Keputusan orang tua

...~Happy Reading~...

Malam harinya, Raka beserta kedua orang tuanya, mendatangi rumah Ryana untuk berdiskusi. Sebenarnya, Adnan sudah menyuruh Raka untuk datang sejak siang, namun Kenzo justru mengajak Raka pulang dan mengajaknya datang pada malam hari.

“Jadi bagaimana?” tanya Adnan membuka suara, kini di ruangan itu semua orang sudah berkumpul, termasuk dengan Raka Ryana dan juga Ryan. Sedangkan para tuyul mungil tengah bermain di kamar atas, yakni kamar Rayyan dan Raihan. Karena memang usia Raihan dan Arga hampir sama.

“Ya bagaimana lagi?” Kenzo mengangkat kedua bahu nya, “Kita nikahkan saja mereka.”

“Enggak!” pekik Raka dan Ryana bersamaan dan kompak langsung berdiri menatap pada Kenzo.

“Pa, Ryana gak ngapa-ngapain sama Raka. Ryana—“

“Tapi dia sudah melihat mu tanpa baju, apa kamu tidak masalah dengan itu?” balas Kenzo seketika membuat Ryana langsung diam.

“Pah, Raka hanya melihat sedikit doang!” saut Raka ikut protes, namun perkataan dari Raka justru membuat emosi Ryana kembali tersulut.

Kini, gadis itu sedang di ambang dilema. Memang benar, Raka sudah melihat sebagian dari tubuh nya, namun bukankah sangat berlebihan bila sampai mereka harus menikah hanya karena masalah seperti itu? Batin Ryana.

“Ryana, maaf ya Tante mau tanya sama kamu. Apa kamu tidak memiliki perasaan sedikit saja untuk anak Tante?” tanya Naura begitu lembut.

“Tidak Tante!” jawab Ryana dengan cepat.

“Kenapa?” Bukan tante Naura lagi yang bertanya, namun Raka lah yang langsung melontarkan pertanyaan seperti tiu dan langsung menatap ke arah samping nya dimana Ryana masih berdiri.

“Ya gapapa! Emang kenapa gue harus suka sama lo? Gak ada alesan juga kan!” jawab Ryana berdecak.

“Gue ganteng, pinter, kaya lagi,” celetuk raka seolah tak terima mendengar pernyataan Ryana.

“Ka, lihat deh di sebelah sana ada kaca gede banget, ngaca sana. Lihat dari ujung kaki sampai kepala dimana letak kegantengan lo? Masih gantengan Ryan di banding lo!”

“Kenapa jadi bawa bawa Ryan. Dia saudara kembar lo, jadi lo gak bisa bandingin gue sama dia. Lagipula lo sama dia gak mungkin bisa sama sama terus!” kata Raka menghela napas nya dengan kasar.

“Ya tetep aja, lo gak ganteng bagi gue. Dan lo tadi bilang apa? Kaya? Hahaha yang kaya om Kenzo dan tante Naura, bukan elo!” jawab Ryana lagi seketika membuat keempat orang dewasa di sana harus menghela napas nya dengan berat.

Sejak dulu kala, kedua anak itu tidak pernah akur satu sama lain. Namun, entah mengapa kedua orang tua mereka sama sama yakin, bahwa sebenarnya, jauh di dalam lubuk hati keduanya menyimpan suatu perasaan yang sangat sulit untuk di ungkapkan.

“Gue emang kaya kok! Lo gak tahu aja!”

“Bukan gak tau, emang gue gak mau tahu tentang kadal buntung kaya lo!” saut Ryana dengan ketus, “Daddy, pokoknya Ryana gak mau punya suami kadal kaya dia!” imbuh Ryana lalu ia mendudukkan diri di sebelah ayah nya.

“Lo pikir gue juga mau punya istri kaleng rombeng kaya lo!” balas Raka mendengus dan kembali duduk di sebelah Ryan.

“Sudah cukup!” Adnan langsung menarik napas nya panjang. “Ryana, Daddy dan om Kenzo sudah sepakat. Kalian memang harus menikah!” imbuh Adnan membuat mata Ryana seketika langsung membola dengan sempurna.

“Daddy ta—“

“Ryana, kamu anak perempuan. Biar bagaimana pun, dia sudah melihat kamu. Daddy tidak terima bila—“

“Kalau Daddy tidak terima putri daddy di perlakukan seperti ini, kenapa Daddy malah mau menikahkan kami? Plis Dad, Ryana belum siap!” rengek nya kepada Adnan berharap ayah nya bisa merubah keputusan.

“Dia hanya melihat dada Ryana, bukan yang lain. Bahkan dia juga belum pernah menyentuh Ryana Dad.” ujar Ryana masih berusaha merayu ayah nya.

“Tapi aku sudah menyentuhnya loh!” celetuk Raka lagi spontan hingga membuat semua mata langsung menatap ke arah pemuda itu secara bersamaan.

“Rakaaaaaaa!” Teriak Ryana dan langsung mengambil bantal untuk memukul laki laki remaja yang sudah menjadi musuh bebuyutan nya sejak dini itu.

"Aduhhh, sakit Na!" pekik Raka yang langsung ambruk ke lantai akibat di terjang oleh Ryana.

"Sumpah gue benci banget sama lo kadal buntung sialan!" seru Ryana dan terus memukul Raka dengan menggunakan bantal.

Ia begitu kesal dan marah terhadap laki laki itu.

Bagaimana tidak, Ryana sedang berusaha meyakinkan ayahnya agar mereka tidak menikah dini. Namun raka justru malah semakin membuka jalan untuk para orang tua bahwa keputusan mereka memang benar.

Sementara itu, para orang tua yang melihat peperangan antara Raka dan Ryana hanya mampu menghela napas berat dan menggelengkan kepala nya. Mereka sudah terbiasa melihat tingkah random antara Raka dan Ryana, jadilah mereka membiarkan nya begitu saja.

lagipula alat yang di gunakan Ryana untuk menganiaya Raka hanya sebuah bantal bukan pisau atau golok.

‘Sejak awal feeling ku tidak pernah salah!’ gumam Naura terkekeh dalam hati dan tersenyum kala matanya berpandangan dengan mata Nasya.

...~To be continue.......

Terpopuler

Comments

Novano Asih

Novano Asih

Hahaha dasar Raka bener"duplikat nya Kenzo

2024-03-04

0

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Memang niatnya mau dijodohin mereka berdua

2024-02-16

0

Halimah

Halimah

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-12-14

2

lihat semua
Episodes
1 Ryana Bimantara
2 Pulang sekolah
3 Tamu bulanan
4 Di antar pulang
5 Kaleng rombeng
6 INFO GIVE AWAY!!!
7 Semprotan Mama
8 Makan malam
9 Kadal buntung
10 Tendangan maut
11 Penawaran
12 Fanny
13 Ke-Gep
14 Maaf
15 Salah target
16 Foto
17 Keputusan orang tua
18 Membujuk
19 Orang tua
20 Drama akad
21 Pesan dari Daddy
22 Cie nikah
23 Di usir
24 Pindah sekolah
25 Apartmen
26 Kamar
27 Gak guna
28 Reward
29 Bintang
30 Keusilan Raka
31 Pekerjaan
32 Siapa Kara?
33 Menang
34 Mabuk
35 Tanpa kaca mata
36 Bangun
37 Boleh gak?
38 Bingung
39 Bertemu sahabat
40 Kenyal
41 Ungkapan
42 Sama sama sakit
43 Laper
44 Ketemu mantan
45 Jangan bertengkar
46 Om om
47 Kehilangan
48 Pencuri seragam
49 Tabrakan
50 Pingsan
51 Bau minyak
52 Tangisan Ryana
53 Debat lagi
54 Kok bisa?
55 Khilaf
56 Minta maaf
57 Minta cerai
58 Makan siang
59 Sidang
60 Otw periksa
61 USG
62 Over lebay
63 Iri dan cemburu
64 Rasa sedih
65 Pertengkaran
66 Pertengkaran II
67 Kecewa
68 Bantuan Ryan
69 Nasehat Mommy
70 Sakit
71 Pergilah
72 Bed rest
73 Menemui Kara
74 Menemui Ryana
75 Damai
76 Aneh
77 INFO PEMENANG GA
78 Yank
79 Minta maaf
80 Cinta atau tidak
81 Hebat kan?
82 Gara gara Mie
83 Rusuh
84 Ide Farhan
85 Tasyakuran
86 Sudah lama
87 Tragedi
88 Ingin operasi
89 Pembantu baru
90 Membangunkan istri
91 Winda
92 Kantor
93 Baper
94 Makan di luar
95 Mual
96 Canda tawa
97 Bingung
98 Perdebatan
99 Mengalah
100 Teriakan
101 Psiko
102 Kedatangan Kara
103 Kemarahan Kenzo
104 Kemarahan Kenzo II
105 Maaf
106 Tangisan
107 Berharap
108 Bukan tempat seharusnya
109 Meyakinkan
110 Pemakaman
111 Penyesalan
112 Sadar
113 Yang terbaik
114 Lembaran baru
115 Pelarian
116 Pergi
117 Winda
118 Akhir pertemuan
119 Extra chapter
120 Extra Part II
121 Extra part III
122 Extra part IV
123 Kamar baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Ryana Bimantara
2
Pulang sekolah
3
Tamu bulanan
4
Di antar pulang
5
Kaleng rombeng
6
INFO GIVE AWAY!!!
7
Semprotan Mama
8
Makan malam
9
Kadal buntung
10
Tendangan maut
11
Penawaran
12
Fanny
13
Ke-Gep
14
Maaf
15
Salah target
16
Foto
17
Keputusan orang tua
18
Membujuk
19
Orang tua
20
Drama akad
21
Pesan dari Daddy
22
Cie nikah
23
Di usir
24
Pindah sekolah
25
Apartmen
26
Kamar
27
Gak guna
28
Reward
29
Bintang
30
Keusilan Raka
31
Pekerjaan
32
Siapa Kara?
33
Menang
34
Mabuk
35
Tanpa kaca mata
36
Bangun
37
Boleh gak?
38
Bingung
39
Bertemu sahabat
40
Kenyal
41
Ungkapan
42
Sama sama sakit
43
Laper
44
Ketemu mantan
45
Jangan bertengkar
46
Om om
47
Kehilangan
48
Pencuri seragam
49
Tabrakan
50
Pingsan
51
Bau minyak
52
Tangisan Ryana
53
Debat lagi
54
Kok bisa?
55
Khilaf
56
Minta maaf
57
Minta cerai
58
Makan siang
59
Sidang
60
Otw periksa
61
USG
62
Over lebay
63
Iri dan cemburu
64
Rasa sedih
65
Pertengkaran
66
Pertengkaran II
67
Kecewa
68
Bantuan Ryan
69
Nasehat Mommy
70
Sakit
71
Pergilah
72
Bed rest
73
Menemui Kara
74
Menemui Ryana
75
Damai
76
Aneh
77
INFO PEMENANG GA
78
Yank
79
Minta maaf
80
Cinta atau tidak
81
Hebat kan?
82
Gara gara Mie
83
Rusuh
84
Ide Farhan
85
Tasyakuran
86
Sudah lama
87
Tragedi
88
Ingin operasi
89
Pembantu baru
90
Membangunkan istri
91
Winda
92
Kantor
93
Baper
94
Makan di luar
95
Mual
96
Canda tawa
97
Bingung
98
Perdebatan
99
Mengalah
100
Teriakan
101
Psiko
102
Kedatangan Kara
103
Kemarahan Kenzo
104
Kemarahan Kenzo II
105
Maaf
106
Tangisan
107
Berharap
108
Bukan tempat seharusnya
109
Meyakinkan
110
Pemakaman
111
Penyesalan
112
Sadar
113
Yang terbaik
114
Lembaran baru
115
Pelarian
116
Pergi
117
Winda
118
Akhir pertemuan
119
Extra chapter
120
Extra Part II
121
Extra part III
122
Extra part IV
123
Kamar baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!