang memang di sediakan untuk para petinggi perusahaan, contoh nya aku. Aku hanya menjabat sebagai direktur utama, tapi bukan pemilik HS grup. Dan tentu saja, aku di dampingi oleh Om Hotma selaku pengacara perusahaan.
Keluar dari lift, aku lanjutkan melangkah menuju ke ruangan ku. Tepat jam dua siang aku sudah berada di ruangan serba putih itu.
Aku belum melihat Marsha, Ming dia sedang di toilet.
Beberapa saat kemudian, benar saja Marsha masuk ke ruangan ku.
"Permisi mas!"
"Kenapa Sha?"
"Kok mas Alby ke kantor? Memang ngga capek? Baru pulang tadi kan?", cerocos Marsha.
Aku memijat pelipisku pelan.
"Capek sih Sha, tapi kalo aku diam ngga ngapa-ngapain yang ada aku malah kepikiran melulu sama hal yang seharusnya ngga aku pikirin."
"Mas Alby belum ikhlas?", tanya Marsha.
"Insyaallah Sha, mungkin nanti! Kalo sekarepmu masih belajar ikhlas nya!"
"Mas Alby harus move on! Masa depan mas Alby masih panjang lho!"
"Iya Sha!"
"Sebenarnya ada meeting keluar sih mas. Tapi aku pikir mas Alby masih capek, jadi niatnya aku mau gantiin!"
"Meeting sama perusahaan mana?"
"PT. Glory, mas!"
Aku mengangguk pelan. Aku memang beberapa kali Mende nama perusahaan itu, tapi belum pernah bekerja sama.
"Ya udah aku aja yang jalan!"
"Biar aku aja, mas Alby capek kan?"
"Ngga kok Sha, selama di jalan aku juga tidur kok. Istirahat juga kan namanya?"
"Oke, baiklah kalo gitu. Tapi nanti malam ada kuliah ya mas. Besok pagi, ada jadwal les privat bahasa asing juga!"
"Iya, aku inget Sha. Buku-buku nya juga sudah ada di mobil kok!"
"Oke, oh iya meeting di resto CCC ya mas. Nanti mas Alby tanya aja sama orang sana, biasanya sudah reservasi."
"Oke Sha."
Marsha pun keluar dari ruangan ku. Satu-satunya karyawan perempuan yang ada di kantor ini yang dekat dengan ku. Dalam artian dekat sebagai teman sekaligus partner kerja. Marsha juga sudah bertunangan dengan Jonathan, salah satu manajer di anak cabang HS grup.
Sebelum aku keluar menuju resto CCC, aku menerima beberapa dokumen yang harus ku tandatangani di meja ku. Setelah itu, barulah aku meluncur menuju resto CCC.
Tak butuh waktu lama untuk ku menuju ke resto CCC. Sebentar bisa di tempuh dengan jalan kaki menurut ku. Tapi Marsha selalu mengingatkanku bahwa mengendarai mobil bukan hanya karena kebutuhan, tapi sebagai penyeimbang dan pemantasan diri ku sebagai pemimpin.
Sesampainya di sana, aku langsung masuk menuju ke kasir.
"Selamat siang pak?", sapa kasir itu ramah.
"Selamat siang, saya ada janji meeting dengan PT Glory, apa sudah ada reservasi atas namanya?"
"Anda dari HS grup?"
"Betul!"
"Seolah pak, anda sudah di tunggu!"
"Terima kasih!", aku langsung berlalu menuju ke meja yang sudah di pesan. Ternyata di sana sudah ada seorang pria dewasa yang menunggu.
"Permisi, selamat siang!", sapaku.
"Selamat siang!", jawab pria itu lalu berdiri dan menyalami ku.
"Dengan Perwal HS grup?", tanya nya.
"Betul pak, perkenalkan nama saya Alby. Untuk sementara, saya yang bertanggung jawab dengan HS grup."
"Oh...jadi, anda menantu dari almarhum tuan Hartama?", tanyanya. Aku mengangguk.
"Begitu rupanya. Saya sebenarnya sudah lama mengenal tuan Hartama, tapi kami belum pernah bekerja sama dengan beliau."
"Semoga kita bisa bekerja sama ya pak...?"
"Oh iya, lupa. Perkenalkan, nama saya Marcel!"
Setelah acara perkenalan itu, kami memulai diskusi tentang kerja sama yang akan kami coba lakukan.
Setelah berjalan cukup alot, akhirnya kerja sama itu di sepakati. Dan soal berkas serta dokumen akan menyusul, yang penting sudah ada bukti hitam di atas putih yang menunjukkan bahwa kami setuju untuk saling bekerja sama.
Ternyata, pembicaraan kami cukup lama. Sampai lewat dari jam empat sore.
"Jadi, setelah istri anda meninggal anda harus mengurus perusahaan dan putra anda sendiri?"
Aku mengangguk pelan. Ini bukan pertama kalinya aku mendapat pertanyaan seperti itu. Bahkan sampai bosan! Memang ada yang salah dengan statusku???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
andi hastutty
duda anak 1 hehehe
2024-02-25
0
~R@tryChayankNov4n~
kagak ad bang...cuman para netijen aj yg suka kepo....🥲😅
2023-01-02
1
Yuliana Tunru
ceritax lumayan krn msh tak jauh dari bertahan atau lepaskan..tp byk typo thor yg teliti ya biar karyax makin berkualitas semangat berkarya thorr..
2023-01-02
1