Di hari berikutnya terlihat anastasya di bantu dengan simbok sedang berpakaian dan juga memoleskan sedikit make up pada wajahnya.
"Sudah mbok." Tanya anastasya.
"Sudah non." Ucap simbok. Simbok tahu bagaimana dandanan dari nona mudanya ini karena anastasya suka memakai make up yang tak terlalu tebal bisa di bilang lebih natural.
Karena hari ini talita mengajaknya untuk pergi ke luar untuk menghirup udara segar.
Tit, tit, tit..
Terdengar suara klakson dari depan rumah anastasya.
"Itu pasti nona talita." Ucap simbok.
"Tolong bawa saya ke talita mbok." Ucap anastasya.
Lalu simbok membantu anastasya untuk berjalan ke tempat talita berada.
"Biar aku saja mbok." Ucap talita menggambil alih anastasya.
"Makasih yah mbok." Ucap anastasya.
"Iya non." Jawab simbok.
Lalu talita membantu anastasya untuk naik ke dalam mobil, setelah anastasya naik barulah talita juga ikut naik sebagai pengemudi. Dan talita langsung menjalankan mobil miliknya.
"Kamu mau kemana tasya?" Tanya talita.
"Aku kemana saja terserahmu karena bagiku semua sama saja." Ucap anastasya.
Terlihat talita menatap sendu sahabat yang satunya itu, jika saja saat itu talita tak membiarkan anastasya menyetir sendiri mungkin anastasya tak akan menjadi seperti ini.
Kini mobil talita berhenti di sebuah taman yang di penuhi bunga, dan ini merupakan tempat favorit dari anastasya.
Lalu talita membantu anastasya untuk turun dari mobil,
"Ini dimana?" Tanya anastasya.
"Ini tempat favoritmu." Jawab talita.
Lalu talita menuntun anastasya ke bangku taman. "Tasya aku beli minuman dulu yah, kamu di sini jangan kemana-mana." Ucap talita.
Dan anastasya menganggukkan kepala sebagai jawaban.
Lalu talita membeli menuman ke sebuah warung yang cukup jauh dari taman tersebut, kini anastasya sendiri di bangku taman dengan tongkat yang setia berada di tangannya dan sebuah kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancung miliknya.
Terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah anastasya.
"Talita apa itu kau?" Panggil anastasya.
"Hehehe, selamat pagi nona manis." Ucap seorang anastasya yang tidak di kenali suaranya.
"Siapa kalian." Tanya anastasya sambil menggerak-gerakkan tongkatnya.
Tak ada jabatan tapi kedua pria tersebut menatap anastasya dari atas sampai bawah.
"Walau buta tapi wajahnya cantik juga." Ucap salah seorang pria tersebut pada temannya.
Anastasya yang memiliki firasat buruk langsung segera pergi menjauhi kedua pria tersebut tapi tangan anastasya langsung di pegangi oleh kedua pria tersebut.
"Mau kemana kau nona manis." Ucap salah pria yang memegangi anastasya.
"Lepaskan aku." Ucap anastasya. Tapi bibir anastasya langsung di bekap oleh salah seorang dari pria tersebut. Lalu tongkat dan kaca mata anastasya terjatuh ke tanah. Dan anastasya langsung di bawa pergi oleh kedua pria tersebut.
Tak beberapa lama datang talita sambil membawa kantong plastik yang berisi minuman dingin tapi sesampainya di tempat anastasya berada talita tak menemukan keberadaan anastasya.
"Tasya dimana kamu?" Panggil talita. Lalu dia melihat tongkat dan kaca mata anastasya yang tergeletak di tanah. Lalu talita mengambil handphonenya dan langsung menelpon ayah anastasya.
Di lain tempat..
Terlihat di sebuah gang kecil, dua pria tengah membawa seorang gadis cantik menuju rumah kosong.
"Hari ini kita akan panen besar, aku tak sabar mencicipi tubuh wanita cantik ini." Ucap salah seorang pria yang menculik anastasya.
Anastasya hanya bisa menangis, dia tak bisa menjerit atau pun berteriak karena mulutnya di bekap oleh salah seorang pria yang menangkapnya.
***
Terlihat seorang pria tengah berjalan melewati sebuah gang kecil sambil membawa gitar di punggungnya dan sekilas matanya melihat dua pria yang notabenya adalah pereman jalanan. Membawa seorang gadis cantik yang memakai sebuah dres selutut berwarna hitam ke sebuah rumah kosong.
Karena rasa penasaran, septyan pun mengikuti kedua pria tersebut, dari celah pintu dia melihat kedua pria itu tertawa dan hendak membuka pakaian wanita tersebut karena rasa kasihan septyan berusaha untuk menyelamatkan wanita itu.
***
"Hiks, hiks, hik..." Terdengar tangisan anastasya menggema di rumah kosong tersebut.
"Jangan menangis nona manis, setelah ini kau akan merasakan apa itu surga dunia." Ucap salah seorang pria yang menculiknya saat dia hendak membuka baju anastasya terdengar suara pintu di banting dengan keras.
Brakk...
Seketika kedua pria tersebut langsung menatap septyan dengan tatapan tak suka.
"Mau apa kau kemari bocah." Ucap salah seorang pria yang menculik anastasya.
"Kalian lebih baik lepaskan gadis itu." Ucap septyan.
"Hahaha... Kau kira, kau siapa menyuruh kami melepaskannya. Hajar." Perintah pria tersebut pada temannya.
Lalu terjadi baku hantam antara septyan dengan salah seorang pria yang menculik anastasya, karena septyan jago dalam berkelahi jadi mengalahkan pria tersebut bukanlah hal yang sulit baginya.
Melihat temannya tumbang, pria yang notabenya bosnya, mungkin. Langsung menyerang septyan dengan cara membabi buta, terlihat septyan terkena pukulan di perut dan juga pipinya tapi dia tetap bangkit lalu septyan memukul pria tersebut dengan gitar bututnya yang membuat kepala pria tersebut berdarah.
Tak menyia-nyiakan kesempatan septyan langsung menggendong anastasya di punggungnya.
"Naik ke punggungku." Dengan susah payah anastasya naik ke punggung septyan. Lalu septyan berlari dengan kencang meninggalkan rumah kosong tersebut dan juga meninggalkan gitar bututnya yang merupakan alat mencari nafkahnya sehari-hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
KEIRANIA
keren kak
2022-05-02
0
KEIRANIA
nyesek banget
2022-05-01
0
Nur Sugiarti
jngan protes nikmati sja baca gratis 😁
2021-10-06
0