Kini terlihat septyan tengah bersiap, dia memakai pakaian terbaik miliknya dan tak lupa juga dengan gitar kesayangannya.
Lalu septyan langsung pergi ke alamat caffe yang di berikan oleh ayah anastasya.
Cukup memakan waktu lama mencari alamat caffe tersebut, kini septyan sudah berada di depan caffe tersebut. Lalu septyan langsung masuk ke dalam caffe, terlihat hanya ada beberapa pengunjung yang datang.
"Mau pesan apa?" Tanya seorang pelayan.
"Ah, saya bukan mau pesan makanan. Tapi saya ke sini di suruh oleh pak firdaus untuk jadi penyanyi caffe di sini." Ucap septyan.
"Oh, kau penyanyi caffe yang baru. Ya sudah ayo ikut." Ucapnya. "Perkenalkan aku sari." Ucapnya sambil mengenalkan diri.
"Septyan." Balas septyan. Lalu sari mengajak septyan ke panggung kecil tempatnya bernyanyi nanti.
"Di sini tempatnya." Ucap sari.
"Baiklah, kapan aku bisa mulai bernyanyi." Tanya septyan.
"Sekarang saja." Ucap sari. "Aku tinggal dulu yah. Semoga kau bisa menghibur para pengunjung." Ucapnya lalu pergi meninggalkan septyan.
Lalu septyan duduk di sebuah kursi.
"Permisi semuanya, perkenalkan nama saya septyan saya akan menghibur kalian yang ada di sini." Ucap septyan sambil tersenyum.
Terlihat para pengunjung caffe tak ada yang melirik septyan, mereka lebih memilih mengacuhkannya.
Lalu septyan memulai memainkan senar gitar miliknya.
'*Kau yang pernah singgah di sini
Dan cerita yang dulu kau ingatkan kembali
Tak mampu aku 'tuk mengenang lagi
Biarlah kenangan kita pupus di hati
Tak ada waktu kembali untuk mengulang lagi
Mengenang dirimu di awal dulu
'Ku tahu dirimu dulu hanya meluangkan waktu
Sekedar melepas kisah sedihmu
Mencintai dalam sepi dan rasa sabar mana lagi?
Yang harus 'ku pendam dalam mengagumi dirimu
Melihatmu genggam tangannya, nyaman di dalam pelukannya
Yang mampu membuatku tersadar dan sedikit menepi
Tak ada waktu kembali untuk mengulang lagi
Mengenang dirimu di awal dulu
'Ku tahu dirimu dulu hanya meluangkan waktu
Sekedar melepas kisah sedihmu
Mencintai dalam sepi dan rasa sabar mana lagi?
Yang harus 'ku pendam dalam mengagumi dirimu
Melihatmu genggam tangannya, nyaman di dalam pelukannya
Yang mampu membuatku tersadar dan sedikit menepi
Mencintai dalam sepi dan rasa sabar mana lagi?
Yang harus 'ku pendam dalam mengagumi dirimu
Melihatmu genggam tangannya, nyaman di dalam pelukannya
Yang mampu membuatku tersadar dan sedikit menepi
Tersadar dan sedikit menepi
Tersadar dan sedikit menepi*'
(Guyon-Menepi)
Prok, Prok, Prok...
Terdengar suara tepuk tangan dari para pengunjung caffe, mereka yang awalnya mengacuhkan septyan langsung tersentak mendengar suara septyan yang merdu. Dan ada juga beberapa pengujung caffe yang memvideo septyan saat sedang bernyanyi.
"Terimakasih." Ucap septyan. Lalu septyan langsung beranjak hendak pergi tapi...
"Tolong nyanyikan satu lagu lagi." Ucap seorang pengunjung.
Lalu mata septyan langsung melirik ke pengunjung yang ingin dia menyanyi lagi.
"Boleh, lagu apa?" Tanya septyan sambil kembali duduk di kursi kecil.
"Apa kau bisa lagu AOI I still loving you?" Tanyanya.
"Hem, bisa." Ucap septyan.
Lalu perlahan septyan mulai memainkan kembali senar gitar miliknya.
***Rasa sepi menghampiri disaat aku sendiri
Berharap kau menghadiri meski hanya dalam mimpi
Dalam relung hati ini rasa ini belum mati
Ingin milikimu lagi, namun engkau tlah pergi
Engkau yang slama ini tlah ku cari
Meski diriku harus terus berlari
Mengejar dirimu yang telah lama pergi
Tetapi apakah ini akan berarti?
Ku rindu, di saat engkau tertawa
Di saat engkau tersenyum pada diriku
Ku merindukan semua itu
Dan kini engkau telah pergi jauh
Aku disini yang slalu trus menunggumu
Terus mengharapkanmu
Cause i still loving you
Teringat bayangmu
Ku smakin terikat
Kau lama tak terlihat
Saat waktu berlalu dengan cepat
Kehadiranmu, telah ku tunggu
Setiap saat aku merindukanmu
Lama sudah kau tinggalkanku
Hingga kini ku butuhkanmu
Dalam sepi ku menanti, ku merindukan engkau disisi
Tak lelah ku untuk mencari dirimu tuk isikan hati
Berharap engkau kan mengerti, bahwa ku tak ingin berhenti
Mengejarmu untuk kembali, hingga akhir nya kau disini
Kau slalu ku nantikan, untuk isikan
Ku menantikan, tuk ingin kan, tuk kembali ke dalam pelukan
Dalam setiap langkahku, ku ingin slalu genggam tanganmu
Bersamamu, buka lembar baru, untuk isikan semua hari – hariku***
(AOI- i still loving you)
Prok, prok, prok...
Terdengar kembali suara tepuk tangan dari para pengunjung caffe, dan pengunjung yang meminta di nyanyikan lagu tersebut nampak tengah menghapus air matanya.
Dan septyan hanya tersenyum melihat hal itu, mungkin lagu itu menjadi gambaran perasaannya. Pikir septyan. Dan baru sekarang septyan bernyanyi tak ada orang yang menghina atau mengusirnya seperti saat menjadi pengamen jalanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Noni Santoso
permintaan lagu barat kok keluar liriknya lagi indo thoooor
2022-06-17
0
KEIRANIA
waaaaa
2022-05-13
0
guntur 1609
thor laguntagk usab trllau bnyk. lbhbagus di skip ja
2022-03-04
0