Sebuah pertanyaan yang cukup menjadi pemicu diri Alves pun keluar juga dari mulut nakal milik Elly.
"Jadi kau tidak mempermasalahkan jika aku memang melakukannya kepadaku?"
Elly kemudian melingkarkan kedua tangannya di belakang tengkuk milik pria ini dan membuat jawaban yang tidak pasti, "Entahlah,"
Sebuah jawaban antara iya dan tidak, mengartikan untuk menguji nyali dari Alves sendiri yang perlahan sudah mulai di kuasai yang namanya has*at tersembunyi dari seorang pria yang kelaparan selama lebih dari dua puluh delapan tahun.
Dan rasa lapar dari serigala yang akhirnya bangkit ini tengah memandang wanita berpakaian pelayan ini.
Identitasnya masih belum di ketahui, wajahnya cantik tapi tetap saja memperlihatkan ekspresinya yang terlihat seperti seorang wanita bodoh yang tidak tahu apapun apa itu arti dari dunia dewasa yang kini sedang di hadapi oleh wanita pelayan ini.
Elly, itulah nama yang dia berikan kepada wanita yang umurnya belum di ketahui oleh Alves sendiri sebab wanta di bawahnya ini adalah seseorang yang tidak sengaja dia temukan di lantai.
Wanita yang selalu mengerjakan segala tugas dengan sempurna ini pun, kini sungguh sedang memacu adrenalin dari diri serigala yang tengah kelaparan ini.
Dan Alves yang mendapati jawaban yang tidak pasti itu, sontak jadi kembali mendaratkan wajahnya di depan dadanya Elly karena kembali di landa rasa frustasi, iya atau tidak hanya itulah jawaban yang sedang di inginkan oleh Alves ini.
"Elly, berikan jawaban yang jelas." Gumam Alves.
Mendengar hal tersebut, Elly tersenyum simpul seraya menatap ujung kepala dari Alves yang nampak terasa cukup menggemaskan.
"Dibalik tampangmu yang seperti seorang Bos Mafia yang kejam, ternyata kau punya sopan santunmu sendiri sebagai pria ya? Aku memujimu Alves."
Dan Alves hanya terdiam. Kalau saja dia saat ini bukan berada di situasi yang menguji jati dirinya sebagai pria, maka dia akan menjawab pujian Elly tadi. Tapi di karenakan Elly memberikan pujian di waktu yang kurang tepat, maka Alves hanya bisa diam menunggu saja sambil memeluk tubuh Elly yang ternyata terasa mungil di pelukannya itu.
Tapi keterdiaman itu sirna, "Apa kau suka dengan sosokku yang terlihat seperti Bos Mafia yang kejam, agar bisa menarik perhatianmu lebih dari ini?"
"Sebenarnya aku tidak menginginkan sesuatu yang berakhir dengan kekerasan." Balas Elly, lalu sedikit melonggarkan pelukan miliknya dari tubuh Alves yang besar seperti beruang.
Sehingga kini mereka berdua pun saling menatap wajah mereka satu sama lain, hingga sebuah pantulan wajah mereka terlihat di manik mata lawan tatapnya.
"Tapi untuk mengatasi permasalahanmu ini, bukannya kau harus menggunakan kekerasan kepada tubuhku agar bisa mencapai kesenangan?" Tanya Elly dengan tatapan dari ekspresi wajahnya yang cukup polos untuk di katakan sebagai orang yang sedang menggoda pria bertubuh beruang itu.
Dan Alves tentu saja membelalakkan matanya ketika indera pendengarannya mendengar pernyataan yang merujuk pada sesuatu yang bisa di katakan, boleh itu.
"Elly," Panggil Alves dengan nada lirik penuh dengan sebuah makna yang cukup dalam, bahwa di sudut hatinya yang paling dalam, akhirnya bisa merasakan senang, karena dia tidak perlu bersusah payah menculik wanita untuk dia tiduri, karena dengan senang hati wanita di bawahnya ini sudah mengizinkannya lebih dulu. "Aku akan bertanggungjawab kepadamu." Bisik Alves tepat di sebelah telinga Elliyana.
Dan balasan apa yang di berikan Elly kepadanya adalah senyuman yang cukup lembut, hingga di mata Alves sendiri senyuman itu cukuplah menggoda, sampai akhirnya Alves pun memulai melakukannya.
CUP..
Satu ciuman yang Alves berikan langsung di terima oleh Elly, dan di saat itu pula Elly kembali melingkarkan kedua tangannya ke belakang tengkuk Alves agar jarak diantara mereka berdua terkikis habis.
"Eumph.." Satu lenguhan yang tentu saja menyita perhatian Alves untuk menginginkan lebih.
"Elly, kau memang pelayan yang pintar dan nakal ya?" Tanya Alves saat kedua bibir mereka saling menjauh untuk mengambil oksigen sebanyak yang mereka bisa, karena setelah pertanyaan itu keluar dari mulut Alves, saat itu pula Alves langsung melepaskan kemeja putih miliknya dengan begitu cepat, hingga akhirnya Alves memperlihatkan tubuhnya yang cukup atletis itu.
Dengan segala kekuatan yang nampak jelas dari seluruh sisi tubuh yang di miliki Alves, tentu saja itu sudah menjadi sebuah tolak ukur, bahwa pria di atasnya itu sungguh bisa memuaskan keinginan dari lawan mainnya.
"Pelayan? Aku itu lebih dari sekedari wanita yang bekerja jadi pelayan, Alves." Sahut Elly sambil menikmati pemandangan menakjubkan dari tubuh Alves yang mampu menghipnotis banyak wanita, termasuk diri Elly sendiri.
Terpancing dengan jawaban Elly barusan, Alves pun kembali mendekatkan wajahnya di depan wajah Elly persis dan bertanya, "Jadi sebelum ini kau ingat pernah bekerja jadi apa? Apakah seperti yang sedang kau lakukan kepadaku seperti ini, menggodaku untuk berbuat lebih?"
"Untuk sekedar memacu adrenalin, akulah pakarnya, Alves." Jawab Elly sekali lagi.
Setelah itu, Alves pun menarik tubuh Elly agar duduk, sekaligus supaya Alves mampu menarik resleting yang ada di belakang punggung Elly persis.
Satu suara lembut dari resleting baju Ellyitu pun sukses menarik dua orang ini untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar berciuman, dan menempelkan tubuh mereka berdua satu sama lain.
"Jadi tidak masalah kan, dengan ini?" Tanya Alves dengan tatapan mata yang sayu. Dimana tangan kirinya saat ini sedang menarik baju bagian atas Elly hingga akhirnya secara perlahan perbuatan yang dilakukan oleh Alves ini membuat tubuh bagian atas Elly jadi terekspose.
"Tapi kau sendiri sedang melakukan ini." Lirih Elly, tidak memperlihatkan satu masalahpun pada ekspresi wajahnya itu ketika tubuhnya terekspose di depan pria ini.
"Baiklah." jawab Alves dengan cukup lirih, karena dia memang sudah tidak mampu menahan segala godaan dari Elly yang terus saja memancingnya dengan semua ucapannya itu.
Dan tanpa basa basi lagi, Alves pun menarik tubuh Elly agar duduk di atas pangkuannya.
Ketika itulah, senjata milik Alves jadi semakin bereaksi saat Elly mendudukinya. Dan Elly pun jadinya tersenyum penuh kemenangan, melihat Alves perlahan jadi menikmati posisi itu.
"Alves," Panggil Elly pada pria jangkung ini.
Tanpa sepatah kata lagi, Alves pun menerjang salah satu dari buah dada milik Elly, hingga Elly sendiri langsung mengernyitkan matanya karena dia mendapatkan serangan yang cukup mendadak itu.
"Kau memang pria yang kesepian ya, Alves." Gumam Elly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Rina_Ibnu_Hajar
keren kak, semangat kak
2023-03-22
1
Ir Syanda
Kesenangan mereka wkwk
2023-03-17
1
Ir Syanda
Sesi panas pun dimulai 🤭
2023-03-17
1