2 Hari berlalu, kini semua orang tengah sibuk menyiapkan pesta pernikahan Sabrina. Tapi Anastasya lebih memilih untuk pergi ke taman di antar oleh pak Mansyur selaku supir di rumahnya.
Kini Anastasya tengah duduk di taman kota, di sampingnya berdiri pak mansyur yang setia menemani Anastasya.
"Tasya!" Panggil seseorang.
Anastasya yang merasa ada yang memanggil langsung mengarahkan kepalanya pada arah sumber suara.
"Siapa?" Tanya anastasya.
"Ini aku septyan."
"Oh, maaf aku belum mengenali suaramu."
"Tak apa, nanti juga kau akan mengenali suaraku."
Dan Anastasya hanya tersenyum sebagai jawaban.
"Sedang apa kau di sini, dan ini siapa?"
"Aku sedang ingin menghirup udara segar dan yang ini supir keluarga ku, pak mansyur."
Lalu septyan menjabat tangan pak masyur dan mempernalkan dirinya.
Drett.. Drett.. Drettt.
Handphone pak masyur bergetar lalu dia langsung mengangkat panggilan masuk tersebut.
"Dimana kamu."
"Saya sedang di taman, nyonya. Menemani nona Tasya."
"Cepet pulang, kamu harus antar saya dan sabrina untuk ke salon."
"Baik nyonya."
Lalu panggilan tersebut langsung di putus oleh si penelpon.
"Maaf non, tadi Nyonya Laura menelpon dia menyuruh saya pulang untuk mengatar Nyonya sama non sabrina ke salon."
Terlihat raut wajah sedih Anastasya, karena dia masih ingin berada di sini. Septyan yang menyadari hal itu langsung angkat berbicara.
"Bagaimana jika aku menemanimu di sini, lalu pak mansyur bisa pulang untuk mengantar Nyonya nya itu ke salon setelah itu kau bisa menjemut tasya kembali di sini."
"Apakah kau mau menemaniku." Tanya Anastasya.
"Tentu." Jawab septyan.
"Kalau begitu pak mansyur bisa pulang aja. Nanti tasya telpon pak masyur kalau tasya mau pulang."
"Baik non." Lalu pak masyur langsung pergi meninggalkan anastasya dan septyan.
Tak ada obrolan lagi antara septyan dan Anastasya. Tak terasa matahari sudah ada di atas kepala.
"Kita pindah yu, ke teman yang teduh." Ajak septyan.
Dan Anastasya menganggukkan kepala sebagai jawaban. Lalu septyan menuntun Anastasya ke sebuah bangku yang ada di bawah pohon.
"Nah, kalau di sinikan teduh gak panas." Ucap septyan.
Dan Anastasya hanya tersenyum senagai jawaban.
"Apa aku boleh tanya sesuatu padamu tasya?"
"Boleh."
"Dari raut wajahmu, kau seperti sedang ada masalah."
Terlihat Anastasya langsung menundulkan kepalanya. septyan yang menyadari hal itu nampak merasa tak enak.
"Maafkan aku jika aku ikut campur urusan pribadimu, tapi kalau menurutku jika kau punya masalah lebih baik kau ceritakan pada orang lain, mungkin dengan itu bisa mengurangi beban pikiranmu." Jelas septyan.
Terlihat Anastasya menghela napas. "Mungkin ini cerita yang cukup panjang dan membosankan, apakah kau masih mau mendengarkannya?" Tanya anastasya.
"Tentu aku masih mau mendengarnya."
Lalu Anastasya langsung menceritakan semuanya dari awal, tentang dirinya dan satria, terus pengkhianatan satria bersama sabrina dan terakhir tentang pernikahan satria dan sabrina. Terlihat rasa iba saat mendengar cerita Anastasya.
"Iyah, begitulah ceritanya." Ucap Anastasya bersamaan dengan air matanya yang menetes.
"Aku turut perihatin dengan apa yang telah menimpamu tapi kau tak boleh terus terjebak dalam masa lalu. Kau harus melupakan itu semua, anggap saja jika itu adalah sebuah pemlajaran agar kau semakin bertambah dewasa."
Terlihat Anastasya tersenyum sambil menatap ke depan. "Terimakasih sudah mau mendengarkan curahan hatiku."
"Tak masalah."
"Hmm, septyan."
"Iyah?"
"Apa kau tak malu duduk bersama gadis buta sepertiku?"
Terlihat septyan hanya tersenyum. "Dan apakah kau tak malu duduk bersama seorang pengamen jalanan."
Nampak Anastasya tertawa kecil mendengar pertanyaan septyan. "Aku tak malu, kenapa harus malu?"
"Begitu pun juga aku." Jawab septyan.
"Hmm, aku sangat penasaran seperti apa wajahmu?" Ucap anastasya.
"Wajahku jelek banget." Ucap septyan.
Lalu Anastasya mengeluarkan handphonenya. "Kita foto bersama yah!"
"Untuk apa?"
"Agar saat aku bisa melihat nanti, aku tahu wajahmu dan mudah untuk mencarimu."
"Baiklah."
Kemudian Anastasya memberikan handphonrnya pada septyan agar septyan bisa membuka aplikasi kamera .Lalu Septyan dan anastasya berfoto bersama, bukan satu kali mereka berfoto tapi beberapa kali dengan beberapa gaya yang berbeda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Nur cahaya
sopirnya hnya satu yaa?
knp tasya g diksh sopir sndri ya pak firdaus ?
2023-05-14
0
KEIRANIA
waaaa
2022-05-09
0
Rihan Jamaien
makin seru lanjut Thor🥰🥰🥰🥰
2021-09-19
0