Dalam Senja yang temaram
Kutaburkan abu orang yang aku cintai
Jangan kau tanya bagaimana rasanya
Seolah-olah dunia berputar dalam kehampaan
Kini baru aku sadari setelah terpisah kematian
Tidak ada tempat untuk kita saling bertemu kembali di sini
Sheena.
*****
Begitu abu terakhir telah di taburkan dan terlepas dari tangannya, gadis tersebut baru ingat ini bagian akhir dari pertemuan dalam kehampaan, Sheena berusaha tegar sambil menahan tangisnya dimana dia menatap ujung laut yang tidak pernah terlihat.
"Beristirahatlah dengan tenang, bu"
Batin nya.
"Aku sudah berusaha hingga tetes penghabisan, jangan menyalahkan ku, karena aku sudah sampai pada puncak dimana kemampuan ku berada"
Lagi dia bergumam, menatap Senja yang mulai memadam, membiarkan sang pembawa sampan mengarungi laut dan kembali ke tanah dimana dia berpijak biasanya. Suara deru mesin memekakkan telinga, di abaikan Sheena karena suara pemikiran nya jauh lebih tebal di balik hati nya.
Dia menghela pelan nafasnya untuk beberapa waktu, baru sadar setelah perjuangan panjang berharap ibu yang sangat dia cintai bisa terus hidup hingga 100 tahun rupanya sia-sia,penyakit kanker rahim milik ibunya sama sekali tidak berhasil disembuhkan.
Setelah berhutang kesana-kemari penuh perjuangan dimana dia berharap jika masih tersisa sedikit harapan untuk satu-satunya keluarga yang dia miliki rupanya semuanya sia-sia. Pada akhirnya dia harus menyelesaikan biaya perawatan dan pengobatan ibunya ke bagian staf administrasi setelah membakar jasad ibunya hingga menjadi abu,membawanya pulang dan menaburkannya ke pantai.
Sheena sama sekali tidak mengeluarkan air matanya, baginya air mata itu telah sirna sejak dia berusia 5 tahun, kehidupan keras yang dia jalani membentuk nya hingga seperti hari ini.
Ibunya tidak pernah membiarkan nya menangis dalam keadaan apapun, wanita itu berkata jika Sheena harus jadi sekeras batu untuk dapat bertahan hidup didunia yang kejam ini.Mungkin terakhir kali dia menangis saat mereka tinggal di kampung yang berbeda dimana banyak anak-anak seusianya kala itu mengejek dirinya dan berkata jika dia bocah kecil yang merupakan anak haram karena tidak diketahui asal usulnya dan tidak diketahui siapa ayahnya.
Kala itu dia hanya bocah kecil, dia mengadu ke pada ibunya dalam tangisan nya, tapi alih-alih mendapat pembelaan, justru pukulan hebat yang dia terima dari ibunya dimana saat itu ibunya berkata,
"tidak peduli bagaimana susahnya kita, terserah orang mau berkata apa kau putriku satu-satunya. Jangan dengarkan omong kosong mereka,ingat kamu harus sekolah hingga tamat SMA,masuk ke universitas yang baik di kampung xxxxxxx dan harus bisa menguasai banyak bahasa,harus bisa berenang di lautan,harus bisa menyetir truk,harus bisa menari balet dan harus bisa semua urusan yang berhubungan dengan akuntansi dan matematika,tidak peduli bagaimana caranya ibu dan kamu sendiri akan bisa membayar semua pendidikan itu. Kelak saat sudah tiba waktunya,akan ada orang yang datang menjemput mu dan mengembalikan mu ketempat asalmu".
Saat itu Sheena masih tidak paham dengan apa yang dimaksud ibunya, tapi ibunya benar-benar berjuang membuatnya sekolah menjadi lulusan terbaik meskipun harus mencari uang hingga tidak memperhatikan kesehatannya sendiri.
Tapi nyata nya bagi Sheena orang miskin itu tetaplah orang miskin,bagaimana ibunya berjuang untuk menaikkan derajatnya melalui jalur pendidikan,tapi semua orang tidak sudi bergaul dengannya karena penampilannya.
Baju kumuh, kaca mata tebal, kehidupan miskin dan ahhh entahlah.
Ibunya tidak pernah mengizinkannya berpenampilan normal seperti layaknya teman-temannya,meskipun dia pernah protes jutaan kali,saat itu ibunya hanya berkata ini semua untuk kebaikannya.ibunya berkata
"Saat kau sudah siap orang itu sendiri yang akan mengubahmu dan mengembalikan mu ketempat asal mu,karena dia tidak akan bertahan lama disana menggantikan mu. Sejak awal dia sudah sakit-sakitan dan lemah,satu-satunya cara untuk menyelamatkan kalian adalah dengan cara seperti ini,kelak kau akan paham kenapa ibu begitu kejam padamu"
Ingatan akan kata-kata ibunya telah hilang berpuluh-puluh tahun yang lalu dari kepalanya dan yang dia ingat hanyalah bagaimana cara mereka bertahan hidup selama ini.
"Hahahahaha lucu sekali"
Ingin dia tertawa tapi mulutnya enggan terbuka.
Beberapa tahun belakangan penyakit ibunya kambuh sangat parah,karena masih kuliah dan ibunya tidak mengizinkannya untuk berhenti kuliah, Sheena terpaksa bekerja paruh waktu dimalam hari untuk membiayai hidup mereka dan pengobatan ibunya. Awalnya cukup tapi lama kelamaan sama sekali tidak cukup,1 tahun belakangan Sheena terpaksa berhutang kepada rentenir untuk biaya pengobatan ibunya,dan makin lama bunga pinjaman itu semakin meningkat.
Rentenir benar-benar mengerikan, mungkin sama hal nya dengan aplikasi online yang kejam nya melebihi ibu tiri, mereka semakin hari semakin mencekik orang-orang yang mengambil pinjaman dalam keadaan terjepit.
Pada akhirnya sebelum kapal tersebut bergerak, gadis tersebut memberikan penghormatan 3 kali terhadap debu ibunya,kemudian memeluk erat foto ibunya yang ada ditangannya secara perlahan. Ibunya sebelum meninggal berpesan,
"Jangan meletakkan kenangan ibu di makam manapun di kampung yang pernah kita tempati atau tinggali, karena itu akan menyulitkan kamu untuk pergi dari tempat-tempat itu suatu saat nanti, jangan pernah berteman dengan siapapun karena suatu saat jika kamu harus pergi orang-orang akan ikut mengenang ibun dan mengenali kamu dengan baik"
Dan kini tanpa melanggar permintaan ibunya, Sheena sendirian memilih membakar tubuh ibunya, membuang abu ibunya kelautan dan meletakkan semua kenangan ibunya kedalam kotak kecil dan membinasakan semua kenangan soal ibunya ketengah lautan.
"Sheena kau benar-benar sendirian saat ini."
Dia membatin pelan, memejamkan bola matanya sembari duduk menatap langit yang mulai menggelap dalam peraduan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Mo Xiao Lam
awal yang sulit bagi mc
2025-01-28
0
Fajar Ayu Kurniawati
.
2025-02-10
0
Ira
v
2024-11-29
0