14. Kekhawatiran Reva

"Dari mana?" papi Ridho masih baca buku, dia menyadari kehadiran istrinya, Reva.

"Dari bawah misahin anjing sama kucing," mami Reva naik ke atas tempat tidurnya.

"Emang anjing siapa yang berani masuk ke rumah?" papi Ridho nyautin tanpa melepaskan matanya dari buku yang dipegangnya.

"Maksudnya itu loh Rion sama Thalita, mereka berantem mulu kalau ketemu, kepalaku jadi nyut-nyutan!"

"Ya nggak jauh beda sama kamu, kan? yang ribut kalau ketemu sama Ravel," papi Ridho melepaskan kacamatanya, dia melihat ke arah istrinya yang udah mleyat-mleyot bibirnya.

"Dan sekarang kamu bisa ngerasain kan gimana rasanya jadi mama Ivanna?" lanjutnya.

"Ck, Tauk ah!"

Dan beberapa saat setelah mereka terdiam, dia mulai menanyakan sesuatu pada suaminya, "Oh ya, kamu yakin Mas? mau ninggalin Rion sendirian di rumah?"

"Makanya kamu di rumah aja, biar aku yang---"

"Aku yang apa? pergi sendirian dan ngebiarin kamu lirik sana-sini? apa jangan-jangan kau mau ketemuan sama Karla? aku denger kan dia becereee kan ama suaminya," mami Reva menatap suaminya penuh segala tuduhan.

"Dih, emangnya aku mata keranjang? emang kamu pernah liat aku kegenitan? cinta aku udah kepentok sama kamu, Sayang! Lagian, jaman dulu aja aku nggak ada rasa sama Karla, apalagi sekarang?" gombal papi Ridho.

"Halah, alasan! dulu aja perhatian banget sama dia, sampai-sampai di mobil aja aku jadi kacang goreng! oh ya, waktu itu juga kaleaaan main ciprat-cipratan air di balong, sampe kacamata kuda si karet nasi padang ngejeplak kemana-mana. Giliran ditembak Karla, jawabannya nggak ada perasaan, cuma nganggep temen aja nggak lebih, dasar kang PHP!" mami Reva ngungkit kejadian masa lalu.

"Kenapa juga yang dibahas yang nggak penting kayak gitu sih, Sayang? Itu udah lebih dari 20 tahun yang lalu, masih aja kamu inget-inget? lagian dia yang ke GR-an kenapa aku yang disalahin? aku kan cuma mau nolongin kamu aja waktu itu supaya terlepas dari kutukan cincin bertuah. Aku cuma sekedar bersikap baik," entah sudah berapa kali papi Ridho menjelaskan ini, tapi selaaaaluuuu ajaaa diungkit sama istrinya.

"Karena hati aku kan udah milik kamu semua, Sayang!" papi kedip-kedip genit.

"Preeet lah! Emang hati kamu ada berapa?mulut kalau ngegombeeel, bisaaa aja ya, bisaaaaaaa!" mami Reva ngeruwes bibir suaminya.

"Ya ampun, Va! kamu tuh hobi banget ngruwes bibir, semoga aja jurus kamu ini nggak nurun sama anak kita, Rion! kan kasian temen-temennya kalau dia main dikruwes aja kalau temennya salah ngomong," ucap Papi Ridho.

"Udah ah aku mau tidur sekarang," lanjutnya pundung. Dia gletakin buku dan kacamatanya di nakas dan tarik selimut, tiduran membelakangi wanita yang sudah dinikahinya 22 tahun yang lalu

"Dih, dasar ngambekan!" ledek mami Reva.

Terkadang Ridho juga lelah harus menjadi pria dewasa yang selalu menawan dan bijaksana. Dia juga pengen bersikap kekanak-kanakan, biar ditayang-tayang dan dibujuk Reva.

"Oh ya, katanya kamu masak kok nggak ada makanan di meja?" tiba-tiba papi Ridho balik badan.

"Ya gimana, kangmasku katanya nggak pulang. Jadi aku nyuruh Rion makan,"

"Terus sisanya? masa iya kamu masak cuma buat satu kali orang makan?" papi Ridho menatap istrinya serius.

"Udah aku angetin tapi kamu kan pulangnya jam 10 an, Mas! Jadi ya aku suruh mbak Rina bagi makanan ke satpam kompleks!"

"AAPAAAAAAAA???"

"Kamu kenapa sih?" mami Reva heran.

"Gimana-gimana????? tadi kamu bilang apa, Va? kamu bilang kalau kamu suruh mbak Rina ngasih masakan kamu itu ke satpam jaga?" papi Ridho mastiin lagi apa yang ditangkap pendengarannya

"Iya, cuma masakan dagingnya, kalau capcaynya nggak tau diapain. Aku lagi diet jadi nggak makan nasi," mami Reva mengelus perutnya yang rata.

"Kamu cicipin nggak? masakan daging kamu?"

"Nggak sempet soalnya aku dapet telfon dari Ravel yang nanyain anaknya, makanya saking nggak konsennya aku masak agak gosong dikit. Tapi beneran gosongnya cuma dikiiiit banget..." mami Reva nunjukin ujung kelingkingnya.

Seketika papi Ridho buka selimut, "GAWAAAAAATTTTT!!!!" dia lanjut buka laci dan gratakan ngambil sesuatu.

Dan setelah itu Ridho yang cuma pakai kolor pendek, lari sekenceng-kencengnya ninggalin istrinya yang bertanya-tanya, "Emang apanya yang gawat?"

Daripada pusing, mami Reva rebahan dan tarik selimut bersiap tidur.

Sedangkan papi Ridho kedebag-kedebug turun dari tangga yang lantainya terbuat dari parket, sampai Rion kira ada gempa dadakan.

Rion, dan telolet pun segera menuju sumber suara.

"Ada apa, Pih?" tanya Rion mendekati tangga.

"Ada apa, Om?" Thalita ikutan nanya.

"Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang dangdut!" papi Ridho sempet-sempetnya ngelawak di situasi genting.

"Nanti aja papi jelasin!" lanjutnya yang ngibrit keluar.

"Piiiihh .... Papiiihhh!" Rion mengejar papi nya

Tapi dia balik lagi lupa nutup pintu, "Aduuhhhhh, bikin repot aja nih pintu! besok gue ganti elu sama yang otomatis!"

Selesai ngomel, kemudian Rion lari lagi.

"Piiih, tunggu, Piiiiihhhhhhh..." teriak Rion.

Sedangkan Thalita nggak ikut ngejar, dia naik ke kamarnya, "Salah banget guweh nginep disiniiihh," ucapnya, melihat keluarga tantenya sungguh luar biasa. Dia kagak nyadar aja, suasana rumahnya juga nggak jauh beda dengan rumah Rion, cuma ketolong Bapaknya aja yang agak kalem jadi nggak begitu pengeng denger orang ribut mulu.

Rion yang sedang ngejar papinya yang keluar berbekal koloran doang, ngeliat lagi cahaya biru, bak neon yang nyangsang di langit.

"Nggak ada waktu buat mikirin itu," gumam Rion.

"Astagaa, gini amat jadi pria menawan, bukan cuma diuber cewek dari dunia manusia dan ghoib. Cahaya dari negeri antah berantah juga ikutan suka sama gue! cobaanmu begitu berat ya Allah," batin Rion.

Sedangkan dari kejauhan ada banyak makhluk malam yang menonton bapak dan anak lari-larian menuju pos satpam.

Rion yang masih muda tentu dari segi stamina lebih unggul daripada papi Ridho yang sudah kepala 4 lebih sekian sekian sekian.

Sesampainya di pos, papi Ridho nyariin pak satpam. Tapi nggak ada.

"Ya ampun, papi kenapa sih, Pih? hhhh ... hhh," Rion mengatur napasnya, bajunya basah keringat. Karena jarak antara rumah dan pos satpam lumayan jauh.

"Hhhh, Rion. Kamuh carih yang jaga malem ini, cepeth!" Ridho ngambil kursi dan duduk.

"Yah, tapi kenappah?" Rion nggak kalah ngos-ngosannya.

"Ituh, hhhhh, mereka katanya dikasih masakan mami kamuuuuuh!" papi Ridho dalam satu tarikan napas.

"APAAAAAAAAA??!! GAWAAAATTTT, BISA BONJROT MEREKAAAAAA!" Rion nggak kalah terkejyuuut.

Detik itu juga Rion berniat mau nyari tuh kang satpam yang ninggalin pos kosong melompong, namun tertunda karena mendengar panggilan dari papinya, "Rion! Rioooon!"

"Ada apa lagi, Pih? ini aku mau nyari kang Satpam!" Rion balik badan.

"Sini dulu! papi kayak paham wadah makan itu!" papi Ridho nunjuk papper box yang biasa istrinya beli. Dia ngelongok ke dalam pos.

"Jangan-jangan, itu makanan yang dikirim mami, Pih?"

"Bisa jadi," papi Ridho bertatapan dengan Rion.

Mereka sepertinya satu pikiran saat ini, papi Ridho menggerakkan dagunya menunjuk kotak box dan Rion mengangguk paham.

Dan ketika Rion mau masuk, tiba-tiba ada yang menegurnya.

"Pak Ridho? Mas Rion?" suara pak Medi, satpam legend dari Rion belum lahir.

"Eh, pak Medi..." Rion berbalik dengan tampang yang serba salah, kayak kepergok mau maling di pos satpam.

"Pak, tadi mbak Rina kesini bawa makanan? sekarang makananya dimana? sudah dimakan atau belum, Pak?" tanya papi Ridho nggak ada basa-basinya.

"Belum dimakan, masih utuh malah. Memangnya ada apa, Pak?"

"Mau saya ambil lagi. Itu sebenernya makanan kesukaan saya, dan saya pulangnya kemaleman. Jadi biasalah, istri saya ngambek, terus----"

Pak Medi nyerobot saat papi Ridho nggak bisa melanjutkan ucapannya, "Saya paham, Pak! kalau lagi ngambek istri emang suka aneh-aneh ya, Pak! sebentar saya ambilkan!"

"Permisi, Mas," pak Medi minta Rion minggir.

Nggak lama pak Medi keluar dengan membawa dua box makanan yang di kantongi keresek warna bening, "Ini, Paaak..."

"Oh ya, maap ini buat ngopi, Paaak! maaf saya ambil lagi ya, Pak..." papi Ridho ngeluarin selembar duit seratusan, untung aja dia sempet ngambil duit sebelum lari dari rumahnya.

"Terima kasih, Pak. Tapi ngomong-ngomong tumben pak Ridho keluar pakai kolor pendek?" pak Medi setelah menerima uang.

Dan papi Ridho baru sadar dia keluar hanya dengan memakai celana super pendek, yang memamerkan kakinya yang tanpa bulu.

Sedangkan Rion mlengos, nggak kuat nahan malu.

"Oh ini, ini lagi ngetrend Pak, keluar pakai celana begini. Kalau begitu kami permisi," papi Ridho ngangguk sopan terus dia narik anaknya buat ikutan pulang.

"Ya ampun, papi malu-maluin aja!" kata Rion saat mereka sudah menjauh dari pos satpam.

"Diem kamu, Rion! emang kamu kira papih nggak malu? malu banget inih, mana dingin lagi! nih, kamu yang bawa" Papi Ridho ngasih box ke anaknya, sedangkan dia lari marathon lagi sampai ke rumah.

"Astaga, keluarga gue kayaknya jauh dari kata normal!" Rion geleng-geleng kepala, melihat kelakuan emak sama bapaknya yang sama-sama koplak.

Sedangkan dari kejauhan ada seorang gadis yang memperhatikan Rion, "Kenapa kamu nggak peka, Rioooon!" ucap Lorenza.

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

bisa tepar semua tuh satpam

2023-12-19

0

Euis Yohana

Euis Yohana

Rido ama Reva meskipun anak udah gede masih aja koplak ..🤣🤣

2023-02-11

0

Rindi ZieVanya ⍣⃝కꫝ 🎸

Rindi ZieVanya ⍣⃝కꫝ 🎸

mungkin rion di bawa cuek y bukan nya g peka lorez

2023-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 1. Panjatan Onyet
2 2. Lorenza
3 Pengumuman
4 3. Mereka Ikut
5 4. Kuliah Malam
6 5. Telolet
7 6. Tingkahnya Aneh
8 7. Waktu Terhenti
9 8. Gue Harus Selidiki
10 9. Emak Gue Merepet
11 10. Cahaya Biru
12 11. Tango!
13 12. Jiwa Murni
14 13. Kepala Kuda
15 14. Kekhawatiran Reva
16 15 Pedang Cahaya Biru
17 16. Eza Pundung
18 17. Kekuatan Arion
19 18. Ancaman Telolet
20 19. Gaskeun!
21 20. Awal Pendakian
22 21. Pasang Tenda
23 22. Burung Pembawa Berita Buruk
24 23. Berkemah Di Tengah Hutan
25 24. Simpul Perlindungan
26 25. Pulang Sekarang
27 26. Truth Or Dare?
28 27. Kawanan Kuda
29 28. Serang dia!
30 29. Yang Membuat Semua Orang Khawatir
31 30. Belum Terjawab
32 31. Terjun
33 32. Masuk Ke Portal Lain
34 33. Bola Cahaya Merah Meredup
35 34. Kabar Untuk Papi Ridho
36 35. Daging Apaan?
37 36. Rissa Dicomot Demit
38 37. Reva Ada Disini
39 38. Jangan Cari Aku
40 39. Kenapa Dia Harus Melakukan Itu?
41 40. Pedang Konde
42 41. Tunggang Langgang
43 42. Ke Rumah Nenek Darmi
44 43. Kedatangan Karla
45 44. Sang Raja Iblis
46 45. Karissa
47 46. Kasih gue waktu
48 47. Jika Salah Satu Dari Kita Yang Selamat, Aku pastikan Itu Kamu, Rion!
49 48. 7 Bola Cahaya Yang Lainnya
50 49. Immortal Fire
51 50. Pergi Dari Sini!
52 51. Dua Elemen yang Berbeda
53 52. Sudah Tidak Murni Lagi
54 53. Melintasi Waktu
55 54 Defne
56 55. Seperti Odellia
57 56. Puteri Yang Ditukar Tambah
58 57. Mikir Keras
59 58. Odellia Kabuuur
60 59. Pergi Ke Kota
61 60. Pencarian Rissa
62 61. Rissa dan Pangeran Clift
63 62. Mawar Beracun
64 63. Siapa Kamu?
65 64. Sebenernya Kamu Itu Rissa atau Bukan?
66 65. Keluar istana
67 66. Jatuh Dari Kuda
68 67. Bukan Puteri Odellia
69 68. Kau Dan Rissa Orang yang Berbeda
70 69. Bukan Panah Asmara
71 70. Ada Apa dengan Dera Prayoga?
72 71. Gaspol Terus
73 72. Sihir Dorothy
74 73. Rencana
75 74. Perjalanan
76 75. Disusulin Papi
77 76. Sampai Di tempat
78 77. Tragedi Masa Lalu
79 78. Jangan Sampai mereka Curiga
80 79. Dasar Beubeugig!
81 80. Suara Lonceng
82 81. Seseorang Mirip Dengan Rion
83 82. Menemukan
84 83. Bersembunyilah
85 84. Siapa Kau Sebenarnya?
86 85. Karla Dan Dera
87 86. Mereka Hilang
88 87. Menjadi Tawanan
89 88. Kastil Tua
90 89. Cahaya Putih
91 90. Kamu Anak Baik
92 91. Menua
93 92. Terowongan Rahasia
94 93. Semakin Sakit
95 94. Kunci
96 95. Invisible
97 96. Apa Yang Kau Berikan Padaku?
98 97. Kobaran Api
99 98. Jurus Kruwes
100 99. Perjalanan Kembali Ke Istana
101 100. Nggak Butuh Jawaban
102 101 Masuk Ke Portal Waktu
103 102.Waktunya Mudik ya, Yon!
104 103. Pikiran Mereka Masih Berkelana
105 104. Akhirnya Rion Ketemu
106 105. Musuh Bebuyutan
107 106. Kenapa Semua Tentang Mami?
108 107. Maafin Papi Rion
109 108. Bangun Rion!
110 109. Saling Mengkhawatirkan
111 110. Ada Yang Beda
112 111. Cek cek cok Eza dan Slamet
113 112. Ijin
114 113. Berisik
115 114. Akhirnya Ngomong juga
116 115. Ada Yang Pengen Jenguk
117 116. Jangan Lu Pendem Sendiri
118 117. Separuh Nyawa
119 118. Dilabrak Balik
120 119. Ini Bukan Milikmu
121 120 Mami Sakit?
122 121. Belum Berakhir
123 122. Hati-Hati
124 123. Pertemuan
125 124. Jangan Nagih Utang
126 125. Hari Yang Seharusnya Membahagiakan
127 126. Hadiah
128 127. Memilih Untuk Berpisah
129 128. Nyebrang Benua
130 129. Sekedar Mimpi
131 130. Bisa Bicara Denganmu?
132 131. Kebenaran Untuk Mami Reva
133 132. Jadi Model?
134 133. Gelisah
135 134. Muncul Disaat Yang Nggak Tepat
136 135. Kekuatan Pedang
137 136. Dunia Ini Begitu Sempit
138 137. Emosi Jiwa
139 138. Model Dadakan
140 139. Duduk Dalam Diam
141 140. Danau Beku
142 141. Transfer Nafas
143 142. Harus Tetap Hidup
144 143. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
145 144. Mencari Rissa
146 145. Siapapun Nggak Mau Dikorek Masa Lalunya
147 146. Menguntitnya
148 147. Masalah Hati
149 148. Memaafkan
150 149. Cinta Lama Belum Kelar
151 150. Nikung Sebelum Ketikung
152 151. Diselimuti Cahaya Biru
153 152. Jawaban Perasaan?
154 153. Nggak Akan Ngalah
155 154. Kebetulan
156 155. Begadang Berjamaah
157 156. Menikah diam-diam
158 157. Pernikahan Dadakan
159 158. This Is Ur Day
160 159 Bugh!
161 160. Elu Ngerusak Semua Rencana Gue!
162 161. Babak Belur
163 162. Berbagi Sarapan
164 163. Seandainya...
165 164. Tinggal Bersama
166 165. Sedingin Es
167 166.Mendadak Jadi Artis
168 167. Rencana Untuk Pulang
169 Harap-harap Cemas
170 Mama Mertua Ngamuk Ditempat
171 Durhaka
172 Bertemu papi
173 Satu Tamparan
174 Suruh Mereka Pulang
175 Keos
176 Maafkan dan Lupakan
177 Akhir
Episodes

Updated 177 Episodes

1
1. Panjatan Onyet
2
2. Lorenza
3
Pengumuman
4
3. Mereka Ikut
5
4. Kuliah Malam
6
5. Telolet
7
6. Tingkahnya Aneh
8
7. Waktu Terhenti
9
8. Gue Harus Selidiki
10
9. Emak Gue Merepet
11
10. Cahaya Biru
12
11. Tango!
13
12. Jiwa Murni
14
13. Kepala Kuda
15
14. Kekhawatiran Reva
16
15 Pedang Cahaya Biru
17
16. Eza Pundung
18
17. Kekuatan Arion
19
18. Ancaman Telolet
20
19. Gaskeun!
21
20. Awal Pendakian
22
21. Pasang Tenda
23
22. Burung Pembawa Berita Buruk
24
23. Berkemah Di Tengah Hutan
25
24. Simpul Perlindungan
26
25. Pulang Sekarang
27
26. Truth Or Dare?
28
27. Kawanan Kuda
29
28. Serang dia!
30
29. Yang Membuat Semua Orang Khawatir
31
30. Belum Terjawab
32
31. Terjun
33
32. Masuk Ke Portal Lain
34
33. Bola Cahaya Merah Meredup
35
34. Kabar Untuk Papi Ridho
36
35. Daging Apaan?
37
36. Rissa Dicomot Demit
38
37. Reva Ada Disini
39
38. Jangan Cari Aku
40
39. Kenapa Dia Harus Melakukan Itu?
41
40. Pedang Konde
42
41. Tunggang Langgang
43
42. Ke Rumah Nenek Darmi
44
43. Kedatangan Karla
45
44. Sang Raja Iblis
46
45. Karissa
47
46. Kasih gue waktu
48
47. Jika Salah Satu Dari Kita Yang Selamat, Aku pastikan Itu Kamu, Rion!
49
48. 7 Bola Cahaya Yang Lainnya
50
49. Immortal Fire
51
50. Pergi Dari Sini!
52
51. Dua Elemen yang Berbeda
53
52. Sudah Tidak Murni Lagi
54
53. Melintasi Waktu
55
54 Defne
56
55. Seperti Odellia
57
56. Puteri Yang Ditukar Tambah
58
57. Mikir Keras
59
58. Odellia Kabuuur
60
59. Pergi Ke Kota
61
60. Pencarian Rissa
62
61. Rissa dan Pangeran Clift
63
62. Mawar Beracun
64
63. Siapa Kamu?
65
64. Sebenernya Kamu Itu Rissa atau Bukan?
66
65. Keluar istana
67
66. Jatuh Dari Kuda
68
67. Bukan Puteri Odellia
69
68. Kau Dan Rissa Orang yang Berbeda
70
69. Bukan Panah Asmara
71
70. Ada Apa dengan Dera Prayoga?
72
71. Gaspol Terus
73
72. Sihir Dorothy
74
73. Rencana
75
74. Perjalanan
76
75. Disusulin Papi
77
76. Sampai Di tempat
78
77. Tragedi Masa Lalu
79
78. Jangan Sampai mereka Curiga
80
79. Dasar Beubeugig!
81
80. Suara Lonceng
82
81. Seseorang Mirip Dengan Rion
83
82. Menemukan
84
83. Bersembunyilah
85
84. Siapa Kau Sebenarnya?
86
85. Karla Dan Dera
87
86. Mereka Hilang
88
87. Menjadi Tawanan
89
88. Kastil Tua
90
89. Cahaya Putih
91
90. Kamu Anak Baik
92
91. Menua
93
92. Terowongan Rahasia
94
93. Semakin Sakit
95
94. Kunci
96
95. Invisible
97
96. Apa Yang Kau Berikan Padaku?
98
97. Kobaran Api
99
98. Jurus Kruwes
100
99. Perjalanan Kembali Ke Istana
101
100. Nggak Butuh Jawaban
102
101 Masuk Ke Portal Waktu
103
102.Waktunya Mudik ya, Yon!
104
103. Pikiran Mereka Masih Berkelana
105
104. Akhirnya Rion Ketemu
106
105. Musuh Bebuyutan
107
106. Kenapa Semua Tentang Mami?
108
107. Maafin Papi Rion
109
108. Bangun Rion!
110
109. Saling Mengkhawatirkan
111
110. Ada Yang Beda
112
111. Cek cek cok Eza dan Slamet
113
112. Ijin
114
113. Berisik
115
114. Akhirnya Ngomong juga
116
115. Ada Yang Pengen Jenguk
117
116. Jangan Lu Pendem Sendiri
118
117. Separuh Nyawa
119
118. Dilabrak Balik
120
119. Ini Bukan Milikmu
121
120 Mami Sakit?
122
121. Belum Berakhir
123
122. Hati-Hati
124
123. Pertemuan
125
124. Jangan Nagih Utang
126
125. Hari Yang Seharusnya Membahagiakan
127
126. Hadiah
128
127. Memilih Untuk Berpisah
129
128. Nyebrang Benua
130
129. Sekedar Mimpi
131
130. Bisa Bicara Denganmu?
132
131. Kebenaran Untuk Mami Reva
133
132. Jadi Model?
134
133. Gelisah
135
134. Muncul Disaat Yang Nggak Tepat
136
135. Kekuatan Pedang
137
136. Dunia Ini Begitu Sempit
138
137. Emosi Jiwa
139
138. Model Dadakan
140
139. Duduk Dalam Diam
141
140. Danau Beku
142
141. Transfer Nafas
143
142. Harus Tetap Hidup
144
143. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
145
144. Mencari Rissa
146
145. Siapapun Nggak Mau Dikorek Masa Lalunya
147
146. Menguntitnya
148
147. Masalah Hati
149
148. Memaafkan
150
149. Cinta Lama Belum Kelar
151
150. Nikung Sebelum Ketikung
152
151. Diselimuti Cahaya Biru
153
152. Jawaban Perasaan?
154
153. Nggak Akan Ngalah
155
154. Kebetulan
156
155. Begadang Berjamaah
157
156. Menikah diam-diam
158
157. Pernikahan Dadakan
159
158. This Is Ur Day
160
159 Bugh!
161
160. Elu Ngerusak Semua Rencana Gue!
162
161. Babak Belur
163
162. Berbagi Sarapan
164
163. Seandainya...
165
164. Tinggal Bersama
166
165. Sedingin Es
167
166.Mendadak Jadi Artis
168
167. Rencana Untuk Pulang
169
Harap-harap Cemas
170
Mama Mertua Ngamuk Ditempat
171
Durhaka
172
Bertemu papi
173
Satu Tamparan
174
Suruh Mereka Pulang
175
Keos
176
Maafkan dan Lupakan
177
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!