The twin's Mask
Bagian Gedung tersembunyi
pinggiran kota Paris.
Derap langkah sepatu terdengar memecah keheningan malam, suara layar monitor pengatur detak jantung menggema memecah suasana dan terus memekakkan telinga semua orang, beberapa orang berpakaian serba putih bergerak dengan cepat menampilkan ekspresi wajah panik mereka mendekati satu sosok tubuh seorang gadis yang tidak berdaya.
Gadis tersebut seolah-olah tenggelam dalam ke indahkan dalam alam bawah sadar nya, memilih enggan bangun karena merasa apa yang ada di hadapannya tidak penting lagi, terlalu lama berlalu bukan satu dua hari bukan pula satu dua bulan tapi sudah melewati tahun dan membuat khawatir orang-orang.
Selang-selang yang menancap di tubuh nya terus berusaha untuk menyelamatkan nya, bahkan nafas nya dibantu dengan alat-alat mengerikan, bahkan saat masa kritis tiba tidak jarang AED (automated external defibrillator) alat kejut jantung terus di lesatkan pada bagian dada gadis tersebut untuk menarik terus kesadaran nya.
"Semakin melemah"
Satu dokter bicara gelisah, detak jantung gadis dihadapannya semakin memperlihatkan, semakin lama bergerak semakin melambat, dia memperhatikan garis pada layar monitor dengan keringat bercucuran di kedua pelipis nya.
Jika sesuatu yang buruk terjadi pada gadis tersebut maka bisa dipastikan mungkin kehidupan semua orang yang ada didalam ruangan tersebut terancam punah.
"Lakukan yang paling terbaik, Sekarang"
Dokter lain nya berteriak dengan cepat, mencoba menarik kesadaran gadis yang seolah-olah enggan mendapatkan kehidupan nya kembali tersebut.
"Inj semakin buruk"
Satu dokter lainnya berbisik.
Mendengar hal tersebut, dokter kepala dengan cepat mencengkeram kerah pakaian rekan nya, dia terlihat begitu marah.
"Kita tidak bisa membiarkan nona muda mati saat ini, kau tahu? Alister group akan hancur jika itu terjadi"
Laki-laki tersebut mengeram, menatap laki-laki yang usia nya lebih muda dari dirinya.
"Kita sudah berusaha hampir 2 tahun ini dengan maksimal, nyonya tua Alister tahu itu"
"Bergerak, lakukan lagi, dapatkan kesadaran nya sekali lagi"
Dia masih terus memerintahkan tim nya untuk bergerak tanpa lelah dan kata menyerah, melepaskan cengkraman nya pada kerah pakaian rekan nya.
"Lakukan lagi"
Lagi laki-laki tersebut bicara, menggenggam erat AED (automated external defibrillator) alat kejut jantung yang kini ada di tangan nya.
*****
Disisi lain.
Kediaman Utama Alister Family tua.
Seorang wanita hampir paruh baya terlihat menundukkan kepalanya sejenak tepat ke hadapan seorang wanita tua yang menggunakan kursi roda, dia kemudian bergerak mendekati wanita tua itu lantas memilih berdiri di sisi kanan nya.
Wanita tersebut membiarkan bola mata nya menatap satu sosok laki-laki yang tergeletak di atas kasur mendominasi berwarna putih dalam keadaan tidak berdaya.
Suara monitor detak jantung terdengar mengalun memenuhi kamar tersebut, diiringi suara penghangat ruangan yang menstabilkan suhu didalam ruang tersebut.
"Sudah terlalu lama kamu tidur son"
Wanita tua di atas kursi roda itu bicara, bola matanya terus menatap ke arah laki-laki yang berbaring tak berdaya dengan banyak selang-selang infus ditubuhnya tersebut.
Terlalu lama laki-laki itu tidak bergerak dari posisi tidurnya,dia koma dalam waktu cukup lama.
Wanita tua itu adalah nyonya tua Alister, wanita rentan tidak berdaya yang hampir kehilangan putra nya dan cucu kesayangan nya karena menantu sambung nya.
Jika dia tidak bergerak dengan cepat saat ini, bisa dipastikan kematian dia juga akan mendekat dan menantu ular nya akan menguasai group Alister dengan cara yang kejam.
"Sejak awal aku tahu wanita itu berhati iblis, dia hanya mencintai pundi pundi harta mu,bukan dirimu"
Wanita tua itu terus bicara menatap sedih kearah putranya.
"Seharusnya ayahmu tidak membuang Helena dan memaksa mu mengambil Lunara saat itu,jika saja aku lebih keras kepala dan menentang semua keputusan ayah mu saat itu,maka kejadian ini tidak akan pernah terjadi"
Kali ini wanita tua itu menghapus pelan air matanya dengan tisu yang ada ditangan nya,kemudian wanita tua itu memalingkan wajahnya.
Wanita hampir paruh baya disamping nya menundukkan kembali kepalanya.
Nenek tua Alister sudah tidak sekuat dulu lagi untuk melindungi seluruh aset-aset berharganya, dia tidak lagi memiliki kekuatan yang sama untuk bisa melindungi orang-orang yang dicintainya.
Menantu iblis nya semakin lama semakin merajalela, dia harus bergerak cepat untuk menyingkir kan Lunara jika tidak maka semua kepemilikan Alister group pasti akan jatuh ke tangan nya.
Dalam 2 bulan terakhir dia memiliki kekhawatiran yang sangat tinggi, takut cucu penerus Alister tidak mampu melewati ke kritis'an nya bahkan dia khawatir istri ke dua putra nya bersama anak haramnya bisa menguasai semua saham perusahaan dengan leluasa setelah putra nya koma hampir +- 1/2 tahun ini, harapannya terhadap cucu kandungnya telah sirna sejak 5tahun silam karena rencana busuk menantu nya itu, kecelakaan Cleopatra mengejutkan dirinya.
Dia yakin wanita iblis itu adalah penyebab utamanya, sengaja melakukan hal tersebut untuk melenyapkan pewaris sah Alister.
Ditengah pemikiran nya tiba-tiba suara handphone nya memekakkan telinga, wanita paruh baya yang ada di samping nya buru-buru mengambil handphone nyonya tua Alister yang terletak di atas meja nakas kecil di sisi kanan ruangan tersebut.
"Nyonya"
Wanita itu bicara sambil menyerahkan handphone nya ke arah wanita tua tersebut, menunggu wanita tua itu mengangkat panggilan yang dilakukan diseberang sana.
"Halo?"
Nyonya tua Alister bicara, menunggu jawaban diseberang sana.
Dia mendengar sahutan di ujung sana.
"Ada dua kabar yang akan aku sampaikan nyonya"
Suara di seberang sana terdengar tidak baik-baik saja.
Nyonya tua Alister terlihat bergetar meskipun sebenarnya dia tahu akan datang pada masa ini cepat atau lambat.
"berikan aku berita buruknya lebih dulu"
wanita tua itu bicara dengan cepat mencoba untuk menajamkan pendengarannya.
"Nona muda menghembuskan nafas terakhirnya pukul 22.45"
bagaikan suara petir di malam hari tanpa hujan tanpa angin, wanita tua tersebut seketika hampir jatuh dari posisi duduknya, tubuhnya bergetar hebat sangat mendengar apa yang diucapkan oleh laki-laki di seberang sana.
seolah harapannya pupus saat ini ketika dia mendengar berita yang barusan saja datang hantam dirinya.
tubuhnya terasa lemas dan dipikir apakah ini berarti semuanya akan berakhir? tidak, dia tidak bisa menyerahkan Alister pada menantu mengerikannya.
"katakan padaku apa berita baiknya?"
dan dia berharap ada satu berita yang bisa menutupi kehancuran hatinya saat ini, tangisannya yang mungkin akan meledak, sudah terlalu tua untuk nya bersikap cengeng saat ini.
"Aku menemukan pewaris tahta berikut nya"
dasar dia mendengar suara laki-laki tersebut dengan berita baik nya, seketika membuat wanita tua itu langsung membulatkan bola matanya.
"Apa?"
dan kali ini dia mencoba untuk mencari pegangan atas dirinya agar dia tidak pingsan dari tempat duduknya, wanita yang ada di sampingnya dengan cepat menggenggam erat telapak tangannya, Seolah-olah tahu dengan kegalauan dan kekhawatiran nyonya tua nya.
"Apa kau tidak sedang menipu ku?"
Wanita tua itu mencoba untuk bertanya dan memastikan.
"Anda bisa langsung bertemu dengan nya dalam waktu cepat, kita tidak mungkin lagi menunda waktu nya, nyonya"
Laki-laki diseberang sana kembali Bicara.
****
SELAMAT TAHUN BARU 2023 🥳🥳🥳.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu,
kita update ulang untuk twins mask alias topeng Kembar nya, revisi karena ketidakpuasan dari Mak author atas episode awal yang kurang greget.
Slow update dengan kisah romantis dan baper penuh intrik pembalasan dendam.
Semoga terhibur dan love you selangit cakrawala makkkkk.
semua novel update setiap hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Rihall Pen
keren mak author🤩
2024-10-29
0
Lea_Rouzza
hadiiirrrr booss 🥰👉😘
2024-09-20
0
mi yan
mulai baca, mulai suka
2024-09-10
0