Rahim Penebus Hutang
"Kapan kalian akan memiliki anak? Kalian sudah menikah selama 3 tahun. Mau sampai kapan kalian menundanya lagi Nathan? Apa kamu tidak kasihan terhadap Mama, Mama ini sudah semakin tua dan sangat ini menimang cucu dari kalian."
Ucapan ibunya itu selalu saja terngiang-ngiang di telinga Nathan Edward Collin, seorang pria tampan yang berusia 30 tahun. Ia merupakan Direktur dari Perusahaan AB Group.
Tiga tahun yang lalu ia terpaksa menikah dengan Clara Zamora, seorang model cantik ternama yang sudah goal internasional. Ia merupakan anak dari rekan bisnis orang tua Nathan. Perjodohan itu sendiri sengaja di atur oleh kedua pihak keluarga, selain karena untuk mempersatukan bisnis keluarga, juga karena Nathan yang baru saja patah hati dan uring-uringan karena wanita yang sangat dicintainya sudah menikah dengan pria lain pilihannya. Berbeda dengan Clara yang selalu asyik dengan dunianya sendiri, berhubungan dengan banyak pria tapi tanpa ikatan yang jelas, kelakuannya itu membuat orang tua Clara khawatir terhadap anaknya. Oleh sebab itulah para orang tua menjodohkan mereka berdua.
Akan tetapi Clara sama sekali tidak ingin memiliki anak, ia tidak mau karir yang sudah lama digelutinya dalam dunia modeling akan hancur begitu saja, karena Clara menganggap tubuhnya nanti akan berubah menjadi gemuk sehabis melahirkan. Bahkan ia sama sekali tidak mau disentuh oleh Nathan, meskipun usia pernikahan mereka sudah menginjak tiga tahun lamanya.
"Tidak Nathan, aku tidak mau hamil. Bagaimana jika kau membeli rahim wanita lain saja? Kau harus buat wanita itu hamil dan anaknya akan menjadi milik kita," kata Clara begitu entengnya saat Nathan berbicara mengenai permintaan ibunya itu.
Bagaimana bisa ada seorang istri yang ingin suaminya tidur dengan wanita lain? Tapi itulah kenyataannya, Clara. Ia sama sekali tak mau menghancurkan karirnya hanya demi seorang anak.
Semua itu membuat Nathan begitu stres memikirkannya, tentang permintaan mamanya yang ingin memiliki seorang cucu selalu saja terngiang-ngiang di pikirannya, sementara sang istri malah memintanya untuk mempunyai anak dari wanita lain.
Bagaimana bisa ia memiliki seorang anak sedangkan Clara saja tidak mau memilikinya, berhubungan badan saja Clara tidak mau. Memang Nathan selama ini menyetujui apa yang menjadi keputusan Clara, karena mereka juga menikah secara terpaksa dan tanpa rasa cinta sampai saat ini. Mereka bagaikan dua orang asing yang tinggal satu atap, bahkan kamar pun terpisah. Meskipun terkadang Nathan sebagai pria normal sangat tidak tahan melihat kemolekan tubuh sang istri, tapi ia berusaha untuk tidak menyentuhnya karena menghargai Clara sebagai istrinya. Bahkan mereka juga jarang berada di rumah bersama-sama, terkadang Clara yang entah menginap dimana, begitu juga dengan Nathan yang entah ada dimana. Mereka berdua sama-sama tidak pernah memusingkan akan hal itu. Karena menurut Nathan dan Clara, yang penting orang tua mereka bisa melihat kemesraan mereka di depan mata tanpa harus tahu bagaimana kehidupan rumah tangga anak-anaknya di belakang.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku harus berbicara lagi dengan Clara, kasihan Mama yang sudah sangat ingin memiliki cucu," gumam Nathan.
*****
Di usianya yang telah matang, Adinda Karina, wanita cantik berambut panjang, yang biasa disapa Dinda, sedang diburu untuk segera menikah dengan kekasihnya yaitu Gery Pratama, mengingat usianya yang kini sudah menginjak 25 tahun.
Akan tetapi orang tua Gery sama sekali tak menyetujui hubungan mereka, karena perbedaan status sosial keluarga mereka yang bagaikan langit dan bumi. Dinda hanyalah wanita yang bekerja di sebuah restauran milik keluarga Gery. Bahkan orang tua Gery juga mengetahui jika ayah Dinda hanyalah seorang karyawan biasa yang bekerja di salah satu Perusahaan terbesar di kota Jakarta dan ibunya yang hanya bekerja sebagai seorang Asisten Rumah Tangga. Tentu saja bagi mereka Dinda tidak selevel untuk menjadi pendamping Gery yang merupakan Direktur dari Perusahaan XY, sehingga orang tua Gery pun melarang mereka untuk berhubungan apalagi menikah.
Di saat pikiran Dinda sedang kalut mengenai hubungan percintaannya yang rumit, kini bertambah lagi dengan masalah baru yaitu ayahnya yang ternyata dituduh mengkorupsi uang perusahaan tempatnya bekerja, membuat Dinda merasa semakin stres.
Karena masalah itu juga membuat keluarga Dinda menjadi memiliki hutang yang sangat banyak dan tidak tahu bagaimana harus menebusnya. Sering kali orang suruhan dari pemilik perusahaan tempat ayahnya dulu bekerja datang untuk menagih dan menyiksa kedua orang tuanya, jika tidak segera membayarnya maka ayah atau ibunya akan dijebloskan ke dalam penjara.
"Ayah, Ibu, apa yang bisa Dinda lakukan sekarang? Bagaimana caranya agar Ayah dan Ibu bisa bebas dari hutang ini?" Tanya Dinda dengan isak tangisnya. Dia sangat tidak tega karena lagi-lagi anak buah suruhan dari pemilik perusahaan AB terus saja mengancam ayah dan ibunya serta menyiksanya.
"Hanya ada satu cara," kata Santi, ibunya Dinda.
"Cara apa Bu?" Tanya Dinda.
"Jual rahimmu kepada bos Ayah, beliau juga merupakan anak dari majikan tempat Ibu bekerja," jawab Santi dengan menahan perih di dadanya, entah setan apa yang sedang merasukinya sehingga ia tega mengatakan hal itu.
Dinda begitu terkejut mendengarnya, "Apa yang Ibu maksud dengan menjual rahim?" Tanyanya sembari menatap tajam mata sang ibu. Ia sama sekali tidak mengerti dengan maksud yang diucapkan oleh Santi.
"Dinda, kamu pasti mengerti maksud Ibu. Kamu harus tidur dengan anak dari majikan Ibu yang bernama Tuan Nathan itu agar kamu bisa hamil anaknya. Mereka akan membayar kamu mahal dan menganggap hutang keluarga kita lunas," terang Santi.
"Apa? Tidak Bu, kenapa Ibu begitu tega hendak menjual anak kita sendiri!" Bentak Doni, ayahnya Dinda yang kini juga ikut memelototi istrinya itu.
"Lantas apa yang bisa kita lakukan Yah? Ayah sudah dipecat, bahkan aku juga dipecat setelah mereka tau kita adalah pasangan suami istri. Bagaimana kita harus membayar hutang itu? Sedangkan Dinda hanya pelayan restauran yang gajinya tidak seberapa. Hanya ini satu-satunya jalan Yah," kata Santi yang kini membalas tatapan tajam dari suaminya itu.
Jalan pikirannya benar-benar sudah buntu, tiba-tiba ia teringat jika waktu itu anak dari majikannya yang juga merupakan bos dari perusahaan AB tempat suaminya bekerja, mengatakan jika ia hendak membeli rahim anaknya untuk menebus semua hutang keluarga mereka.
"Nggak Bu, aku nggak mau. Ibu macam apa yang tega menjual anaknya sendiri seperti itu!" Bantah Dinda, hatinya begitu sakit karena permintaan ibunya itu.
"Ibu tidak menjual kamu Dinda, tapi kamu hanya perlu menjual rahim kamu saja," kata Santi.
"Sama aja Bu, apa bedanya? Karena aku akan menyerahkan keperawananku untuk pria itu, pria yang sudah beristri dan sudah tega menyuruh anak buahnya untuk menyiksa keluarga kita saat ini," kata Dinda, lalu ia pergi dengan air matanya yang bercucuran.
...……… Bersambung ………...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
fhira"vhiyol3t
ok lanjut
2024-06-04
0
Cowok Cakep
baru mulai baca, seru nih..
2023-11-01
2
Diana Susanti
nyimak kak
2023-10-14
3