Setelah sekian lama berjalan ditengah hutan, Yandi dan juga Felix akhirnya sampai juga di tenda mereka. Lalu mereka berdua segera mempersiapkan alat-alat untuk membuat makanan, yandi bertugas mencari kayu bakar sedangkan felix membuat masakannya.
Pada saat itu Yandi melihat beberapa ranting-ranting yang telah kering tak jauh dari sebelah barat tendanya. Ia pun bergegas kesana untuk mengambilnya, disaat yandi tengah mengumpulkan kayu bakar Felix menyiapkan bahan serta alat untuk membuat masakan. Walau terlihat sederhana karena hanya sekedar mie instan yang akan ia campur dengan telur diatasnya, namun ini sudah sangat istimewa baginya karena mengingat situasinnya saat ini yang tengah terjebak didalam hutan sampai waktu yang belum diketahui.
Di sisi lain tampak Yandi yang mengambil ranting serta batang pohon yang sudah kering, lalu ia ikat dengan tali tampar ia bawa tadi dari dalam tasnya.
Setelah merasa telah mengambil cukup banyak kayu keringnya, kemudian yandi membawanya ke tenda agar dapat disusun dan dibakar disana. Benar saja sesampainya didepan tenda yandi menyusun kayu bakarnya satu persatu sehingga menyerupai piramida.
Tak lama setelah yandi menyusunnya datanglah felix membawa bahan makanannya, lantas mereka berdua pun lansung merebus mie instan yang dimasukkan kedalam sebuah panci yang didalamnya telah berisi air panas.
"Kayu bakarnya sudah terbakar, sekarang tinggal taruh panci diatasnya." Ujar Yandi, sambil memposisikan arah panci yang benar agar tidak terjatuh.
"Aku sudah menyuarakan bahan-bahannya." Ucap Felix, memberikan bahan-bahan yang hendak dimasak pada Yandi.
"Sekarang tinggal hingga airnya mendidih baru setelah itu masukkan mienya."
Sekitar 15 menit mienya pun telah jadi dan selanjutnya tinggal proses penggorengan telur untuk nantinya ditaruh diatasnya. Tak butuh waktu lama untuk menggorengnya hanya butuh waktu 5 menit telurnya pun juga telah siap untuk disantap.
Yandi dan Felix pun menikmati makanan yang telah mereka sajikan, sembari bersantai-santai melihat pemandangan didalam hutan.
Felix sadar bahwa ini mungkin momen yang tepat bagi dirinya untuk melakukan rencana yang telah siapkan tadi untuk Yandi.
"Hmm..." Permana mendekati Yandi dan pada akhirnya duduk disebelahnya.
"Ada yang ingin dibicarakan berdua denganmu, apa tak masalah buatmu?" Ujar Felix, Sembari memainkan rambutnya dengan tangannya.
"Memangnya ada apa?" Yandi pun balik bertanya.
Felix tiba-tiba mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan sembari memegang bagian dadanya, "Ada hal yang harus kau tahu, sebenarnya aku..."
Yandi yang merasa bingung dengan kata-kata felix yang terkesan tepatah-patah "Ada apa bicaralah yang jelas, jika itu memang hal yang sangat penting bagimu."
"Sebenarnya aku mencintaimu." Ujar Felix, yang tiba-tiba mengalihkan arah pandangannya dari Yandi.
Yandi yang mendengar hal tersebut sontak membuatnya merasa sangat terkejut hingga sampai-sampai pipinya memerah. Yandi tak dapat berkata apa-apa setelah mendengar hal itu, seakan-akan tak mempercayai dengan apa yang baru saja terjadi.
"Apakah ini mimpi." Ujar Yandi berbicara didalam batinnya, entah karena terlalu senangnya mendapatkan ucapan tersebut hingga tak dapat membedakan mana yang nyata dan yang tidak.
Setelah mengatakan hal itu, Felix secara tiba-tiba meminta izin untuk pergi kedalam tenda "E-ehh...! Aku akan pergi ke tenda dulu, karena aku harus membereskan peralatan masaknya."
Yandi yang masih diam terperangkap, hanya menganggukkan kepalanya saja. Hatinya terasa masih seolah-olah belum bisa sadar dengan apa yang terjadi, itu hal yang wajar karena ia belum pernah sekalipun mendapatkan pernyataan cinta sebelumnya. Apalagi saat ini yang mengatakannya langsung adalah gadis yang selama ini ia sukai saat di kampus.
Tak ingin terlalu berlarut-larut yandi pun memutuskan untuk pergi ke aliran sungai yang pagi tadi dirinya kunjungi, walaupun disana hanya sekedar mencuci muka.
Saat tiba disana ia tiba-tiba ingin segera berteriak kencang, Setelah aba-aba hitungan ke 3 yandi pun berteriak dangan kencang sembari menyebutkan kata-kata "Aku juga mencintaimu, rasanya aku sangat bahagia hari ini."
Dalam sekejap hatinya mulai berangsur-anggur normal kembali, nampak seperti telah mengeluarkan semua rasa tidak enak dihati melalui teriakan tadi.
Setelah itu yandi pun membasuh mukanya di sungai tersebut sambil memperlihatkan ekspresi senyum pada wajahnya. Disisi lain felix yang sedang berada didalam tenda terlihat tampak menyembunyikan rasa malu dalam dirinya, namun dilain hal dirinya merasa bersyukur karena telah menyampaikan secara langsung tentang apa yang ada dalam perasaanya selama ini.
Setelah 30 menit merenung dipinggirkan aliran sungai, Yandi pun kembali ketenda sembari membawa beberapa ikan hasil tangkapannya disana. Walaupun tampak tak memiliki ekosistem fauna darurat, namun tampaknya hutan tersebut masih memiliki ekosistem fauna didalam air. Tentu saja sebelum menangkapnya yandi telah meminta izin kepada sosok penunggu aliran air sungai tersebut agar tak menimbulkan mara bahaya setelah memakannya.
Menurut yandi kelebihan yang ia miliki ini telah membantu dalam banyak hal, tidak hanya menjadi manfaat bagi dirinya sendiri melainkan juga untuk orang lain yang membutuhkan bantuannya.
Sesampainya Yandi di tenda ia melihat felix yang tampak sedang membersihkan tikar yang belum sempat mereka rapikan tadi, Yandi berjalan mendekatinya sembari membawa ember yang berisi ikan didalamnya.
"Lihat ini felix, aku berhasil mendapatkan beberapa ikan tadi saat disungai."
"Apa dirimu tidak merasa curiga terhadap sungai itu, jangan-jangan aliran sungai itu juga terdapat penunggunya." Merasa curiga dengan situasi disekitar aliran sungai tersebut yang tampak sangat sunyi.
"Tenang saja! Aku tadi sudah minta izin pada sosok penunggu sungai itu kok, dia berkata boleh saja asalkan jangan sampai merusak ekosistem yang ada disekitarnya." Ujar Yandi, sembari memperlihatkan ember yang sedang dibawanya, didalam ember tersebut terdapat banyak ikan-ikan yang terlihat segar.
Felix pun menjawab, sembari sedikit menahan tawanya "Kau ini! Makin aneh saja kelakuanmu, mana mungkin ada sosok makhluk astral mau berunding dengan seorang manusia."
"Hmm...! Jadi kau tidak mempercayainya." Ujar Yandi, dengan nada bicara yang spontan.
"Bukannya aku tidak ingin mempercayaimu, tapi untuk masalah ini menurutku itu sangat lucu." Ucap felix, Masih dengan senyum kecilnya.
"Yah...! Aku juga tak dapat menyalahkanmu sih karena tidak mempercayaiku, aku sendiri juga sadar bahwa ini memang hal yang sangat aneh bahkan untuk dibicarakan." Ujar Yandi, sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Lalu Felix pun menyarankan pada Yandi untuk menaruh ikan tersebut dibagian belakang tenda agar nantinya dapat dimakan pada malam hari.
Setelah selesai menaruh ikan itu Yandi pun menuju mendekati Felix, lalu ia bertanya-tanya tentang yang dikatakannya tadi. Hanya untuk memastikan saja, apakah hal itu hanya sebuah lelucon ataukah tidak.
Felix pun menjawabnya dengan nada yang begitu pelan seakan-akan tidak percaya diri untuk mengucapkan yang kedua kalinya, namun dirinya sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menyelesaikan urusannya dengan Yandi pada hari ini juga.
"A-aku...A-aku...!" Dengan nada gugup.
"Benar-benar m-mencintaimu, jadi."
Walupun kata-katanya terlihat gugup, namun Yandi melihat sebuah kejujuran dimatanya. Hingga sampai membuat seorang wanita menyatakan cintanya terlebih dahulu padanya, itu sedikit membuat yandi merasa malu pada dirinya sendiri "Menurutku kau hebat sekali! Jarang sekali aku melihat wanita menyatakan cintanya terlebih dulu pada seorang pria, aku ingin jujur terhadapmu sebenarnya aku sudah suka padamu sejak dulu "
"Itu kau mengerti, kenapa jika kau suka padaku tidak kau katakan saja terlebih dulu kemarin, jujur saja tadi sangat membuatku malu hingga sampa-sampai ingin mati." Ujar felix dengan raut wajah yang terlihat agak merah.
"Itu karena, aku tidak ingin merusak hubunganmu dengan Angga." Ujar Yandi, sembari tangannya menggaruk-garuk kepalanya kembali.
Mendengar perkataan itu membuat felix sadar, bahwa ada laki-laki lain yang selama ini mencintainya lebih besar dari apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Senjana
UHUYYY
2023-01-29
0