"Tasya." Panggil talita.
Lalu Anastasya menggarahkan mukanya pada sumber suara talita.
"Talita kamu di sini?" Ucapnya sambil bangkit dari tempat duduk.
"Iyah, aku sini. Dan coba tebak aku bawa siapa?" Ucap talita.
"Emang kamu bawa siapa?" Tanya Anastasya.
Lalu talita mendorong septyan agar berada di depan anastasya, lalu tangan anastasya meraba-raba dada bidang septyan lalu meraba wajahnya.
"Siapa ini?" Tanya anastasya.
"Kau sudah lupa." Ucap septyan.
Mendengar suara septyan, Anastasya langsung mengenali suara tersebut.
"Septyan?" Ucap anastasya.
"Iyah, ini aku." Jawabnya.
"Bagaimana kau bisa barada di sini?" Tanya anastasya.
"Temanmu memaksaku untuk datang ke sini." Ucapnya.
"Benarkah itu talita?" Tanya Anastasya.
"Benar, aku takut kau sedih jadi aku mengajaknya untuk bisa menghiburmu." Jawab talita.
"Hehehe, makasih yah. kalian udah mau dateng ke sini." Ucap Anastasya.
"Sama-sama. BTW, aku pergi dulu." Ucap talita.
"Emang kamu mau kemana?" Tanya Anastasya.
"Mau cari cogan dulu. Siapa tahu ada yang nempel." Ucap talita lalu berjalan pergi meninggalkan Anastasya dan septyan.
Ada sedikir rasa canggung antara keduanya, lalu anastasya kembali duduk dan begitu pula septyan dia juga ikut duduk di samping anastasya.
"Pestanya mewah yah?" Ucap septyan.
"Pasti mewah, karena ini keinginan sabrina."
Tak ada lagi obrolan antara septyan dan anastasya.
"Septyan."
"Apa?"
"Bagaimana kalau aku mengajakmu berkeliling."
"Memangnya kau bisa mengajakku berkeliling."
"Tentu, meski aku buta aku bisa kok mengajakmu berkeliling."
"Tak usah, aku tak mau merepotkanmu."
Terlihat Anastasya sedikit menunduk, dia sedih karena kebutaannya itu membuatnya hanya menjadi beban saja. Septyan yang menyadari hal itu merasa bersalah.
"Khem, bagaimana kalau kau mengajakku ke tempat favoritmu saja." Ucap septyan.
"Baiklah, aku akan mengajakmu ke taman belakang di rumahku. Tamannya sangat indah. Dulu aku selalu menghabiskan waktu di sana." Oceh anastasya.
Setelah selesai dengan ocehannya, anastasya mengajak septyan ke taman belakang. Dengan septyan yang menuntun tangan Anastasya dan juga simbok yang menunjukkan jalan ke taman belakang tersebut.
Kini septyan dan Anastasya sudah berada di taman belakang, terlihat septyan dan Anastasya tengah duduk di salah satu bangku yang ada di taman tersebut.
"Pemandangannya indah." Ucap septyan sambil melihat pemandangan sekitarnya.
"Iyah, seingatku dulu tempat ini sangat indah. Tapi sayang aku tak bisa melihat keindahannya lagi."
Septyan menatap sendu wanita yang ada di sampingnya itu.
"Tutup matamu."
"Untuk apa? Aku tak bisa melihat. Jadi kenapa harus menutup mata?" Tanya Anastasya.
"Iyah tutup saja."
Lalu anastasya menutup matanya, lalu septyan menyuruh anastasya untuk berdiri dan anastasya juga mengikuti ucapan septyan.
"Sekarang kamu pokus."
"Maksudnya?" Tanya Anastasya.
"Tutup mata kamu, sekarang kamu bayangkan kalau kamu sedang berada di tempat yang indah. Di tempat yang kamu inginkan."
Lalu Anastasya menuruti ucapan septyan. Terlihat sebuah senyuman terukir di wajah anastasya, dan juga terdengar tawa kecil dari mulut anastasya.
"Sekarang kamu buka mata kamu." Bisik septyan. Lalu Anastasya membuka matanya. "Meski kamu buta tapi jangan sampai hatimu itu ikut buta." Ucap septyan.
"Hem, terimakasih." Ucap anastasya.
"Untuk apa?"
"Untuk kebahagiaan yang telah kau berikan."
"Aku tak memberikanmu kebahagiaan tapi kau yang ciptakan kebahagiaan itu sendiri."
Terlihat anastasya tersenyum saat mendengar ucapan septyan. Tubuh septyan dan anastasya saling berhadapan. Lalu septyan mendekatkan tubuhnya pada anastasya.
"Jangan jadikan kebutaanmu sebagai kekuranganmu tapi jadikanlah sebagai kelebihanmu." Ucap septyan.
"Maksudnya?" Tanya Anastasya tak mengerti.
"Aku tak bisa menjelaskan tapi kau harus cari tahu jawabannya sendiri." Ucap septyan.
Lalu perlahan tubuh septyan mendekat ke tubuh anastasya, di peluknya tubuh anastasya. Terlihat anastasya tak menolak tapi anastasya malah menangis di pelukan septyan.
"Menangislah aku tahu kau pasti menanggung penderitaan yang sangat berat, jadi menangislah lepaskan semua air mata yang selalu kau tahan itu." Ucap septyan sambil memeluk erat Anastasya. seketika tangis anastasya langsung terdengar dan septyan langsung mengelus rambut anastasya dan mencium ujung kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Nur cahaya
septyan makin menunjukkan rasa pedulinya lama kelamaan perhatian, kasih sayang dan cinta yg tulus... smga tdk bertepuk sebelah tangan
2023-05-14
0
KEIRANIA
waaaa
2022-05-12
0
Rihan Jamaien
so sweeeeetttt Septyan
2021-09-21
0