15 Pedang Cahaya Biru

Paginya, Papi sama mami Rion bersiap untuk berangkat ke jepang, koper dan segala macam keperluan selama dua minggu sudah masuk bagasi mobil.

"Mami berangkat, awas kamu jangan nakal. Yang akur sama Thalita!" mami memeluk anak semata wayangnya.

"Pasti Rion jaga diri kok, Mam!" Rion melepaskan pelukan sang mami.

"Tanteeee jangan lupa oleh-olehnya yaaaa? Thalita udah japri list-nya!" Thalita tanpa malu-malu.

"Gue aja yang anaknya nggak minta oleh-oleh, lah elu malah pakai liat segala! emak gue nggak buka jastip ngerti nggak lu!" Rion menimpali ucapan Telolet.

Mami Reva segera melepaskan pelukannya pada Thalita, dan seketika ngruwes bibir anaknya.

"Aaaaaarghhh!" Rion menjerit.

"Tuman!"

"Dibilangin jangan panggil Emak juga!" lanjut mami Reva.

"Riooon, mami sama papi pergi dulu!" papi Ridho menarik istrinya dan segera membawanya masuk ke dalam mobil.

Sedangkan Rion dalam hati ingin sekali berjoget 'lalalala yeyeye lalalala yeyeyeye'.

Rion menarik napasnya dalam, "Hhmm ahhhh, udara pagi ini sungguh luar biasa!" gumamnya sambil dadah-dadah.

Sedangkan Telolet liat Rion dengan satu sudut bibir naik ke atas, "Dih, orang aneh!"

"Apaaa?" Rion naikin satu alisnya.

"Ah, gue nginep di rumah Om Karan Ah..." gumam Rion mengecoh Thalita. Dia ngacir ke kamarnya dengan hati riang gembira.

Sampai di kamar, dia merasa lemarinya mengeluarkan cahaya.

"Ada apa sama lemari gue? ada alien masuk ke sini apa gimana?" Rion.

Rion yang mau ambil tas mendadak berhenti dan sekarang mencoba membuka lemari yang ada di hadapannya.

Dan...

Saat pintu lemari terbuka.

Ada cahaya biru yang menyilaukan mata.

Sontak Rion melindungi matanya dari pancaran sinar itu.

Ketika sinar biru itu meredup, dia melihat sesuatu di bagian bawah lemari tempat pakain-pakaiannya tergantung rapi.

Cahaya biru itu perlahan redup dan hilang.

Rion menyingkirkan tangan dari matanya, dan dia menemukan sebuah kalung dengan liontin berbentuk pedang.

Rion mengambil kalung itu, "Apa cahaya itu berasal dari benda ini?"

"Tapi siapa yang mengirimkan ini?" Rion melihat ke sekeliling. Tapi dia nggak menemukan siapapun.

Rion memperhatikan liontin berbentuk pedang dengan selonsong berwarna emas.

"Gue yakin, gue nggak pernah punya kayak ginian!" Rion mengusap selongsong itu dengan tangannya dan mencoba memisahkan pedang dari selongsongnya.

Dan seketika benda itu mengeluarkan berwarna biru.

Liontin yang tadinya sepanjang kelingking, kini berubah menjadi sebuah pedang dengan ukuran yang seaungguhnya.

"WOOOOW!" Rion terpana melihat benda yang ada di tangannya.

Pedang berwarna emas perlahan berubah menjadi cahaya biru neon seperti yang dia lihat semalam.

Rasanya dingin seperti memegang sebuah pedang es.

"Hyena?" Rion mengeja huruf yang ditulis secara vertical.

Rion mencoba menggerakkan pedang cahaya itu dari atas ke bawah.

Dan....

Bruukkkkk!

Lemari Rion terbelah seketika.

Mata Rion membulat, dia nggak percaya. Jika hanya dengan sebuah cahaya bisa memotong benda sekeras itu.

"Waaaarbiazah! pedang ini bukan sembarang pedang!" Rion kagum.

Namun tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu.

Tok!

Tok!

Tok!

"Deeen, Den Rion?" suara mbak Rina.

"Yaaaaaaa! sebentar!" sahut Rion.

Rion nggak sengaja menggerakkan pedangnya lagi.

Braaakkk!!!

Lemarinya terpotong lagi.

"Deen? ada apa Den?" tanya mbak Rina lagi.

"Aduh, gue harus sembunyiin pedang ini!" Rion memasukkan pedang ke dalam selongsongnya, dia mengusapnya dan tiba-tiba pedang itu mengecil dan kembali ke bentuk liontin.

"Huuufhhh," Rion menghela nafas, dia kemudian membuka pintu.

Ceklek!

"Ada apa, mbak?" tanya Rion.

"Suara apa tadi Den? kayak ada benda jatuh?" tanya mbak Rina.

"Ada apa, Mbak?" Rion mengulangi pertanyaan yang sama, itu berarti dia nggak mau dikepoin.

"Oh itu, Den Rion ditunggu mbak Thalita di bawah!" sahut orang yang sudah lama bekerja di rumah Rion. Dan walaupun umurnya sudah hampir 50 tahin, tapi Rion selalu manggil dengan panggilan 'mbak'. Udah kebiasaan dari dulu niruin cara maminya manggil mbak Rina.

"Ngapain lagi tuh bocil nungguin gue?" gumam Rion.

Dia mengambil tas lalu turun ke bawah.

Dan ternyata, hari yang harusnya luar biasa menjadi sangat mengenaskan. Karena apa? ini hari merupakan hari pertama Thalita masuk ke kampus dan dia minta dianter Rion.

"Naik taksi aja! lu tau teknologi taksi online kan?" Rion ogah nolongin.

"Ya udah, nih aku telfon tante Reva aja----"

"Ngaduan banget sih jadi bocah!" Rion sengaja naik motor, biar Thalita ogah nebeng.

"Kok motor?"

"Iya, emang kenapa?" Rion pura-pura nggak ngeh.

"Gosong lah!"

"Ya udah pesen taksi aja! gue duluan!" Rion ngegas ngeng aja ninggalin Thalitha.

"Untung aja motor Eza belum gue balikin!" batin Rion.

Cewek manja macam Thalita mana mau naik motor di jam 10 kayak gini, pikir Rion. Dan tebakannya benar. Dia selamat dari kerepotan yang akan bikin kepalanya cenat-cenut.

Selama di perjalanan dari rumah menuju kampus Rion masih kepikiran soal pedang cahaya.

"Hyena..." Rion bergumam lirih.

"Kalau dikejar cewek udah biasa, dikejar setan apalagi. Tapi kalau dikejar pedang? aneh banget nggak siiih?" Rion masih keinget kejadian spektakuler baru yang dialaminya seumur hidup.

Nggak kerasa sekian puluh menit, Rion akhirnya sudah sampai di parkiran kampus. Dia turun dan benerin tabung gambar yang dicangkolim miring di salah satu bahunya.

"Zaaaaaa? lu dimana?" Rion menelepon Eza setelah sampai di kampus.

"Markas!" seru Eza

Tanpa babibu Rion mutusin sambungan telfonnya dan pergi ke tempat yang di maksud Eza. Hari ini kegiatannya cuma nyetorin tugas gambar, selebihnya dia mau prepare buat naik hunung besok.

"Nih kunci motor lu! thanks ya," Rion ngasihin kunci motor pada Eza yang lagi duduk di depan sebuah meja. Ngecekin tali pengaman wall climbing satu-satu.

"Untung motor gue elu bawa, Yon! semalem kosan gue disatroni maling!" ucap Eza.

"Yan yon yan yon! gue kruwes congor lu baru tau rasa!" ancam Rion.

"Terus ada yang ilang?"

"Hampir aja ada yang digondol motornya, tapi karena dia kedebag-kedebug akhirnya ada yang mergokin pas mau keluar dari gerbang. Ya udah, wasalam kena amuk warga kos gue!" Eza meletakkan tali yang ada di tangannya, dan menengok ke arah Rion.

"Tengah malem tuh maling digeret ke kantor polisi, makanya gue ngantuk banget ini..."

"Lah lu begdang di kantor polisi?" Rikn mengambil kursi dan duduk di smaping sahabatnya itu.

"Nggak. Cuma ada kejadian kayak gitu, nggak kuat nggak nimbrung buat ngebahas kejadian itu semalam suntuk! hoammph," Eza nguap

"Ya sih itu salah elu sendiri!" Rion menyauti Eza yang udah pengen ngeliyep.

"Gimana? ada yang rusak?" Rion mengambil tali pengaman yang sudah dicek sama Eza.

Eza menggeleng, "Nggak ada! lagian si slamet semelekete itu ngapain nyuruh gue ngecek beginian?"

"Soalnya gue yang nyuruh!" kata Rion.

Eza langsung mingkem, padahal sebelumnya dia udah mau merepet, ngedumel tapi berhubung sang ketua yang nyuruh, dia pun nggak bisa apa-apa.

"Buat apa dicek? emang pernah ada masalah? ini tali kan kualitas nomor wahid!" Eza memasukkan tali-tali itu ke dalam box.

"Gue jatuh, talinya putus!"

"Jatuh? nggak ada yang bocel-bocel perasaan!"

"Ya intinya jangan sampe kejadian kayak gitu orang lain yang ngalamin! belum tentu mereka sesakti gue!" kata Rion yang kembali mengingat kejadian yang menimpanya.

"Ngantin yuk? laper gue!" ajak Eza.

Dia pun ngangguk, mengiyakan ajakan Eza.

Dan sampai di kantin ada pemandangan yang membuat dia naikin alisnya, "Ngapain dia sama Telolet?"

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

siapa yang bareng telolet

2023-12-19

0

Rindi ZieVanya ⍣⃝కꫝ 🎸

Rindi ZieVanya ⍣⃝కꫝ 🎸

mungkin karena cocokya makanya bareng juga 😁😁

2023-01-16

1

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

pedang nya sakti

2023-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Panjatan Onyet
2 2. Lorenza
3 Pengumuman
4 3. Mereka Ikut
5 4. Kuliah Malam
6 5. Telolet
7 6. Tingkahnya Aneh
8 7. Waktu Terhenti
9 8. Gue Harus Selidiki
10 9. Emak Gue Merepet
11 10. Cahaya Biru
12 11. Tango!
13 12. Jiwa Murni
14 13. Kepala Kuda
15 14. Kekhawatiran Reva
16 15 Pedang Cahaya Biru
17 16. Eza Pundung
18 17. Kekuatan Arion
19 18. Ancaman Telolet
20 19. Gaskeun!
21 20. Awal Pendakian
22 21. Pasang Tenda
23 22. Burung Pembawa Berita Buruk
24 23. Berkemah Di Tengah Hutan
25 24. Simpul Perlindungan
26 25. Pulang Sekarang
27 26. Truth Or Dare?
28 27. Kawanan Kuda
29 28. Serang dia!
30 29. Yang Membuat Semua Orang Khawatir
31 30. Belum Terjawab
32 31. Terjun
33 32. Masuk Ke Portal Lain
34 33. Bola Cahaya Merah Meredup
35 34. Kabar Untuk Papi Ridho
36 35. Daging Apaan?
37 36. Rissa Dicomot Demit
38 37. Reva Ada Disini
39 38. Jangan Cari Aku
40 39. Kenapa Dia Harus Melakukan Itu?
41 40. Pedang Konde
42 41. Tunggang Langgang
43 42. Ke Rumah Nenek Darmi
44 43. Kedatangan Karla
45 44. Sang Raja Iblis
46 45. Karissa
47 46. Kasih gue waktu
48 47. Jika Salah Satu Dari Kita Yang Selamat, Aku pastikan Itu Kamu, Rion!
49 48. 7 Bola Cahaya Yang Lainnya
50 49. Immortal Fire
51 50. Pergi Dari Sini!
52 51. Dua Elemen yang Berbeda
53 52. Sudah Tidak Murni Lagi
54 53. Melintasi Waktu
55 54 Defne
56 55. Seperti Odellia
57 56. Puteri Yang Ditukar Tambah
58 57. Mikir Keras
59 58. Odellia Kabuuur
60 59. Pergi Ke Kota
61 60. Pencarian Rissa
62 61. Rissa dan Pangeran Clift
63 62. Mawar Beracun
64 63. Siapa Kamu?
65 64. Sebenernya Kamu Itu Rissa atau Bukan?
66 65. Keluar istana
67 66. Jatuh Dari Kuda
68 67. Bukan Puteri Odellia
69 68. Kau Dan Rissa Orang yang Berbeda
70 69. Bukan Panah Asmara
71 70. Ada Apa dengan Dera Prayoga?
72 71. Gaspol Terus
73 72. Sihir Dorothy
74 73. Rencana
75 74. Perjalanan
76 75. Disusulin Papi
77 76. Sampai Di tempat
78 77. Tragedi Masa Lalu
79 78. Jangan Sampai mereka Curiga
80 79. Dasar Beubeugig!
81 80. Suara Lonceng
82 81. Seseorang Mirip Dengan Rion
83 82. Menemukan
84 83. Bersembunyilah
85 84. Siapa Kau Sebenarnya?
86 85. Karla Dan Dera
87 86. Mereka Hilang
88 87. Menjadi Tawanan
89 88. Kastil Tua
90 89. Cahaya Putih
91 90. Kamu Anak Baik
92 91. Menua
93 92. Terowongan Rahasia
94 93. Semakin Sakit
95 94. Kunci
96 95. Invisible
97 96. Apa Yang Kau Berikan Padaku?
98 97. Kobaran Api
99 98. Jurus Kruwes
100 99. Perjalanan Kembali Ke Istana
101 100. Nggak Butuh Jawaban
102 101 Masuk Ke Portal Waktu
103 102.Waktunya Mudik ya, Yon!
104 103. Pikiran Mereka Masih Berkelana
105 104. Akhirnya Rion Ketemu
106 105. Musuh Bebuyutan
107 106. Kenapa Semua Tentang Mami?
108 107. Maafin Papi Rion
109 108. Bangun Rion!
110 109. Saling Mengkhawatirkan
111 110. Ada Yang Beda
112 111. Cek cek cok Eza dan Slamet
113 112. Ijin
114 113. Berisik
115 114. Akhirnya Ngomong juga
116 115. Ada Yang Pengen Jenguk
117 116. Jangan Lu Pendem Sendiri
118 117. Separuh Nyawa
119 118. Dilabrak Balik
120 119. Ini Bukan Milikmu
121 120 Mami Sakit?
122 121. Belum Berakhir
123 122. Hati-Hati
124 123. Pertemuan
125 124. Jangan Nagih Utang
126 125. Hari Yang Seharusnya Membahagiakan
127 126. Hadiah
128 127. Memilih Untuk Berpisah
129 128. Nyebrang Benua
130 129. Sekedar Mimpi
131 130. Bisa Bicara Denganmu?
132 131. Kebenaran Untuk Mami Reva
133 132. Jadi Model?
134 133. Gelisah
135 134. Muncul Disaat Yang Nggak Tepat
136 135. Kekuatan Pedang
137 136. Dunia Ini Begitu Sempit
138 137. Emosi Jiwa
139 138. Model Dadakan
140 139. Duduk Dalam Diam
141 140. Danau Beku
142 141. Transfer Nafas
143 142. Harus Tetap Hidup
144 143. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
145 144. Mencari Rissa
146 145. Siapapun Nggak Mau Dikorek Masa Lalunya
147 146. Menguntitnya
148 147. Masalah Hati
149 148. Memaafkan
150 149. Cinta Lama Belum Kelar
151 150. Nikung Sebelum Ketikung
152 151. Diselimuti Cahaya Biru
153 152. Jawaban Perasaan?
154 153. Nggak Akan Ngalah
155 154. Kebetulan
156 155. Begadang Berjamaah
157 156. Menikah diam-diam
158 157. Pernikahan Dadakan
159 158. This Is Ur Day
160 159 Bugh!
161 160. Elu Ngerusak Semua Rencana Gue!
162 161. Babak Belur
163 162. Berbagi Sarapan
164 163. Seandainya...
165 164. Tinggal Bersama
166 165. Sedingin Es
167 166.Mendadak Jadi Artis
168 167. Rencana Untuk Pulang
169 Harap-harap Cemas
170 Mama Mertua Ngamuk Ditempat
171 Durhaka
172 Bertemu papi
173 Satu Tamparan
174 Suruh Mereka Pulang
175 Keos
176 Maafkan dan Lupakan
177 Akhir
Episodes

Updated 177 Episodes

1
1. Panjatan Onyet
2
2. Lorenza
3
Pengumuman
4
3. Mereka Ikut
5
4. Kuliah Malam
6
5. Telolet
7
6. Tingkahnya Aneh
8
7. Waktu Terhenti
9
8. Gue Harus Selidiki
10
9. Emak Gue Merepet
11
10. Cahaya Biru
12
11. Tango!
13
12. Jiwa Murni
14
13. Kepala Kuda
15
14. Kekhawatiran Reva
16
15 Pedang Cahaya Biru
17
16. Eza Pundung
18
17. Kekuatan Arion
19
18. Ancaman Telolet
20
19. Gaskeun!
21
20. Awal Pendakian
22
21. Pasang Tenda
23
22. Burung Pembawa Berita Buruk
24
23. Berkemah Di Tengah Hutan
25
24. Simpul Perlindungan
26
25. Pulang Sekarang
27
26. Truth Or Dare?
28
27. Kawanan Kuda
29
28. Serang dia!
30
29. Yang Membuat Semua Orang Khawatir
31
30. Belum Terjawab
32
31. Terjun
33
32. Masuk Ke Portal Lain
34
33. Bola Cahaya Merah Meredup
35
34. Kabar Untuk Papi Ridho
36
35. Daging Apaan?
37
36. Rissa Dicomot Demit
38
37. Reva Ada Disini
39
38. Jangan Cari Aku
40
39. Kenapa Dia Harus Melakukan Itu?
41
40. Pedang Konde
42
41. Tunggang Langgang
43
42. Ke Rumah Nenek Darmi
44
43. Kedatangan Karla
45
44. Sang Raja Iblis
46
45. Karissa
47
46. Kasih gue waktu
48
47. Jika Salah Satu Dari Kita Yang Selamat, Aku pastikan Itu Kamu, Rion!
49
48. 7 Bola Cahaya Yang Lainnya
50
49. Immortal Fire
51
50. Pergi Dari Sini!
52
51. Dua Elemen yang Berbeda
53
52. Sudah Tidak Murni Lagi
54
53. Melintasi Waktu
55
54 Defne
56
55. Seperti Odellia
57
56. Puteri Yang Ditukar Tambah
58
57. Mikir Keras
59
58. Odellia Kabuuur
60
59. Pergi Ke Kota
61
60. Pencarian Rissa
62
61. Rissa dan Pangeran Clift
63
62. Mawar Beracun
64
63. Siapa Kamu?
65
64. Sebenernya Kamu Itu Rissa atau Bukan?
66
65. Keluar istana
67
66. Jatuh Dari Kuda
68
67. Bukan Puteri Odellia
69
68. Kau Dan Rissa Orang yang Berbeda
70
69. Bukan Panah Asmara
71
70. Ada Apa dengan Dera Prayoga?
72
71. Gaspol Terus
73
72. Sihir Dorothy
74
73. Rencana
75
74. Perjalanan
76
75. Disusulin Papi
77
76. Sampai Di tempat
78
77. Tragedi Masa Lalu
79
78. Jangan Sampai mereka Curiga
80
79. Dasar Beubeugig!
81
80. Suara Lonceng
82
81. Seseorang Mirip Dengan Rion
83
82. Menemukan
84
83. Bersembunyilah
85
84. Siapa Kau Sebenarnya?
86
85. Karla Dan Dera
87
86. Mereka Hilang
88
87. Menjadi Tawanan
89
88. Kastil Tua
90
89. Cahaya Putih
91
90. Kamu Anak Baik
92
91. Menua
93
92. Terowongan Rahasia
94
93. Semakin Sakit
95
94. Kunci
96
95. Invisible
97
96. Apa Yang Kau Berikan Padaku?
98
97. Kobaran Api
99
98. Jurus Kruwes
100
99. Perjalanan Kembali Ke Istana
101
100. Nggak Butuh Jawaban
102
101 Masuk Ke Portal Waktu
103
102.Waktunya Mudik ya, Yon!
104
103. Pikiran Mereka Masih Berkelana
105
104. Akhirnya Rion Ketemu
106
105. Musuh Bebuyutan
107
106. Kenapa Semua Tentang Mami?
108
107. Maafin Papi Rion
109
108. Bangun Rion!
110
109. Saling Mengkhawatirkan
111
110. Ada Yang Beda
112
111. Cek cek cok Eza dan Slamet
113
112. Ijin
114
113. Berisik
115
114. Akhirnya Ngomong juga
116
115. Ada Yang Pengen Jenguk
117
116. Jangan Lu Pendem Sendiri
118
117. Separuh Nyawa
119
118. Dilabrak Balik
120
119. Ini Bukan Milikmu
121
120 Mami Sakit?
122
121. Belum Berakhir
123
122. Hati-Hati
124
123. Pertemuan
125
124. Jangan Nagih Utang
126
125. Hari Yang Seharusnya Membahagiakan
127
126. Hadiah
128
127. Memilih Untuk Berpisah
129
128. Nyebrang Benua
130
129. Sekedar Mimpi
131
130. Bisa Bicara Denganmu?
132
131. Kebenaran Untuk Mami Reva
133
132. Jadi Model?
134
133. Gelisah
135
134. Muncul Disaat Yang Nggak Tepat
136
135. Kekuatan Pedang
137
136. Dunia Ini Begitu Sempit
138
137. Emosi Jiwa
139
138. Model Dadakan
140
139. Duduk Dalam Diam
141
140. Danau Beku
142
141. Transfer Nafas
143
142. Harus Tetap Hidup
144
143. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
145
144. Mencari Rissa
146
145. Siapapun Nggak Mau Dikorek Masa Lalunya
147
146. Menguntitnya
148
147. Masalah Hati
149
148. Memaafkan
150
149. Cinta Lama Belum Kelar
151
150. Nikung Sebelum Ketikung
152
151. Diselimuti Cahaya Biru
153
152. Jawaban Perasaan?
154
153. Nggak Akan Ngalah
155
154. Kebetulan
156
155. Begadang Berjamaah
157
156. Menikah diam-diam
158
157. Pernikahan Dadakan
159
158. This Is Ur Day
160
159 Bugh!
161
160. Elu Ngerusak Semua Rencana Gue!
162
161. Babak Belur
163
162. Berbagi Sarapan
164
163. Seandainya...
165
164. Tinggal Bersama
166
165. Sedingin Es
167
166.Mendadak Jadi Artis
168
167. Rencana Untuk Pulang
169
Harap-harap Cemas
170
Mama Mertua Ngamuk Ditempat
171
Durhaka
172
Bertemu papi
173
Satu Tamparan
174
Suruh Mereka Pulang
175
Keos
176
Maafkan dan Lupakan
177
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!